Kamis, 26 Januari 2012

Suara Nusantara Edisi 540, Kamis 26 Januari 2012

Ribuan Petani Lahat Aksi ke PT Lonsum

Lahat, SN
Giliran petani dari Desa Sukamakmur Kencana Sari Cempaka Sakti, Sukoharjo, dan Putrawaraja, Kecamatan Gumay Talang, Kabupaten Lahat, melakukan aksi terkait konflik lahan.
Mereka mendatangi area perkebunan PT London Sumatera (Lonsum) di sekitar desa tersebut. Mereka menuntut perusahaan segera mengembalikan lahan, yang diambil alih sejak 2003.
Aksi dilakukan Rabu kemarin (25/1) sejak pukul 09.00 dan berlangsung di area 78, di perkebunan inti milik PT Lonsum.
Para pengunjukrasa membawa spanduk dan pamflet yang dibentangkan di tepi jalan. Isinya antara lain "Pemda Lahat Tidak Bijak Tanah Kami Dibajak”, “Kepada Semua Media Indonesia Tolong Sampaikan Persoalan Kami ke SBY”. Mereka pun lantas menyampaikan orasi-orasinya.
"Kami minta PT Lonsum segera mengembalikan lahan kami. Lahan itu hak kami," ujar seorang pendemo saat berorasi.
Setelah puas melakukan orasi, mereka kemudian masuk ke dalam perkebunan sawit PT Lonsum. Mereka mematoki lahan yang mereka klaim telah dirampas PT Lonsum. Mereka pun mematok lahan tersebut dengan ratusan kayu yang dicat warna merah di bagian ujungnya.

"Kami mematok lahan kami. Kami bukan mematok lahan milik PT Lonsum. Lahan kami yang justru diambil perusahaan tersebut," kata Anto, warga Desa Sukoharjo, kepada pers.

Sebagai informasi, lahan seluas 200 hektare itu dulunya merupakan lahan plasma yang diambil dari Desa Sukamakmur. Tapi kebun plasma itu kemudian menjadi kebun Inti. Hal sama terjadi pada empat desa lainnya, tapi luas lahan yang diambil PT Lonsum tidak jelas luasnya.

Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, aksi para petani itu dikawal ketat ratusan polisi dari Polres Lahat. Di lokasi juga tampak Wakapolres Lahat Kompol Adi Ferdian, Kabag Ops Kompol Kudri, Kasat Reskrim AKP Syahir, Kasat Intel AKP Budiman, serta Kapolsek Kikim Timur AKP Alfiansyah.

"Saya minta selama aksi ini jangan melakukan tindakan anarkis. Silakan kalian menyalurkan aspirasi, tetapi saya mohon harus tetap berjalan damai," kata Kompol Adi Ferdian kepada pengunjukrasa. (tw/anw/DEt)

KPU Anggarkan Rp 900 Juta Untuk Persiapan Pilkada

Banyuasin SN, SN
Masa jabatan Ketua dan anggota KPUD Banyuasin tidak diperpendek. Dalam UU No 15 Tahun 2011, kalimat diperpendek itu sudah tidak ada lagi. Artinya, tugas dan jabatan KPU yang dijabat Yusarlah Cs akan berakhir pada tahun 2014 mendatang. Demikian diungkapkan Ketua KPUD Banyuasin Yusarlah SAg usai rapat koordinasi di KPUD Banyuasin, Rabu (25/1).

Menurutnya, saat ini KPUD Banyuasin masih kosentrasi dalam melakukan persiapan pelaksanaan Pilkada, karenanya dalam APBD tahun ini, KPUD Banyuasin menganggarkan dana sebesar Rp 900 juta khusus untuk persiapan Pilkada. Anggaran ini diluar honorium pegawai dan tenaga harian lepas (THL).

Persiapan Pilkada yang dilakukan meliputi sosialisasi yang dilakukan di 17 Kecamatan ditambah dengan pembentukan PPK dan PPS. Penyeleksian PPK dan PPS berdasarkkan Peraturan KPU No 10 Tahun 2010 harus dilakukan hingga ke seluruh Kecamatan. “Karenanya yang paling banyak makan biaya itu saat pembentukan PPK dan PPS. “ kata Yusarlah.

Honorium baru akan diterima setelah dilakukan tahapan pelaksanaan Pilkada. “Itu anggarannya lain lagi, dan baru akan kami lakukan setelah melakukan koordinasi dengan KPU Propinsi dan KPU Pusat, diperkirakan tahapan pelaksanaan Pilkada sekitar bulan Agustus atau September mendatang,“ jelasnya.
Bagaimana dengan aturan pelaksanaan Pilkada ? dijelaskannya, hingga saat ini draft UU Pilkada belum juga rampung dilaksanakan. Karenanya hingga saat ini KPU tetap berpatokan dengan UU No 32 Tahun 2004, sebagai dasar pelaksanaan Pilkada.

