Rabu, 01 Februari 2012

Suara Nusantara Edisi 544, Rabu 1 Februari 2012

Petani Resah, Harga Beras Petani Turun Mendadak

Banyuasin, SN
Harga beras ditingkat petani saat memasuki masa panen raya di Jalur 14 Desa Daya Kesuma Kecamatan Muara Sugihan turun cukup banyak. Sebelum ramai musim panen harga beras jenis Impara, ciherang dan Sanafi rata-rata mencapai Rp 7.000/Kg namun sejak seminggu ini harga tiba-tiba turun menjadi Rp 5.600/Kg.

Kades Daya Kesuma Jumali saat dikonfirmasi Selasa (31/1) mengatakan, mengeluhkan dengan turunnya harga beras di desanya padahal saat ini masyarakat sedang pada panen padi. Kendati masyarakat tidak boikot terhadap harga tersebut akan tetapi ngegrundel (Bahasa jawa,red) karena tidak ada pilihan lain umumnya harga beras turun.

Jumali mensinyalir penurunan harga beras disebabkan oleh permainan para tengkulak di Pelembang yang menentukan harga beras ditingkat petani. “Bisa jadi kalau tetangga desa lain panen beberapa minggu nanti otomatis harga beras di petani turun lagi sebab di Kecamatan Muara Sugihan desa kami mengawali panen tahun 2012 ini,” kata Jumali.
Jumali berharap, panen yang baru dilakukakn oleh Bupati Senin (30/1) merupakan panen perdana di sini, dan petani bersyukur keluhan petani disini langsung disampaikan kepada bulog terutama harga beras yang turun saat panen raya.

Sementara Bupati Banyuasin Ir H Amiruddin Inoed saat dikonfirmasi mengatakan, telah memerintahkan dua kepala badan yakni BP4K, dan Baketpan kabupaten Banyuasin melaporkan ke Bulog seminggu yang lalu saat pelantikan Kepala Desa Kecamatan Muara Padang membuat peta lokasi petani yang sedang panan agar beras dibeli Bulog.

“Saya sudah perintahkan kedua badan untuk memetakan lokasi petani kita yang sedang panen raya, dan segera dengan harapan bulog mau menampung beras petani sesuai harga pemerintah (HPP) agar harga beras dibeli layak tidak dipermainkan oleh tengkulak.

Amiruddin mengatakan, agar bulog mau membudayakan membeli beras petani, maka kondisi petani akan terbantu ketika harga beras anjlog. “Untuk apa bulog mengimpor beras ke Thailan, dan lainnya toh yang untung orang luar negeri, sementara petani kami memiliki beras juga kan,” jelasnya. (sir)

Palembang Tuan Rumah Pertemuan ASEAN-India

Palembang, SN
Palembang kembali dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan internasional yakni negara-negara ASEAN serta India akan melakukan pertemuan Internasional bidang pertanian (ASEAN-India Working Group on Agricultural Cooperation), yang akan digelar 6 Maret hingga 8 Maret mendatang, bertempat di Hotel Aryaduta Palembang.

Asisten Kesra Pemprov Sumsel Aidit Aziz menuturkan, Gubernur Sumsel menyambut baik ditunjuknya Palembang menjadi tuan rumah ASEAN-India Working Group on Agricultural Cooperation dan akan memberikan dukungan sesuai yang diharapkan .

"Pertemuan ini akan diikuti 10 negara ASEAN serta India. Tapi kita juga akan undang seluruh Gubernur se Sumatera, Kepala Dinas Pertanian se-Sumatera, dan semua lingkup bidang pertanian yang berhubungan dengan kegiatan ini," tutur Aidit saat rapat perdana persiapan pertemuan ASEAN-India di ruang Bina Praja Palembang, Selasa (31/1).

Pada rapat tersebut hadir Kabid Regional Pusat Kerjasama Luar Negeri Kementrian Pertanian Andy Jaya Dermawan mengungkapkan, pertemuan pertama Working Group on Agricultural Cooperation yakni, untuk menyepakati poin penting yaitu mengusulkan lingkup kerjasama yang lebih luas, tidak hanya pertanian tetapi juga kehutanan, rencana aksi jangka menengah 2012-2015.

"Pertemuan ASEAN-India di Palembang tentu memiliki manfaat bagi kota Palembang seperti dapat mempromosikan destinasi wisata daerah dan kebudayaan, meningkatkan devisa ke daerah serta meningkatkan perekonomian di Palembang. Kemudian memberikan pengalaman kepada Palembang tentang kerjasama luar negeri," terangnya.

Dia menambahkan, tujuan pertemuan tersebut untuk melakukan kerjasama yang komprehensif pada sektor-sektor yang potensial. Salah satu sektor yang disetujui selain perdagangan, investasi, jasa dan kebudayaan adalah sektor pertanian.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura, Nelly Rasdiana mengatakan, sebagai tuan rumah pihaknya siap mensukseskan pertemuan ASEA-India Working Group on Agricultural Cooperation ini.

