Senin, 03 Oktober 2011

Kereta Api Tak Lagi Layani Tiket Berdiri

PALEMBANG –
PT KA Kertapati Palembang, mengeluarkan kebijakan tidak lagi melayani penjualan tiket berdiri baik untuk kelas eksekutif, bisnis maupun ekonomi. Semua tiket penumpang,100% dijual berdasarkan kursi yang tersedia di dalam gerbong. “Pemberlakukan ini sudah dimulai sejak 1 Oktober 2011, bahwa PT KA memberlakukan sistem kebijakan layanan okupansi 100% untuk kereta kelas eksekutif, bisnis dan ekonomi. Artinya, tidak lagi dijual tiket penumpang berdiri atau tanpa tempat duduk,” ungkap Kepala Satisun Besar KA Kertapati, Palembang Joni Martinus saat dihubungi,kemarin.

Dengan kebijakan ini,maka kapasitas maksimum penumpang sesuai dengan jumlah tempat duduk masing-masing kereta kelas eksekutif, bisnis maupun ekonomi,khususnya untuk KA jarak jauh. Karena, kata Bambang,selama ini penjualan tiket berdiri masih diberlakukan bagi penumpang kelas bisnis dan eksekutif dengan batas toleransi yang ditetapkan.

“Langkah pembatasan penumpang dan penghapusan tiket berdiri untuk KA jarak jauh itu dalam rangka menjamin keamanan dan kenyamanan pelayanan kepada penumpang kereta api. Jadi tidak diperkenankan lagi adanya penjualan tiket berdiri,”kata Joni.

Menurut dia, setiap stasiun yang tidak memiliki sistem online juga tidak lagi diperkenankan untuk menaikan atau menurunkan penumpang yang tidak di stasiun, dengan alasan tidak memiliki tiket. Bahkan, sebagai upaya mengantisipasi masih adanya penumpang nakal, maka pihaknya tidak memberlakukan tiket peron.

“Sejak berlakunya aturan tersebut, yang diperbolehkan masuk ke stasiun hanya bagi penumpang saja, sementara pengantar atau lainnya tidak diperkenankan. Bahkan, untuk mengantisipasi jumlah penumpang kita siapkan gerbong tambahan, agar semua penumpang duduk atau tidak ada yang berdiri,”ulasnya.

Manajer Humas PT KA Divre III Sumsel Jaka Jarkasih menyatakan, menginjak usianya yang ke-66, PT KA makin banyak menunjukkan perubahan untuk menciptakan sebuah sarana transportasi massal dengan mengedepankan pelayanan prima kepada masyarakat.

“Pembangunan selalu kita lakukan, guna menciptakan sebuah sarana transportasi yang baik dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat atau insan perkereta apian. Perubahan yang dilakukan PT KA tentunya menginginkan sesuatu yang terbaik bagi masyarakat, sekaligus menanamkan kecintaan terhadap kereta api,”jelasnya.

Terpisah,seorang pengguna jasa kereta api, Gibraldi, 31, mengaku cukup senang dengan pemberlakukan penjualan tiket sesuai dengan jumlah tempat duduk yang tersedia.Sebab, menurut warga asal Lubuklinggau ini, dengan adanya aturan itu tentunya tidak akan ada lagi desak-desakan antarpenumpang hingga harus berdiri.

“Iya kalau jarak dekat, Palembang- Lubuklinggau kan cukup jauh.Kalau kita berdiri bisa dibayangkan sendiri seperti apa keadaan kita,”katanya. (ibr/ars/sin)

Warga Palembang Diimbau Segera Simpan Air

PALEMBANG–
Warga Kota Palembang diimbau untuk segera menyimpan air di bak penampungan. Pasalnya, pada Selasa (4/10) dan Rabu (5/10) pihak PDAM Tirta Musi akan menghentikan pasokannya ke sejumlah wilayah.

