Senin, 24 Oktober 2011

Edisi Cetak 490 Senin 24 Oktober 2011

Kapan Korupsi Lepas dari Bangsa ini?

Oleh Agus Harizal Alwie Tjikmat

BANGSA besar dan kaya raya, dimana harusnya rakyat menjadi makmur sejahtera, ternyata tidak terjadi Indonesia. Ini disebabkan tak habis Negeri ini berkutat dengan kasus korupsi dan multi komplek masalah yang tak pernah selesai.

Tenggelam satu kasus, muncul lagi masalah yang lain. Tak ada takutnya oknum pejabat di Republik ini untuk terus maling duit rakyat. Dengan kuasanya, pejabat
menggunakan berbagai cara agar bisa memperkaya diri sendiri dengan cara cepat.

Tetapi kecurangan yang dilakukan banyak pejabat Bangsa ini, tak sebanding dengan hukuman yang diberikan. Tak sedikit koruptor yang mendapat hukuman bebas. Bahkan yang sangat menyakitkan hari rakyat, ada koruptor yang mendapat pengampunan dari penguasa. Untuk oknum pejabat yang mendapat pengampunan ini tak hanya sekali dua kali, dalam setahun terakhir ada beberapa nama yang dibebaskan.

Kondisi hukum yang sangat lemah untuk para koruptor, bisa jadi menyebabkan orang tidak takut untuk terus mengambil uang yang bukan haknya. Karena orang akan berpikir tak apa untuk korupsi, karena hukuman tak akan lama. Apalagi hukum di Indonesia tak ditegakkan secara utuh alias bisa ditawar-tawar.

Harapan semua pihak yang utama, KPK jangan tebang pilih dalam menangani kasus dugaan suap, termasuk di Kemenakertrans. KPK harus menindak tegas tanpa pandang bulu. Rakyat sudah sangat capek dan jenuh dengan banyaknya kasus korupsi, sedangkan hukum yang ada tak tegas dan seperti main-main.

Harus ada revolusi agar pejabat bermental maling jera untuk tidak terus menggerogoti Bangsa ini. Kapan Negeri nan makmur ini akan sejahtera dan menjadi terdepan, dihargai bila korupsi masih merajalela. (***)

