Selasa, 04 Oktober 2011

Tak Kunjung Dapat Lahan, Transmigran Tinggalkan Ogan Ilir

INDERALAYA,SN– Tak kunjung dapatkan lahan yang dijanjikan pemerintah, sebagian transmigran meninggalkan lokasi Unit Penempatan Transmigrasi (UPT) II Desa Sungai Rambutan Kecamatan Inderalaya Utara, Ogan Ilir (OI).

Dari 300 kepala keluarga (KK) yang terdaftar kini hanya 150 KK yang masih bertahan. Sisanya lebih memilih pergi baik kembali ke kampung halaman ataupun ke daerah lain . Salah satu warga setempat yang masih bertahan Hermanuddin 38, mengatakan warga pergi karena kecewa dengan pemerintah yang tak kunjung memenuhi janjinya. “Pemerintah berjanji warga yang sudah menetap selama enam bulan sudah dapat memperoleh lahan usahanya.

Kenyataannya sejak tahun 2008 hingga sekarang, lahan usaha tidak juga kita peroleh,” ungkapnya. Anehnya, sambung dia, lahan yang dijanjikan untuk mereka sudah dimiliki pihak lain. Ada sebagian yang dikuasai perusahaan, adapula yang dikuasai penduduk. “Sebagian diserobot PT IAL,dan sebagian dijual warga Muaraenim yang mengklaim lahan usaha I tersebut miliknya, karena lokasinya berada di perbatasan OI dan Muaraenim,” bebernya.

150 warga yang masih bertahan, menurut dia dalam keadaan terpaksa. Mereka tidak punya pilihan karena sudah tidak memiliki tempat tinggal atau keluarga lagi. Dia menuturkan, saat ini yang masih bertahan menggantungkan hidup dengan cara menjadi buruh bangunan dan sebagian lagi bekerja di PT Inderalaya Agro Lestari (PT.IAL) “Saat ini warga tetap sangat mengharapkan lahan yang semestinya menjadi haknya dikembalikan, untuk usaha tani,” imbuhnya.

Sumardi transmigran asal Madiun Jawa Timur (Jatim) berharap pemerintah segera memberikan lahan agar mereka dapat hidup layak.Sebab, kini mereka sama sekali tidak memiliki usaha yang menghasilkan. “Jujur mas, kami yang tinggal disini semuanya petani. Jadi kalau petani tidak mempunyai lahan bagaimana, ”ungkapnya. Sementara itu, Asisten I Setda Pemkab Ogan Ilir Herman, saat dikonfirmasi mengakui adanya laporan warga transmigrasi UPT I dan II yang tidak memperoleh lahan I dan lahan II.

Lahan yang seharusnya diberikan untuk mereka seluas 602 hektare. Menurut dia, pihaknya belum bisa memberikan lahan tersebut karena lahan tersebut masih dalam sengketa. Ada warga yang mengakui lahan tersebut masuk wilayah Muaraenim dan merupakan miliknya.“ Sampai saat ini belum ada penyelesaian meskipun sudah berada ditangan Dirjen Pemerintahan Umum di Kementerian Dalam Negeri,”ungkapnya.

Parahnya lagi, SK Bupati Ogan Ilir soal pencadangan lahan transmigrasi seluas 3.675 hektare tumpang tindih dengan SK Gubernur semasa Syahrial soal izin prinsip perkebunan yang diberikan kepada PT. Inderalaya Agro Lestari (PT.IAL). Akibatnya lahan cadangan juga tak bisa diberikan.“ Saat ini kita sudah mengirimkan surat kepada gubernur agar persoalan ini dapat dicarikan pemecahannya se-cepatnya,” tandasnya.(Muh/sin/net)

Mendadak, Budi Sudarsono Tinggalkan SFC

PALEMBANG,SN– Berita mengejutkan menghampiri markas Laskar "Wong Kito" Sriwijaya FC menjelang bergulirnya Liga Indonesia 2011/2012. Tim kebanggaan masyarakat Sumsel ini ditinggal pergi oleh salah satu striker utamanya, Budi Sudarsono.