Daerah yang akan dihentikan pada Selasa (4/10) antara lain Kecamatan Seberang Ulu I, Seberang Ulu II,Plaju,dan Kertapati. Sedangkan wilayah yang akan mengalami gangguan distribusi air pada Rabu (5/10) antara lain daerah simpang Polda – Pakjo, KM 5, Sukabangun I dan II,Alang-Alang Lebar,Kemuning,Seduduk Putih dan sekitarnya, serta Polygon.

Diperkirakan sekitar 80.000 pelanggan akan merasakan dampak dari penghentian pasokan ini. “Kita berharap warga yang terkena dampak dari penghentian ini agar menyiapkan langkah antisipasi dengan menampung air di bak-bak penampungan masing-masing, untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama pengaliran terganggu,” ujar Direktur Teknik PDAM Tirta Musi Stephanus, kemarin.

Stephanus menjelaskan, gangguan distribusi yang dipastikan akan dialami warga tersebut dikarenakan pihaknya akan melakukan perubahan jalan pipa utama untuk air bersih menuju pelanggan di unit pelayanan Karang Anyar dan Booster km 4. Pipa dan booster tersebut selanjutnya akan digunakan untuk distribusi air kepada pelanggan di unit pelayanan Sako Kenten.

Selama pengerjaan ini,PDAM terpaksa menghentikan sementara produksi air mulai pukul 08.30 (4/10) – 08.30 WIB (5/10). “Secara teknis, kita akan melakukan pemasangan pipa transmisi baru berdiameter 700 mm steel di IPA Karang Anyar (Gandus) sebagai jalan pipa utama tersebut. Sehubungan dengan itu, mengakibatkan produksi dan supply air menuju booster km 4 akan terganggu sementara,”ungkap Stephanus di ruang kerjanya, kemarin.

Alasan adanya pemasangan pipa baru tersebut, lanjut Stephanus, karena pipa yang lama dinilai sudah tidak bagus dan kondisi tanahnya sudah rawan. Sehingga,dipastikan pengaliran air bisa tidak maksimal pada masa ke depannya.“Kita sudah buat tim khusus untuk membantu memasok air di booster km 4, sehingga 45.000 pelanggan di wilayah tersebut bisa dibantu,” ujarnya.

Adapun untuk 35.000 warga empat kecamatan di Seberang Ulu dipastikan akan mengalami gangguan distribusi air pada Selasa (4/10) dari pukul 20.00 – 08.00 WIB (5/10). Hal tersebut karena adanya pekerjaan pembangunan instalasi air bersih yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (PUCK) Pemprov Sumsel bekerja sama dengan PT Cargill.

Pekerjaan tersebut untuk dalam upaya provinsi dalam menyediakan jaringan air ke venue di Jakabaring. Adapun PDAM Tirta Musi hanya sekadar mem-back up pekerjaan tersebut. Stephanus menjelaskan,pihak PUCK Pemprov sudah membangun instalasi air bersihnya. Adapun pengerjaan yang akan dilakukan pada Selasa nanti, hanya untuk mengkoneksikan pipa sumber ke pipa isap.

Pipa sumber sendiri berdiameter 900 mm sedangkan pipa isap berdiameter 300 mm dan 400 mm.“Karena itu, penyaluran air untuk 35.000 pelanggan di empat kecamatan tersebut akan terganggu selama 12 jam,”urainya.

Sebelumnya,Direktur Utama PDAM Tirta Musi Syaiful DEA mengatakan, untuk penyaluran air 24 jam,saat ini sudah ada beberapa wilayah yang dialiri PDAM selama 24 jam.Antara lain di Jalan Merdeka, POM IX, Kalidoni, dan Sungai Lais. Penambahan penyaluran air 24 jam tentu dibutuhkan peningkatan sistem, terutama untuk kemampuan pompa dan jaringan.

