Jumat, 30 September 2011

Edisi Cetak Jumat 30 September 2011

Tujuh Korban Diduga Keracunan Jamur

Lahat, SN
Sekeluarga besar sebanyak 7 orang anggota keluarganya terkulai lemas di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah (IGD RSUD) Lahat, Kamis (29/9) sekitar pukul 11.00.
Sekeluarga  yang diduga keracunan jamur yang diambil dari kebunnya ini adalah Nita (28), Nela (28), Solehana (37), Elva (15), Fauzi (2,9), Tedi (16) dan Revka (9 bulan) yang merupakan warga Desa Nantal, Kecamatan Kota Lahat.
Menurut pengakuan salah satu anggota keluarga yakni Elva (15) dirinya pagi itu sekitar pukul 9.00 WIB sarapan dengan pindang jamur yang dibawa dari kebun oleh seorang pamannya.
“Cik Sep (Sepran) yang bawa jamur tu ke rumah terus kami masak dan pagi ni dimakan same-same.  Dak lame tu kami pening dan mual-mual juga sebagian ada yang muntah,” kata Elva agak takut-takut kepada SN, kemarin (29/9).
 Menurut Elva bahwa gejala itu tampak sekitar 15 menit dari waktu mereka memakan jamur yang dimasak tersebut, demikian pengakuannya saat diperiksa oleh petugas rumah sakit.
 Hal ini dibenarkan Kepala IGD RSUD Lahat Raden, bahwa ketujuh pasien yang datang ini diduga akibat keracunan jamur yang mereka masak. “Gejala dari ketujuh pasien ini ada yang mual-mual disertai muntah dan ada juga yang disertai diare,” jelas Raden.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lahat dr Muzakir SH saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Dinkes sudah menurunkan petugas ke lapangan. Untuk mengambil sample yang ada untuk diperiksa, sementara ini diduga berasal dari jamur tersebut keracunan yang dialami keluarga ini.
“Sampel Makanan dan sisa muntahan, dibawa untuk diperiksa di laboratorium di Palembang. Hanya saja kita berpesan kepada masyarakat apabila menemukan jamur dalam jumlah banyak apalagi masyarakat Nantal untuk tidak memakannya daripada terjadi hal yang sama pada diri mereka,” jelas Muzakir menambahkan. (riz)

Polres Pagaralam Perketat Pengawasan 4 Penganut Garis Keras

Pagaralam, SN 
Kepolisian Resor Kota Pagaralam menemukan dan memperketat pengawasan empat aliran Islam garis keras yang saat ini mulai banyak mengembangkan jaringannya.
Sudah mendata ada sekitar 17 aliran Islam yang terdapat di wilayah Kota Pagaralam, dan empat diantaranya merupakan penganut paham garis keras,” kata Wakapolres, Kompol Munaspin didampingi  Kasat Intelkam, Polres Pagaralam, AKP Naradepa, Kamis (29/9).
Menurut dia, diantara penganut Islam garis keras yaitu al-furqan, amanat keagunggan ilahi (AKI), shalafiah, dan jamaah tabligh. Selama ini panganut ini melakukan penyebaran ajarannya dengan sembunyi-sembunyi.
“Namun saat ini sudah mulai berani muncul, dan bahkan ingin mendirikan rumah ibadah atau mesjid sendiri khusus menampung jamaah aliran ini,” kata dia.
Dia mengatakan, mereka tidak mau bergabung dengan masyarakat pada umumnya dan melakukan tata cara ibadah harus berkelompok atau satu aliran.
“Sejumlah aliran garis keras ini muncul setelah beberapa orang yang diduga kuat menjadi pelaku teroris banyak tertengkap dan mati setelah melakukan aksi bom bunuh diri,” ungkap dia.
Sejauh ini, kata dia, belum ada indikasi mereka melakukan penyusunan kekuatan untuk melakukan teror bom.
“Namun perlu diwaspadai, mengingat mereka sudah mulai terdesak dengan aksi penangkapan dan pengejaran yang dilakukan anggota Densus 88 Mabes Polri.
Sehingga, menurut Naradepa, bukan tidak mungkin sejumlah penganut paham Islam garis keras akan menyusun kekuatan baru dari daerah yang dianggap aman termasuk Pagaralam.
“Gerak-gerik mereka sudah dalam pengawasan termasuk keberdaan jumlahnya, bahkan kita mengetahui kalau ada diantara anggota jamaah aliran ini setiap satu bulan menghilang, setelah itu muncul lagi,” kata dia pula.
Sementara itu kapolres Pagaralam, AKBP Abi Darrin, mengatakan memang perlu dilakukan pencegahan dengan memperketat pengawasan terhadap beberapa penganut Islam aliran garis keras.
“Kita sudah mendata jumlanya, tempat tinggal dan beberpa masjid yang sering digunakan untuk mereka melakukan pertemuan,” ungkap dia.
Dia mengatakan, kemudian termasuk aktifitas mereka dalam memperluas jaringannya, jangan sampai keberadaan penganut paham tersebut justru menimbulkan keresahan masyarakat.
“Belum ada gejala-gejala mereka melakukan tindakan berlebihan termasuk mengarah kepada aksi teroris, namun kita tetap meningkatkan pengawasan termasuk membatasi geraknya,” ungkap dia pula.
Sementara itu Ketua MUI, Kota Pagaralam, Deni Priansyah, mengatakan tindakan pelaku teroris tidak memahami ajaran Islam yang sebenarnya, sehingga mereka melakukan prilaku menyimpang.
“Islam tidak mengenal aksi bunuh diri, teror bom dan menyiksa tubuh dengan bunuh diri,” kata dia.
Menurut dia, bunuh diri merupakan perbuatan musrik dan sangat dibenci oleh Allah Swt, karena islam selalu mengedepankan kedamaian dan kasih sayang.
“Kita minta masyarakat segera melaporkan jika ada indikasi yang mengarah kepada aksu teror yang mengatas namakan agama,” ungkapnya. (asn)

