Rabu, 11 April 2012

Suara Nusantara Edisi 585, Rabu 11 April 2012

Drainase Buruk dan Ancaman Banjir Tahunan


Oleh Agus Harizal Alwie Tjikmat]

TURUNNYA hujan dengan frekwensi tinggi di Palembang hingga mengakibatkan banjir diyakini masih akan tinggi untuk bulan-bulan
berikutnya. Sangat disayangkan saat hujan turun, ternyata banjir atau daerah yang tergenang sangat banyak. Bahkan kondisinya makin parah. Hal ini membuat aktivitas warga menjadi terganggu, apalagi daerah yang tergenang makin luas dan kondisinya makin parah.

Jelas hal ini menyiksa warga, karena tiap kali hujan harus berhadapan dengan kondisi yang tak menyenangkan. Genangan air yang makin tinggi diperkirakan, karena drainase di Kota Palembang buruk dan tak diperhatikan.
Hanya untuk diketahui dalam definisinya, drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia. Dalam Bahasa Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah atau gorong-gorong di bawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air demi pencegahan banjir.

Untuk kondisi saat ini, sudahkan drainase di Kota Palembang berfungsi optimal? Apalagi Kota Palembang pernah mendapat predikat sebagai kota ber drainase terbaik di Indonesia.

Memang untuk tak menentunya perubahan alam dan iklim saat ini tentu saja membuat perubahan besar untuk bumi ini. Hal ini berpengaruh besar untuk kehidupan manusia. Tetapi teknologi didukung anggaran yang ada, harusnya banjir makin sedikit.

Tidak seperti sekarang, hujan sedikit saja, sepanjang Jalan Sudirman, Jalan Kapten Arivai dan jalan utama lainnya tergenang cukup tinggi. Apalagi yang parah, di Kota Palembang musim penghujan biasanya dibarengi dengan naiknya air, atau yang disebut warga dengan air pasang naik.

Pemerintah Kota Palembang diharapkan juga cepat sigap dan melakukan antisipasi untuk kondisi buruk ini. Jangan sampai saat efek terburuk sudah terjadi, baru melakukan gerakan. Saat ini belum terlambat untuk melakukan sesuatu. (***)

Warga 2 Desa Desak Perusahaan Jebol Tanggul


Kayuagung, SN
Warga masyarakat Desa Penyandingan Kecamatan SP Padang dan Desa Berkat Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering ilir (OKI) menuntut PT Waringin Agro Jaya (WAJ) untuk menjebol tanggul yang berada di perbatasan kedua desa agar dibuat jembatan.

Tanggul yang dibangun PT WAJ yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit ini sudah menggangu aktifitas warga dalam mencari ikan. Saat mencari ikan di rawa-rawa itu, warga terpaksa mengangkat perahunya karena terhalang tanggul.

Dampak lain yang merugikan warga akibat tanggul tersebut, tanggulpun membelah lahan persawahan di sana. Akibatnya, sawah tergenang air karena air hujan tidak bisa mengalir. Wargapun tidak bisa menanam padi karena tingginya air di persawahan.

Hal ini sudah disampaikan warga ke Pemkab OKI dan direspon saat itu juga. Bupati OKI Ir H Ishak Mekki MM diwakili Asisten II Setda OKI Drs Edward Candra kemarin mendatangi lokasi tersebut untuk melihat keadaan di lapangan.

Ali warga Desa Penyandingan mengatakan, akibat tanggung itu dirinya dan warga lain yang mencari ikan menggunakan perahu terpaksa mengangkat perahu ketika melintas di sana akibat tanggul menghalangi laju perahu.

Tasu Hianmika selaku Kades Ulak Depati menambahkan, warga di 2 desa dimaksud berharap agar tanggung itu dijebol dan dibuatkan jembatan agar perahu bisa melintas. Katanya, selama beberapa tahun ini warga sudah bersabar adanya tanggul itu.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda OKI kepada wartawan menerangkan, Pemkab OKI berharap perusahaan mengabulkan tuntutan warga. Hal ini karena kenyataan di lapangan, rawa itu ditimbun dengan tanah untuk jadi jalan namun tidak dibuat jembatan sehingga air dan perahu tidak bisa mengalir. (iso)

Kota Palembang Dikepung Banjir


* Banyak Drainase Tidak Bekerja Maksimal

Palembang, SN
Sepertinya Pemerintah Kota Palembang harus lebih memaksimalkan lagi penangan masalah yang saat ini menjadi "momok" untuk tiap kota besar, yaitu banjir. Bagai mana tidak, dari pantauan Selasa (10/4) sore hingga pukul 18.00 masih terlihat genangan air di beberapa ruas jalan.

