Rabu, 03 Oktober 2012

3 Tewas Terpanggang, 1 Tewas di RS, 16 Luka Bakar

BAYUNG LENCIR, SN
Aksi pencurian minyak PT Elnusa kembali terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Setelah beberapa waktu lalu di Kecamatan Tungkal Jaya, aksi yang menimbulkan kebocoran dan penjarahan oleh warga kembali terjadi kali ini di Dusun Srimaju, Kelurahan Bayung Lencir, Kecamatan Bayung Lencir, Muba. 

Berbeda dari aksi penjarahan lainnya, kejadian yang terjadi, rabu (3/10) sekitar pukul 05.30 WIB ini menimbulkan 3 korban jiwa yang meninggal tewas terpanggang di TKP. Diantaranya, Egi bin Narto (14), Kartini (40), dan Ahmad bin Syaifull (13).
Selain ketiganya, Agus, warga yang sama meninggal saat dirawat di RS Jambi. Ketiga korban ditemukan dalam kondisi hangus terbakar (Egi dan Kartini), sementara Ahmad iggal tulang belulang. Diduga ketiganya terjebak dalam ledakan hebat yang menghangus dan meratakan perkebunan karet milik warga.
Selain keempatnya, ada 16 warga yang sama mengalami luka bakar, masing-masing Ahmad Sukri (23), Aprilasi (13), Hanisa (70), Sauri (40), Rebu (60), Joni (12). Kemudian Narto, Radikal, Arsandi (35), Rokiah (31), Sumi (23), Sandi (28), Paldiyanto, Rosdiana (29), Andi Wibawa (35), Ros (29), dan Yeni (17). Ke-17nya dilarikan ke rumah sakit di Jambi untuk menjalani perawatan intensif.
Belum diketahui pasti penyebab kebakaran ini, namun informasinya berawal dari puntung rokok milik warga yang melakukan aksi penjarahan saat kebocoran minyak. Ledakan sendiri diketahui diawali dari kebocoran minyak yang dilubangi oleh oknum yang bertanggungjawab. Di lokasi kejadian, ditemukan lubang-lubang berukuran besar berisi minyak yang diduga menjadi tempat penampungan.
Salah satu warga, Anton, ditemui dilokasi ledakan mengaku, saat kejadian berlangsung terdengar ledakan cukup besar satu kali. Sebelum kejadian ini, akunya, melihat warga yang mengambil minyak yang bocor dan, warga langsung berkerumun melihat ledakan tersebut.
"Yang saya tahu satu keluarga jadi korban, yakni Ibu Kartini (meninggal) dan anaknya Joni (sekarat), satu lagi Egi anak pak Narto. Memang dalam kondisi ramai begini memancing keingintahuan warga, dan yang meninggal belum tahu apa maksud dan tujuan kelokasi ledakan," jelasnya.
Supervisor Vipe Line PT Elnusa Tempina Plaju, Makmun, mengungkap masih menyelidiki penyebab timbulnya ledakan. Namun, saat ledakan berlangsung, pihaknya memutuskan untuk menutup falp pipa yang tujuannya agar ledaka tak meluas. 
"Kita duga karena puntung rokok. Karena tak bisa dipungkiri minyak tersebut dijarah dan bisa saja ada yang merokok dan membuang puntungnya begitu saja," ungkapnya.
Ledakan yang telah beberapa kali terjadi di Kabupaten Muba ini memang menjadi sorotan kalangan media. Saat ledakan berlangsung berbagai media cetak maupun elektronik local dan nasional tampak sibuk mengambil gambar.  Bahkan, Pangdam II Sriwijaya ikut turun ke lokasi meninjau lokasi ledakan.
          Kapolres Muba, AKBP Toto Wibowo SH yang turun kelokasi, mengatakan, menduga aksi yang sudah sering terjadi ini sama seperti kasus kebocoran pipa Elnusa lainnya, yakni dicuri oknum tak bertanggungjawab. Namun, kejadian ini lanjutnya, menggunakan modus baru denga membuat lubang penampung minyak yang tumpah.
"Kita masih selidiki, kita juga sudah turunkan tim Labfor untuk mengetahui pasti penyebab ledakan. Kasus ini akan terus kita tindaklanjuti," jelasnya.Sementara, Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Widhyononugroho yang sempat menyoroti bahkan sempat melakukan pertemuan dengan jajaran Pemkab Muba yang menjadi tempat terbanyak kasus kebocoran dari Kabupaten lainnya, meminta agar kasus tersebut ditindaklanjuti. Dirinya bahkan meminta agar jangan melindungi aparat.