“Tetapi bukan tidak mungkin, setelah draft tersebut disetujui dan disahkan oleh DPR RI, UU yang baru itu yang akan kami jadikan acuan pelaksanaan Pilkada. Tapi tentu dibutuhkan waktu lagi, paling tidak untuk mensosialisasikan undang-undang tersebut. “ ujarnya.

Bagaimana dengan Partai Politik ? dikatakannya, partai politik yang berhak ikut hanya partai politik yang lulus verifikasi pusat, baik sebagai partai pendukung maupun partai pengusung. (sir)

Bandar Narkoba Perairan OKI Dibekuk Didalam Speedboad

Kayuagung, SN
Ahyar (40) warga Desa Tulung Selapan Ilir Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten OKI dibekuk jajaran Polsek Tulung Selapan, Rabu (25/1) di atas speedboad. Dirinya merupakan bandar Narkoba yang sudah lama menjadi target operasi polisi.

Selain membekuk tersangka, petugas juga menyita barang bukti narkoba berupa 5 paket sedang sabu-sabu dan 20 butir ineks warna kuning berlogo Banteng. Tersangka dan Narkobanya lalu diserahkan Polsek ke Polres OKI untuk diproses di Satres Narkoba.

Kapolres OKI AKBP Agus F SIK diwakili AKP Yusuf yang menjabat Kasatres Narkoba dan Kasubag Humas Iptu Halim ditemui di Mapolres OKI kemarin menjelaskan, tersangka sudah lama menjadi incaran pihaknya untuk ditangkap karena diduga kerap menjual Narkoba.

Namun kata Yusuf, tersangka sangat gesit dalam menjalankan bisnis barang haram itu dan selalu kabur saat akan dibekuk. Namun kemarin pihaknya menerima informasi akurat bila tersangka sedang membawa narkoba untuk bertransaksi.

Mendapat informasi inilah, petugas Polsek Tulung Selapan dipimpin langsung Kapolseknya melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap tersangka. Tersangka yang saat itu menumpang speedboad dari dermaga Tulung Selapan menuju Desa Simpang Tiga.

Saat dalam perjalanan di atas sungai itulah, polisi langsung menghadangnya dan memeriksa tersangka. ”Modusnya, untuk menghilangkan Narkoba yang dibawanya, tersangka menyembunyikan barang bukti itu dengan cara menginjaknya namun diketahui petugas,” kata Yusuf.

Yusuf yang pernah menjabat Kapolsek Tanjung Lubuk OKI dan Kanit Narkoba pada Dir Narkoba Polda Sumsel menambahkan, pihaknya saat ini sedang mengembangkan kasus tertangkapnya Ahyar. Polisi sudah mengetahui identitas bandar besarnya berinisial MS yang kini menjadi incaran petugas.

Tersangka Ahyar dihadapan petugas riksa Polsek Tulung Selapan dan Satres Narkoba Polres OKI mengatakan, barang bukti itu yang disita polisi itu diperolehnya dari bandar besarnya berinisial MN warga Tulung Selapan yang kini menjadi buruan polisi.

Ahyar merincikan, 1 paket sedang sabu-sabu itu harga pasarannya berkisar antara Rp 700-800 ribu dan 1 butir ineks sekitar Rp 250 ribu perbutir. Bisnis ini sudah lama dilakoninya, selain menjual Narkoba iapun turut mengkonsumsinya. (iso)

Warga Mengeluh, Biaya Carter Ambulance Tak Jelas

Indralaya, SN
Tidak jelasnya biaya carter ambulan yang membawa pasiensaat mau dirujuk ke rumah sakit dikeluhkan masyarakat di Ogan Ilir (OI).

Seperti diungkapkan Yudi warga Indralaya, salah satu keluarganya belum lama ini di rujuk dari Puskesmas Indralaya ke Rumah Sakit Muhammad Husien Palembang. Saat ingin merujuk keluarganya yang sakit terjadilah transaksi biaya ambulan membawa pasien sebesar Rp 300 ribu, hal ini membuat keluarga sempat kaget, tetapi karena tidak ada Pilihan lain akhirnya tetap menuruti tarif tersebut. Saat ditanya kejelasan dari biaya tersebut ternyata untuk biaya bensin dan sopir.

"Ternyata biaya tersebut untuk bensin dan sopir," ujar Yudi.