"Diharapkan pertemuan ini bisa meningkatkan kualitas petani di ASEAN termasuk di Indonesia, apalagi India menawarkan training pertanian kepada negara ASEAN, dan menawarkan sekolah sampai S3 di India," ujarnya. (pit)

Diduga Mesum, 2 Pelajar Kayuagung Digerebek

Kayuagung, SN
Dua pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kayuagung yang menjalin hubungan pacaran sejak 6 bulan lalu digerebek warga di sebuah kostan di Kelurahan Kedaton Kecamatan kota Kayuagung Kabupaten OKI, Selasa (31/1) siang karena diduga melakukan perbuatan mesum.

Sepasang kekasih ini berinisial AF siswi kelas III SMK Negeri 1 Kayuagung dan AN siswa kelas III SMK Negeri 2 Kayuagung. Mereka memang tidak diamuk massa atau diarak keliling karena sudah diamankan di rumah warga setempat.

Informasi yang dihimpun di lapangan kemarin menyebutkan, sepulang sekolah kedua pelajar ini mendatangi rumah Hendri si penyewa kostan, Hendri yang merupakan teman AN kemarin tidak berada di rumah. Namun kunci kostan diduga sudah diberikan Hendri kepada AN.

Saat tiba di kostan itu, mereka berdua masuk ke dalam dan mengunci pintunya. Warga yang melihat hal ini lalu melakukan pengintaian beberapa menit, namun karena kecurigaan warga makin kuat lalu warga itu menghubungi warga lainnya untuk melakukan penggerbekan.

Saat belasan warga sudah berkumpul, ternyata pintu kostan yang diketuk warga tidak langsung dibuka kedua pelajar SMK ini. AN dan AF membuka pintu beberapa menit kemudian dengan raut muka cemas dan ketakutan melihat kedatangan warga.

Saat penggerbekan inilah datang beberapa anggota Sat Pol PP yaang sudah dihubungi warga. Sat Pol PP ini lalu menggiring kedua pelajar ini ke rumah warga untuk menghindari kemungkinan tindakan anarkis yang dilakukan massa.

Hasil interogasi warga, kedua pelajar ini mengaku hanya beristirahat saja di kostan tersebut dan tidak melakukan tindakan abmoral atau mesum. Bahkan meski berulang kali didesak warga agar mengakui perbuatan apa yang dilakukan keduanya, 2 pelajar ini tetap membantah bila dikatakan warga sudah berbuat mesum.

H Malian SPd selaku Kepala SMK Negeri 2 Kayuagung saat dikonfirmasi wartawan menerangkan, apapun yang dilakukan kedua pelajar ini sudah di luar jam belajar sekolah jadi bukan lagi tanggungjawab pihaknya. Namun pihak sekolah tetap akan memanggil kedua orangtua siswanya. (iso)

Tol Kayuagung-Jakabaring Siap Operasi

Kayuagung, SN
Bupati OKI Ir H Ishak Mekki MM kembali meyakinkan semua pihak bila jalan tol Kayuagung-Jakabaring akan siap beroperasi pada tahun 2013 mendatang. Kini tidak ada lagi kendala dalam pembebasan lahan warga yang dijadikan jalan tol.

Demikian dikatakan Ishak saat menghadiri syukuran penempatan gedung baru DPRD OKI, Selasa (31/1) di pinggir Jalintim OKI atau hanya berjarak 150 meter dari kantor bupati. Sebelumnya gedung lama berada di dalam perkotaan Kayuagung yang kini kondisinya tidak lagi refresentatif.

Statemen bupati ini kali terakhir dilontarkannya kepada pers saat menghadiri Hari Jadi OKI ke-65 Oktober 2011 lalu di tempat yang sama. Kini omongan yang sama kembali diucapkannya untuk lebih menyakinkan semua pihak dan masyarakat.

Seperti sebelumnya, Ishak mengatakan, kontraktor yang membangun jalan tol ini sudah sangat berpengalaman di bidang yang sama karena pernah membangun beberapa jalan tol di Tanah Air ini. Kontraktor itulah yang berjanji kepada bupati bila akhir 2012 nanti jalan tol akan selesai.

”Jadi 2013 Insya Allah jalan tol Kayuagung-Jakabaring sudah bisa dioperasikan, saat ini kontraktornya sudah action di lapangan,” yakinnya sembari mengatakan dalam pengerjaannya jelas akan dipercepat sehingga jalan tol akan selesai tepat waktu sesuai target.

Lebih jauh dikatakannya, bila jalan tol ini selesai maka transportasi dari Kayuagung ke Palembang dan sebaliknya hanya butuh waktu 30 menit saja, padahal selama ini paling cepat 2 jam melalui Jalintim OKI Kayuagung-Tanjung Raja-Inderalaya-Palembang. Jalan tol itu panjang sekitar 37 KM saja, sedangkan selama ini warga harus menempuh jarak lebih dari 60 KM.

