Senin, 31 Oktober 2011

Aksi Kejahatan Marak, Warga Baturaja Takut Keluar Rumah

Baturaja, SN

Aksi kejahatan dalam kota Baturaja sudah melahirkan rasa ketakutan warga, mulai aksi jambret yang berkeliaran di jalanan, pembobolan mobil dengan cara memecahkan kaca hingga pencurian kendaraan, tapi sejauh ini belum ada satupun pelakunya yang ditangkap polisi.
Aksi berutal para penjahat ini sudah berlangsung lama hingga tiga bulan terakhir, korbannya sudah sangat banyak terutama wanita pengendara roda dua, incaran para penjambret adalah tas atau dompet hingga handphone pemiliknya, korban sudah berjatuhan, kejadianya bukan saja di jalan lintas sumatera yang notabene sepi penduduk tapi wilayah kota yang padat aktivitas, seperti penjabmretan menimpa staf humas setda OKU Hendra bersama keluarganya terjadi di depan kantor Hutbun.
Penjambretnya kata Hendra menggunakan motor jenis matic dan pelakunya tergolong anak-anak, penjambret beraksi secepat kilat dengan cara menyenggol motor korban, Saat bersamaan tas atau dompet sudah melayang.
"Kejadian seperti ini terulang beberapa kali di depan Masjid Islamic center, di Jalan Pahlawan Kemarung, di depan rumah Kabupaten hingga penjambretan yang menimpa imam nuriadin bersama calon istrinya juga terjadi di depan Masjid Assolihin mengakibatkan wartawan OKU Ekspres itu harus cedera berat karena sepeda motor yang dikendarainya terjungkal, ini kasus yang sempat mencuat saja, belum lagi penjambretan yang terjadi hampir setiap siang sore dan malam hari tapi korbanya enggan bercerita," jelas Joni animan warga Jalan Pahlawan Kemarung yang kini mengaku resah dan merasa takut keluar rumah karena menilai polisi seakan tidak ada upaya.
Kejahatan dalam kota teranyar menimpa Drs Januar Efendi Kabag Humas Setda OKU yang menderita kerugian jutaan rupiah setelah mobil Dinasnya BG 2125 FZ di bobol penjahat di pinggir jalan depan Masjid Assuhada airkarang, Jumat (28/10) dengan cara memecahkan kaca samping saat korban menunaikan sholat jumat, selama bulan oktober ini kejadian serupa sudah yang kesekian kalinya “Kalau aksi kejahatan seperti ini di biarkan tanpa ada tindakan atau pengawasan dari pihak terkait saya khawatir pelakunya akan meraja lela, harapan semua orang polisi bisa melacak sekaligus menangkap pelakunya," harap Januar .
Januar harus merelakan Laptop kesayanganya berikut uang tunai karena di taruh di dalam mobil.
Joni animan menilai kejahatan dalam kota Baturaja yang terjadi belakangan ini tidak bisa lagi ditolerir hingga menuntut kerja keras aparat keamanan. “Harusnya polisi kita segera bersikap sekaligus tanggap dengan ancaman yang dirasakan masyarakat, yang terjadi sekarang ada kesan kejahatan ini tidak menjadi perhatian, lalu kita balik bertanya dimana fungsi polisi kita yang katanya sebagai pengayom itu kalau ketertiban dan keamanan masyarakat terancam," keluhnya .
Wakapolres OKU Kompol Zahrul Bawadi yang di konfirmasi menyangkut persolan ini mengaku tidak punya kewenangan untuk berkomentar. "Bagusnya ke Kapolres sajalah, setrateginya sudah ada dan data Sesuai laporan masyarakat sudah dihimpun kalau saya memberikan keterangan kurang layak, saya juga bau bertugas di sini, seluruh keluhan masyarakat pasti kita tindak lanjuti yakinlah tidak ada pembiaran, coba deh konfirmasi Kapolres langsung biar lebih jelas," terang Zahrul. (had)