Komentar dari keluarga korban saat ditemui di Kamar Mayat RSUD Bayung Lencir...

Ledakan yang menimbulkan empat korban jiwa hingga meninggal di Dusun Srimaju, Kelurahan Bayung Lencir, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin menjadi duka bagi berbagai kalangan, termasuk warga setempat. Bahkan, keluarga korban yang tewas dalam kondisi hangus terbakar dan tinggal tulang belulang mengetahui bahwa mereka (korban) hanya sebatas ingin melihat dan ingin tahu warga yang berkerumun mengambil minyak. Salah satu korban bahkan, hendak mencari anaknya yang sedang berada dalam lokasi kebocoran minyak berlangsung.
“Tadi ayuk aku ini hilang, dan diketahui masuk ke lokasi kebocoran. Maksud kesano hendak nyari Joni (anaknyo) yang masuk lebih awal kelokasi. Karena informasinyo Joni jugo ado disano. Nah dak taunyo ledakan itu muncul. Joni selamat, ibunyo yang meninggal," jelas Nasir, adik Ipar Kartini (salah satu korban yang hangus terbakar).
Berdasarkan informasi dari Nasir, Kartini merupakan pemilik cuci mobil tepat di depan lokasi kebakaran. Jarak yang beberapa meter dari lokasi kebocoran minyak ditambah banyaknya warga yang berkerumun membuat rasa penasaran bagi Joni (anak Kartini). Ledakan yang membuat Kartini hangus terbakar, Nasir, mengaku, hanya mengandanlkan beberapa tanda yang dipakai korban.
“Aku lah sudah cukup dak usah lagi nak dilakuken apo apo lagi oleh polisi. Aku cuman minta jangan diteruske, kareno la kesian, lah cukup lamo dio cak ini. Ciri-ciri dio becincin giok dan cincin emas di kiri dan kanan sudah cukup dikenali,” urainya.
Sementara, kakak Egi saat dilokasi mengaku, mengetahui cirri-ciri dari kunci kontak motor yang ditemukan dan celana bagian kanan korban. Kunci kontak tersebut dicoba langsung ke motor korban dan motor tersebut menyala.
“Sudah dari sini kami nak langsung memakamkan. Tapi kami masih menunggu dari pihak kepolisian. Ponaan aku ini Cuma jual pulsa di konter, dan ado maksud apo-apo, termasuk nak nyuri minyak. Dio Cuma pengen lihat bae, kareno di lokasi dikerumuni banyak orang,” sedihnya.
Sementara itu Wakil Bupati Muba Beni Hernedi Kasus yang menghebohkan dari adanya aksi perusakan pipa minyak PT Elnusa di Dusun Srimaju, Kelurahan Bayung Lencir, Kecamatan Bayung Lencir, ini harus menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba). Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi yang turun ke lokasi sangat prihatin dengan kejadian yang menimbulkan korban jiwa. Kejadian ini, dirinya bahkan meminta agar jangan terjadi lagi dikemudian hari.
          “Kejadian seperti ini hendaknya menjadi pelajaran bagi kita semua. Kejadian ini juga hendaknya menjadi perhatian serius dari pihak perusahaan minyak,” ujarnya.
Selain itu, dirinya mengimbau seluruh pihak terkait, serta jajarannya untuk lebih tanggap terhadap permasalah kebocoran minyak di wilayah  masing-masing. Tak hanya itu, dirinya berharap agar kejadian seperti ini tidak lagi merenggut korban jiwa.
“Staf, baik pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa untuk lebih aktif dalam mengawasi kebocoran pipa. Masyarakat hendaknya selalu berhati-hati agar kejadian hingga merengut korban jiwa tidak terulang kembali,” pintanya. (tri/sn)

Harian Umum Suara Nusantara edisi 684, 3 Oktober 2012


Press

My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.