Ia menambahkan, adanya jalan tol nanti akan berdampak pada perekonomian yang berkembang pesat dan menarik sejumlah investor untuk berinvestasi di OKI. Ia juga memprediksi pertumbuhan ekonomi akan meningat sekitar 6,2 persen.

Sedangkan Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH sebelumnya pernah mengatakan, tahun ini Sumsel akan membangun jalan toal sepanjang 137 KM. Rinciannya 37 KM dari Kayuagung ke Jakabaring, sisanya dari Jakabaring ke Alang-alang Lebar-Betung dan Alang-Alang Lebar ke Tanjung Api-Api. Ini akan menjadi jalan terpanjang di luar Jawa. (iso)

50 Keluarga Di OI Dapat Bantuan Rehap Rumah

Indralaya, SN
Kabar gembira bagi warga yang rumahnya tidak layak huni setelah Dinas Sosial Kabupaten Ogan Ilir (OI) akan memberikan bantuan dan merehab rumah tidak layak huni sebanyak 50 Kepala Keluarga (KK).

Kadisos Wilson Efendi MSi, melalui Kabid Pemberdayaan Sosial, Syarkowi MSi menjelaskan, bantuan 50 rumah tidak layak huni juga diberikan untuk pemberdayaan wanita yang menjadi tulang punggung keluarga dan anak-anak terlantar.

Syarkowi menjelaskan, kecamatan yang akan mendapatkan bantuan rumah tidak layak huni pada 2012 ini diantaranya, Kecamatan Lubuk Keliat Tepatnya di Desa Ulak Kembahang.
”Kementrian sosial Kabupaten OI telah membentuk kepanitian untuk melakukan survey di lokasi yang akan diturunkan bantuan rumah tersebut,” jelasnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, ada dua kabupaten yang masih tertinggal yaitu Kabupaten OI dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS), baik masalah infrastrukur dan sarana lainya. Sehingga Dinsos menfokuskan dua kabupaten ini karena dinilai masih tertinggal dibandingkan dengan daerah lain di Sumsel.

Ditambahkannya, Kecamatan Lubuk Keliat merupakan Kecamatan yang menjadi target utama untuk diberikan bantuan, namun tidak menutup kemungkinan bagi kecamatan lain untuk mendapatkan bantuan yang sama sesuai dengan hasil tim survey di lapangan.

“Bentuk bantuan bukan dalam bentuk dana namun dalam bentuk bahan seperti papan, seng dan kayu sesuai dengan kebutuhan untuk membenahi rumah,” tandasnya.

Menurut Syarkowi, sebenarnya berdasarkan data dari BPS Kabupaten OI banyak sekali rumah yang tidak layak huni seperti di Kecamatan Pemulutan yang memang membutuhkan bantuan, namun dana yang tersedia tidak mencukupi untuk merealisasikan semuanya,” paparnya. (man)

Toke Karet Dirampok

Sekayu, SN
Malang menimpa Khoirul (39), warga kelurahan keluang Kecamatan Keluang Kabupaten Muba yang merupakan toke karet, Selasa (31/1) sekitar pukul 11.00 Wib ketika usai mengambil uang, dirinya dirampok. Pelaku yang berjumlah tiga orang juga menembakan satu butir peluru ke arah kaki kanan dan dua butir peluru ke kaki kiri dengan senpi rakitan.

Perampokan toke karet ini menghebohkan warga Kecamatan Keluang karena terjadi pada siang hari. Berdasarkan keterangan Kapolsek Keluang Iptu Jauhari mengatakan, Khoirul dirampok di simpang selabu desa Dawas.

Informasinya saat itu Khoirul yang tanpa meminta pengawalan polisi mengambil uang yang diperkirakan Rp 50 juta. Namun ditengah perjalanan ia dicegat tiga orang yang telah lama mengikutinya sejak dari mengambil uang. Rencananya uang itu buat bayar gaji karyawan.

Setelah dilokasi yang memang sepi tiga perampok kemudian mengejar dan langsung memepet untuk menghentikan laju motornya. Lalu perampok sambil menodongkan senpi meminta agar tas yang berisikan uang diserahkan. Namun karena tidak mau Khoirul, coba melawan dengan mempertahankan uangnya. Karena korbannya melawan ketiga perampok salah satunya menembakan senpi itu kearah kaki kanan. Tidak itu saja merampok juga melukai dengan beberapa pukulan baik diwajah maupun dibadan.

Setelah mendapatkan hasilnya ketiga perampok meninggalkan Khoirul dengan kaki bersimbah darah ditempat sepi. Kemudian kebetulan ada warga yang melintas dan menolong untuk diantarkan ke keluarganya. Karena lukanya cukup parah Khoirul dibawa menuju ke rumah sakit RSMH Palembang untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kapolres Muba AKBP Toto Wibowo melalui Kapolsek Kelaung Iptu Jauhari membenarkan telah terjadi perampokan tauke karet, sekarang dalam tahap penyidikan pengejaran pelaku. (her)

Warga Panik, Pipa Minyak Elnusa Meledak

Sekayu, SN
Pipa minyak milik PT Elnusa, Senin (30/1) pukul 24.00 WIB bocor bahkan sempat mengeluarkan ledakan sampai dua kali semburan setinggi 3 meter, yang menyebabkan warga Desa Telang panik. Akibat kebocoran, minyak mentah berhamburan keluar dan mirisnya minyak itu diambil masyarakat yang berbondong-bondong datang sambil membawa drum dan jerigen guna menampung minyak tersebut tanpa memperdulikan keselamatan.