Balita Tewas Kecebur Sumur

Banyuasin, SN

Tangan dan bibir Darma (30) warga Desa Sedang Kecamatan Suak Tapeh bergetar, ia terus berdoa sambil mengusapi kepala Atikah (5) anak keempat buah perkawinanya dengan Bunyamin (45). Bocah malang itu, tewas setelah kecebur dalam sumur sedalam 5 meter di perkebunan karet milik mereka Kamis (27/10) sekitar pukul 07.00 Wib. Korban ditemukan satu jam kemudian dalam kondisi tertelungkung didalam sumur oleh kedua orang tuanya.
Informasi yang dihimpun koran ini, sekitar pukul 06.00 Wib, korban yang belum bersekolah seperti biasanya diajak kedua orangtuanya ke kebun karet milik mereka. Setibanya disana, korban bermain sendirian, sedangkan pasangan Bunyamin dan Darma sibuk menyadap karet.
Dalam kondisi sendirian, korban diduga secara tidak sengaja terjatuh ke dalam sumur yang ada diperkebunan tersebut. Kebetulan, sumur tersebut tidak memiliki dinding sehingga korban dengan mudah terjatuh.
Sekitar pukul 07.30 wib, ibu korban curiga karena sudah lama tidak mendengar suara anaknya, meski sudah berkali-kali dipanggil, tidak ada sautan suara dari Atikah. Merasa cemas, ibu korban mengajak suaminya untuk mencari Atikah.
Hampir satu jam pencarian yang dilakukan keduanya tidak membuahkan hasil, mereka pun mengarahkan pencarian menuju sumur yang ada diperkebunan. Betapa terkejutnya ketika melihat anak bungsu mereka sudah mengambang didalam sumur.
Jeritan histeris mengundang masyarakat sekitar yang ada diperkebunan, masyarakat sendiri langsung membantu orang tua korban mengangkat korban yang sudah tewas.
“Kami sudah biasa mengajak Atikah ke kebun, kami tidak sadar dia main sendiri dan masuk ke sumur itu. Kami juga tidak tertuju ke sumur untuk mencarinya, tapi nasib sudah berkata lain,” ujar Bunyamin.
Dia hanya mengaku ikhlas atas kepergian anak bungsunya tersebut. “ Kami sekeluarga suda ikhlas pak, hari ini juga (kemarin) kami menguburkan jenzah putri bungsu kami. “ ucap Bunyamin melepas anaknya keliang lahat.
Kapolres Banyuasin AKBP Ahmad Zaenudin melalui Kapolsek Betung AKP Daswir Pasaribu membenarkan kejadian tersebut, menurutnya kejadian yang menyebabka korban meninggal murni kecelakaan. “ Meski demikian kami masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. “ pungkasnya. (sir)

BBM di Sekayu Kembali Langka, Tiga Hari Kosong


Sekayu, SN

Sudah tiga hari belakangan ini sejumlah SPBU di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mengalami kekosongan yang mengakibatkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) berupa premium, seperti hasil pemantau koranh ini langsung di SPBU 24.307.35 Sekayu sudah tiga hari mengalami kekosongan kalau sudah jam 12.00 WIB, sedangkan SPBU 24.307.147 berlokasi di Jalan Raya Palembang-Jambi Km 147 Desa Sri Gunung Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Muba Minggu (30/10) mengalami kekosongan.
"Sudah tiga hari ini SPBU di Kota Sekayu yang ada dua tempat, belakangan ini seringkali mengalami kekurangan stok, sehingga seringkali kehabisan, akibatnya kami seringkali mengeluhkan kelangkaan BBM," ujar Iwan sopir travel Palembang-Linggau.
Menurut Iwan, di kota sekayu ini hanya ada dua SPBU, seharusnya stok BBM yang disuplay dari pemasaran Pertamina di Palembang harus lebih, sebab kalau SPBU ini kehabisan, jelas alternatifnya tidak bisa ke SPBU lainnya karena ,satu-satunya mencari bensin kepedagang eceran.
"Kalau kepedagang eceran jelas harganya berbeda jauh, kami minta perhatian serius dari pihak pertamina untuk melebihi jatah SPBU di Sekayu ini, jangan setiap hari terus mengalami kekurangan," ujarnya.
Senada disampaikan Pahmi, pengemudi sepeda motor mengaku kesal kelangkaan BBM di SPBU di Kota Sekayu. "Sudah tiga hari ini untuk mendapatkan bensin sulit sekali, selain harus antrean panjang di SPBU, tapi belum bisa dijamin akan mendapatkannya, karena keburu habis," katanya kesal, karena Banyak kendaraan yang memakai Tengki duobel dan di kencingi kegembes oleh oknum pengecer sehingga minyak cepat habis ditimbun oleh pengecer disekitar sekayu dan luar sekayu.
Pengawas SPBU 24.307.35 Sekayu Yulius Hamid ketika dikonfirmasikan mengakui, bahwa di SPBU nya sudah tiga hari ini mengalami kekurangan stok pasokan BBM dari pertamina. "Banyak pelanggan yang kecewa dan kesal karena BBM yang kita jual sangat terbatas," ungkap Yulius.
Sebab sudah tiga hari ini, pihaknya hanya menerina jatah satu tengki atau 16 ribu liter perharinya, padahal biasanya menerima pasokan sebanyak 32 ribu liter perharinya. "Untuk 32 ribu liter saja kita masih kekurangan, sebab kebutuhan BBM seperti premium perharinya di kota Sekayu dan sekitarnya mencapai 34 ribu liter lebih perharinya," kata Yulius. (her)