Saat dikonfirmasikan dengan pihak Dinas kesehatan Kabupaten OI melalui Kabid Progam dan Pellayanan kesehatan H.A.Pait Yusuf, SKM ternyata untuk carter ambulan tersebut memang ada Perda No 440/1335/SK/KES/IX/2009 yaitu sebesar Rp 5000/KM untuk biaya bensin dan sopir ambulan tersebut tetapi kalau pasien tersebut mempunyai kartu Jamsoskes atau Jamkesmas maka tidak dipungut alias gratis karena biayanya bisa diklaim ke dinas kesehatan.

Ditambahkan Fait agar masyarakat tidak ragu lagi terhadap pelayanan kesehatan yang ada setidaknya fasilitas yang ada bisa dimanfaatkan. (man)

Avanza 'Modif' Meledak di SPBU

Sekayu, SN
Sebuah mobil Toyota Avanza silver B 1037 XI yang dimodifikasi bagian dalam belakang untuk menampung BBM (premimum Red) tiba-tiba meledak dan mengeluarkan api dijok bagian belakang kendaraan usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) di lokasi SPBU 24.30.735 Jalan Merdeka Kota Sekayu, Rabu (25/1) sekitar pukul 06.45 WIB.

Akibat kejadian tersebut, membuat warga dan pengendara sepeda motor dan mobil di sekitar lokasi yang tengah mengisi BBM di SPBU tersebut, terkejut dan panik berhamburan keluar, karena khawatir SPBU tersebut ikut meledak.

Sementara sopir avanza yang diketahui bernama Gepeng itu masih selamat. Dan hanya menderita luka ringan (luring) di bagian kepala akibat ledakan dan rambut sempat terbakar.

Pantauan dilokasi, ledakan satu kali yang cukup keras tersebut membuat kaca mobil pecah berhamburan, sepeda motor yang membawa tumpukkan koran dikiri kanan motor turut terpental beberapa meter. Dilokasi ditemukan serpihan kaca, lampu dan puntung rokok. Dugaan sementara, sopir mobil itu usai mengisi BBM menghidupkan puntung rokok dan kaca mobil tertutup. Sementara dibagian jok belakang terdapat tangki tambahan untuk mengisi BBM.

“Sopir mobil itu habis nyedot BBM di SPBU itu. Tangkinya sudah di modifikasi di taruh dibelakang jok,” ujar Agus salah seorang warga yang lewat.

Pemilik SPBU 24.30.735 Yulius ketika dikonfirmasikan, mengaku tidak tahu persis kalau kendaraan avanza yang meledak itu mengisi di SPBU nya, karena yang melayani pembelian BBM petugasnya (anak buahnya).

"Yang jelas kita menjatahi setiap yang membeli BBM maksimal 30 liter," katanya seraya mengatakan, petugasnya saat ini tengah dimintai keterangan oleh pihak Polres Muba

Yulius juga mengelak, kalau SPBU nya ada kerjasama dengan pemilik kendaraan yang meledak tersebut, sebab dipastikan jatah pembelian BBM lebih dari 30 liter. "Kita tidak pernah lagi melayani pembelian jerigen, apalagi mobil yang dimodif tersbut," ujarnya.

Sementara Kapolres Muba AKBP Toto Wibowo melalui Kasat Reskrim AKP Maruly Pardede mengatakan, dugaan awal mobil meledak karena uap bensin yg disambar api. Dari dalam mobil ditemukan tangki modifikasi untuk menampung bensin.

"Jok mobil baris 2 dan 3 dicopot dan diganti tangki buatan dr plat. Mungkin karena kaca mobil tertutup rapat tidak ada udara, uap bensin ngebul di dalam mobil dan mungkin ada percikan api kemudian meledak. Kondisi mobil dalam keadaan kaca kanan kiri pecah, kaca depan retak. Namun tidak terbakar. Saat ini masih dalam penyelidikan intensif oleh petugas kita , sedangkan korban sudah dibawa ke RSUD Sekayu," ujarnya. (her)

DPRD Empat Lawang Desak Pengusutan Dana Ramtek

Empat Lawang, SN
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Empat Lawang desak pihak berwenang mengusut tuntas realisasi dana bantuan Ramtek yang digelontorkan pemerintah Provinsi melalui Dinas Kehutanan Dan Perkebunan (Hutbun) Empat Lawang 2011 lalu. Diduga, dana tidak tepat sasaran dan disalahgunakan oknum pegawai Hutbun, pasalnya hingga saat ini belum ada realisasinya.

Anggota Komisi I DPRD Empat Lawang, Asmawi mengatakan, pihak terkait dalam hal ini Dishutbun Empat Lawang, harus menyikapi masalah ini dengan serius. “Selain ada dugaan penyimpangan dana, masalah ini juga sudah merugikan kelompok tani karena mereka tidak menerima bantuan dari Pemprov Sumsel, berupa biaya penanaman yang mencapai Rp 350 juta,” ungkap Asmawi, Rabu (25/1).