Karena,sistem penyediaan air tersebut harus memakai tekanan yang lebih. “Namun,untuk 15 tahun ke depan, kita memastikan akan meningkatkan tekanan volume menjadi 600–1.200 liter/detik,” ujarnya.

Sosialisasi Langsung

Dihubungi terpisah,Ketua Komisi IV Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Palembang Agus Tridasa mengatakan, seharusnya pihak PDAM Tirta Musi melakukan sosialisasi yang lebih kepada masyarakat terkait gangguan distribusi di dua hari tersebut. “Selain di media,pihak PDAM juga perlu menggerakkan petugasnya di lapangan untuk menyosialisasikan hal tersebut,” tukasnya.

Menurut dia, jika memungkinkan, PDAM menyiapkan alternatif lain terkait penyaluran air kepada masyarakat tersebut. Hal tersebut mengingat air sebagai kebutuhan pokok dalam kehidupan seharihari.

“Penghentian sementara distribusi air tersebut berarti mengganggu hajat hidup orang banyak, mereka yang butuh air untuk mandi, wudhu, dan segala kegiatan harian lainnya tentu terganggu meski hanya beberapa hari. Sangat diharapkan ada alternatif lain yang bisa diupayakan,” imbuhnya.

Meski demikian, Agus mengimbau kepada masyarakat yang akan terkena imbas pengerjaan pipa PDAM agar dapat berupaya sendiri untuk bersiaga air. Untuk itu masyarakat diminta untuk dapat memanfaatkan bak penampungan air lebih maksimal.(yul/sav/sin)

Harga Kakao Kian Melonjak

EMPAT LAWANG- Harga komoditi kakao semakin tinggi, hingga memasuki pekan pertama Oktober 2011 ini untuk jenis mutu tinggi atau kakao kering 80 persen mencapai Rp 35 ribu perkilogram. Kenaikan sudah terjadi sejak satu bulan lalu, dengan kisaran 30 persen dari harga sebelumnya sekitar Rp 25 ribu perkilogram.

Informasi dilapanga menyebutkan, kenaikan harga kakao dipicu menurunnya produksi komoditi pendamping perkebunan ini sejak musim panas beberapa bulan terakhir, bahkan tak sedikit tanaman kakao rusak hingga terancam mengalami stagnasi produksi.

Harga pasaran kakao kualitas sedang sekitar Rp 23 ribu perkilogram, sementara yang masih dalam bentuk buah atau masih basah hanya dalam kisaran Rp 15 ribu perkilogram. Kenaikan ini memberikan kegembiraan bagi petani, disisi lain menurunnya hasil produksi dan kerusakan tanaman membuat petani kualahan.

Untuk produksi kakao petani di Kecamatan Tebing Tinggi contohnya, milik Fendi (35) Desa Pancurmas, dia merasakan penurunan produksi panen sejak empat bulan terakhir, dari hasil sebelumnya perbatan mampu mencapai lima kilogram dalam dua minggu kini hanya sekitar satu kilogram saja.”Beruntung kami menanam kakao sebagai komoditi tambahan saja, jadi meskipun produksinya menurun tak menjadi kendala besar,” kata petani karet ini, kemarin (2/10).

Sementara itu Dani (34) pengumpul Kakao di Tebing Tinggi mengungkapkan kenaikan harga kakao tersebut telah menjadi stimulus positif semangat para petani untuk menjual kakao. Bahkan semangat para petani bertambah kuat untuk terus mempertahankan dan meningkatkan produksi kakao. “Kenaikan harga kakao menjadi stimulus positif bagi petani mempertahankan dan meningkatkan produksi kakao mereka”, katanya 

Dia menjelaskan, berdasarkan permintaan pasar kakao mutu sedang berkisar Rp.25.000 sampai Rp.30.000 per kilogram. Sedangkan Untuk kakao mutu rendah berkisar Rp. 15.000- Rp. 20.000 per kilogram. Daniel menuturkan kalau hasil komoditi kakao tersebut dari Empat Lawang dibawa ke pasar kakao di Lampung.   