Susahnya Menangkap Nunun dan Tak Ada Niat Baik dari KPK

Oleh Agus Harizal Alwie Tjikmat

SETELAH
cukup lama tak terdengar namanya, kemarin nama tersangka suap DGS BI Nunun Nurbaeti kembali disebut-sebut. Ini dikarenakan sampai sekarang kasus Nunun yang katanya lari dari wilayah RI, sampai sekarang tak jelas penyelesaiannya.
Sebelumnya Nunun Nurbaeti ditengarai berada di Phnom Penh, Kamboja. Tetapi hal itu hanya seperti pengulangan, karena untuk kesekian kalinya KPK hanya mengatakan informasi lokasi Nunun, tanpa ada usaha dan sikap untuk menangkapnya.
Padahal kalau mau sejak dulu harusnya Nunun diusut, dan masalahanya tidak melebar serta berlarut seperti sekarang ini.
Untuk diketahui antara Indonesia dan Kamboja tak memiliki perjanjian ekstradisi. Kendati tidak memiliki kerjasama ekstradisi, namun pemerintah RI bisa saja meminta Nunun lewat pemerintah setempat agar mematuhi hukum. Jika RI sudah meminta Nunun diekstradisi, maka berdasar hukum, Kamboja wajib menyerahkannya.
Untuk mengiangatkan, per Februari 2011, Nunun telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dalam pemilihan deputi gubernur senior (DGS) BI. Untuk memudahkan mendatangkan Nunun ke Indonesia, KPK telah meminta Ditjen Imigrasi untuk menarik paspornya. Akhirnya, beberapa hari lalu, Imigrasi pun resmi menarik paspor Nunun. Setelah berbulan-bulan ternyata Nunun tak juga diuber, seperti tersangka lainnya.
Berdasarkan pelacakan KPK, selama mengaku tinggal di Singapura, Nunun kerap pergi bolak balik Thailand-Singapura. Nunun kerap pergi ke Kota Bangkok. Dirjen Imigrasi Bambang Irawan menyebut, Nunun terendus meninggalkan Bangkok ke Phenom Penh, Kamboja, pada 21 Maret 2011.
Kondisi yang ada saat ini sangat menunjukkan kelemahan pemerintah dalam koordinasi menyangkut pemberantasan korupsi. Ini menunjukkan lemahnya hubungan diplomatik Indonesia dengan luar negeri sehingga Nunun bisa sampai ke Kamboja.
Nunun sudah lama dicurigai tersangkut kasus Deputi Gubernur Senior (DGS) BI. Namun KPK dan Imigrasi baru saja menarik paspor Nunun. Jelas KPK ada 'ketakutan' untuk bertindak. Seperti diketahuiseorang warga negara tergantung paspor-nya. Nah ini Nunun bisa bisa sampai ke Kamboja. Ini potret buruknya penegakan hukum di Indonesia.
Kasus Nunun hanya satu contoh kecil, penegak hukum dalam hal ini KPK maju mundur alias penakut. Tetapi untuk diketahui Pemerintah Kamboja mempunyai kewajiban untuk menyerahkan Nunun bila ada permintaan ekstradisi dari pemerintah Indonesia yang didasarkan pada Konvesi PBB tentang Anti Korupsi.
Walaupun Indonesia tak punya perjanjian ekstradisi dengan Kamboja, namun berdasarkan Pasal 44 Konvensi PBB tentang Anti Korupsi (United Nations Convention Against Corruption), permintaan ekstradisi bisa dilakukan. Apalagi Kamboja, seperti Indonesia, merupakan negara peserta Konvensi PBB Anti Korupsi sejak tahun 2007.
Semuanya hanya gambaran kondisi ideal, jikalau KPK dan aparat mau tegas. Buktinya lokasi Nunun yang selalu diinformasikan pindah tempat, tak ada tindakan yang nyata. Rakyat hanya disajikan tontonan drama yang menggambarkan betapa bodohnya aparat dan KPK dipermainkan tersangka korupsi. (***)