Pemprov Sumsel Bangun Desa Produksi Kerajinan Kelapa

Palembang, SN
    Setelah membangun Desa Talang Kedondong sebagai pusat kerajinan dengan berbahan dasar karet dan terfokus pada kerajinan untuk SEA Games. Kini pemerintah Provinsi Sumsel kembali mengembangkan daerah lain yakni Talang Jambi. Kawasan yang berada di perbatasn Palembang- Bayuasin ini, nantinya akan dibentuk menjadi kawasan kerajinan khas kelapa.
    Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Provinsi Sumsel, Ekowati Retno Ningsih mengatakan, bahwa selama ini banyak sekali limbah yang dihasilkan oleh kelapa tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Oleh karena itu, terdapat program 2011 untuk menjadikan daerah Talang Jambi sebagai pusat kerajinan kelapa.
    "Karena selama ini kelapa itu sabutnya limbah karena itu kita oleh dan kita bungkus dengan karet, sehingga bisa jadi sandal, tempat tisu, pot bunga dan lain sebagainya. Saat ini produknya sudah ada dan pada saat pameran di jakarta dan Palembang telah kita kenalkan. Produksi kerajinan tersebut saat ini belum maksimal karena masih mencari patner yang akan diperuntukkan bagi para pengrajin. Hal ini dikarenakan pihaknya hanya melakukan transper teknologi dan keahlian," terangnya kemarin.
    Diungkapkannya, untuk itulah berencana akan mencari BUMN agar dapat mengucurkan CSR nya kepada para pengrajin. "Saat ini untuk bahan bakunya banyak, hanya saja terkendala pengangkutan dari telang ke talang jambi yang harus menggunakan speedboad dan akan menimbulkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, kita mencari daerah kelapa lain. Seluruh bahan yang bersumber dari kelapa, baik itu serabut, batok, air, dan buahnya dapat dikelola dan dimanfaatkan menjadi kerajinan," jelasnya.
    Sedangkan untuk Talang Kedondong yang dijadikan pusat kerajinan untuk SEA Games, Ekowati menuturkan, pihaknya saat ini tengah mengembangkan sandal  yang akan dimodifikasi dengan warna songket. Dengan harapan agar hotel-hotel dapat memakai sandal tersebut.
     "Satu pasang sandal harganya Rp 5.000 jika kualitasnya semakin baik maka akan menjadi Rp 7000. Nah, untuk saat ini peralatan dari Balitbangda tetapi jika nanti sudah menguntungkan alatnya akan dikembalikan lagi," ujarnya
    Dituturkannya, mengenai prospek dari kerajinan tersebut, prospek usaha kerajinan dari kelapa tersebut sangat bagus, karena dari pot-pot yang dibuat go green (ramah lingkungan) dan dapat membantu mengganti penggunaan plastik.
         "Untuk permodalannya, kami bekerjasama dengan Bank SumselBabel untuk membantu para pengrajin dengan menyediakan kompon cair sebagai bahan baku," tambahnya.(pit)