Kebocoran pipa minyak milik PT Elnusa terjadi di desa Telang Kecamatan Bayung Lencir dan baru dilaporkan warga ke PT Elnusa, Selasa (31/1) sekitar pukul 08.30 WIB. Kondisi ini membuat beberapa warga sekitar bahkan dari luar desa berbondong-bondong datang untuk mengambil minyak yang keluar dari pipa.

Pangamatan koran ini dilapangan terlihat kebanyakan warga mengambil minyak mentah menggunakan jerigen dan drum. Bahkan ada yang menggunakan truk yang baknya sudah dimodifikasi ikut juga menampung minyak mentah itu. Selain itu kondisi ini dimanfaatkan warga untuk menjual minyak mentah yang dikumpuli kepada pengepulnya.

Sarman (40) warga yang ikut mengambil tumpahan minyak mengatakan, sengaja mengambil minyak itu karena bisa dijual sedangkan pihak dari PT Elnusa tidak marah.

“Dari pada tumpah dijalan dan bisa membahayakan jadi kami warga sekitar ikut mengambil dan mengumpulkan minyak dengan jeriken dan drum agar bisa dijual kembali,” imbuhnya.

Informasi yang didapat pipa minyak milik PT Elnusa waktu bocor sempat mengeluarkan ledakan dan menyemburkan minyak hingga sampai tiga meter. Berdasarkan saksi mata Rodiah (29) warga desa Telang yang rumahnya persis didepan lokasi kebocoran mengatakan malam itu ia bersama suaminya Sabuan (35) mendengar suara ledakan hingga dua kali. “Waktu sebelum pipa itu bocor sempat terdengar ledakan dua kali, kami kira bunyi suara tembakan tapi tidak tahunya suara ledakan dari pipa. Selain itu minyak juga menyembur keatas sampai ketinggian tiga meter, dan kami tidak berani untuk mengeceknya hingga pagi hari,” katanya.
Ia juga menambahkan waktu pagi warga sudah ramai untuk mengambil minyak yang bocor itu bukan hanya dari warga sekitar, tapi juga dari desa lain ikut mengambil minyak.

Lain hanya dengan Kades Telang Yusni ketika ditemui mengatakan, ia sangat khawatir dengan keselamatan warganya karena bila minyak yang bocor itu didiamkan takutnya bisa membahayakan.

“Andai saja ada percikan api bisa meledak dan bisa melukai warga yang mengambil minyak . Selain itu ia juga menyayangkan pihak PT Elnusa agak lambat menyikapi kebocoran pipa dan tidak adanya garis polislen. Dan juga ia khawatir karena warganya saat mengambil tumpahan minyak itu sambil merokok tanpa memperdulikan keselamatan,” ujarnya.

Sementara Budi Restoto kepala operasional dan pemeliharaan PT Elnusa ketika dikonfirmasi lewat telepon mengatakan, jika tumpahan minyak yang terjadi di desa telang merupakan modus sabotase untuk mencuri minyak perusahaan.

“Beberapa titik kerap dibolongi dan ditinggalkan pencuri sehingga kita menurunkan tim untuk menyelidiki kebocoran pipa,” katanya.(her)

Pengembangan Pipanisasi Gas Masuk Dalam APBD

Palembang, SN
Rencana Pemerintah Kota (pemkot) Palembang melakukan pengembangan pipanisasi gas bumi ke rumah tangga di 16 Kecamatan kota Palembang terus menunjukan titik terang.

Pasalnya wacana yang diusung tahun 2010 lalu, tahun ini akan terus dikembangkan diberapa kecamatan lainnya, terlebih lagi tranmisi pipanisasi akan menyeluruh menyentuh dua Kelurahan yang sebelumnya telah mendapat pemasangan pipa gas tersebut.

“Tahun 2010 sudah ada sebanyak 3500 rumah warga yang teraliri gas bumi, memang kita akui memang belum sepenuhnya di keluarahan Lorok pakjo dan Siring Agung teraliri gas bumi, nah tahun ini akan kita terus kembangkan,”jelas Walikota Palembang, usai menyampaikan permasalahn yang dihadapi pipanisasi tersebut dalam Video Converence dengan Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Walikota Tarakan, Walikota Surabaya dan Walikota Palembang sendiri Selasa (31/1) di Ruang parameswara kota Palembang.
Rinciannya kata Eddy di Lorok Pakjo telah terpasang sebanyak 1600 warga dan 1900 telah terpasang di 1900 waga di keluarah Siring Agung.”Selama kurun waktu tiga bulan terakhir sudah kembali kita pasangkan sambungan baru ke 1500 warga dengan perjuangan sendiri,”jelasnya.
Rencana sistem pembangunan tranmisi pipa induk untuk penyaluran gas tersebut, kata Eddy akan di usulkan untuk dimasukan dalam anggran APBD kota Palembang sedangkan untuk pipa pemasangan dari rumah ke rumah akan diusulkan melalui bantuan dari Kementrian ESDM.