Pendistribuasian Jelek, Jumlah Guru Di Kota Menumpuk


Palembang, SN
Jeleknya sistem pendistribuasian guru disetiap wilayah khususnya di Sumatera Selatan (Sumsel) membuat jumlahnya tidak merata antara di kota dan di desa. Dengan pendistribusian yang jelek tersebut, lebih banyak jumlah guru di kota alias menumpuk ketimbang didesa.
"Yang jelas, guru-guru kita ini pendistrbusiannya jelek. Jadi dikota-kota itu banyak gurunya, sementara didesa sedikit, sehingga pendistribusiannya menumpuk. Jadi distribusinya yang bermasalah," kata Ketua jurusan pendidikan MIPA Fakultas Kejuruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsri, Hartono disela acara anugerah guru kimia teladan Indonesia 2001 di aula PT Erlangga, kemarin.
Lebih lanjut diungkapkannya, tidak hanya permasalahan penumpukan guru yang terjadi dikota. Namun untuk jumlah tenaga pengajar bidang studi kimia didaerah terjadi kekurangan. Dan untuk di kota sendiri, jumlah tenaga pengajar studi kimia terdapat 3 sampai 4 guru.
"Satu sekolah idealnya ada tiga guru kimia. Dikota-kota ini ada yang 3 atau 4, tetapi didaerah kurang. Penyebab utamanya tadi (terjadi penumpukan guru dikota,red)," ungkapnya.
Ketua Himpunan Kimia Indonesia Kota Palembang, Suheryanto juga menerangkan hal yang sama. "Memang rasio guru kimia dengan jumlah siswa masih relatif sangat kurang. Tapi rasio guru dengan siswa sudah cukup, tapi kalau perbidang studi masih sangat minim," terangnya.
Sementara itu, acara anugerah guru kimia teladan Indonesia 2001 kemarin diikuti 44 peserta dari masing-masing perwakilan sekolah tingkat SLTA di Sumsel. Dari jumlah peserta tersebut, ada dua perwakilan daerah yang tidak mengirimkan peserta yakni OKI dan Prabumulih.
Menurut Ketua Panitia, Dra Warsina, pihak panitia tadinya menargetkan 100 jumlah peserta yang ikut pada anugerah guru kimia teladan Indonesia 2011. Namun karena adanya kendala komunikassi, maka ada beberapa daerah yang tidak mengirimkan pesertanya.
"Target 100 peserta, karena kendala komunikasi dan ada kegiatan yang bersamaan, jadi pesertanya menurun. Kedua karena para guru umumnya itu terlalu untuk membuat karya tulis itu rupanya menjadi kesulitan tersendiri. Akhirnya panitia memutuskan karya tulis bukan bagian utama tetapi hanya cukup menyiapkan formulir," jelasnya.
Kata Warsina, pemenang dari acara anugerah guru kimia teladan Indonesia 2011 hanya diambil satu orang untuk mewakili Sumsel ketingkat Nasional. Tujuan lomba, untuk mengembangkan ilmu pengetahuan kimia, sebagai ajang kompetisi guru, serta memberikan penghargaan kepada guru kimia.(win)