Selanjutnya Asmawi menyampaikan kepala dinas hutbuntamben harus meninindak lanjuti temuan ini, apapun bentuknya kadis harus mengetahui kegiatan instansi yang dipimpinnya,"kadis harus ikut bertanggung jawab dong," kata Asmawi.

Sementara itu, sebelumnya kadis hutbuntamben Susyanto Tunut mengaku tidak mengetahui dana bantuan ramtek. “Saya tidak bisa menjelaskan masalah ini, karena saya tidak mengetahui adanya bantuan Ramtek untuk Hutbuntamben,” ungkap Kadishutbun Empat Lawang, Susyanto Tunut, seraya mengatakan, silahkan menghubungi Kabid Kehutanan untuk informasi detailnya.

Diketahui sebelumnya bahwa dana ramtek sebesar Rp 117 juta sudah cair 2011 lalu, sebagai dana awal untuk pencairan dana bantuan berikutnya. Namun sangat disayangkan proses pencairan dan penggunaan tidak diketahui pimpinan instansi berwenang sehingga pengajuan untuk menerima dana lanjutan yang diperuntukkan untuk 22 Kelompok Bibit Rakyat (KBR) sebesar Rp 350 juta tidak bisa dicairkan, dengan ini pula dugaan praktek penyalahgunaan dana ramtek terbongkar. (eko)

Komplotan Curanmor Dibongkar


Muara Enim, SN
Aksi komplotan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berhasil dibongkar. Tiga tersangka berikut 4 unit sepeda motor berhasil diamankan. Sebelumnya, para tersangka nyaris babak belur diamuk massa, beruntung kawanan curanmor tersebut berhasil lolos dengan menyelinap masuk kedalam hutan belukar dan perkebunan karet warga.

Ketiga tersangka yakni, Alfiansyah (22) warga Tegal Rejo Kecamatan Lawang Kidul, Ari (24) warga perumahan BTN Air Paku Kecamatan Lawang Kidul dan Sutrisno (21) warga Sariangan Kecamatan Lawang Kidul. Diamankan barang bukti, 4 unit sepeda motor, Yamaha Vixtion, Suzuki Satria FU, 2 Honda Beat.

Aksi nekat para tersangka dimulai menggasak sepeda motor milik korban, Rido (15) siswa kelas I SMP PGRI Muara Enim ketika diparkir di halaman rumah sakit umum HM Rabain Muara Enim, Senin malam (23/1). Korban malam itu, membesuk kakak perempuan Sutrisno yang tak lain telah dikenalnya.

Modus operandinya, salah satu tersangka, Sutrisno berpura-pura meminjam sepeda motor Beat milik korban dengan alasan untuk membeli nasi. Tanpa ada rasa curiga, Rido pun meminjamkan sepeda motornya kepada tersangka. Untuk mengelabui korban, Sutrisno menukar kunci kontak sepeda motor korban dengan kunci kontak Honda Beat yang lain.

Menjelang fajar, Selasa (24/1) sekitar pukul 02.00 WIB, para tersangka beraksi, namun eksekutornya, adalah tersangka Alfiansyah. Dengan mudah, tersangka Afiansyah membawa kabur sepeda motor Beat milik korban yang terparkir dihalaman rumah sakit. Agar tidak terbongkar akal bulus tersangka Sutrisno, kunci kontak korban ditukarkan kembali.

Keesokan paginya, korban kaget lantaran sepeda motornya telah lenyap di parkiran rumah sakit, meskipun telah dijaga oleh penjaga parkir rumah sakit. Pada hari itu juga, korban bersama orang tuanya melaporkan ke Polres Muara Enim. Namun ketika di BAP, Sutrisno dan Ari hanya sebagai saksi atas kehilangan sepeda motor milik korban.

Hebatnya lagi, siangnya, sekitar pukul 14.00 WIB, ketiga tersangka beraksi kembali dengan menggunakan dua sepeda motor. Ari berboncengan dengan Sutrisno mengendarai Yamaha Vixion sedangkan Alfiansyah mengendarai Honda Beat.

Sasarannya adalah warga perumahan tumbuh kecamatan Muara Enim, nasib bagus, para tersangka berhasil menggasak sepeda motor Yamaha FU yang terparkir dihalaman rumah warga tersebut.