Warga Temukan Gua Batu Tiga Tingkat di Hutan Dempo


Pagaralam, SN
Gua batu bertingkat tiga ditemukan warga Dusun Talang Kubangan Kelurahan Kancediwe Kecamatan Dempo Selatan Kota Pagaralam, menemukan gua batu singa dengan tiga lantai dan satu pintu.
Gua yang berada di daerah tebing terjal dan perkebuna kopi ini memiliki hanya satu pintu berukuran tiga meter tinggi dua meter, lantai menyerupai hamparan meja.
Ketua RT 03, RW 05, Dusun Talang Kubangan, Kelurahan Kancediwe, Kecamatan Dempo Selatan, Khadir Murni, Minggu (23/10) mengatakan posisi gua berada di kemiringan sekitar 60 derajat, kondisi ruangan sudah banyak menyempit, tertimbun reruntuhan batu akibat faktor alam. Pada lantai dasar hanya berupa hamparan batu datar ukuran 2 x 3 meter, sedangkan di lantai dua terdapat tempat tidur ukuran 3 x 3 meter.
"Gua yang baru ditemukan hanya memiliki satu pintu, tiga lantai dengan ukuran masing-masing antara 4 x 4 meter. Kemudian ruangan gua tersebut memiliki kedalaman sekitar 15 meter dari pintu utama,
Menurut dia, lantai pintu masuk masih cukup rapi dipenuhi dengan susunan pecahan batu mirip dengan meja kayu, namun susunannya sudah banyak rusak akibat gejala alam.
Balai Arkeologi Palembang, Kristantina Indriastuti, mengatakan Penemuan gua ini, cukup menarik karena selama ini hunian masa paleollitiic hanya ada didaerah Kecamatan Kikim, Lahat dan Mesolitic ada di gua Kabupaten OKU.
Sepintas karena lantai gua kering kemungkinan bisa digunakan untuk hunian, namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, untuk menemukan lapisan budaya adanya aktivitas pendukung manusia yang hidup di gua tersebut pada masa lalu, seperti sisa-sisa arang, makanan dan aktivitas penguburan.
Termasuk, kata dia, aktivitas perbengkelan, pembuatan alat batu, dan peralatan manusianya berupa alat-alat lithic. Kemudian termasuk perlatan alat beruapa kapak-kapak batu, serpih, serut dll, kata dia pula.
"Kita juga menemukan dua situs baru di Kota Raya Lembak, dan Desa Gunung Kaya, kecamatan Pajarbulan, Kabupaten Lahat, yang sudah berumur 1.000 hingga 1.400 tahun. Hasil penelitian umur suatu situs tempat ditemukannya tinggalan arkelogi tersebut di dua lokasi penemuan baru tersebut yaitu di Desa Kota Raya Lembak, berupa 28 terdiri dari, kampung megalit, tujuh bilik batu, empat lumpang batu, lesung batu, menhir atau batu tegak, 11 dolmen atau meja batu, dengan umur 1.400 tahun atau abat ke-14," ungkapnya.
Kemudian, kata dia, di lokasi yang sama juga ditemukan empat titralit atau batu bersusun, pahatan orang naik gajah, fragmen gerabah dan keramik asing.
"Sedangkan penemuan di Desa Gunung Kaya, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat, berupa tempayan kubur, hasil dating berumur sekitar 1.000 tahun atau abat ke-10," ungkap dia.
"Proses penentuan situs yang kita temukan dikenal dengan istilah dating atau penelitian umur suatu situs tempat ditemukannya tinggalan arkelogi itu, dan sampel arang sendiri dianalisis di laboraturium Badan Tenaga Aton Nasional Bandung," ungkap dia.
Ia mengatakan, penelitian untuk mentukan umur situs atau megalit yang ditemukan menggunakan sampel arang menggunakan radio carbon dating, sementara dana penelitian dari balai arkelogi sendiri.
"Untuk menemukan beberapa situs baru dikedua daerah tersebut dibutuhkan waktu sekitar satu minggu melalui penggalian," kata dia lagi.
Dia mengatakan, cukup banyak hasil penemuan situs atau megalit di daerah Pasmah baik di wilayah Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam.
"Bila dibandingkan dengan daerah lain, Lahat dan Pagaralam memiliki situs paling banyak di dunia," ungkapnya.
Kalau di daerah atau negara lain, kata Kristantina, hanya satu atau dua jenis saja, sedangkan di kedua daerah tersebut mencapai puluhan jenis dan bentuknya.
Dia mencontohkan, berupa gerabah, kubur batu, dolmen, menhir, meja batu, ranjang batu, gua batu, megalit dan masih banyak lainnya.
"Belum lagi penemuan dua gua batu, kursi batu, megalit trimurti dan kampung megalit di Dusun Mingkik, Kelurahan Atungbungsu, Kecamatan Dempo Selatan," ungkap dia lagi.
Sementara itu Walikota Pagaralam, Drs H Djazuli Kuris, MM mengatakan mengatakan pemerintah daerah akan menganggarkan dana untuk meningkatkan pembangunan berbagai peninggalan sejarah termasuk situs, arca dan kuburan batu. Bahkan ada beberapa situs atau megalit yang sudah dilakukan pembuatan sarana pendukun termasuk juru pelihara.
"Kita akan membangun berbagai fasilitas untuk menunjang daerh cagar budaya dan pelestarian benda-benda bersejarah tersebut," ungkapnya.
"Ratusan penemuan situs dan megalit di Pagaralam dan sebagian besar sudah masuk dalam pengawasan BP3 Jambi dan balai arkelogi Palembang. Sementara Pemkot Pagaralam, hanya mepasilitasi dalam proses pembebasan lahan," ungkap dia.
Masih menurut dia, saat ini pemerintah daerah sudah melakukan berbagai program pembangunan untuk mendukung Lahat menjadi kawasan cagar budaya termasuk menggalakkan promosi wisata sejarah.(asn)

