Sabtu, 08 Oktober 2011

Kejar Target, Pembuatan E-KTP Dibuka Hingga Malam

PALEMBANG– Kejar target, layanan pembuatan KTP elektronik (e-KTP) dilakukan Pemkot Palembang hingga pukul 20.00 WIB malam.Camat Ilir Barat (IB) II Sadaruddin menuturkan, hingga saat ini pelayanan perekaman data e-KTP di wilayahnya tidak mengalami kendala apa pun. Hanya, ada beberapa warga yang tidak dapat hadir saat jadwal giliran untuk membuat e- KTP.

“Itu sebabnya, pelayanan dibuka hingga malam karena dapat membantu mereka yang tidak bisa datang pada pagi atau siang hari,”imbuhnya. Antusiasme warganya untuk mendapatkan pelayanan e- KTP sangat tinggi. “Bila dibandingkan pagi atau siang harinya, lebih ramai malam hari. Mungkin, sebagian besar warga memilih malam karena suasananya nyaman, tidak panas,”tukasnya. Jumlah wajib e-KTP yang dilayani pihaknya per hari sudah tembus 380 orang. Untuk itu, Sadaruddin mengharapkan warga tertib dalam mengurus proses pembuatan e-KTP.

“Proses pelayanan pembuatan e- KTP di IB II ini dilakukan dengan acak sesuai per rukun tetangga (RT),”kata dia kemarin. Sementara itu,berdasarkan catatan Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Palembang, hingga kemarin baru 29.000 lebih warga Palembang yang sudah melakukan rekam data e-KTP. Hal ini berarti, baru 2% dari total 1,2 juta jumlah warga Palembang wajib KTP yang membuat e-KTP. Kepala Dinas Dukcapil Kota Palembang Abdullah S Farhan menjelaskan, ke-29.000 warga tersebut hanya melakukan rekam data.

Sementara, proses cetaknya diserahkan ke Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri RI di Jakarta. Jika hasil output e-KTP sudah jadi, akan langsung dikirim kembali ke Dinas Dukcapil Palembang. Selanjutnya, e-KTP didistribusikan ke 16 kecamatan di Kota Palembang.“Jadi,e- KTP-nya tidak langsung jadi di tempat,”ujarnya kemarin. Saat ini, sambung Farhan, sudah 14 kecamatan yang mendapatkan dua unit peralatan untuk pembuatan e-KTP. Bahkan, di Kecamatan Ilir Timur (IT) II sudah mendapat tiga unit peralatan, karena jumlah wajib KTP di wilayah tersebut mencapai 138.000 jiwa.

Rencananya di IT II ditambah lagi menjadi 5–6 set peralatan lagi, sehingga totalnya mencapai 7–8 set. “Dua kecamatan lagi, yaitu Sukarame dan Kalidoni, juga akan mendapat tambahan peralatan. Kita sudah minta pusat untuk segera mengirimkan peralatan tambahan untuk mempercepat pelayanannya,” kata Farhan. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Husni Thamrin menilai sejauh ini ada dua kecamatan yang belum mencapai target perekaman e- KTP, yakni di Kecamatan IT I dan IT II. “Di dua kecamatan ini (warga yang membuat e- KTP) masih di bawah 300, padahal alat sudah ada dua unit,”katanya.

Untuk itu, Husni mengharapkan pihak kelurahan dan kecamatan untuk proaktif mengajak dan mengawal warga dalam memenuhi undangan pembuatan e-KTP. Dengan demikian, target penyelesaian bisa dicapai. Apalagi, petugas menerima layanan pembuatan e-KTP hingga pukul 20.00 WIB.“Kita harapkan,pada 2011 ini proses perekaman data e-KTP ini sudah bisa selesai,” ujar Husni.(yul/sav/sind)

Puluhan Jembatan Gantung di Muara Enim Rusak Parah

jembatan yang putus beberapa waktu lalu
MUARAENIM– Puluhan jembatan gantung di Kabupaten Muaraenim rusak parah. Sebagian besi penyangganya sudah keropos, kawat (sling) jembatan lepas dan putus, kayu lapuk serta fondasinya retak dan labil.

Kepala Bidang (Kabid) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan pada Dinas PU Bina Marga Muaraenim Fahmi mengakui kondisi ini. Karena itu, pihaknya segera memperbaikinya. “Sekitar 20% dari jembatan yang ada harus segera mendapat penanganan. Untuk itu, mulai tahun ini kita sudah mulai melakukan perbaikan secara bertahap,” ujar Fahmi di Muaraenim kemarin.