“Ada ususlan dari badan pengelola (PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2)) Kota Palembang untuk pengembangan pipanisasi dapat diusulkan dalam APBD kota Palembang,”jelasnya.

Dana yang dialokasikanpun , kata orang nomor satu di kota ini akan menyentuh Rp 2 m, jadi dengan dana sebesar itu akan mampu menutup kebutuhan pemasangan untuk 1.000 sambungan baru.

“Tetapi masyarakat harus tetap bayar untuk pemasangan barunya, yang gratis itu saat pemasangan pertama kemarin, nah biaya akan disesuaikan seperti dengan pemasangan PDAM yakni sebesar Rp 1.350,000,”katanya.

Hanya saja untuk tahun ini, walikota Palembang cukup pesimis, kalau semaua 16 kecamatan bisa mendapatkan gas bumi tersebut, hanya saja tahun ini dua lokasi yakni kelurahan lorok Pakjo dan Siring Agung akan menjadi prioritas utama.
“Tahun ini semua ada peluang, tetapi yang paling pasti di lokasi Lorok Pakjo dan Siring Agung dulu yang akan dipenuhi, itu program kita jangka pendek”katanya.nah untuk program jangka panjang nanti, beberapa kecamatan seperti Kemuning, Sako IB I, IB II akan measuk dalam program jangka panjang untuk pengembangan pipanisasi gas bumi.
Nah untuk pemasangan pipanisasi gas bumi tersebut diungkpkan Eddy badan pengelola SP2J Kota Palembang dapat menghsilkan uang sebasar Rp 156 juta/bulan, hanya saja untuk pembayarak ke pihan pengembang SP2J harus membayar biaya yang didapat sebesa Rp 10 juta.

“Kita hanya pakai 0,6, tetapi harus bayar pemakain 0,15 karena dari gas yang ada hanya terpaki 30 persen,’jelasnya.

Menangapi berbagai usulan dari tiga Kota yang langsung rapat pembahasan melalui vidoe Converence serta beberapa permintaan warga yang dari tiga kota tersebut, Kementrian ESDM, Kementerian ESDM RI Evita Herawati Legowo mengatakan komitemen pemerintah pusat dengan Pemerintah kota dalam pengembangan pipanisasi gas bumi akan lebih jauh akan dibahas.

“Komitemen Walikota Palembang pasti akan dikembangkannya, sedangkan untuk permintaan walikota Palembang secara langsung bantuan pipa, masih akan dibahas lebih lanjut dan akan disesuaikna dengan anggran yang ada,’jelasnya.(win)

Pedagang Pasar 16 Merugi

* Omzet Penjualan tak sampai Rp 100/hari

Palembang, SN
Pasca direlokasi dari lantai V ke lantai IV Pasar 16 Palembang, pedagang pakaian bekas yang terkena imbas relokasi perbaikan gedung lantai V mengaku merugi. Para pedagang bahkan mengelukan fasilitas yang minim dilokasi itu.

Sekitar 70 pedagang mengaku merugi sejak dipindahkan kelokasi baru, omzet yang biasa mencapai Rp 300 ribu/hari turun drastis hingga tak sampai Rp 100 ribu/harinya. Sebagian pedagang malah lebih memilih untuk berhenti menjajakan dagangannya karena takut gulung tikar.
“Biasanya pemasukan kami ditempat lama mencapai Rp 300 ribu/ hari. Namun setelah 2 minggu disini (lantai IV) omzet kami drop hingga tak sampai Rp 100 ribu,” ujar Babe (55) salah satu pedagang baju bekas, saat ditemui kemarin (31/1).

Minimnya pendapatan ini aku Babe, lantaran konsumen belum banyak tahu penempatan lokasi baru dan jarang melintas dilokasi itu. Mengingat lokasi yang disediakan bagi pedagang baju bekas ini terbilang terpencil dari pedagang lainnya. “hal inilah yang menjadi kendala kami,” tambahnya.