Pemain yang merupakan topskor SFC musim lalu ini dengan 11 gol,tiba-tiba menyatakan mundur kepada jajaran manajemen klub serta seluruh pemain yang menginap di Mess Pertiwi dan langsung meninggalkan Palembang.Mantan punggawa timnas Indonesia ini dikabarkan akan bergabung dengan Deltras Sidoarjo.

Keputusan ini jelas membuat SFC kecewa, apalagi sebelumnya pemain bernomor punggung 13 ini sama sekali tidak pernah mengutarakan niatnya untuk berganti kostum The Lobster. Dari informasi yang dihimpun HATTRICK,Budi memilih pindah kembali ke klub yang pernah membesarkan namanya tersebut karena desakan dari istrinya.Selain itu,di Deltras dia mendapatkan gaji yang lebih besar dari yang diterimanya di SFC.

Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Hendri Zainuddin menerangkan,pihaknya sangat terkejut dengan keputusan tersebut..Apalagi,Budi baru saja meminta tambahan uang muka kepadanya untuk keperluan keluarganya.Namun karena tidak ada uang tunai, Budi hanya diberikan uang Rp50 juta.

Sebelumnya,Budi telah menerima uang tanda jadi Rp25 juta sehingga total uang yang telah diterima senilai Rp75 juta. “Terus terang,kita sama sekali tidak mengerti apa yang menjadi pertimbangan Budi secara mendadak menyatakan untuk meninggalkan SFC.Padahal dia sama sekali terlihat tidak ada masalah apa pun dengan kita (manajemen),dan saya baru saja berbincang-bincang dengan dia siang harinya,”papar Hendri kesal.

Hendri mengakui bahwa Budi merupakan satu-satunya pemain yang belum mengembalikan surat kontrak yang sebelumnya dipinjamkan oleh manajemen kepada pemain untuk dipelajari. Anggota DPRD Banyuasin ini membeberkan,usai mengumpulkan pemain di Mess Pertiwi pada Jumat (17/9),pihaknya memang telah memberikan waktu kepada seluruh pemain untuk kembali mempelajari isi klausal kontrak.

Beberapa jam kemudian,seluruh pemain berkumpul. Saat itu,sejumlah pemain memang sedikit mempermasalah kan mengenai empat poin yang tercantum di dalam kontrak. Setelah dilakukan pembicaraan, akhirnya tiga di antaranya di coret. “Usai mencoret tiga poin tersebut,hampir seluruh pemain langsung menandatangani kontrak yang telah direvisi dan mengembalikannya kepada staf manajemen, kecuali Ponaryo Astaman dan Budi Sudarsono yang masih menginginkan agar diberikan penjelasan kembali,”paparnya.

Setelah dijelaskan secara panjang lebar,kedua pemain itu pun mengatakan bersedia menerima penjelasan dan mengungkapkan akan segera menyerahkan kontrak. Ternyata, dari kedua pemain itu,hanya Ponaryo Astaman yang sudah mengembalikan sementara Budi belum. “Kesalahan kami,salah satu staf SFC tidak segera melaporkan hal itu kepada saya sehingga saya merasa semua tidak ada masalah lagi.

Kemudian, seluruh tim berangkat ke Bangka Belitung (Babel) untuk melakukan TC dan uji coba.Selama di sana pun,Budi tidak pernah menunjukkan tingkah yang aneh-aneh,”ungkapnya. Anehnya,saat sedang berada di Babel,manajer Deltras tiba-tiba menelepon dirinya dan mengatakan ingin memboyong Budi ke Sidoarjo. Karena merasa Budi telah menandatangani kontrak,ucapan itu tidak terlalu dianggap.