Kakao asal Empat Lawang mampu bersaing dengan kakao asal Lampung baik dari segi harga maupun mutu. “Kakao asal Empat Lawang sangat mapu bersaing dengan kakao dari lampung baik harga maupun mutunya”, katanya lagi

Berdasarkan data catatan produksi kakao memang sangat menjanjikan untuk komoditas unggulan baru di Kabupaten Empat Lawang disamping Kopi. Jumlah total luas kebun kakao mencapai 715,50 hektar dengan jumlah produksi mencapai 3.825.375 ton.

Kepala Dinas Perkebunan Kehutanan dan Pertambangan Empat Lawang, Susyanto Tunut mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan merencanakan penambahan beberapa fasilitas guna menunjang produktivitas hasil petani dibidang perkebunan, khususnya perkebunan kakao atau cokelat ini..”Budidayanya akan digalakkan dan ditingkatkan agar hasil produksinya berkualitas dan Secara langsung atau tidak langsung menutupi kelemahan yang selama ini dikeluhkan petani yang sering kebingungan sehabis musim panen kopi berakhir,” imbuhnya (eko)

Hari Ini Pleno KPU Muba, Akan Ada Demo

SEKAYU-SN
         Puncak rekapitulasi dan penghitungan hasil pemungutan suara 27 September 2011 lalu, akan dilaksanakan hari ini Senin (3/10) di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), ini setelah seluruh 14 Panitia Pemilihan Kematan (PPK) menyelesaikan tugasnya dan menyampaikan  ke KPU baik hasil rekap maupun semua logistic.
    Agar pelaksanaan rapat pleno yang akan dilaksanakan seluruh anggota KPU, Panwaslu, para saksi dan timses yang diundang dan unsur kepolisian, dapat berjalan lancar dan tertib, maka petugas Polres Muba tidak mau berspikulasi maupun berandai, andai.
    ,’’Karena acara rapat pleno yang akan digelar KPU sangat penting dan perlu ketenangan agar tidak terganggu hingga tertib dan lancar, maka kita akan melakukan penjagaan sangat ketat kepada siapapu yang akan masuk ke kantor KPU,’’Ujar Kapolres Muba AKP Toto Wibowo kepada Koran ini.
    Menurut Toto, pihaknya yang selama ini menerjunkan sekitar 70 petugas Polres Muba yang dilakukan secara bergantian , pagi, siang dan malam untuk mengamankan kantor KPU  Maka  pada rapat pleno ini, semua kekuatan atau sebanyak 700 personil yang di BKO oleh Polda Sumsel ke Muba  yang didalamnya juga ada pasukan Brimop, akan diterjunkan semuanya di kantor KPU dan sekitarnya.
    Apalagi kata Toto, ada dari LSM Puskokatara  pada menjelang rapat pleno akan menggelar aksi demo di Kantor KPU , mereka akan memprotes karena banyak warga Muba yang tidak mendapatkan hak suara pada 27 September lalu.
    ,’’Memang kita berikan izin untuk melaksanakan demo, dan itu tidak dilarang, asal demonya secara damai. Kita sudah himbau agar demonya secara damai dan tidak anarkis, kalau ternyata nanti diluar dugaan, melakukan tindakan anarkis dan melanggar aturan, maka  sesuai petunjuk  protap Kapolri akan kita lakukan (Tindak tegas Red’’Tegas Toto.
    Namun pihaknya berharap, pelaksanaan pleno dapat berjalan dengan lancar, apalagi selama tahapan pemilukda sejak awal hingga sekarang telah berjalan dengan baik dan kondusif,’’Kita berharap pula pada rapat pleno KPU dapat berjalan baik pula ,’’Lanjutnya.
    Kapolres juga menghimbau, kepada seluruh masyarakat Muba yang merasa kurang puas atas penyelenggaraan pemilukada Muba, hendaknya disalurkan dengan damai, melalui aturan dan hukum yang berlaku .
    Ditambahkan Kapolres, agar pelaksanaan rapat pleno dapat berjalan dengan baik, pihaknya juga akan mempersempit ruang gerak, bagi yang akan menyaksikan rapat pleno tersebut,’’Yang akan masuk ke kantor KPU harus melalui detector, dan yang mendapat undangan dari KPU, termasuk media yang akan meliput juga harus menunjukkan surat undangan , kalau tidak bisa menunjukkan, mohon maaf petugas kita tidak akan mengizinkan, makanya kita akan bekerjasama dengan KPU,’’Tutup Kapolres.(her)