Selain mengeluhkan minimnya omzet, para pedagang juga mengaku tak nyaman dengan fasilitas – fasilitas yang terbilang kurang. Dimana untuk penyediaan listrik, para pedagang harus memasang listrik dengan menyalur listrik dengan pedagang lama yang sudah memiliki listrik. “ Fasilitas lainnya seperti tong sampah juga tak kami dapatkan disini,” katanya.
Karena itulah, Babe berharap, pedagang penjual baju bekas dapat dikembalikan lagi kelokasi semula mengingat lokasi lama lebih stategis dan menguntungkan. “Kalaupun kami tidak dipindahkan, kami meminta fasilitas seperti penyediaan tong sampah, listrik dan rolling door disediakan, sehingga kami merasa aman dan nyaman berjualan disini,” harap Babe.
Sementara itu pedagang baju bekas ditempat yang sama, Yanti mengaku, keberatan dengan diterapkannya retribusi sebasar Rp 2 ribu/ perhari yang diperuntukkan bagi kebersihan dan keamanan. "Omzet kami saja sangat minim, belum lagi febuari nanti retribusi naik menjadi Rp 5 ribu/hari untuk kebersihan dan keamanan,” tambah dia.

Sebelumnya, Terhitung sejak 20 januari kemari sekitar 70 pedagang liar yang menempati lantai V (lantai paling atas) Pasar 16 Ilir direlokasi ke lantai IV gedung itu. Pedagang dipaksa pindah, karena lantai tersebut harus dikosongkan untuk keperluan renovasi.

Kepala PD Pasar Palembang Jaya Syarifuddin Azhar pernah mengatakan, pengosongan ini sebenarnya sudah lama direncanakan.Namun,selalu terbentur penolakan para pedagang yang ada di lokasi tersebut. Padahal, pedagang-pedagang itu tidak terdaftar sama sekali.

Syaifuddin menambahkan, rencananya pasar tersebut akan ditata kembali.Khusus lantai V yang tadinya kerap ditempati pedagang pakaian bekas,akan dirombak menjadi Pujasera atau semacam pusat jajanan bagi warga Kota Palembang. Demikian juga lift yang sudah tidak pernah lagi digunakan, rencananya akan diperbaiki agar akses pengunjung ke lantai paling atas lebih aman dan nyaman. Jika sesuai target awal, renovasi ini diperkirakan hanya akan memakan waktu 3-4 bulan, dengan anggaran mencapai Rp200 juta–Rp300 juta.(win)

Usai Turun Hujan Palembang Selalu Tergenang, Sampai Kapan?


Oleh Agus Harizal Alwie Tjikmat

HAMPIR setiap usai hujan turun, beberapa titik di Kota Palembang selalu tergenang air. Ada yang cukup dalam dan genangannya lama, ada juga yang tak begitu dalam dan cepat surut.
Kondisi dan kejadian ini sudah sangat lama terjadi atau bertahun-tahun. Kalau warga Palembang dapat mengamati, sekitar 10 tahun atau lima tahun yang lalu genangan air yang terjadi tak begitu parah atau lama. Tetapi kini lihatlah, kondisi sebaliknya yang terjadi. Apa yang terjadi di Kota Palembang dan dirasakan warga kotanya, harus menjadi catatan dan pekerjaan rumah dari pemerintah kota.

Jangan sampai peristiwa tergenangnya kota saat usai hujan turun, makin lama makin parah. Ditarik ulur, apa penyebab dari semua ini. Apakah daerah resapan air yang makin berkurang, gorong-gorong yang makin sempit dan dangkal, atau karena fenomena lama dimana banyak daerah rawa-rawa yang terus ditimbun.

Saat ini tergantung kebijakan yang diterapkan dan bagaimana sikap dari pemerintah kota, jangan sampai peraturan dan himbauan yang dibuat justru hanya semacam tulisan catatan prasasti yang tak berarti.

Kita berharap kondisi seperti ini tak berlangsung lama, karena kalau dibiarkan akan makin parah. Tak seimbang atau berbanding lurus tentunya, kalau pesatnya pembangunan di Kota Palembang dan keberhasilan di berbagai bidang, justru tak diimbangi dengan keseimbangan alam atau lingkungan. Ini menjadi tugas besar dan utama dari pengambil kebijakan. Kita tunggu saja! (***)

Jelang Cap Gome Speed Boat mulai kebanjiran rezeki

Palembang, SN

Mendekati perayaan Cap Gome yang jatuh pada 4 Februari mendatang, penyedia jasa angkutan sungai seperti speed boat meulai kebanjiran orderan. Peningkatan omzet bahkan hingga 100 persen.

Pengemudi speed boat Rossi (35) mengakui, peningkatan layanan jasa angkutan sungai ini mulai terlihat sejak awal januari kemarin, bila rata – rata ia hanya mengangkut penumpang 3 – 4 kali/ hari. Memasuki Cap Gome angkutan penumpang mencapai 2 kali lipat dihari biasa.

“Bisa 6 – 7 kali mengakut penumpang menuju pulau Kemarau,” akunya, saat ditemu di Benteng Kuto Besak (BKB) kemarin (31/1).

Meningkatnya jumlah angkutan ini pun jelas berpengaruh besar pada peningkatan omzet para pengemudi speed boat yang rata – rata naik 100 persen bila dibandingkan hari – hari biasa. Dimana dalam 1 muatan spead boat memuat 10 orang penumpang, dengan harga Rp 30 ribu/ penumpang.
“Dalam 1 kali mengangkut muatan kita mendapatkan untung 100 ribu, jadi kalau 6 kali ya Rp 600 ribu,” kata warga kertapati ini.