Sementara itu,Pelatih SFC Kas Hartadi mengatakan bahwa kepindahan Budi murni karena urusan keluarga.Meski demikian, dia sama sekali tidak menyangka Budi akan pergi secara mendadak seperti itu. Budi Sudarsono tidak bisa dimintai konfirmasinya terkait hal ini. Sejak memutuskan untuk meninggalkan Palembang,nomor ponselnya tidak aktif lagi. (yop/sind)

Siswa SMAN 2, Banyuasin III Kesurupan

* Kegiatan Belajar – Mengajar Diliburkan
Banyuasin,SN
            Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang digelar di halaman SMAN 2 Banyuasin III Rabu (3/10) yang sebelumnya berlangsung hikmat, berubah menjadi gaduh dan panik. Beberapa siswa tiba – tiba pingsan, bahkan ada diantara mereka yang menjerit histeris dan menangis. Takut berkepanjangan, Kesurupan yang terjadi sekitar pukul 08.00 Wib memaksa Kepala Sekolah dan guru lainnya merumahkan seluruh siswa, secara otomatis kegiatan belajar – mengajar diliburkan.
            Sementara, untuk menenangkan siswa yang kesurupan, para guru dibantu siswa yang lain berusaha menenangkan. Belum sempat menenangkan salah satu siswinya, tiba-tiba dikejutkan dengan beberapa siswi lainnya yang juga ikut kesurupan, suasana pun berubah menjadi gaduh.
            Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Nila Suyanti didampingi Pembina Osis Komariah menjelaskan, kesurupan terjadi setelah siswa melakukan upacara, awalnya hanya Dian Hidayat siswa kelas X.4.
Namun secara tiba – tiba rekan Dian yang lain turut berontak dan menjerit histeris. Bahkan Dian sempat mendengar orang yang menjerit dari kebun belakang sekolah. Siswa yang mengalami kesurupan diantaranya, Anggun, Dian Hidayat, Okta Sari Rizqy, Silvia, Novi dan Diniar.
“ Sebenarnya mereka itu hanya tidak siap secara fisik saat upacara tadi, karenanya ada yang jatuh pingsan, kemudian dibantu oleh teman – teman mereka. hanya itu saja” tuturnya.
Dikatakan Nila, pihaknya meliburkan kegiatan belajar mengajar disekolah. “ Siswa ada yang kita suruh belajar dirumah, sedangkan yang tinggal di mess kita suruh belajar di mess mereka," tuturnya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Sudirman Samosir menambahkan, penyebab terjadinya kesurupan ini, lantaran pikiran siswa dalam keadaan kosong. “ Sebenarnnya kesurupan tidak akan terjadi kalau pikiran kita disibukkan dengan kegiatan belajar, mungkin mereka yang mengalami kesurupan ini, karena pikiran mereka kosong," ulasnya.
Ditambahkan sejak didirikan hingga sekarang tidak pernah ada siswa yang kesurupan baru pada tahun 2011 ini terjadi kesurupan. Pantauan koran ini, aktivitas di sekolah yang menyandang predikat Plus, sangat baik. Selain kegiatan kurikuler yang menghantarkan nama baik SMAN 2, aktivitas siswa dibidang rohis pun cukup mengakar.
            Salah seorang siswa kelas X yang meminta namanya tidak dikorankan menuturkan, kesurupan terjadi pada pagi hari, usai upacara bendera. “ Kalau tidak salah kak, jumlah kawan kami yang mengalami kesurupan mencapai belasan orang dan mereka diobati oleh orang pintar, setelah itu dibawa pulang ke rumah mereka masing – masing," tuturnya.
            Edi,  warga Kelurahan Kedondong Raye menambahkan, kesurupan yang terjadi di SMAN 2 Banyuasin III, karena pengaruh makhluk halus. “ SMAN 2 dan MAN Pangkalan Balai itu dulunya merupakan hutan larangan, disana dikenal sebagai tempat keramat dan sering terlihat makhluk halus. Namun sejak dibangun, mistis itu sudah mulai berkurang, saya pikir makhluk halus yang menganggu manusia karena terusik tempatnya atau karena memang pikiran siswa itu yang sedang kosong," tukas Edi. (Sir)