Operator e–KTP Keluhkan Honor Kecil

Kayuagung, SN
Program e-KTP di kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memang sudah diterapkan, disisi lain petugas operator e-KTP mayoritas mengeluh karena honor yang mereka terima tidak sesuai dengan apa yang kerjakannya. Bayangkan saja, honor operator e-KTP hanya Rp 250 ribu per bulan, itupun akan di bayar triwulan.
Menurut salah satu operator e-KTP yang tidak mau disebutkan namanya, mengaku kecewa karena honornya sangat kecil dan dipandang tidak manusiawi. “Honor kami cuma Rp 250 ribu perbulan, itupun akan kami terima per triwulan, ini tidak manusiawi pak, tidak sesuai dengan tugas yang kami kerjakan,” ungkapnya.
Dalam satu kecamatan ditugaskan 3-6 Operator, e-KTP mereka bekerja dari pagi sampai sore. ”Kami hampir tidak bisa istirahat karena masyarakat yang datang ke kantor camat untuk membuat e-KTP sangat banyak. Apalagi kami ditargetkan harus selesai pada 31 desember nanti, kami berharap pemerintah bisa mempertimbangkan lagi honor kami,” ujarnya.
Kondisi ini juga tidak seimbang dengan petugas operator e-KTP yang bertugas di kecamatan yang jangkauannya jauh, seperti kecamatan sungai menang atau kecamatan cengal.
”Transportasi ke kecamatan tersebut menghabiskan Rp 80 ribu, belum biaya menginap dan makan, jika petugas hanya di kasih gaji Rp 750 per triwulan, itu akan membuat operator seperti kami ini tidak bisa bekerja dengan serius,” jelasnya.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (dukcapil) OKI Gamal H Abdul Najib SH melalui kabid pendaftaran Padul Abbas membenarkan jika honor tenaga operator e-KTP hanya Rp 250 perbulan.
”Program e-KTP merupakan program nasional, jadi anggaran kita untuk membantu program ini sudah maksimal, tetapi memang kita juga mengalami keterbatasan dana, kedepan kita usahakan akan ditambah menyesuaikan APBD tahun depan,” terangnya. (iso)

Anggota KPU Pagaralam 3 Bulan Tidak Ngantor

Pagaralam, SN
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kota Pagaralam, Junaidi, SE sudah tiga bulan tidak masuk kerja, diduga karena lebih banyak melakukan aktifitas di luar daerah. Kehadirannya hanya pada saat rapat dan mengurus masalah administrasi keuangan saja atau menerima gaji, sementara kegiatannya lebih banyak di Palembang.
"Kami tidak tahu apa alasan ada anggota KPU Pagaralam, jarang masuk kantor bahkan kalau berdasarkan absensi sudah hampir tiga bulan," kata Sekretaris KPU Kota Pagaralam, Marjon, Minggu (23/10).
"Kalau berdasarkan absensi harian memang Junaidi jarang hadir karena lebih banyak tugas di luar daerah seperti Palembang," tambahnya.
Dia mengatakan, yang memiliki kewenangan menegur adalah ketua, termasuk melaporkannya kepada KPU Sumsel, agar diberikan sanksi atau teguran.
"Memang kalau kondisi saat ini anggota KPU tidak memiliki kegiatan khusus, seperti menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada), ataupun pemilihan umum (Pemilu), baik legislatif dan presiden," kata dia.
Masih menurut dia, terakhir, JUnaidi terlihat hadir, ketika pergantian Ketua KPU, beberapa hari lalu. "Setelah itu tidak pernah hadir lagi," ungkap dia lagi.
Sementara itu Ketua Devisi Tehnik KPU Kota Pagaralam, Yeni Elmanoveri, mengatakan saat ini kegiatan anggota KPU hanya hadir kalau ada acara tertentu saja termasuk menghadiri undangan kenegaraan seperti paripurna DPRD, HUT Kota dan kegiatan seremonial lainnya.
Namun demikian, kata dia, meskipun belum memiliki jadwal khusus kegiatan KPU, absensi setiap hari tetap diberlakukan.
"Meskipun tidak ada tugas dan kegiatan dinas, namun seluruh anggota KPU wajib hadir dan datang ke kantor meskipun hanya mengisi absen," ungkap dia.
Ia melanjutkan, kalaupun ada yang jarang hadir merupakan kewenangan KPU Sumsel, untuk memberikan sanksi atau tindakan, namun atas laporan dari ketua setempat.
"Memang ada anggota kita yang jarang masuk dan lebih banyak di Palembang, namun tidak tahu apa kegiatannya," ungkapnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Pagaralam, Rasmizal, mengatakan meskipun belum memiliki jadwal khusus, anggota KPU tetap harus hadir ke kantor. Seharusnya, kata dia, rasa tanggungjawab tetap dilakukan meskipun tidak ada kegiatan, karena meskipun tidak ada kerja negara tetap memberikan gaji.
Sementara, anggota KPU Pagaralam Junaidi, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi. (asn)