Dengan kecepatan tinggi tersangka Ari yang mengendarai sepeda motor Yamaha Vixtion tak mampu mengendalikan laju kendaraannya hingga terperosok ke jurang yang dalamnya sekitar 3 meteran. Lalu, tersangka lainnya, Alfiansyah dan Sutrisno berusaha memberikan pertolongan untuk
mengangkat sepeda motor ke daratan.
Sial bagi para tersangka sekitar 1 km dari rumah korban, ada warga lain yang melihat dan mengenali sepeda motor milik warga perumahan tumbuh tersebut. Tak lama kemudian belasan warga yang mengendarai sepeda motor mengejarnya.
Tak ayal, ketiga tersangka mengambil langkah seribu meninggalkan sepeda motornya lalu masuk ke dalam hutan semak belukar menembus perkebunan karet warga. Meskipun telah disisiri tetapi para tersangka tak berhasil ditemukan. Kemudian, barang bukti sepeda motor milik kedua tersangka diamankan di Polres Muara Enim.

Malamnya, sekitar pukul 23.00 WIB, Tim Buser yang dipimpin Kanit Pidum Ipda Robert berhasil mengendus keberadaan tersangka Ari dan Alfiansyah yang berada di depan GOR Pancasila Muara Enim. Tak menunggu waktu lama, keduanya langsung disergap petugas.
Tak disangka-sangka di TKP tersebut petugas menemukan sepeda motor Honda Beat milik korban Rido yang hilang di parkiran rumah sakit umum HM Rabain. Ternyata, malam itu, kedua tersangka hendak menjualkannya kepada seorang penadah seharga 2 juta.

Setelah ditelusuri dan berdasarkan pengakuan kedua tersangka akhirnya masih ada tersangka lainnya yakni, Sutrisno yang tak lain mengenali Rido, korban kehilangan sepeda motor di parkiran rumah sakit.
Lalu, petugas memancing tersangka Sutrisno untuk membesuk kakak perempuannya yang dirawat di rumah sakit HM Rabain Muara Enim. Tengah malam sekitar, pukul 00.30 WIB, tersangka Sutrisno dapat dibekuk ketika memasuki halaman parkir rumah sakit.
Terpisah, jajaran buser Polsek Talang Ubi berhasil membekuk tersangka curanmor, Okta Saputra bin Junaidi, Selasa (24/1) sekitar pukul 14.00 WIB, di simpang Simpang Rasau Desa Sinas Dewa Kecamatan Talang Ubi. Turut diamankan barang bukti, 1 unit sepeda motor Honda Blade Respsol, 2 buah kunci T.

Kapolres Muara Enim AKBP Budi Suryanto melalui Kasat Reskrim AKP Tri Wahyudi didampingi Kanit Pidum Ipda Robert, Rabu (25/1) membenarkan telah mengamankan ketiga tersangka berikut barang bukti 4 unit sepeda motor, diantaranya, dua milik tersangka dan sisanya milik korban.

Selain itu, kata Kasat, jajaran polsek Talang Ubi juga membekuk tersangka curanmor di Simpang Rasau Desa Sinar Dewa, serta mengamankan barang bukti sepeda motor dan kunci T.
“Kini tersangka telah kita tahan berikut mengamankan barang bukti sepeda motornya,” ungkap Kasat Reskrim. (yud)

Oknum Kades Terlibat Narkoba Terancam Dipecat

Musi Rawas, SN
Oknum kepala desa Kembang Tanjung kecamatan BTS Ulu yang diduga terlibat narkoba dan sudah di tetapkan tersangka oleh pihak Polres Lubuklinggau terancam sanksi secara administrasi yaitu pemberhentian dari jabatan sebagai kepala desa.

Menurut Sekretaris Inspektorat Kabupaten Musi Rawas (Mura), Yapan Selamat mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim untuk menindaklanjuti adanya oknum kepala desa yang terlibat narkoba. Terkait sanksi yang akan di jatuhklan akan disesuaikan dengan hasil temuan dan pemeriksaan tim yang sudah di bentuk tersebut.

“Sanksi terberat adalah pemberhentian dari jabatan sebagai kepala desa, tapi semua itu tergantung dengan pemeriksaan yang dilakukan,” katanya, Rabu (25/1).
Dia menambahkan, pihaknya hanya melakukan pemeriksaan berkaitan dengan jabatan yang melekat kepadanya yaitu sebagai kepala desa. Soal proses hukum semua itu sepenuhnya hak kepolisian.