Bocah SD Ditemukan Mengapung di Sungai

Mayat Mr X ditemukan warga dibawah jembatan Enim 1
Muara Enim, SN
    Lalu lintas menuju Kota Muara Enim mendadak macet sejam lebih, pasalnya, ratusan warga berdesakan diatas Jembata Enim I menyaksikan ditemukannya mayat mengapung di Sungai Enim, Senin (3/9) sekitar pukul 15.00 WIB.
    Ciri-cirinya, berambut pendek, mengenakan kemeja pendek kotak-kotak, dan celana pendek dua lapis, diluarnya celana olaraga dan didalamnya celana SD, dari hidungnya masih mengeluarkan darah segar. Diduga korban tewas tenggelam beberapa jam lalu.
    Dari informasi yang dihimpun di lapangan, pertama kali korban ditemukan oleh salah seorang nelayan yang menjaring ikan di Sungai Enim tepatnya di bawah Jembatan Enim I. Saat itu, nelayan curiga dari dari balik bebatuan seperti benda yang mengapung.
        Lalu, ketika didekati, ternyata benda tersebut adalah seorang bocah yang diduga masih anak-anak sebab mengenakan celana SD. Kemudian, nelayan tersebut memanggil warga lainnya untuk ditarik ke pinggir sungai dan diletakan di atas batu.
    Salah satu warga yang ditemui di TKP, Anggi (24) mengakui, kalau dirinya hendak ke Kampus untuk kuliah, namun dalam perjalanan arus lalu lintas macet. Lalu,dirinya melihat dari atas Jembatan Enim I puluhan warga berdesakan  melihat arah ke sungai.
        “Benar saja, ada sesosok mayat, anak kecil, mungkin masih SD, sebab celananya seragam sekolah,” ungkap Anggi.
    “Tapi, saya tak tahu, anak siapa, sebab tak ada tanda pengenalnya,” ucap Anggi.
    Setengah jam berselang, Tim Identifikasi Polres Muara Enim turun ke TKP, sekaligus melarikannya ke kamar mayat RSMH HM Rabain untuk diotopsi.
    Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui identitas mayat tersebut, sebab belum ada keluaga korban yang menjenguk ke rumah sakit ataupun melapor ke Polres Muara Enim.
        Kapolres Muara Enim AKBP Budi Suryanto melalui Kasat Reskrim AKP Djoko Julianto membenarkan penemuan mayat tersebut saat ini masih dalam penyelidikan petugas. (yud)

3000 Siswa Tampil di Opening SEAG

Palembang,
    Sebanyak 3000 siswa mulai dari tingkat sekolah menengah pertama (SMP) hingga perguruan tinggi (PT) se Sumsel akan tampil saat opening (pembukaan) pesta olahraga se-Asia tenggara, SEA Games XXVI di Jakabaring, Palembang, 288 diantaranya berasal dari daerah di Sumsel, sedangkan sisanya berasal dari Kota Palembang.
    Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Diknas) Sumsel, Ade Karyana, Senin (3/10) di gedung DPRD Sumsel. Katanya, seluruh siswa yang dilibatkan dalam opening SEA Games tersebut sudah melalui proses seleksi terlebih dahulu.
    "Khusus bagi 288 siswa yang berasal dari luar kota Palembang, sekitar satu bulan sebelum pelaksanaan opening sudah akan berlatih di Palembang di bimbing oleh para koreografer berpengalaman di bidangnya," ujar Ade.
    Ia menambahkan, selama menjalani masa latihan di Palembang, semua siswa daerah tetap mengikuti proses belajar mengajar. Caranya, mereka akan di titipkan di sekolah-sekolah yang ada di Palembang.
    "Sekolah-sekolah yang di titipi para siswa daerah, kita tunjuk dan melalui proses seleksi juga. Keberadaan 288 siswa daerah ini menunjukkan bahwa mereka juga berpartisipasi dalam pelaksanaan SEA Games ini," terang Ade.
    Diterangkan Ade, 3000 siswa yang akan tampil pada pembukaan SEA Games tersebut, mayoritas akan membawakan berbagai macam tarian pembukaan. "Mereka berada di bawah komando koreografer yang sudah di tunjuk," ujarnya.
    Sementara Ketua Komisi V DPRD Sumsel, Bihaqqi Soefyan mengaku hingga saat ini belum ada keputusan apakah para siswa di Kota Palembang akan diliburkan saat pembukaan SEA Games berlangsung atau tidak. Namun menurutnya, perlu di pikirkan juga manfaat dan kerugian jika siswa di liburkan saat opening SEA Games.
    "Mungkin wacana ini perlu dibahas lebih lanjut, karena pembukaan SEA Games ini merupakan moment penting dan belum tentu terulang kembali di Sumsel, jadi perlu di semarakkan," ujar dia.
    "Wacana untuk meliburkan para siswa ini akan kita bahas lebih lanjut nantinya, melibatkan semua pihak yang berkompeten," tambah Politisi Partai Demokrat ini. (awj)