Angkutan Tak Resmi di Kayuagung Makin Menjamur

ilustrasi
Kayuagung, SN
    Travel liar karena berplat hitam jurusan Kayuagung-Palembang dan angkutan berplat hitam jurusan Kayuagung-kecamatan lain yang merupakan angkutan umum tidak resmi kini keberadaan dan jumlahnya makin menjamur.
    Pangkalan travel liar bisa dijumpai di sepanjang jalan Letnan muchtar Saleh Kayuagung, depan SMAN I Kayuagung, samping Bank BRI Kayuagung. Untuk angkutan umum berplat hitam justru sudah mangkal di terminal Tipe A Kayuagung.
    Hingga bertahun-tahun fenomena ini belum dilakukan penindakan tegas dari Dishubkominfo OKI dan Satlantas Polres OKI. Apalagi travel liar justru dipilih penumpang karena kondisi mobilnya bagus seperti jenis Kijang Xenia, Avanza, Phanter dan lain-lain.
    Kadishubkominfo OKI Drs H Asnawi P Ratu MM kemarin mengatakan, pihaknya kesulitan menertibkan Travel liar tersebut. ”Travel liar ini sopirnya bandel, jadi untuk mengaturnya harus secara bertahap, tidak bisa dilakukan dengan cepat, kita lakukan sosialisasi dulu, baru nanti kita arahkan ke terminal,” terangnya.
    Pihaknya mengklaim bahwa angkot dan angdes plat kuning (resmi) di OKI masih normal dan jumlahnya mencapai 150 angkot dan angdes di OKI. ”Angkutan plat kuning masih meroperasi normal, jumlahnya terus bertambah setiap tahun,” katanya.
    Dia mengakui jika memang angkot dan angdes Plat hitam di OKI mulai marak. Tetapi pihaknya mengaku tidak tinggal diam dengan maraknya angkutan plat hitam ini. ”Saat ini berdasarkan data kita ada 50 angkutan plat hitam yang beroperasi antar desa di OKI, mereka saat ini sedang kita bina untuk memutasikan plat mereka menjadi Plat kuning,” ujarnya.
    Dishub mengklaim jika setiap tahunnya banyak angkutan plat hitam yang mutasi ke plat kuning. Di tahun ini pihaknya masih memberikan kesempatan untuk angktan mobil pribadi untuk mutasi plat.” Untuk mutasi plat hitam ke kuning kita siap fasilitasi, kita urus semuanya  ke samsat tanpa ada biaya alias gratis dalam waktu tiga bulan sudah selesai, tapi dengan syarat pajak mereka tidak mati,” terangnya. (iso)