Kita Dalam Krisis, Tapi Rakyat Terbiasa Susah

Oleh: Agus Harizal Alwie Tjikmat

BANGSA Kita dalam krisis! Itulah salah satu poin  yang harus kita catat saat ini. Tetapi karena krisis ini sudah sangat lama, rakyat sudah terbiasa. Misalnya dengan harga barang-barang yang sangat tinggi, inflasi turun naik, mencari pekerjaan  yang susah sudah lama ada, kesusahan yang dialami  menjadi sangat biasa.
Dapat dikatakan sebagian rakyat Bangsa ini sekarang tidak merasa, kalau Bangsa ini ini sekarang dalam krisis multidimensi.
Walaupun rakyat kita sudah terbiasa hidup di tengah krisis, bukan berarti kondisi Bangsa yang masih terseok ini tidak untuk diperbaiki.
Karena perjalanan Republik ini tidak akan mulus dan akan susah mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain, bila kondisi seperti ini tak dibenahi.
Krisis multidimensi yang terjadi saat sekarang ini berawal dari krisis ekonomi yang menghantam dan mengacaukan kehidupan bangsa Indonesia yang lebih dari sepuluh tahun.
Lima kali berganti kepemimpinan, ternyata krisis Bangsa ini tak juga berubah. Krisis berkepanjangan yang terjadi ini telah merambah ke segala aspek dan sektor, seperti politik, moral, pendidikan, iptek, budaya dan agama.
Ini menjadi masalah besar bagi penguasa saat ini, bahkan  sangat pelik bagi kehidupan kita karena telah menyerang bangsa Indonesia dalam berbagai aspek dan bidang kehidupan sehingga tidak memungkinkan bangsa Indonesia untuk bergerak lebih maju di masa mendatang.
Pemerintah dan penguasa   bangsa Indonesia masih membutuhkan dan mengaharapkan solusi yang dapat menyelamatkan bangsa ini dari cengkraman krisis multidimensial.
Tetapi ternyata rezim  yang berkuasa saat  ini masih hanya sebatas teori untuk menyelesaikan masalah ini.
Tidak ada jalan keluar dan solusi yang jelas dari permasalahan tersebut.
Rakyat berharap penguasa segera bisa mendobrak krisis Bangsa ini ke arah perubahan mendasar. Jangan sampai krisis berkepanjangan ini dibiarkan dan membuat rakyat makin terpuruk. (***)

Penderita ISPA di OKI Terus Meningkat

dr H Mgs M Hakim Mkes
Kayuagung, SN
    Musim kemarau nan panjang ditambah terjadinya pembakaran lahan dan hutan yang menimbulkan kepulan asap menyebabkan penderita Inspeksi Saluran Pernafasan dan Akut (ISPA) di Kabupaten OKI terus mengalami peningkatan setiap bulannya.
    Data yang dihimpun Dinkes OKI dari 25 Puskesmas dan RSUD Kayuagung menyebutkan, penderita ISPA pada bulan ini hampir mencapai 300 orang. Perbandingan bulan Juni hanya 128 orang, Juli 180 orang,  Agustus 240 orang. Sedangkan di bulan ini walau belum ada laporan dari Puskesmas dan RSUD Kayuagung diprediksi jumlah hampir 300 orang.
    Kadinkes OKI dr H Mgs M Hakim Mkes diwakili Kabid Penanggulangan Penyakit Menular dr H Baijuri Husin kemarin mengatakan, peningkatan penderita ISPA ini disebabkan karena musim kemarau. Saat ini intensitas debu meningkat ditambah kabut asap juga menebal akibat dari pembakaran lahan, hal ini yang menyebabkan ISPA.
    Katanya, tahun ini ada peningkatan signifikan untuk penderita ISPA, karena kemarau tahun ini sangat panjang. Tahun lalu penderita ISPA di OKI mencapai 1590 orang, tahun 2011 ini diprediksi akan mengalami peningkatan setidaknya 20%,  karena sejak bulan Juni hingga sekarang terus meningkat.
    Menurutnya, penderita didominasi oleh anak-anak usia 1-5 tahun. Usia ini rata-rata mengidap ISPA jenis pneumonia ringan. Kasus seperti ini merata terjadi di setiap kecamatan. Kecamatan yang penderita ISPA sangat tinggi yakni Pematang Panggang, Kecamatan Tanjung Lubuk, kecamatan Pampangan.
    Dirincikannya, gejala yang timbul pada penderita biasanya batuk dan sesak nafas yang berlanjut pada meningkatnya suhu tubuh. Para orang tua yang langsung melarikan anak-anaknya ke Puskesmas dan biasanya langsung ditangani. (iso)