Naniwa Boenga Tawarkan Fresh Flower

Resiana
Palembang, SN
Setiap moment akan lebih terasa spesial dan indah bila dilengkapi dengan bunga, hal itulah yang menjadi sasaran Naniwa Boenga yang menawarkan fresh flower untuk setiap moment perayaan. Berbagai macam bunga yang sebagian besar diimpor dari luar negeri bisa didapatkan di Naniwa Boenga yang mengambil lokasi outlet strategsi di area lobi Hotel Aryaduta Palembang.
    Owner Naniwa Boenga, Resiana menungkapkan, kehadiran Naniwa Boenga untuk memberikan alternatif konsumen dalam memilih bunga dan rangkaian yang berkualitas dan spesial. Sehingga rangkaian yang berasal dari Naniwa Boenga bisa dinikmati dengan spesial oleh para konsumen yang memesan bunga di Naniwa Boenga.
    "Dengan konsep flower for every moment yang menghadirkan perpaduan warna menarik diharapkan setiap moment akan lebih berarti,"tutur wanita yang cinta dengan bunga ini.
    Dikatakannya, berbagai bunga yang ada di Naniwa Boenga seperti Tulip, Lili, Rose maupun Angrek James Story merupakan bunga impor dari negara Belanda, Kenya dan Quador. Sehingga kualitas produk-produk bunga yang ada di Naniwa Boenga jarang dijumpai di floris-floris lain di Palembang.
    "Yang membedakan floris kami dengan floris lain adalah lebih memenuhi unsur desain. Karena rangkaian bunga yang kami desain bukan sembarang desain melainkan desain yang benar-benar dipelajari. Sehingga akan terlihat dari bentuk desain bunga itu sendiri mana desain yang otodidak dan mana desain yang merupakan hasil dari belajar,"ungkap alumni Floral Desain Institut ini.
    Untuk harga dijelaskannya, ditawarkan mulai dari Rp 37.500/tangkai untuk bunga rose dan untuk bunga Lili Rp 50.000/tangkai. Bagi konsumen yang memesan dalam jumlah banyak akan dihitung berdasarkan pertangkai. 
    Sementara itu Asisten Director of Sales Hotel Aryaduta Palembang, Mohammad Yasser Arafat mengungkapkan, kehadiran Naniwa Boenga di Hotel Aryaduta lebih menyempurnakan berbagai moment yang ada di Hotel Aryaduta mulai dari weeding, acara meeting maupun acara dalam menyambut tamu-tamu spesial yang menginap di Hotel Aryaduta.
    "Kami tidak sembarangan dalam memilih rekanan dipilihnya Naniwa Boenga berawal dari kedatangan Presiden RI, SBY pada saat itu Naniwa Boenga ditunjuk untuk memberikan sentuhan berbeda pada dekorasi ruangan di Hotel Aryaduta dengan memberikan tambahan bunga . Setelah dilihat hasilnya cukup memuaskan sehingga kerjasama ini perlu diteruskan apalagi mengingat Sea Games sebentar lagi akan digelar pasti akan memberikan kontirbusi yang saat berarti pada moment tersebut dengan sentuhan bunga yang dihadirkan oleh Naniwa Boenga," tuturnya.
    Ditambahkannya, kehadiran Naniwa Boenga akan lebih menyemarakkan dunia perhotelan agar lebih berkualitas dan berkelas dengan adanya sentuhan keindahan yang dihadirkan oleh Naniwa Boenga.(ima)  
        