PEMKOT PAGARALAM ALOKASIKAN DANA LAPTER RP 125 MILIAR

      Pagaralam, SN  -   Pemerintah Kota Pagaralam, sudah mengalokasikan dana pembangunan lanjutan lapangan terbang Rp125 miliar pada anggaran pendapatan belanja daerah 2010-2011. Anggaran pengajuan Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam untuk pembuatan lapangan terbang (lapter) pada tahun anggaran 2010 sekitar Rp 50 miliar dan untuk 2011 awalnya diusulkan Rp 108 miliar, namun setelah dilakukan pembahasan disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) hanya senilai Rp 75 miliar. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan dan Informasi Komunikasi, setempat, Drs H Agustiar Effendi,  Minggu (2/9).
     Menurutnya,  pembangunan Lapter sudah ditetapkan melalui peraturan daerah (Perda) Nomor 09 tahun 2009 senilai Rp 217 miliar berasal dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kota Pagaralam.
     "Memang kita menargetkan pada akhir  2012 mendatang pembangunan Lapter sudah selesai dan sudah dapat didarati pesawat jenis boeng," ujarnya.
     Sementara pada pelaksanaanya, kata dia, sistem pembiayaan pembangunan Lapter dilakukan dengan 'multiyers' atau tiga tahun anggaran mulai dari 2010 berakhir 2013.
     Menurut dia, hingga 2011 ini dana terserap untuk lapter mencapai Rp 144,5 miliar khusus pengerukan dan meratakan tanah "runway" sepanjang 2.000 meter dengan lebar 150 meter.
     "Ada sekitar 16 pesen dari total APBD Pagaralam 2011 mencapai Rp 497 miliar teserap untuk pembangunan lapangan terbang di Dusun Atungbungsu, Kecamatan Dempo Selatan," ungkapnya.  
     Kepala UPTD Bandara, Agus, mengatakan untuk mempercepat pembangunan lapangan terbang Mingkik, Kelurahan Atung Bungsu, Kecamatan Dempo Selatan, Pemkot Pagaralam sudah menganggarkan dana melalui APBD 2011 sebesar Rp 75 miliar, 2010 sebesar Rp50,5 miliar dan kemudian tahun 2009 lalu senilai Rp 19 miliar.  
      "Kalau keseluruhan hingga 2013 dana pembuatan Lapter mencapai Rp  217 miliar, belum termasuk bantuan APBN ," ungkap Agus.
     Sedangkan dana Rp 57,5 miliar yang sudah diserap hingga 2010 lalu hanya untuk mengeruk lahan seluas 200 hektare.
     Kemudian termasuk pembuatan landasan pacu sepanjang 1.080 meter yang diperpanjang menjadi 2.000 meter, ujar Agus lagi.
     "Untuk pembebasan lahan juga sudah dianggarakan melalui APBD sebesar Rp14 miliar dan sebagian masih dalam proses," ungkapnya.
     Dia melanjutkan, program kedepannya masih akan meningkatkan pembangunan 'runway', seperti pengerasan, dan termasuk fasiliras pendukung lainnya.
     "Nantinya kita akan segera membangun fasilitas lain, seperti jalan sepanjang 9,5 kilomter dengan lebar 32 meter dan perkantorannya," ungkapnya.
     Sementara itu Walikota Pagaralam, Drs H Djazuli Kuris, MM  mengatakan untuk mempercepat pembangunan Lapter tersebut Pemkot Pagaralam membutuhkan dana dukungan dari APBN dan termasuk APBD Sumsel.
     "Dana itu nantinya akan digunakan untuk membangun berbagai fasilitas Lapter dan ganti rugi lahan yang sekarang masih ada dalam proses gantirugi," ungkapnya. (ASN)