Hal yang sama diutarakan oleh Saidina seorang pengemudi spead boat dikawasan BKB. Menurutnya, pengunjung yang mulai datang ke pulau kemarau tak hanya berasal dari wisatawan local saja, bahkan wisatawan dari mancanegara mulai berdatangan kesana. Hal ini aku dia, tak lepas dari pasca PUIC yang digelar dikota Palembang beberapa waktu lalu.
Bahkan lanjutnya, hampir seluruh boat yang ada di kawasan BKB terisi penuh oleh peserta PUIC. “Disini, ada sekitar 50 boat, semuanya terisi penuh oleh peserta PUIC kemarin (30/1),” jelasnya.

Sementara itu pengelola kapal motor (KM) Putri Kembang Dadar , Adam menambahkan, hingga saat ini peningkatan jumlah penumpang jelang Cap Gome masih belum mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan terjadi, justru dari para peserta PUIC yang melakukan Musi tour terhitung tanggal 29 – 31 januari. “kalau booking untuk Cap Gome belum ada, nah tapi kapal kita kemarin memang sempat penuh oleh peserta PUIC,” tukasnya.(win)

Mura-Muba Masih Saling Klaim Suban IV

Musi Rawas, SN

Sebagaimana yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 63 tahun 2007 menyatakan bahwa sumur gas Suban IV masuk kedalam wilayah Kabupaten Musi Rawas (Mura). Namun saat ini Pemkab Musi Banyuasin (Muba) juga masih mengakui bahwa suban IV masuk kedalam wilayah mereka.

"Tidak ada masalah dengan status wilayah Suban IV, karana sebagaimana tertuang dalam permendagri no.63 tahun 2007 sudah dinyatakan resmi masuk wilayah Musi Rawas,” kata Insani, SH salahsatu anggota Tim Advokasi Suban IV kabupaten Musi Rawas, Selasa (31/1).

Sementara Pemerhati Kebijakan dan Hukum asal Musi Rawas, M. Imron mengungkapkan bahwa tak etis rasanya melihat dan mempertontonkan saling klaim kepemilikan sumur Migas Suban IV karena Musi Rawas dan Musi Banyasin adalah daerah yang bertetangga, Sehingga apabila hal ini dibicarakan secara bijak maka akan ada titik temu yang saling mengutungkan kedua belah pihak.

“Harus ada pembicaraan yang bijaksana untuk menyelesaikan permasalahan semacam ini, dan sebaiknya kedua belah pihak menghindari saling klaim dan mempertahankan argument masing – masing,” jelasnya.

Sebagaimana yang ramai di beritakan bahwa, saling klaim kepemilikan sumur gas suban IV antara pemkab Musi Rawas dengan Pemkab Musi Banyuasin, sebab DPRD Musi Banyasin membentuk panitia angket terkait sengketa suban IV tersebut. Sebagaimana yang ramai dilansir media terbitan regional bahwa Pemkab Muba masih meyakini bahwa Suban IV masuk Wilayah Kabupaten tersebut. (fik)

Demokrat Persilahkan Kader Gunakan Jalur Independen

Palembang, SN
Ketua DPD Partai Demokrat (PD) Sumsel, Ishak Mekki mempersilahkan kader-kader PD yang tidak diusung partai pada pilkada di Sumsel, untuk maju melalui jalur independen atau perseorangan.

Menurut Ishak, sah-sah saja, jika kader Demokrat memutuskan untuk maju melalui jalur independen. “Kalau memang nanti ada kader yang merasa kurang puas dengan keputusan partai dan ingin mencalonkan diri lewat jalur independen, itu sah-sah saja,” ujarnya.

Ishak Mekki yang juga Bupati OKI (Ogan Komering Ilir) ini mengatakan, bukanlah keharusan bagi seorang kader yang menjabat sebagai ketua pengurus, untuk langsung diusung menjadi calon pada pilkada.
“Kalau memang nantinya di nilai kurang didukung oleh masyarakat dan hasil survey juga kurang bagus, kan masih banyak orang-orang lain yang akan diusung,” katanya.

Ia menambahkan, untuk pilkada di Sumsel tahun 2013 ini, Partai Demokrat sebagai partai yang memiliki suara terbesar kedua, maka kader-kader yang akan dicalonkan sudah tentu harus siap untuk bersaing. Apalagi, setelah partai berkuasa ini melantik ketua pengurus DPC se-Sumsel, maka pihaknya jelas membuat program-program, yang akan di implementasikan baik yang ada di kader partai maupun kader yang duduk di legislatif.

“Tapi, semuanya tentu harus melalui mekanisme tertentu dalam internal Partai Demokrat, dan didukung oleh kader, didukung oleh masyarakat dan disetujui oleh dewan pembina. Kalau sudah disetujui, siapapun orangnya, maka ia yang akan diusung oleh Partai Demokrat," tutur Ishak.