Tapal Batas Mura-Empat Lawang Disepakati


Empat Lawang, SN
Pemerintah Kabupaten Empat Lawang memastikan dusun Ragam Sekampung Desa Rantau Serik merupakan wilayah Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut Kabupaten Musi Rawas. Hal demikian mengacu pada ketetapan batas wilayah yang telah disepakati antara Kabupaten lahat dan Kabupaten Musi Rawas pada 1986 lalu.
Diketahui Dusun Ragam Sekampung hanya dipisahkan oleh badan Jalinsum Dengan Desa Muara Saling Kecamatan Tebing Tinggi. Terhitung dari batas atau tugu selamat datang yang didirikan hanya sekitar 4 kilometer, masuk kearah wilayah Kabupaten Empat Lawang. Ketegasan batas wilayah pun harus dilakukan, mengingat administrasi kependudukan sebagian warga Dusun enam Desa Rantau Serik itu masuk di data warga Desa Muara Saling.
Bupati Empat Lawang H Budi Antoni Aljufri melalui Kepala bagian Tata Pemerintahan Setda M. Mursadi menjelaskan, sesuai dengan batas wilayah yang telah disepakati antara Pemkab Lahat dan Musi Rawas pada 1986 lalu, wilayah Dusun enan Desa Rantau Serik atau versi Empat Lawang dikenal dengan nama Dusun Ragam Sekampung merupakan wilayah Kabupaten Musi Rawas. Meskipun letak geografis dan secara social budaya lebih dekat dengan Desa Muara Saling Kecamatan Tebing Tinggi.
“Mengenai batas wilayah sebenarnya tidak ada masalah, karena sudah ada kesepakatan keduabelah pihak sejak tahun 1986 lalu. Hanya saja harus disingkornkan mengenai administrasi kependudukan warga Dusun Ragam Sekampun itu, kareana sebagian diketahui masuk ke Desa Muara Saling,” kata Mursadi
Mengenai ini, pemerintah kabupaten Empat Lawang dan pihak Musi Rawas telah melakukan rapat koodinasi dan peninjauan langsung ke lapangan difasilitasi tim Pemprov Sumsel. “Sudah dilakukan rekonstruksi batas, sejauh ini tak ada masalah lagi karena patoknya sudah jelas,” jelasnya seraya menambahkan jika ditinjau dari unsur budaya, sebagian besar warga dusun berupa perkebunan itu adalah warga Desa Muara Saling berikut kepemilikan lahan perkebunan yang ada. Namun demikian, sesuai ketentuan batas wilayah itu tetap milik Musi Rawas.
Kembali disampaikan Mursadi, sesuai kesepakatan dimaksud terhitung adaya tugu batas, ditetapkan dari arah kabupaten Empat Lawang sebelah kiri wilayah Desa Muara Saling hingga tugu selamat datang, sementara sebelah kanan tetap wilayah Kabupaten Musi Rawas yaitu Kawasan Desa Rantau Serik Kecamatan TPK. "Mengenai adanya administrasi kependudukan warga Musi Rawas di wilayah Kabupaten Empat Lawang, itu hanya karena factor jarak tempuh dimana dar dusun itu menuju Desa Muara Saling memang lebih dekat," tambahnya. (eko)