Lansia OI Dapat Bantuan

ilustrasi
Indralaya, SN
    Koordinator Kegiatan Sosial (K3S) Kementrian Sosial melalui Dinas Sosial Ogan Ilir (OI),  meluncurkan program gratis dengan membantu para Lansia yang ada di kabupaten OI
    Sedikitnya 50 lansia di Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir (OI),  yang bergolongan ekonomi lemah mendapatkan paket sembako dan tenaga pendamping selama 6bulan.
        Kabid Pemberdayaan Sosial Dinsos OI Syarkowi, kemarin (29/9) mengatakan, program anyar tersebut sebagai percontohan,untuk Indonesia baru diberlakukan di Jambi dan Kabupaten OI, jika berhasil tidak menutup kemungkinan akan lebih meluas lagi.
    Menurutnya, setiap lansia akan mendapatkan paket sembako seharga Rp 300 ribu/bulan terhitung sejak Juli-Desember 2012, selain itu untuk keperluan kesehatan, pola makan dan sebagainya akan diawasi dan dirawat oleh tenaga pendamping yang berjumlah 12 orang.
    "Masing-masing tenaga pendamping merawat dua orang lansia, mereka juga dapat honor Rp 200 ribu/bulan. Program ini juga langsung dikoordinir Hj Fauziah Mawardi," ujarnya.
    Sedangkan lansia yang menderita gangguan jiwa, sambung syarkowi, pihaknya juga bekerjasama dengan RSJ Palembang. "Ada 3orang di Desa Arisan Jaya, Sukamerindu  dan Talang Pangeran Ulu, Namun saat ini kondisinya sudah sedikit lebih baik," jelasnya.
    Salah satu lansia Fesa Umar warga Desa Arisan Jaya mengaku senang mendapatkan bantuan paket sembako,apalagi dirinya yang sudah renta kesulitan mencari nafkah.     "Alhamdulillah paket sembako dan tenaga pendamping memang dibutuhkan,kami ini miskin susah cari makan," katanya.
    Terpisah tenaga pendamping Junaiba mengaku ikhlas melaksanakan tugas mulia tersebut. Menurutnya mengasuh lansia ibaratnya mengasuh orang tua atau keluarga sendiri. (man)