Hujan yang terjadi sekitar 2 jam ini, membuat genangan pada sebagian besar ruas jalan yang banyak dilalui kendaraan.

Genangan yang terjadi di tiap titik beragam, seperti yang terjadi di Jalan May Salim Batubara air yang tergenang di jalan mencapai paha orang dewasa. Hal ini diperparah lagi dengan mampetnya beberapa drainase di tepi-tepi jalan yang membuat air tetap tergenang.

Lain lagi di Jalan MP Mangku Negara tepatnya di depan Komplek Perumahan Kenten Permai. Air yang menggenangi jalan mencapai ketingian 30 centimeter (cm).

Dari pantauan dilapanan, ketingian air yang mencapai 30 cm ini membuat beberapa kendaraan roda dua mengalami mogok akibat kalpot kendaraan kemasukan air.

Seperti yang dialami Sukardi (35) warga jalan Enim yang terlihat sedang memeperbaiki kendaraanya yang kemasukan air, " airnya tinggi dan masuk kedalam kenalpot saya juga membasahi busi jadi saya harus mengeringkannya agar motor saya bisa hidup lagi," terangnya.

Sukardi mengeluhkan perhatian pemerintah dalam mengatasi banjir, karena dirinya menilai perhatian pemerintah dalam mengatasi banjir hanya pada daerah-daerah tertentu saja , " pemerintah harusnya juga perhatikan daerah banjir yang lain, jangan di pusat kota saja, "keluhnya.

Bukan hanya menyulitkan pengguna jalan saat melintasi daerah-daerah yang tergenang air, banir kali ini juga mengakibatkan kemacetan yang panjang karena imbas dari pengenangan tersebut.

Sepertinya hal ini harus benar-benar diperhatiakn oleh pemerintah kota karena, apabila kondisi cuaca yang seperti ini terus terjadi, bukan tidak mungkin kota palembang lumpuh terendam banjir yang mengepung kota.(win)

32 Ribu Siswa Miskin Terima Beasiswa

Palembang, SN
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, melalui Kantor Pos Palembang, membagikan sebanyak 32 ribu bea siswa kepada siswa miskin tingkat sekolah dasar.

Kementrian memberikan beasiswa kepada lima Kbupaten Kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), kelima daerah tersebut yaitu, Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir dan Kota Palembang.

Sejak pagi hari sekitar pukul 07.30 wib, Kantor Pos Palembang di Jalan Merdeka sudah ramai dipadati siswa serta para orang tuanya untuk mencairkan beasiswa dari kementrian tersebut.

“Setiap siswa dapat Rp 360 ribu,” ujar Wakil Kepala Kantor Pos Palembang Fediyan Syahputra, dibincangi hari ini di kantornya.

Fediyan menerangkan, penyaluran dana bea siswa kini diberikan langsung ke siswa penerima. Tahun lalu, dana diberikan dulu ke kepala sekolah yang lantas menyalurkannya ke siswa.

“ Ini memang instruksi dari Kemendikbud RI. Karena itu, mulai kemarin sampai akhir Mei nanti, kami langsung membayarkan beasiswa ini kepada siswa,” kata Fediyan.

Pemerintah menggelontorkan dana APBN Rp 11 miliar untuk pembayaran bea siswa bagi pelajar miskin, ini. Tahap awal, PT Pos mencairkan dana bea siswa untuk 9.800 siswa SD di Palembang.

“ Setelah itu, baru dijadwalkan ke 4 kabupaten/kota lain,” ujar Fediyan.
Untuk mendapatkan uang bea siswa, kata Fediyan, wali murid harus mengajak serta siswa yang menerima beasiswa. Jika tidak, uang beasiswa tidak diberikan.

“ Karena perintahnya, harus langsung diberikan kepada siswa. Selain itu, harus membawa foto kopi raport dan kuitansi sebagai bukti sudah menerima uang.” terangnya.

Salah seorang guru di SD Negeri 48, yang ikut mendampingi anak didiknya menerima bea siswa, saat dibincangi mengatakan, sekolahnya mengajukan 30 siswa ke Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olaharga Kota Palembang, untuk menerima bea siswa.

“ Semuanya disetujui. Kami mengajukan nama siswa kami yang kurang mampu ini sejak setengah tahun lalu, dan baru menerima bantuan sekarang,” kata guru yang tidak mau namanya disebutkan ini.