Kambing Kurban Perekor Sampai Rp 4 Juta

Sekayu, SN
Menjelang Idul Adha 1432 Hijriah, penjualan hewan qurban sapi dan kambing mulai marak di Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Harga jual hewan qurban ini bervariasi, mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 4 juta untuk kambing, dan Rp 11 juta-14 juta untuk sapi.
Jefri, salah seorang penjual hewan qurban di pinggiran Jl Kolonel Wahid Udin, Sekayu menuturkan, sudah menyiapkan stok hewan qurban lebih dari 40 ekor. Sejauh ini, kata dia, sudah belasan kambing dan sapi yang laku terjual dengan harga rata-rata Rp 2 juta untuk kambing ukuran sedang, dan Rp 11 juta untuk sapi.
“Yang pesan sudah banyak. Tapi yang resmi membeli baru sekitar 15 ekor kambing,” kata Jefri, seraya mengatakan, hewan qurban yang ia jual berasal dari Provinsi Lampung.
Stok hewan qurban yang tersedia, kata dia, dijamin sehat dan bisa dipilih langsung pembeli. Ini penting, untuk memberi rasa aman dan nyaman konsumen yang biasanya takut kalau hewan yang dibeli terjangkit penyakit antraks.
“Insya Allah Pak, di sini sapi dan kambing semua sehat. Pembeli bisa pilih sendiri,” ujarnya.
Hal senada dikatakan, Mahmud pedagang hewan qurban lainnya. Menurut dia, umumnya pedagang sapid an kambing di Kota Sekayu berasal dari luar Muba seperti dari Tanjungraja (OI) dan lainnya. Kendati demikian, pembeli tidak perlu merasa khawatir, karena hewan yang dijual bisa dipilih langsung selain dipesan.
“Stok hewan qurban kita semua sehat dengan harga standar. Bisa dilihat sendiri. Kalau kena penyakit biasanya kelihatan,” katanya.
Para pedagang sapi dan kambing yang biasa dijadikan hewan qurban di Hari Raya Idul Adha ini umumnya sudah memaklumi tentang isu penyakit antraks yang ditakuti masyarakat sewaktu membeli hewan qurban. Demikian juga dengan masyarakat sebagai konsumen.
Antraks merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan bakteri bacillus anthracis dalam bentuknya yang paling ganas. Penyakit ini paling sering menyerang hewan liar yang sudah dijinakkan, seperti ayam, kambing, sapi d an sejenisnya.
Manusia bisa terinfeksi jika kontak dengan hewan yang terkena penyakit antraks, baik melalui daging, tulang, kulit maupun kotoran. Jika itu terjadi, gejala yang timbul bisa dirasakan melalui pencernaan yang ditandai dengan mual, pusing, muntah, tidak nafsu makan, suhu badan meningkat, kotoran berwarna hitam, dan sakit perut berlebihan. Selain itu, gejala yang mempengaruhi kulit bisa terlihat dari timbulnya bisulo-bisul kecil merah atau luka yang borok.
Menurut Jumhur, salah seorang pembeli hewan qurban, secara umum hewan yang terkena penyakit antraks bisa dikenali dari beberapa ciri, yaitu demam, gelisah, lemah, paha gemetaran, nafsu makan hilang dan mudah roboh, keluar darah berwarna merah tua baik dari dubur, mulut ataupun hidung.
“Kalau bentuk daging yang banyak dijual di pasaran, biasanya bisa dilihat dari tekstur daging yang cenderung berwarna kehitaman, berlendir dan menimbulkan bau busuk,” tuturnya. (her)

Kambang Iwak Palembang Terbengkalai

Palembang, SN
Renovasi untuk kawasan Kambang Iwak Family Park akan dilakukan selepas Perhelatan SEA Games ke 26 yang akan digelar November mendatang. Pasalnya hingga saat ini kawasan tersebut belum ada pembangunan sedangkan pembongkaran untuk kios-kios di kawasan tersebut sudah dilakukan.
Hal ini dikatakan oleh Asisten II Setda Kota Palembang Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Ir H Apriadi S Busri CES jika renovasi akan dilakukan setelah pesta olahraga se Asia Tenggara tersebut selesai digelar. “Jika dilakukan sekarang. Proses penggerjaannya tidak akan selesai saat SEA Games nanti,” ujarnya, kemarin.
Untuk saat ini, tambah Apriadi, kawasan tersebut sudah dilakukan pembongkaran di kios Kambang Iwak Family Park (KIF Park), serta untuk menutupinya dipasang pagar atau garis batas di kawasan tersebut. “Untuk sementara waktu persiapan pembangunan memang belum dilakukan. Masih menunggu selesainya SEA Games,” terangnya.
Selain itu, konsep kawasan tersebut belum dapat dijabarkan karena penggelolaannya sekarang diserahkan kepada Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) dan pihak ketiga yakni pengelola lamanya yakni PT Tiga Reksa Persada. “Gambaran konsepnya sendiri memang belum diketahui,” ujarnya. Namun, untuk konsepnya, beber CES, bangunan kios-kios di kawasan tersebut tidak akan dibuat permanen melainkan semi permanen dikarenakan kawasan tersebut merupakan kawasan hijau perkotaan. “Mungkin bangunannya dibuat dari kayu dengan konsep alam seperti saung yang nuansa menyatu dengan alam,” ungkapnya.
Lanjut CES, kios-kios di kawasan tersebut seperti tempat-tempat kuliner masih dipertahankan karena nantinya disana dijadikan tempat kongkow anak muda dan keluarga. “Ya, untuk kuliner masih kita pertahankan agar masyarakat lebih bisa santai dan menikmati sajian kuliner di kawasan tersebut,” ujarnya.
Pantauan lokasi tersebut memang pembongkaran sudah dilakukan, dengan banyaknya puing-puing reruntuhan bekas bangunan yang berserakan dan tidak ada petugas yang membersihkan kawasan tersebut.
Ditambah dengan hanya dibatasi line sebagai tanda pembongkaran di kawasan tersebut, akan tetapi pembatas tersebut tidak efektif. Karena banyak warga yang memanfaatkan sisa-sisa puing bangunan dengan mencari benda-benda yang mempunyai nilai jual ekonomi.
Untuk itu diharapkan, Pemerintah Kota cepat mengatasi hal ini dikarenakan kawasan tersebut berada di tengah perkotaan dan sering dijadikan masyarakat sebagai tempat bersantai dan juga kawasan olehraga di pagi harinya terutama akhir pekan.(win)