Pemkot Palembang Turunkan Tim Investigasi

Romi Herton
-Terkait Pembangunan CV Vinayaka
Palembang, SN
    Unjuk rasa aksi persatuan warga Kalidoni beberapa hari yang lalu ke kantor Walikota Palembang yang terkena dampak pembangunan Cv Vinayaka Abadi, di Jalan Martadinats Kelurahan kalidoni Kecamatan kalidoni Palembang akhirnya ditanggapi serius Wakil Walikota Palembang Romi Herton.
    Pemerintah Kota (pemkot) Palembang memastikan akan menurunkan tim invetigasi di lokasi pembangunan yang diduga kuat penyebab terjadinya kebanjiran setinggit lutut orang dewasa di Lorong Pabrik Gelas Rt 01 rw 02 selama tiga tahun ini.
    Assisten I Pemkot Palembang Rosyidi mengatakan Kepastian turunnya Tim Terpadu dari jajaran pemkot Palembang ini ditunjuk wakil walikota Palembang setelah mengelar rapat tertutup terkait aksi demo persatuan warga kalidoni dan masyarakat peduli lingkungan terhadap aktifitas penimbunan rawa dan pembangunan ruko oleh CV Vinayaka Abadi Senin (3/10) di ruang rapat parameswara palembang.
    "ketua timnya di tunjuk Assiten II Apriadi Busri oleh wakil walikota,satu minggu kedepan laporan dari hasil investigasi ke lokasiharus sudah ada,”jelas Rosyidi.
    Permasalahan ini, kata Rosyidi menjadi konsen wakil walikota Palembang untuk segera dituntaskan, terlebih lagi permasalahan ini telah berlarut-larut dari mulainya pembangunan di lokasi tersebut berjalan.
    “Ini akan di teliti secara langsung apakah memang ada bentuk pelanggaran, kalau terbukti adanya pelanggaran pembangunan ruko 17 pintu diatas tanah selauas 17 ha tersebut akan dihentikan secara total, sebelaum CV Vinayaka membangun irigasi yang baik untuk warga setempat,”jelasnya.
    Saat disinggung apakah adanya pelanggaran dilokasi pembangunan, Rosyidi enggan berkomentar banyak, hanya saja pihaknya masih akan menunggu hasil tim investigasi tersebu.”Kita lihat saja hasil tim investigasi nanti,’jelasnya.seraya menyanyangkan rapat yang digelar secara tertutup tersebut tidak menghadirikan pihak yang berkompiten.
    “Semua yang hadir, hanya diwakilkan saja, mulai dari Tata kota, Hingga PU Bina Marga,”jelasnya.
    Sebelumnya aksi demo yangsempat bersitegang beberapa hari lalu tersebut Latief Khosim warga Lorong pabrik Gelas , menjelaskan pembangunan yang seharusnya mendapat persetjuan warga setempat, malah sebaliknya rmah warga yang berjauh dengan pembangunan tersebut dijadikan tanda tangan persetjuan pembangunan dilokasi setempat.
    “Seharusnya izin pembangunan itu mendapat persetjuan warga yang secara langsung berkaitan dengan pembangunan, bukan warga yang tidak berkepntingan, belum lagi sebagain lahan perluasan pembangunan saat ini berjalan tanda warga melalui RT setempat di intimidasi oleh preman,”jelasnya.
    Menurut, Latief, warga tidak akan melarang pembangunan tersebut berjalan hanya saja pihak pembangun juga harus memperhatikan lingkungan setempat dengan tidak menimbun keseluruhan tanah dilokasi dan membuat kanal, pintu air sesuai dengan peruntukannya bukan dialirkan di pemukiman warga.
    “Peristiwa ini sudah berjalan tiga tahun, Selama tiu juga banyak harta warga yang rusak terendam akibat genangan air membanjiri rumah warga yang airnya setinggi lutut orang dewasa,”tegasnya.
    Belum lagi air yang membajiri rumah warga tersebut, sudah memberikan dampak penyakit kulit bagi warga setempat.
“Airnya yang membajiri sudah berwarna hitam kecoklatan dan tidak sedikit warga yang terkenan penyakit kulit,sedangkan setiap diajak bermusyawarah CV VInayaka selalau diwakil preman bukan pemiliknya langsung,”jelasnya.
    Latief cukup pesimis setiap meminta pemerintah kota, hingga wakil rakyat untuk menyelesaikan permasalah warga dengan CV Vinyaka, yang berakhir menemui jalan buntu.
    “Sebelumnya kami meminta lurah dan camat untuk menengahi permasalahn kami, namun hasilnya tidak jelas, ke DPRD dan hanya berakhir dirumah makan, begitu juga dengan dinas terkait dan terakhir kami mendatangi Assisten II hingga saat ini hanya janji untuk melihat langsung kondisi warga setempat,’jelasnya.
    Kami harap kedatangan kami untuk keliuma kalinya meminta penyelasain dari pihak pemerintah ini dapat segera diselasaikn dengan menghadirikan Pihak CV Vinayaka.
    “Tolong dicatat oleh wartawan bahwa pemkot akan memberhentikan pembangunan CV Vinayaka, pada 1 oktober mendatang,’jelasnya.
    Sementara direktur eksekuti Walhi Sumsel Sadat didampingi Hadi Jamtmiko serta Dede Chaniago coordinator aksi Persatuan warga Kalidoni berjanji akan mendatangakan ratusan mahasiswa, apabila proyek pembangunan CV Vinayaka terus berjalan tanpa memerhatikan uu 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hiudp.
    “Kami akan kerahkan massa dan mahasiswa yang lebih banyak lagi kalau Pemkot Palembang tidak bisa menjadi wakil warga untuk menyelsaikan permasalah ini,”tukasnya.(win)