Di tempat yang sama, Ramlan, orang tua Ismail Rama, siswa SD Negeri 66 Lemabang, mengaku bersyukur anaknya mendapat bantuan.

“ Ya, lumayan Rp 360 ribu, bisa membantu anak untuk ujian,” kata Ramlan.
Tahun kemarin, anak Ramlah juga menerima bantuan serupa, yang disalurkan melalui kepala sekolah.

Uangnya buat apa? “ Uang ini akan saya pakai untuk beli seragam anak saya yang saat ini sudah kelas 6 SD dan akan melanjutkan ke SMP,” terang Ramlan, yang sehari-harinya bekerja sebagai pelayan di sebuah rumah makan di Palembang.

Lain lagi nasib anak Ujang, tukang parkir di Kantor Pos Palembang. Ujang mengatakan anaknya tidak dapat bea siswa.

“ Saya sudah menghadap ke sekolah tempat anak saya, tapi katanya anak saya belum masuk giliran. Baru tahun depan dapat, ya terpaksa nunggu tahun depan,” kata Ujang.(win)

Kejari OKUS Pastikan Dana KUBE Dalam Penyelidikan Polres

Muaradua, SN
Kejari OKU Selatan memastikan tidak dapat melakukan penyelidikan terkait kasus pemberitaan media massa atas bantuan dana KUBE yang disinyalir adanya dugaan pemotongan sesuai desakan sejumlah elemen masyarakat. Pasalnya, penyelidikan atas kasus tersebut itu sedang dalam Penyelidikan (lidik) Polres setempat.

"Permintaan elemen masyarakat untuk melakukan penyelidikan itu sepengetahuan kami dalam penyelidikan Polres meski sampai saat ini kami masih belum menerima surat pemberitahuan dimulainya penyelidikan," kata Dudi kepala kejaksaan negeri OKU Selatan.

Namun, Dudi membantah hal itu jika institusinya menolak upaya penyelidikan kasus dugaan Dana KUBE OKU Selatan anggaran Tahun 2011. Pasalnya, pihaknya sudah memastikan semua yang berkaitan dengan KUBE Polres yang menangani .

"Kami mengetahui jika Polres saat itu sedang menggali informasi seputar permasalahan KUBE . Kalau kami diminta melakukan penyelidikan dalam perkara tersebut, itu bukan wewenang kejaksaan ," ujar Dudi.

Meski demikian, terpisah salah seorang sumber mengatakan jika selama ini para pihak telah dipanggal Polres OKU Selatan diantaranya WL, PB, MS. ”Saya mengetahui jika mereka telah dipanggil Polres terkait dugaan penyimpangan dana KUBE waktu itu, tapi anehnya tidak ada tindak lanjutnya,” ujar sumber yang tidak mau disebut namanya. (dan)

Mobil Dinas Tabrak Bus AKDP

Banyuasin, SN
Mobil dinas sekretariat Pemkab banyuasin jenis Mitsubishi Kuda BG 60 J yang dikendarai oleh Iwan (22) menabrak mobil bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) BG 7241 JA Yang dikendarai oleh Arnol Warga Kecamatan Betung, Selasa (10/4) sekitar pukul 14.30 WIB di Jalintim KM 43, sekitar 50 meter dari Pom Bensin Sterio.

Penumpang mobil kuda ada empat orang diantaranya, Mery (32) mengalami luka robek kening bagian kanan, Siti Rohani (47) terkilir bagian tangan dan leher, Ali (30) terkilir, dan sopir Iwan (22) hanya terkilir.

Kronologis terjadinya peristiwa kecelakaan disebabkan oleh faktor cuaca buruk karena saat kejadian sedang hujan lebat sehingga menghalangi jarak pandang masing-masing kendaraan. “Saat saya mengendarai mobil kuda dari arah Betung-Palembang melihat mobil bus AKDP memotong kendaraan lain, dan saya banting stir keluar berem jalan, lalu berusaha naik dan mobil bus menabrak mobil saya dari samping kanan,” kata Iwan.

Sementara penumpang didalam mobil kuda yang seluruhnya adalah pegawai sekretariat Pemkab Banyuasin satu dari empat orang mengalami luka robek dikening akibat terbentur besi mobil.

Siti Rohani (45) pegawai dinas mengatakan, akibat kerasnya benturan yang terjadi menyebabkan kondisi mobil kuda berbalik arah, mengalami kerusakan pada bemper depan sebelah kanan.