17 Anjal Dan Gepeng Jadi Pasukan Kuning

Palembang, SN
Tingginya jumlah Anak Jalanan (anjal) , gelandagan dan pengemis di Kota Palembang Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palembang memperkerjakan orang tua anjal dan gepeng untuk dijadikan pasukan kuning.
Kepala Dinsos Kota Palembang, Hasbullah Tuwi, mengatakan, jika memang benar sudah ada 17 orang tua dari anjal dan gepeng yang diperkerjakan sebagai pasukan kuning dari total 35 orang yang diajukan oleh Dinsos ke Dinas Kebersihan Kota (DKK) Palembang.
“Kita sudah laporan ke Pak Walikota Eddy Santana Putra mengenai 17 orang tua anjal yang diterima menjadi pasukan kuning. Dan sisanya akan kita upayakan untuk diterima menjadi pasukan kuning,” kata Hasbullah, kemarin.
Namun, untuk mekanisme penerimaan sepenuhnya akan diserahkan ke DKK, mulai dari persyaratan dan anggaran untuk menggaji pasukan kuning baru yang diambil dari orang tua anjal tersebut. “Kita hanya menganjurkan saja nama-nama orang tua anjal untuk dijadikan pasukan kuning, keputusan tetap ada pada DKK,” tukasnya.
Selain itu, dengan adanya program orang tua anjal dan gepeng yang dijadikan pasukan kuning untuk membersihkan jalan-jalan protokol di dalam kota Palembang, kata Hasbullah, cukup membantu mengurangi jumlah anjal di kota Palembang apalagi kota Palembang akan menggelar even berskala internasional yakni SEA Games ke 26 November mendatang.
“Kita ada perjanjian dengan orang tua anjal dan gepeng yakni anaknya yang biasa ngamen atau meminta di lampu merah atau pusat keramaian tidak lagi terjun ke jalan dengan orang tua yang sudah menjadi pasukan kuning,” ujarnya.
Kenapa hanya Pasukan Kuning? Kata Hasbullah, karena pasukan kuning tidak memerlukan keterampilan khusus dibandingkan dengan pembantu rumah tangga dan pekerjaan lainnya yang memerlukan keterampilan khusus.
“Untuk sementara program kita baru sebatas menjadikan para orang tua menjadi pasukan kuning saja yakni dengan bekerja sama dengan DKK,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DKK, Zulfikri Simin, mengatakan, jika pihaknya hingga saat ini sudah menerima 75 orang dari 150 tenaga tambahan pasukan kuning yang akan diperkerjakan selama SEA Games berlangsung nantinya.
“Mungkin saja ada orang tua anjal dari 75 orang yang kita terima untuk menajdi pasukan kuning selama SEA Games. Karena kita tidak memandang status sosialnya atau profesi sebelumnya, asalkan memenuhi persyaratan kita terima,” ungkapnya, kemarin.
Nah, 75 orang yang diterima menjadi pasukan kuning tersebut akan membersihkan wilayah di dalam kota Palembang termasuk area Jakabaring dan akan diupah sebesar Rp 52.500 perharinya selama SEA Games berlangsung.
“Kita membutuhkan tenaga masyarakat untuk dijadikan pasukan kuning hingga 1 November, untuk persyaratannya antara lain, fotokopi KTP, surat lamaran bermaterai, pas photo dan silakan dibawa ke DKK, jika nantinya memenuhi persyaratan siap kita turunkan untuk dijadikan pasukan kuning,” pungkasnya.(win)

Pemkot Prabumulih Gratiskan Pemasangan Gas Kota

PRABUMULIH,SN – Pemkot Prabumulih merencanakan untuk memasang jaringan gas kota untuk 1.000 pelanggan dan sudah mengganggarkan dana untuk pemasangan jaringan tersebut.

