Minggu, 01 Januari 2012

Ibu Miskin di Teluk Gelam Diberi Sembako

Kayuagung, SN
Sekitar 200 orang ibu-ibu di sejumlah desa dalam Kecamatan Teluk Gelam dan sekitarnya Kabupaten OKI diberikan Sembako gratis oleh Ketua TP PKK OKI Hj Tartilah Ishak, Kamis (29/12) di halaman Kantor Camat Teluk Gelam.
Pemberian Sembako gratis ini dalam rangka peringatan Hari Ibu ke-83 dan HUT DWP ke-12 tingkat OKI yang bertemakan ”Melalui Peringatan Hari Ibu Ke- 83 dan HUT DWP Ke- 12 Kita Tingkatkan Peran Perempuan dan Laki-laki Dalam Membangun Ketahanan Ekonomi Menuju Kesejahteraan Bangsa”.
Ketua TP PKK OKI kemarin menjelaskan, selain memperingati Hari Ibu dan HUT DWP kunjungan jajarannya ke Teluk Gelam untuk bersilahturahmi dengan warga di sana khususnya kaum hawa. Sehingga terjadi komunikasi yang baik antara warga dengan pemerintah.
”Semoga pembangunan di Teluk Gelam berjalan lancar sehingga perekonomian warga setempat bisa meningkat,” kata istri bupati ini sembari berharap Sembako yang sudah diberikan semoga bisa memberikan rasa bahagia bagi penerimanya.
Sedangkan Camat Teluk Gelam Ahmad SSos MM mengatakan, ke depan diharapkan pembagian Sembako jumlahnya dapat ditingkatkan baik jumlah penerima maupun isi Sembako tersebut. Pembagian sembako merupakan kegiatan positif karena bisa meringankan beban ekonomi masyarakat.
Kedatangan Ketua PKK OKI ini disambut antusias ratusan warga setempat. Tampak ibu-ibu bahkan yang muda dan Lansia sangat menantikan kendatangan istri Bupati OKI Ir H Ishak Mekki MM ini. Tidak sedikit dari mereka yang tersenyum setelah menerima paket Sembako. (iso)

PS Tresna Werda Wargatama Siap Tampung Lansia Terlantar


Indralaya, SN
Panti Sosial Tresna Werda Wargatama yang beralamat di Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir (OI), sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Sosial Sumsel siap menampung lanjut usia (Lansia) yang terlantar.
Kepala UPTD Drs Muzakir melalui Kasubag Tata Usaha, Ansori mengatakan, pihaknya dapat menampung 100 Lansia untuk dibina dengan berbagai sarana pendukung tanah kompleks yang luas, tanah pemakaman, perpustakaan, gedung konsultasi, gedung kesehatan, gedung isolasi, instalasi listrik, instalasi PAM, rumah dinas, telepon, kendaraan roda empat dua, dan enam dan lainnya.
"Sasaran garapan kita diantaranya, lansia yang terlantar berusia 60 tahun ke atas, tidak mempunyai sanak keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak, lansia yang memiliki masalah-masalah yang menyangkut berbagai hal kehidupan seperti, kesehatan, kesempatan kerja, perumahan, jaminan sosial, dan lansia yang dengan keinginannya sendiri memilih tinggal di panti," jelasnya.
Mengenai persyaratan masuk panti dijelaskannya, tidak dipungut biaya dan para lansia harus berusia 60 tahun keatas, miskin/terlantar di nyatakan dengan surat dari kepala desa, sehat jasmani dan rohani dinyatakan surat dari puskesmas setempat,dan bersedia mentaati peraturan panti.
Tahapan-tahapan pelayanan diantaranya, penerimaan dan penempatan dalam wisma, pelayanan dan pemeliharaan yang meliputi penyediaan peralatan makan, tidur dan mandi, pemberian makan, pemeliharaan kesehatan, pengobatan dan pelayanan pemakaman.
"Selain menyediakan tahap penerimaan dan tahap pelayanan, kita juga memberikan tahapan bimbingan diantaranya, bimbingan keagamaan, ceramah agama, sholat berjamaah, yasinan bersama, bimbingan fisik, bimbingan sosial kemasyarakatan, dan bimbingan keterampilan sebagai pengisi waktu luang," jelasnya. (man)

Katarak Penyebab Terbesar Kebutaan

Palembang, SN
Perhimpunan Dokter Spesialis Mata (Perdami) Cabang Palembang mencatat, angka kebutaan di Kota Palembang cukup tinggi dan semakin meningkat dari 1,2% pada tahun 1992 menjadi 1,5%. Adapun penyebab terbesarnya dari kasus katarak.
Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Komite Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan (PGPK) berupaya untuk mencegahnya dengan menjadikan Puskesmas di setiap kecamatan untuk mampu mendeteksi dini kebutaan yang disepakati dalam acara pertemuan Komite Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan (PGPK) di kantor walikota, kemarin.
Ketua Perdami Cabang Palembang DR dr Anang Tribowo mengungkapkan, kebutaan bisa disebabkan oleh katarak, glukoma, dan refraksi. Adapun katarak, dinilai menjadi penyebab terbesar sebanyak 11.332. Sedangkan glukoma dengan 2906 kasus dan refraksi dengan 2034 kasus. “Secara umum, hingga tahun 2011, terdapat 21.793 kasus kebutaan yang ada,”sebutnya.
Anang menjelaskan, dari 1,5% kebutaan sebenarnya 90%nya masih bisa dicegah sejak dini. Mengingat faktor redeposisi yang dapat menyebabkan penyakit mata seperti katarak berasal dari luar, seperti pasokan gizi, sinar ultraviolet, atau lingkungan. Dan ini menjadi komitmen Komite PGPK ke depan dalam upaya mencegah peningkatan kasus kebutaan.“Jadi, mencegahnya dengan memperkaya gizi, hindari cahaya matahari langsung masuk ke mata, dan kebiasaan yang baik seperti menjaga lingkungan,”jelasnya.
Penyakit katarak, jelas dia, lebih banyak diderita oleh usia lanjut sebanyak 80%. Penyebabnya karena adanya degenarasi sel di tubuh para orang tua tersebut. Meski demikian, dia meyakinkan bahwa katarak juga bisa diderita oleh semua umur, dewasa termasuk anak-anak. Katarak pada anak, “Banyak penelitian mengenai katarak. Bahkan ada katarak yang disebabkan oleh benda keras yang mengenai mata atau karena kurang minum,”terangnya.(win)

Press

My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.