Ratusan Pelajar Ikuti Pelatihan Jurnalistik


Muara Enim, SN
Pelatihan jurnalistik yang diikuti ratusan pelajar dari dua kabupaten yakni, Muara Enim dan Lahat tak hanya memberikan bekal kemampuan dalam menulis dan pengetahuan dalam menggali informasi saja, tetapi tak kala pentingnya para pelajar harus dapat lebih kritis, yang sifatnya membangun.
Demikian diungkapkan ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel, Oktaf Riady ketika memberikan sambutan dalam acara pelatihan junalistik yang berlangsung, Sabtu dan Minggu (30/10) di Gedung Serba Guna PTBA Tanjung Enim.
“Pelatihan jurnalistik akan berguna bagi pelajar di sekolah, mengingat, berbagai aktifitas sekolah seperti buletin dan majalah
dinding menjadi kegiatan sekolah yang dapat memberikan kreatifitas pelajar,” ungkap Oktaf.
Melalui wadah itu lah, kata Oktaf, para pelajar diharapkan dapat mengembangkan ide-ide pemikirannya dalam bentuk tulisan sehingga karyanya dapat bermanfaat bagi pelajar maupun elemen sekolah lainnya.
Namun yang terpenting lanjut Oktaf, para pelajar harus berani untuk kritis, dilingkungan sekolah. Sebab, kritis tersebut demi memberikan perubahan dan kemajuan sekolah itu sendiri.
Oktaf juga meminta kepada penyelenggara yakni PTBA, bagi para pelajar terbaik dalam mengikuti pelatihan ini nantinya diberikan kesempatan untuk menulis di buletin PTBA. Hal tersebut tentunya memberikan pengalaman kepada para pelajar itu sendiri.
Dilanjutkan, Senior Manager (SM) CSR PTBA Muhammad Hatta, program pelatihan ini merupakan salah bentuk perhatian PTBA terhadap bidang pendidikan, khususnya jurnalistik.
Dimana, saat pemahanan dan pengetahuan terhadap jurnalistik akan menjadi hal yang sangat penting. Sebab, jurnalistik sudah tidak bisa lagi terlepas dari kehidupan setiap orang. Seperti terkait dengan berbagai informasi yang di dapatkannya dari berbagai media. Baik cetak ataupun elektronik.
“Saat ini, para pelajar sudah selayaknya dibekali dengan pemahaman dan pengetahuan tentang jurnalistik. Sehingga, mereka bisa menyerap setiap informasi yang ada dengan baik dan selektif,” ujar Hatta.
Menurut Hatta, pendidikan jurnalistik juga dapat mengasah kemampuan menulis para siswa. Sehingga, bila selama ini siswa hanya mampu membaca ataupun mengkases informasi, maka dengan adanya kemampuan ini siSwa juga dapat menuliskannya. Hal ini, tentunya akan membuka wawasan dan cara berpikir siswa menjadi lebih kreatif.
Pelatihan jurnalistik ini merupakan program kerja PTBA melalui program Coorporate Sosial Responsibulity (CSR) bekerjasama dengan Management Press (MNP) Sumatera Selatan. (yud)

Ruko Liar di Prabumulih Ditertibkan


Prabumulih, SN
Tindakan tegas mulai diberikan petugas Kantor Sekretariat Perizinan Satu Atap (Sintap) Kota Prabumulih, terhadap keberadaan bangunan ruko (rumah toko, red) liar dan tidak memiliki IMB yang berdiri di sepanjang sudut jalan wilayah Kota Prabumulih. Tindakan berupa inspeksi mendadak (sidak) ke ruko – ruko dan bangunan rumah, Jumat (28/10) siang menyusul masih sedikitnya jumlah bangunan yang memiliki IMB.
“Selama beberapa hari kedepan, sampai pertengahan Desember nanti. Kita akan menurunkan tim untuk menertibkan kelengkapan perizinan bangunan sejumlah ruko dan rumah yang disinyalir masih banyak melanggar,” ungkap Kepala Sintap Kota Prabumulih, Zaili, ditemui usai memimpin sidak, Jumat (28/10) lalu.
Menurut Zaili, dari hasil sidak yang dilakukan timnya itu, ternyata banyak ditemukan masyarakat atau pemilik ruko yang kurang memahami prosedur pembuatan izin mendirikan bangunan (IMB). Disamping itu, minimnya kesadaran akan pentingnya memiliki IMB pada sebuah bangunan menjadi penyebab warga enggan membuatnya.
“Dalam sidak tadi, warga atau pemilik ruko yang kedapatan belum memiliki IMB cuma kita berikan peringatan dulu (SP 1). Ternyata dari sebagian mereka, masih banyak belum memahami cara membuat IMB dan bahkan menganggap surat keterangan kelayakan diproses dari Dinas tertentu sudah cukup kelengkapan izinnya,” terang Zaili.
Zaili menambahkan, hingga memasuki kwartal kedua tahun ini bangunan ruko atau rumah yang sudah memiliki IMB hanya berjumlah sekitar 100 bangunan. Selebihnya masih liar dan diduga tidak mengantongi IMB. Pihaknya juga terus berusaha berkoordinasi dengan Dinas PU Prabumulih dan instansi terkait lainnya untuk mengumpulkan data bangunan ruko dan rumah yang belum melengkapi IMB tersebut.
“Dan itu masih terus kita usahakan, mudah–mudahan dalam waktu dekat ini datanya dapat kita terima,” tambah mantan pejabat BKD Prabumulih ini, optimis.
Sebelumnya, dari hasil sidak sementara yang dilakukan petugas Sintap di dua kelurahan, yakni Kelurahan Pasar Inpres dan Kelurahan Mangga Besar, ditemukan setidaknya sekitar 14 bangunan ruko yang tidak memiliki IMB. Selain hanya masih diberikan peringatan ringan berupa teguran, sejumlah pemilik ruko tersebut juga disosialisasikan cara membuat IMB yang benar dan mudah.
“Selain kita data, mereka juga kita sosialisasikan cara membuat IMB. Kalau semua persyaratan IMB lengkap maka paling lambat 1 bulan IMB itu selesai," jelasnya. (and)