Bersamaan dengan itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2012 akan mengucurkan dana Rp47 miliar hingga Rp50 miliar untuk membangun fasilitas dan jaringan sambungan untuk 4.000 pelanggan ke rumah- rumah warga. “Beberapa waktu lalu Pemkot Prabumulih telah mengganggarkan dana untuk pemasangan jaringan gas kota bagi 1.000 pelanggan dan pada saat pemasangannya nanti akan dipungut biaya sekitar Rp3 jutaan.

Sementara program pemerintah pusat menggratiskan biaya pemasangan,” ujar Wakil Walikota Prabumulih H RidhoYahya. Oleh sebab itulah, Pemkot berencana menggunakan dana APBD 2012 untuk bias menggratiskan 1.000 pelanggan tersebut. “Saya dan Pak Wali pikirkan dahulu bagaimana cara untuk menyelesaikannya,”ujarnya. (ahm/ted/sin)

SPBU Milik Gubernur Alex Noerdin Terbakar

PALEMBANG, SN – Warga Jalan Merdeka, Palembang kemarin sekitar pukul 14.00 WIB, mendadak gempar pasalnya, salah satu mesin SPBU bahan bakar premium nomor 3 aStasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.301.17 milik Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, terbakar akibat tersambar percikan api dari sepeda motor milik warga yang mengisi bahan bakar dengan menggunakan jeriken. Beruntung petugas SPBU dan warga sekitar sigap dan langsung membantu memadamkan api menggunakan pasir dan alat semprot pemadam api, sehingga api tak sampai menjalar ke mesin SPBU lainnya.

Meski tak ada korban jiwa dalam kejadian itu,namun sepeda motor Yamaha Vega R,Nopol BG 2838 IG milik warga yang identitasnya belum diketahui hangus terbakar.Sedangkan salah satu mesin SPBU nomor 3 pengisihan premium, mengalami rusak parah di bagian tombol dan selang pengisian BBM. Selain itu,sepeda motor Yamaha mio milik warga lainnya, Nuryani, 52, terkena sambaran api.

Menurut keterangan Nuryani, siang itu,ia hendak mengisi BBM motornya.Waktu itu, sepeda motornya, persis berada di belakang sepeda motor yang terbakar. ”Memang, sebelum terbakar saya sempat protes kepada petugas SPBU. Saya sempat bilang, Pak kan dilarang ngisi pakai jeriken,kenapa dilayani. Bukannya di dengar, saya malah dimarahi sama petugas itu. Dia bilang ke saya, kalau tidak mau antre atau ngisi di sini,cari tempat lain saja,”ungkap Nuryani di tempat kejadian perkara (TKP) kemarin.

Karena dirinya sedang butuh bensin, alhasil ia diam saja ketika dimarahi petugas SPBU tersebut. ”Saya lihat sekali orang yang ngisi pakai jeriken. Dia mengisi sendiri jerikennya pakai selang pengisi BBM jenis premium sambil merokok. Setelah jerikennya penuh, saya lihat jeriken yang dibawanya terjatuh dan tumpah. Lalu, orang itu membuang rokok yang sedang dipegangnya dan menyambar ke motor dan mesin SPBU itu,”paparnya.

Terpisah, Kepala Polsekta IB I Kompol Sonny Triyanto melalui Kanit Reskrim Ipda Iwan Gunawan membenarkan adanya kejadian tersebut. ”Tim dari indetifikasi Sat Reskrim Polresta Palembang sudah datang ke TKP. Kasus ini masih terus kita dalami guna mengungkap apa motif dari kebakaran ini, termasuk mencari tahu pemilik sepeda motor yang terbakar di TKP,” tegasnya.

Sementara itu, dari pantauan wartawan di lapangan, sekitar pukul 16.00 WIB, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin didampingi beberapa ajudannya sempat meninjau lokasi SPBU nya yang terbakar. Namun, hanya beberapa menit yang bersangkutan kembali naik mobil dinasnya dan meninggalkan TKP. (sind/nt)

Press

My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.