Sementara itu Koordinator Gerakan Sumpah Undang – Undang (G SUU) Lubuklinggau – Musi Rawas, Herman Sawiran mengatakan dengan adanya oknum kades yang terlibat kasus narkoba maka hal ini mencoreng pemkab Mura sendiri. Sebab, selama ini Musi Rawas di kenal dengan adanya fakta integeritas bahwa perangkat pemkab Mura untuk tidak terlibat narkoba. Terlebih lagi dengan mengusung program Musi Rawas Darusallam bahwa hal ini sungguh perbuatan yang memalukan.
”Buktikan dengan menjatuhkan sanksi tegas sebagaimana yang di kampanyekan selama ini bahwa pemkab Musi Rawas perang terhadap penggunaan narkoba, ketika ada yang melanggar komitmen tersebut maka harus di buktikan dengan sanksi yang dijatuhkan,” demikian tandasnya. (fik)

Launching Insektisida 'Joki' oleh Bupati OKU Timur Diprotes

Palembang, SN
Launching insektisida 'Joki' (Jelas Komit) 400 SL oleh bupati OKU Timur, Herman Deru (HD) beberapa waktu lalu, diprotes oleh Kepala UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel, Ir Antoni Alam.
Menurutnya, kata launching yang digunakan Herman Deru, tidak tepat, karena insektisida 'Joki' 400 SL izin beredarnya sudah ada sejak tahun 2009 dan berakhir di tahun 2013 mendatang.
"Biasanya kata launching itu, menunjukkan sesuatu yang baru, dan pertama kali, tapi insektisida 'Joki' ini sudah beredar sejak tahun 2009 lalu, jadi tidak tepat kalau dikatakan launching," jelas Antoni, Selasa (24/1).
Selain itu, kata Antoni, pihaknya juga memprotes kegiatan yang dilakukan bupati OKU Timur itu, yang menggunakan halaman dan bangunan laboratorium Hama dan Penyakit Belitang, milik aset Pemprov Sumsel tanpa izin.
"Memang Kepala Laboratorium Hama dan Penyakit, Belitang telah menerima surat izin penggunaan lahan miliknya, namun, Kepala Laboratorium tidak pernah membalas surat itu, atau dengan kata lain belum ada izin terkait penggunaan bangunan," terang dia.
Senada Kepala Laboratorium Hama dan Penyakit, Belitang Dinas Pertanian Sumsel, Pardal SP mengaku menerima surat izin peminjaman bangunan dan halaman laboratorium, namun katanya, perizinan itu belum dikeluarkan, dan pihaknya belum membalas surat izin tersebut.
"Semuanya kan punya prosedur, termasuk izin penggunaan bangunan dan halaman milik laboratorium. Kita sudah membuat surat protes resmi ke kepala Balai di OKUT, yang ditembuskan ke Gubernur Sumsel dan bupati OKU Timur," ungkapnya.
Sekadar informasi, launching insektisida 'Joki' 400 SL oleh Bupati OKUT, Herman Deru dilakukan di Jalan Rasuan, Belitang Madang Raya, Sabtu (14/1) lalu. (awj)

Pilkada di Sumsel dan Rawannya Konflik


Oleh Agus Harizal Alwie Tjikmat

BEBERAPA kabupaten dan kota di wilayah Sumsel dalam waktu yang berdekatan akan menggelar Pilkada.
Sebut saja Kota Pagaralam, Lubuklinggau, Kabupaten Muara Enim, Banyuasin, dan Kabupaten Lahat.
Tentu hiruk pikuk tahapan Pilkada akan dilalui daerah-daerah untuk memilik kepala daerahnya secara langsung. Moment kampanye adalah yang paling akbar dari semua tahapan yang harus dilalui.
Diharapkan sampai habis semua proses Pilkada, semua elemen masyarakat bisa menahan diri. Kalaupun ada masalah yang muncul di ajang Pilkada, jangan sampai berkhir dengan konflik berkepanjangan, gesekan politik, benturan, atau aduan ke pihak yang berwajib.
Karena pengalaman sudah menunjukkan, konflik apapun namannya sebelum atau sesudah Pilkada di Indonesia, tak akan berkhir dengan manis. Karena ujung-ujungnnya rakyatlah yang dirugikan.
Kita ambil contoh di beberapa daerah, konflik yang dicetuskan dengan aksi protes di lapangan dalam bentuk demonstrasi, hanya bermuara kepada kerugian untuk rakyat. Apalagi kalau benturan itu mulai menyentuh wilayah yang lain, misalnya perusakan, benturan fisik, dan aksi anarkis.
Tak ada yang untung untuk kondisi ini. Bila kondisi yang disebutkan tersebut terjadi, apa yang dibangun dan dibanggakan sebelumnya akan rusak dan sia-sia saja.
Untuk itu, bilapun ada ketidakpuasaan atau temuan-temuan yang dianggap merugikan, mari kita selesaikan semua persoalan itu ke jalur hukum. Karena komplain, protes, maupun pengaduan pelanggaran telah diatur mekanismenya.
Mari kita hormati mekanisme itu. Untuk diketahui selama ini perangkat daerah dan aparat hukum selalu membentuk tim penyidik khusus pelanggaran pidana pilkada. Tim penyidiklah yang akan menindaklanjuti perkara setelah pelanggaran yang dilaporkan ke panitia pengawas (panwas).
Nah dengan kata lain, bilapun ada pelanggaran atau proses aduan, masyarakat, elemen yang merasa tak puas dan merasa dirugikan dengan rangkaian Pilkada, diharap menggunakan dan mendesak lembaga yang yang resmi. Mari kita galang dan jaga Pilkada di lima daerah Sumsel menjadi pesta demokrasi yang damai dan tertib, serta dihasilkan pemimpin yang memang diimpikan rakyat. (***)