Menurut Fahmi, pasca tragedi putusnya jembatan gantung di Desa Ujan Mas Lama yang menelan satu korban tewas dan puluhan luka-luka beberapa waktu lalu, pihaknya telah mendata secara detil seluruh jembatan di Kabupaten Muaraenim. Untuk tahun ini, pihaknya akan melakukan rehabilitasi 10 unit jembatan yang ada.Sedangkan,sisa lainnya akan di perbaiki secara bertahap. “Rehabilitasi jembatan kita lakukan sesuai dengan prioritas, yakni dilihat dari yang kondisinya benar-benar sudah urgen dan yang lalu lintasnya paling padat,”kata Fahmi.

Ke depan,bila memungkinkan, pihaknya akan mengganti seluruh jembatan gantung yang ada dengan spesifikasi yang lebih baik.Seperti ukuran tali sling yang lebih besar dan lantai jembatan dari besi.Jadi, jembatan bisa menahan beban lebih berat dan tahan lama. Jembatan gantung yang ada di wilayah Muaraenim tersebar masing-masing 10 unit di Kecamatan Muaraenim, 7 unit di Ujanmas,6 unit di Gunung Megang, dan 4 unit di Lawang Kidul. Kemudian, ada 3 unit di Talang Ubi, 3 unit di Semende Darat Laut (SDL), 2 unit di Semende Darat Ulu (SDU),1 unit di Semende Darat Tengah (SDT),dan 1 unit Lubai serat 20 di Tanjung Agung.

Seluruh konstruksi jembatan dibangun dari beton dan sling baja dengan lantai kayu. Sedangkan, ukuran jembatan bervariasi mulai panjang 258–16 meter dan lebar dari 1,2–2,7 meter. “Untuk kondisi jembatan belum bisa dipastikan sebab tahun pembuatannya bervariasi. Namun, kita akan terus melakukan pemantauan, khususnya bagi jembatan yang tahun pembuatannya sudah lama,” ujar Fahmi. Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat sama-sama menjaga aset yang telah ada. Seperti, tidak menggunakan jembatan gantung melebihi kapasitas serta tidak melewati jembatan secara bersamaan agar beban tidak bertumpu pada satu titik.

Sedangkan,pihak perusahaan di sekitar desa yang mempunyai jembatan gantung diminta bisa membantu pembangunan tersebut karena dana yang digunakan untuk membuat satu jembatan gantung cukup besar. “Keberadaan jembatan gantung sangat diperlukan guna memperlancar urat nadi dan perekonomian masyarakat desa,”kata dia. Iskandar, masyarakat Desa Guci,Kecamatan Ujanmas,Muaraenim, mengaku kecewa dengan kebijakan Pemkab yang hanya memperbaiki jembatan gantung di desa tersebut.Sebab, masyarakat setempat mengharapkan rehabilitasi total.

“Kami harap jembatan ini bukan hanya sekedar mendapat perbaikan saja.Tapi direhab total, biar aman saat digunakan warga,”ungkapnya. (feb/ast/sind)

OKU Kucurkan 3,5 Miliar untuk 140 Desa

Yulius Nawawi (Bupati)
BATURAJA – 
Mulai hari ini (8/10),alokasi dana desa (ADD) 2011 akan dicairkan Pemerintah Kabupaten OKU. Pencairan dana ini dilakukan melalui rekening penerima dana. Dana ADD yang akan dicairkan mencapai Rp3,5 miliar.

“Besok (hari ini), dana ADD akan diberikan secara simbolis oleh Bupati OKU kepada penerima dana ADD di Desa Gunung Liwat (kecamatan Pengandonan),” kata Kabid Pemerintahan Desa Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-PD) Kabupaten OKU Nanang Nurzaman kemarin. Jumlah desa yang menerima dana ADD sebanyak 140 desa. Setiap desa mendapatkan dana ADD sebesar Rp25 juta. Dia menjelaskan, pencairan dana ini dilakukan di rekening Bank SumselBabel cabang Baturaja.

Dana ADD memiliki banyak fungsi.Misalnya pembangunan sarana dan prasarana sebesar Rp20 juta, bantuan karang taruna Rp500.000, bantuan untuk PKK Rp2 juta, dan Rp2,5 juta untuk biaya administrasi laporan desa. ”Syarat untuk dapat mencairkan dana ADD yakni desa telah membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.Kemudian pemerintah desa juga membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) ADD tahun lalu (2010),”ucapnya. Dia berharap pemanfaatan dana ini sesuai hasil musyawarah desa setempat. “Serta membuat laporan hasil kegiatan dana ADD ke BPM-PD Kabupaten OKU,” pungkasnya.

Salah satu warga Ulu Ogan berharap pemanfaatan dana dari pemerintah tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Menurut Diman,dia dan warga lain siap memantau penggunaan dana tersebut di masyarakat. “Kita berharap dananya bisa tepat guna dan tepat sasaran,”ujarnya. (erw/sin/net)

Press

My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.