Gerebek Rumah Kosong, Polres OKI Sita Sabu Rp 30 Juta

Kayuagung, SN
    Rumah kosong di Desa  Serdang Menang Kecamatan SP Padang Kabupaten OKI digerebek jajaran Satres Narkoba Polres OKI, Senin (3/10) siang karena disinyalir terdapat Narkoba sabu-sabu.
    Upaya petugas membuahkan hasil karena menemukan 2 kantong sabu-sabu seharga Rp 30 juta dan peralatan mengkonsumsi sabu-sabu. Tanpa perlawanan, tersangkanya bernama Fendi (45) warga Desa Ulak Jeremun kecamatan setempat beserta BB dibawa ke Polres OKI.
    Kasatres Narkoba Polres OKI AKP Yusuf kemarin mengatakan, Fendi sudah menjadi target operasi (TO) pihaknya sejak lama. Selama ini BB dikirim oleh Pipin (25) anak tersangka yang kini mendekam di LP Mata Merah Palembang, Pipin menggunakan jasa kurir dalam pengiriman ke desa itu.
    Urai dia, setelah pihaknya mendapat informasi Pipin telah mengutus kurir untuk mengirimkan sabu-sabu, polisi melakukan pengintaian. Intaian sejak pagi membuahkan hasil siang harinya setelah menggerebek tersangka di rumah kosong yang akan mengirimkan pesanan sabu-sabu ke Desa Serdang Menang.
    Fendi ditemui kemarin mengatakan, Sabu-sabu milik anaknya itu dikirim kurir bernama Agus dari Palembang ke Serdang Menang. Nantinya BB akan dibawa Fendi ke seseorang pemesan, Fendi akan mendapatkan upah Rp 150 ribu.
    Fendi yang mengaku punya 2 istri dan 3 anak ini mengatakan, ia hanyalah pengedar sabu-sabu. Namun jasanya ia mendapat uang juga mengkonsumsi sabu-sabu gratis. (iso)

Press

My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.