Sopir Truk Abaikan Larangan Bongkar Muat, Baturaja Macet

Baturaja, SN
Pengabaian larangan bongkar muat oleh sopir truk oknum distributor pada jam tertentu saat pasar padat aktivitas ternyata tidak menjadi perhatian, dampaknya kesemerautan dan kemacetan lalu lintas dalam kota Baturaja hingga kini belum bisa di atasi.
Kepadatan arus lalu lintas dalam kota Baturaja bukan lagi menjadi hal baru terutama di kawasan Jalan Ahmad Yani, Jalan Sudirman, Jalan Hos Cokro Aminoto, Jalan Akmal dan Jalan Pahlawan Kemarung.
Ruas jalan ini sangat rawan kemacetan mulai jam sibuk pagi hari hingga jam sibuk sore hari, salah satu penyebabnya rambu tanda larangan bongkar muat yang di pasang petugas tidak menjadi perhatian sopir truk terutama distributor barang yang menjadi kebutuhkan toko sekitar, padahal kesepakatan sebelumnya sudah ada pembatasan aktivitas seluruh jenis truk dan di pahami oleh pemilik toko maupun distributor yang hanya memarkir mobilnya pada pukul 16.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB setiap hari.
Pantauan Koran ini, Rabu (25/1) kemacetan lalu lintas dalam kota Baturaja lebih disebabkan minimnya kesadaran sopir truk untuk melakukan bongkar muat pada jam-jam tertentu saja di tambah parkir sembarangan mobil angkot di sepanjang Jalan Akmal mulai dari depan Pos Polisi hingga simpang tiga Stasiun.
"Selama pengaturan parkir dan pembatasan truk ini tidak di tindak tegas saya rasa sulit mengatasi persoalan macet seprti ini,dulu lalu lintas bisa lancar ada petugas yang di siagakan di sepanjang jalan ini,sekarang tidak ada lagi,semua kendaraan semaunya saja,“ terang Majid salah satu penjual asongan.
Kepala dinas Perhubungan Kabupaten OKU Firmansyah ST melalui sekreterasi Dinas Drs Wais Kuroni mengakui jika masalah kemacetan ini belum bisa diatasi secara maksimal, penyebab lemahnya kesadaran para sopir plus alasan beragam dari pemilik toko.
“Peringatan hingga penindakan bagi kendaraan yang melanggar rasanya sudah kita lakukan secara terus menerus, kesepakatan untuk bongkar muat pada jam tertentu saja di sore hari itu bukan semata keputusan Dinas Perhubungan tapi sudah menjadi kesepakatan bersama, persoalanya bongkar muat illegal ini kadang kala didukung oleh pemilik toko dengan alasan stok barang habis hingga mendesak minta di kirim. Kita tindak hari ini besok terulang lagi, mengatasi persoalan ini harus mendapat dukungan dari semua komponen pasar, mulai dari pemilik toko, pemilik barang, sopir hingga petugas, kalau petugas saja yang berkomitmen hasilnya kurang memadai," jelas Wais Kuroni. (had)