Amanzi Waterpark Beroperasi

* Soft Opening Gratis 1 Hari
dan Dipadati Pengunjung

Palembang, SN
Dihari pertama, Minggu (30/10) pembukaan rekreasi Amanzi Waterpark yang berada di perumahan elite Citra Grand City, pengunjung mulai memadati tempat rekreasi air terbesar di Kota Palembang itu. Keberadaan Amanzi Waterpark diharapkan bukan saja menjadi fasilitas masyarakat perumahan, melainkan pula menjadi milik masyarakat Kota Palembang secara keseluruhan. Hal tersebut dikatakan Presiden Direktur PT Gelora Matra Raya Samudera, Budiarsa Sastra Winata di sela-sela soft opening Amanzi Waterpark, kemarin.
“Kami bukan saja fokus pada pembangunan perumahan, melainkan pula terintegrasi dengan bangunan lain meliputi pendidikan, kesehatan hingga sarana rekreasi Amanzi Waterpark,” jelasnya.
Pada hari pertama pembukaan Amanzi Waterpark, kemarin, pihaknya sengaja memberikan keleluasaan bagi masyarakat untuk mencoba salah satu arena permainan Kiddy Pool tanpa dikenakan biaya sepeserpun alias gratis seharian.
Hal tersebut dilakukan agar masyarakat dapat mencoba dan menikmati sarana rekreasi termegah dan terbesar di Palembang. Dengan harapan memberikan stimulus kepada masyarakat lainnya.
“Rekreasi sangat baik buat kesehatan serta diyakini mampu menghilangkan stres selama bekerja. Amanzi Waterpark dapat menjadi pilihan tepat bagi masyarakat Palembang,” terangnya sembari mengatakan, untuk kapasitas Amanzi Waterpark mampu menampung lebih dari 2000 pengunjung dalam sehari.
Diakuinya, ke depan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan mengembangkan sarana rekreasi tersebut lebih luas lagi. Dengan menyediaan permainan yang lebih lengkap dan menyenangkan.
“Jadi masyarakat tidak perlu repot-repot lagi pergi berekreasi ke tempat wisata di Ancol, Dupan. Karena di Kota Palembang kini sudah memiliki fasilitas lengkap sama seperti yang ada di Pulau Jawa,” tuturnya.
Terkait soal kompetitor saat ini, menurut Budiarsa, pihaknya tidak khawatir. Justru keberadaan pesaing dalam bisnis rekreasi memberikan motivasi untuk lebih meningkatkan performance dan kinerja ke depan.
“Semakin banyak tempat wisata, maka akan semakin banyak pilihan masyarakat untuk memilih tempat wisata rekreasi yang diinginkan. Justru masyarakat selaku konsumen yang diuntungkan,” tuturnya sembari mengatakan, selain di Palembang, Amanzi Waterpark juga telah berada di Tangerang, Medan, Bandung, Surabaya, Lampung dan kota besar lainnya.(ima)

Press

My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.