Telkomsel Ajak Pelanggan Nonton F1

Palembang, SN
    Telkomsel Goes to F1 Singapore Grand Prix 2011, kali ini mengajak secara khusus 65 orang pelanggan untuk menyaksikan secara langsung balap mobil F1 Singapura pada 24 – 26 September 2011. Program ini merupakan bentuk apresiasi Telkomsel atas loyalitas pelanggan menggunakan produk serta layanan dari Telkomsel.
    GM Corporate Communications Telkomsel Ricardo Indra mengatakan, Telkomsel Goes to F1 Singapore Grand Prix 2011 merupakan salah satu program apresiasi unggulan dari  Telkomsel untuk pelanggan yang setia menggunakan produk dan inovasi layanan Telkomsel. Dengan jumlah pelanggan 105 juta lebih, secara pararel Telkomsel berkomitmen memberikan layanan komunikasi berkualitas di samping terus memberikan berbagai bentuk apresiasi kepada pelanggan setianya.
    Peserta Telkomsel Goes to F1 Singapore Grand Prix 2011 dijelaskannya, merupakan pelanggan dari berbagai segmen mulai dari pelanggan Korporat, pemenang lelang poin HALO F1 Singapore, pemenang program lokal Area Sumatera dan Area Papua Maluku, Sulawesi dan Kalimantan, serta para pemenang Kuis Digital Telkomsel.
    Dikatakannya, Telkomsel menyediakan seluruh paket perjalanan termasuk pajak pemenang untuk seluruh peserta meliputi tiket pesawat pergi pulang Jakarta – Singapura, uang saku, transportasi dalam kota serta akomodasi selama 24 – 26 September 2011. Serta 1 tiket nonton F1 Singapore Grand Prix 2011 untuk masing-masing peserta.
    “Kami berharap melalui salah satu program apresiasi Telkomsel Goes to F1 Singapore Grand Prix 2011 ini, pelanggan kartuHALO, simPATI, dan Kartu As mendapat pengalaman langsung keuntungan menjadi pelanggan setia Telkomsel,” ujar Ricardo Indra.
    Telkomsel menurutnya, juga menghimbau kepada seluruh pelanggan untuk selalu berhati-hati terhadap modus penipuan melalui SMS atau telepon yang mengatasnamakan operator dengan iming-iming hadiah bernilai jutaan Rupiah. Untuk mengetahui program dan nama pemenang program Telkomsel, pelanggan dapat menghubungi Call Center Telkomsel secara gratis ke 111 dari kartuHALO atau ke 116 dari simPATI dan Kartu As.(ima)

Grand Zuri Bangun Hotel di Lahat

Tiang pancang mulai dibangunnya Hotel Grand Zuri
Lahat, SN
    Untuk meningkatkan pembangunan yang ada di Kabupaten Lahat, Bupati Lahat H Saifudin Aswari Rivai SE berusaha merangkul investor maupun pihak ketiga untuk menanamkan modal di Kabupaten Lahat. Salah satu upaya tersebut yakni dengan mengajak investor yang berniat membangun Hotel Grand Zuri yang merupakan hotel berbintang tiga ini.
     Menurut Aswari, Hotel Grand Zuri yang di bangun ini diharapkan nantinya dapat menampung tamu-tamu yang akan berkunjung ke Kabupaten Lahat serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi, peningkatan pajak serta penyerapan tenaga kerja yang diharapkan juga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah.
     “Dengan dibangunnya hotel ini ada persaingan yang baik dengan meningkatkan mutu dari hotel yang sudah ada. Apalagi Hotel bintang tiga ini satu-satunya yang berdiri di Kabupaten yang ada,” ungkap Aswari.
     Sementara dari investornya sendiri Ir Nicodemus Kasan Kurniawan, dengan dana sekitar Rp 40 milyar diharapkan dapat membangun hotel bintang tiga dengan berbagai fasilitas yaitu 100 kamar, ballroom yang memuat 500 tamu, ruang fitness, ruang olah raga dan berbagai fasilitas lainnya.
     “Target sendiri setahun kedepan pembangunannya selesai, Grand Zuri di Kabupaten Lahat merupakan hotel ke-10 dengan lahan sekitar 10ribu meter persegi dan 4 lantai bangunan dilengkapi berbagai fasilitas,” pungkasnya. (zal)