Oknum Guru Diduga Aniaya 6 Siswa

Banyuasin,SN
            Dunia pendidikan di Kabupaten Banyuasin kembali tercoreng, Sulistiono Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 1 Sako Kecamatan Rambutan bersama istrinya yang tercatat sebagai tenaga pengajar disana, dilaporkan ke Polsek Rambutan, keduanya dituduh telah menganiaya 6 siswanya disalah satu ruangan sekolah.
            Mereka adalah Eka Safitri binti Slamet Kohar, Meri Andani binti Sugito, Desi Binti Maryam, Opi Andaresta binti Nurhamza, Welli binti Jaya Sukma dan Sri Utama binti Susilo.
    Para siswa tersebut mengaku dianiaya dengan cara ditarik rambutnya, ditampar dan ditendang. Tidak terima dengan kejadian itu, ditemani orang tuanya, siswa tersebut melaporkan kasus penganiayaan itu ke Polsek Rambutan.
    Informasi yang dihimpun, penganiayaan yang dilakukan oknum Wakasek dan guru SMP 1 Rambutan itu, bermula dari protes salah seorang siswa yang mempertanyakan uang saku yang diberikan panitia saat digelar acara sosialisasi narkoba oleh Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Selasa (27/9) di aula kantor kecamatan rambutan.
    Saat itu sebanyak 47 siswa SMPN 1 ditambah dengan siswa SMAN 1 dan masyarakat serta instansi terkait mengikuti sosialisasi masalah narkoba. Usai penyuluhan, seluruh peserta diberikan uang saku sebagai pengganti transport, masing–masing Rp 25 ribu yang dibungkus dalam amplop.
    Oleh Thomson, salah seorang guru SMPN 1 Rambutan, uang saku tersebut dikumpulkannya, dari 47 siswa yang mengikuti penyuluhan hanya 41 siswa yang sudah mengembalikan, sisanya sebanyak 6 siswa belum mengembalikan uang saku lantaran keburu pulang kerumah masing–masing.
    Merasa ada yang aneh, Slamet salah seorang orangtua siswa lantas bertanya dengan panitia. “Dia bertanya, uang saku itu sebenarnya untuk siapa, peserta atau untuk gurunya, lalu dijawab untuk peserta," kata Kasdiono, salah seorang wali murid. 
    Oleh panitia, oknum guru yang mengumpulkan kembali uang tersebut ditelepon. Diduga kesal karena ditelepon panitia, keesokan harinya Rabu (28/9), seluruh siswa yang mengikuti sosialisasi narkoba dikumpulkan, 46 siswa dijemur dihalaman sekolah, sisanya dibawa masuk kedalam ruangan.
        “Di dalam ruangan itulah oknum guru dan wakil kepala sekolah itu menganiaya keenam siswanya dengan cara memukul dan menampar," tambahnya.
    Akibat kejadian ini, bukan hanya memar dipipi, beberapa diantara siswa tidak berani masuk sekolah lantaran takut.
        Parahnya lagi, lanjut Kasdiono, oknum Wakasek mengeluarkan komentar yang tidak seharusnya dilakukan seorang tenaga pendidik. “Katanya, orang Rambutan itu kere (miskin, red) galo terus ada lagi perkataannya yang membuat sakit hati kami," ulasnya.
    Wakasek Kurikulum SMPN 1 Sako, Sulistiono, dikonfirmasi via ponselnya membantah penganiayaan yang dilakukan bersama istrinya. Menurut Sulistiono, kejadian yang terjadi di sekolah hanya kesalahpahaman saja.
       “Tidak ada pemukulan apalagi penganiayaan terjadi disekolah hanya kesalahpahaman saja. Tidak benar itu, kalau saya atau istri saya melakukan penganiayaan dan masalah itu sudah selesai, kami sendiri juga sudah menyampaikan permintaan maaf, demikian juga dengan seluruh wali murid," bebernya.
    Soal uang saku yang ditarik kembali oleh Thomson, salah seorang guru SMPN 1, menurut Yulistiono, hanya untuk menghimpun saja. “Mereka juga tidak dijemur, mereka hanya dibariskan dihalaman sekolah pada pagi hari, itu pun tidak lebih dari setengah jam, setelah itu mereka masuk kembali kedalam kelas dan menerima uang saku yang dihimpun tadi," bebernya.
        Sementara diungkapkan Kepala UPTD Diknas Kecamatan Rambutan, Sarjono. Menurutnya ia juga belum menerima laporan dari sekolah dan orang tua siswa. “Nanti saya cek dulu, saya belum tahu masalah ini,“ kata Sarjono diujung telepon. (sir)

Press

My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.