Pertamina Simulasi Kebakaran, Warga Prabumulih Heboh

Prabumulih, SN
Simulasi penanggulangan keadaan darurat di lokasi Komplek PT Pertamina di pinggir Jalan Sudirman Prabumulih, Rabu (25/1) pukul 09.00 WIB membuat masyarakat Prabumulih heboh.
Kegiatan simulasi tersebut membuat kaget dan heboh bagi para pengendara yang sedang melaju bahkan ada sempat berhenti sebentar untuk menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi. Bahkan warga di seputaran lokasi PT Pertamina juga kaget dan berhamburan keluar rumah masing masing.
“Memang sengaja didesain seperti memang terjadi kebakaran yang sebenarnya. Skenarionya kita buat seolah–olah terbakarnya tangki nomor 3 diareal PPP lalu diumumkan keadaan darurat melalui radio komunikasi disusul dengan sirine tanda keadaan bahaya. Seluruh karyawan yang sedang beraktivitas di dalam perkantoran langsung dievakuasi ke tempat yang aman," kata Asmen Humas PT Pertamina Prabumulih, M Echman.
Dikatakannya, latihan ini selain dilaksanakan Safety dan Security internal perusahaan juga melibatkan jajaran Polres dan Dinas Perhubungan Prabumulih.
Untuk menghindari kemacetan dan kepanikan para pengguna jalan maka pihak DLLAJR dan Jajaran Polres Prabumulih menutup jalur sebelah kiri jalan Sudirman arah Prabumulih–Muara Enim dan mensterilkan lokasi tempat terjadi insiden untuk memudahkan proses pemadaman api.
Untuk mengantisipasi meluasnya kobaran api dikerahkan Tiga unit mobil pemadam kebakaran sedangkan untuk menangani jika terjadi insiden yang memakan korban dibeberapa titik yang dinilai perlu bantuan penyelamatan jiwa disiagakan mobil ambulance. Sedangkan tanki No. 1,2 dan 3 serta tanki lainnnya disiram air dengan menggunakan mobil khusus untuk mendinginkan tanki sehingga kebakaran tidak meluas ke tanki lainnya.
Karena kegiatan yang mendadak dan tanpa sosialisasi membuat masyarakat seputar ring satu sempat mendatangi lokasi dan menanyakan kejadian apa yang sebenarnya.
Echman menambahkan, simulasi penanggulangan kebakaran bertujuan memberikan gambaran kepada para pekerja Pertamina beserta stakeholder terkait kebakaran yang kapan saja bisa terjadi.
"Kita harapkan Dinas Perhubungan dan Polres jika suatu saat terjadi yang sebenarnya dapat melakukan langkah yang tepat untuk memadamkan api," harapnya. (and)

Jalan Desa Mulak Ulu Diperbaiki

Lahat, SN
Jalan desa sepanjang 6 kilometer (Km) dari Desa Geramat Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat hingga menembus Desa Padang Bindu yang merupakan akses penting bagi warga, dibuka kembali dan diperbaiki pemerintah bersama masyarakat Desa Geramat secara gotong royong serta membuat saluran air untuk memperlancar irigasi persawahan yang ada.
“Memang untuk perbaikan jalan ini permintaan dari warga sendiri sebab jalan ini merupakan akses penting mereka keluar dari desa menuju kecamatan dan ke kota. Yang digunakan kebanyakan untuk mengangkut hasil bumi warga. Dari padi, kopi, karet dan cokelat yang mulai digarap warga desa,” jelas Camat Mulak Ulu Lubisman.
Menurut Lubisman, apabila jalan ini lancar maka perekonomian pedesaan meningkat mengingat persawahan yang sudah digarap maupun yang baru dibuka sekitar 600 hektar (Ha) luasnya, belum perkebunan yang ada. Irigasi Ayek Mulak yang ada semakin lancar hal ini tentu yang diharapkan masyarakat.
Ditambahkan Kades Geramat Mahmud, selain tanaman persawahan ini disana saat masa selang mereka menanam kedelai dan jagung sebagai komoditi tambahan selain padi persawahan. “Apalagi disini terdapat situs Megalith Batu Dakon Geramat yang jumlahnya tidak hanya satu, sehingga kemungkinan akan menjadi minat orang berkunjung ke desa Geramat semakin besar karena akses jalan sudah dibuka lebih lebar lagi,” papar Mahmud.
Salah satu warga yang ikut dalam gotong royong Syukur (45) dari pagi-pagi mereka sudah berkumpul setelah dapat pengumuman dari kepala desa untuk melakukan gotong royong. “Jam 7.00 kami la kumpul di beberapa sisi jalanan yang akan dibersihkan dan dibuat saluran air,” kata syukur
Pendi (46) warga Desa Geramat lainnya mengatakan bahwa saluran air ini bila tidak dibuka saat hujan air akan menutupi jalan sehingga sulit dilalui.
“Pemerintah meminjamkan alat untuk membuaka kembali dan warga yang membersihkannya disepanjang jalanan ini. Kami ni dek, terimakasih nian kalo jalan ni bebas dari genangan air dan jalanan biso lancar dilalui. Nak ke kota dan keluar dari desa yo lewat sinila,” jelas Pendi.
Pihak TNI setempat yang juga ikut membantu mengatur pembersihan jalan dan pembuatan jalan yang ada, serta saluran air.
“Gotong Royong warga Mulak Ulu terutama Geramat ini berakhir hingga menjelang sholat Jumat (20/1). Antusias 500 warga ini luar biasa dari Karang taruna, Ibu dan petani yang ada bergantian maka sewajarnya TNI ikut membantu dalam gotong royong ini,” ujar Kapten (Inf) Agus Salim. (riz)

Press

My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.