Sebelumnya, salah satu kader Partai Demokrat, Arudji Kartawinata sudah memastikan diri untuk maju pada pilkada Pagaralam yang akan digelar 2013 mendatang. Arudji mengaku, kalaupun tidak diusung partai yang menaunginya, ia akan maju melalui jalur independen.

"Memang Pilkada Pagaralam masih satu tahun lagi dilangsungkan, namun saya telah mempersiapkan diri untuk maju sejak satu tahun belakangan ini," katanya.

Arudji memprediksi, lumbung suara yang akan didapatnya berada di tiga kecamatan di Kota Pagaralam, yakni Kecamatan Dempo, Kecamatan Dempo Selatan dan Kecamatan Dempo Utara.

"Semua sudah kita perhitungkan, sejauh ini memang keterikatan keluarga dan emosional di tiga kecamatan tersebut yang saya prediksi memberikan dukungannya," ujar mantan karyawan PT Pusri ini. (awj)

Terminal Pasar Prabumulih Kembali Difungsikan

Prabumulih, SN
Pemkot Prabumulih mulai hari ini, Rabu (1/2) akan memfungsikan kembali terminal pasar tradisional Kota Prabumulih di Jalan Jenderal Sudirman yang sempat tiga tahun lebih tidak berfungsi.

Seketaris Daerah (Sekda) Kota Prabumulih H Asri AG SH mengatakan, dia minta para pedagang yang mangkal di seputar terminal harus ditertibkan sehingga dapat tertata rapi.
“Yang lebih penting saya minta kesadaranya agar para pedagang dan para sopir angkutan kota agar bersama-sama menjaga kebersihan di sekitar lokalisi terminal," kata Asri.

Sementara Asisten II H Sobri dan Asisten III HA Rochim saat meninjau terminal Senin lalu mengatakan, mereka akan membentuk tim kerja khusus di terminal ini dengan harapan tim tersebut dapat bekerja denga baik untuk menangani kemajuan terminal ini.

Kadishub Inforkom Prabumulih, Kosim Cik Ming menambahkan, mulai Rabu ini trayek angkot Prabumulih khususnya yang berplat kuning harus masuk terminal saat akan menaikan dan menurunkan penumpang.

"Kita minta pengertian para pedagang kaki lima agar tertib dan rapi sebab kalau tertib dan rapi tidak akan menganggu kelancaran operasional kendaraan angkot yang sedang beroperasi," ujarnya.

Rosa (45) warga Kelurahan Prabujaya, RT 02 RW 03 Kecamatan Prabumulih Timur yang berprofesi sebagai pedagang nasi yang sudah puluhan tahun berjualan di terminal, Selasa (31/1) mengatakan, ia bersyukur terminal pasar ini difungsikan kembali dan tentunya pengunjung di terminal ini akan ramai kembali dan akan berdampak dengan penghasilan para pedagang di sekitar terminal.

"Semoga terminal ini akan terus difungsikan sebab kami para pedagang selama ini sempat mengeluhkan terminal ini karena sudah tiga tahun lebih tidak di fungsikan karena para pengunjung terminal ini sepi," terangnya. (and)

Gedung Hemodialisa Belum Siap Operasi

Baturaja, SN
Gedung Hemodialisa RSUD DR Ibnusutowo Baturaja yang bakal digunakan khusus melayani pasien penyakit ginjal dan cuci darah kini sudah rampung di bangun, namun sayangnya kemegahan gedung itu masih belum siap untuk digunakan akibat menunggu penyerahan dari kontraktor dan kendala peralatan yang belum ada.
Wakil Bupati OKU, Drs H Kuryana Aziz yang meninjau langsung kesiapan gedung Hemodialisa, Selasa (31/1) mengakui jika bangunan yang menelan dana Rp 571 juta lebih dari APBD OKU tahun 2011 penggunaanya masih menunggu kesiapan sejumlah hal terutama penyerahan gedung dari pihak kontraktor dan peralatan medis yang belum ada.
"Kalau gedungnya sudah selesai di bangun hanya saja belum di serahkan oleh kontraktornya pada pemerintah, lalu kesiapan peralatan juga masih menunggu pihak ketiga yang akan memberikan bantuan, yang jelas kita masih menunggu kapan kesiapan kontraktor akan menyerahkan gedung ini,” terang Kuryana.
Kuryana yang di dampingi Plt Dirut RSUD Ibnu Sutowo Sriwiyanti mengatakan di Gedung Hemodialisa ini nantinya bakal merawat pasien terapi ginjal dan cuci darah dengan peralatan super canggih berteknologi tinggi, hingga warga Kabupaten OKU yang harus menjalani perawatan ginjal cukup di RSUD Ibnusutowo.
"Selama ini pasien gagal ginjal dan cuci darah belum bisa kita layani secara maksimal karena peralatan dan gedung yang serba terbatas, mudah-mudahan saja dalam waktu dekat semua kekuarangan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat OKU secara perlahan bisa terjawab satu persatu," harap Kuryana. (had)

Press

My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.