“Akibatnya seluruh penumpang mengeluhkan terkilir dan satu orang lagi mengalami luka robek bagian kening sebelah kanan,” jelas Siti.

Sementara Sopir mobil bus AKDP Arnol memberikan keterangan berbeda dengan sopir mobil Kuda, karena saat itu mobil kuda yang menabrak mobilnya dari samping. “Saya berusaha menghindari tabrakan dari samping, namun mobil Kuda yang keluar berem lalu menabrak mobil saya,” kata Arnol.

Arnol mengatakan, kalau ada mobil lain dirinya tidak mengetahui, hanya saja saat itu mobil kuda menabrak.

Sementara Kapolres Banyuasin AKBP Agus Setiawan melalui AKP Andi Supriadi membenarkan tabrakan antara mobil Bus AKDP dengan mobil kuda sekitar pukul 24.30 wib.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut hanya saja seorang penumpang mobil kuda mengalami luka robek dibagian kening dan sudah langsung diobati di RSUD Banyuasin. Korban luka robek kening atas nama Meri, langsung dibawa pulang kelaurganya.

Dari pantauan di RSUD Banyuasin tampak sejumlah pejabat sekretariat Pemda seperti Asisten III Hazairin Zaini ikut menjenguk korban dan didampingi stafnya. Hazairin Zaini menyempatkan diri menjenguk korban kecelakaan. (sir)

Jalan Talang Padang-Ulu Musi Rawan Lakalantas

Empat Lawang, SN
Jalan lingkar Talang Padang-Ulu Musi rawan lakalantas, pasalnya padangan tertutup semak belukar yang menyebabkan jalan menyempit. Hal ini tentu saja membuat rasa kecemasan tersendiri bagi pengguna jalan terutama sopir angkutan pedesaan (angdes).

Seperti yang di katakan Parwan (27), salah seorang sopir angdes mengatakan, kondisi jalan yang melintasi Talang Padang hingga ke Ulu Musi tampaknya masih banyak yang tidak terawat. Betapa tidak, rerumputan yang menutupi badan jalan sangat tampak di sepanjang jalan itu.

“Kayaknya tidak terawat oleh petugas kebersihan. Karena memang daerahnya cukup sepi,” kata Parwan.

Kondisi ini tentu saja mencemaskan para sopir. Setiap menjalani kendaraan dan berhadapan dengan kendaraan di arah berlawanan, sering hampir terjadi kecelakaan.

“Rumputnya sangat tinggi dan menutupi jalan, jadi kita lebih berhati-hati menjalankan kendaraan angkutannya,” kata Parwan.

Sebagaimana profesi yang dijalankan Parwan, bahwa dirinya adalah seorang sopir yang tugasnya mengantar penumpang dari arah Talang Padang ke Ulu Musi. Jadi, dalam menjalankan tugasnya itu harus dengan ekstra hati-hati. Terlebih lagi pengguna jalan berupa kendaraan motor. Mereka sering kebut-kebutan jalankan motornya.

“Kalau tidak hati-hati pasti terjadi kecelakaan. Kan bisa merugikan berbagai pihak. Terutama keselamatan penumpang saya,” ujarnya.

Selain rawan kecelakaan, sambung Marwan, rumput yang membayangi jalan itupun bisa membuat goresan pada kendaraan. Ini terbukti setelah sering kali melintasi jalan tersebut, saat tiba di pangkalan mobil, terlihat jelas di pinggiran mobil terdapat goresan yang memanjang seperti goresan benda-benda tajam. Nah, dipastikan goresan itu berasal dari rerumputan yang keras tadi.

“Rerumputan ini juga dapat mengores kendaraan, contohnya disisi kiri mobil saya ini terlihat bekas goresannya,” tambahnya.

Makanya, selaku sopir angdes, ia hanya bisa berharap kepada pemerintah agar ada solusi yang terbaik untuk jalan itu. Terutama demi kelangsungan mengantarkan penumpang dari Talang Padang – Pendopo - Ulu Musi maupun sebaliknya.

”Ya semoga pemerintah memangkas rumput di sepanjang jalan itu,” katanya.
Sementara itu, camat Ulu Musi Asnan Ghozi mengatakan, hal itu sudah menjadi agendanya dalam waktu dekat akan dilakukan penebasan bersama masyarakat.

”Sudah kita layangkan surat ke kades-kades untuk senantiasa gotong royong bersama masyarakat menebas rumput liar itu,” katanya. (eko)

Press

My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.