9 PPK Kembalikan Rekapitulasi ke KPUD

Sekayu, SN
Tidak butuh waktu lama bagi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk menyelesaikan rekap hasil penghitungan suara. Kamis, (29/9), sembilan kecamatan sudah menyerahkan berita acara rekapitulasi beserta logistik pemungutan suara ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Musi Banyuasin (Muba) di Sekayu.
Mengacu kepada tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Muba yang diselenggarakan KPU Muba, PPK diberi waktu tiga hari untuk melaksanakan rekap hasil suara, yakni 29 September hingga 1 Oktober 2011. Namun dalam praktik di lapangan, seluruh PPK memilih sesegera mungkin menyelesaikan pekerjaannya untuk menghindari persepsi negatif dan hal-hal yang tidak diinginkan.
Berita acara dan logistik dari PPK ke KPU tiba secara bertahap dikawal aparat kepolisian, dan iring-iringan tim sukses pasangan calon. Hingga sore kemarin, ada sembilan kecamatan yang sudah pasti menyerahkan ke KPU. Antara lain, Kecamatan Babattoman, Lawangwetan, Sangadesa, Sungaikeruh, Plakattinggi, Babatsupat, Sungaililin, Batangharileko, dan Lalan.
Ketua KPU Muba Khadafi saat dibincangi di ruang kerjanya, mengatakan, umumnya PPK sudah melakukan rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPS kemarin. Berdarkan komunikasi pihaknya dengan petugas PPK, diperkirakan seluruh rekap dari PPK akan diterima KPU paling lambat, tengah malam kemarin.
“Informasi yang kita terima, hari ini (kemarin, Red) seluruh PPK sudah menggelar rapat pleno. Kemunkinan besar hasil pleno itu akan disampikan segera ke KPU Muba malam ini (kemarin malam, Red),” ujar Khadafi.
Ditambahkan, setelah semua rekap dari PPK diterima, pihaknya akan mulai melakukan rekapitulasi di tingkat KPU mulai 2-4 Oktober mendatang. Jika sudah selesai, hasilnya akan ditetapkan antara 5-7 Oktober melalui rapat pleno.
“Mengacu kepada tahapan, rekap di KPU itu 2-4 Oktober. Tapi karena semua rekap dari PPK sudah masuk semua hari ini (kemarin, Red), coba kita lihat dulu kondisinya, apakah bisa dipercepat atau tetap mengikuti tahapan. Tapi yang jelas kita selesaikan satu-satu,” pungkasnya. (her)

Pengembalian Kotak Suara PPK Sungai Keruh Ada Kejanggalan

Sekayu, SN
Bergulirnya persoalan tentang pemilihan kepala daerah di kabupaten Musi Banyuasin 27 September yang lalu masih terus berlanjut. Di kantor KPU Muba Kamis (29/9) tim sukses calon pemenangan pasangan Pahri-Beni menemukan kejanggalan pengembalian kotak suara dari Panitia Pelaksana Kecamatan (PPK) Sungai Keruh. Mereka menemukan kejanggalan itu pada kunci gembok kotak suara, yang segelnya sudah robek atau rusak, Pada segel terdapat kerusakan di kunci gembok sepertinya sudah di robek dan dibuka.
“Seharusnya pengembalian itu dengan sempurna tanpa ada kerusakan.” kata Yulisman salah satu tim sukses calon pemenang.
Dia menambahkan, sejak masuknya kotak suara pukul 12.45 wib di KPU Muba, kunci gembok terdapat kejanggalan berlebihan. Bukan hanya robek segel saja ditemukan, namun juga ada pada kunci gembok itupun tidak memiliki label KPU. “Kami sudah mempertanyakan dengan pihak salah satu anggota PPK Sungai keruh, namun tidak memberikan keterangan lebih jelas, malah bilang kehabisan kertas atau label dari KPU,” katanya, sembari juga mengatakan pada kunci gembok kotak suara satu tidak terkunci.
Berdasarkan pantauan dilapangan koran ini, terlihat puluhan Tim pemenangan Pahri-Beni mengawasi setiap kota suara yang masuk dari dari PPK ke kantor KPUD, terlihat kota suara  yang di angkut dari PPK Kecamatan sungai keruh sudah tidak ada lagi kunsi yang di segel ada satu kunci yang sudah tidak terpasang gemboknya.
Sementara Zakariah salah satu anggota PPK Sungai Keruh sendiri menjelaskan, kota suara yang dikembalikan sudah keseluruhan yang jumlahnya ada 94 kotak.
“Satu berisi hasil rekapan dan lainnya hasil kertas suara. Terkait adanya temuan kerusakan itu, saya tidak bisa memberikan komentar silahkan komfirmasi kepada ketua PPK,” katanya.
Panwaslukada Muba Ahmad Nafi saat dikomfirmasi via handphone mengatakan, pihaknya akan segera merintahkan Panwas kecamatan untuk melihat langsung kondisi kota suara yang dikembalikan oleh PPK Sungai Keruh. Apabila ada temuan tersebut akan segera ditindak lanjuti sesuai dengan aturan. “Kotak suara harus disegel oleh TPS, baru bisa diserahkan ke PPK. Apabila ada kejanggalan dalam kertas suara harus dibuka kembali dan disaksikan masing-masing saksi. “baru bisa diserahkan ke KPU dengan sempurna,” jelasnya. (her)

Press

My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.