Rabu, 29 Februari 2012

Suara nusantara Edisi 560, rabu 29 September 2012

Warga Dukung Muzakir Pimpin Lagi Muara Enim

Muara Enim, SN
Kendati pemilukada bupati baru akan digelar 2013 nanti, namun dukungan terus bergulir, seperti dalam kunjungannya ke Desa Pulau Panggung Kecamatan Tanjung Agung dan Desa Keban Agung Kecamatan Lawang Kidul dalam kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di dua kecamatan tersebut.

Seperti dikemukakan, Tokoh Masyarakat Desa Pulau Panggung, H Romlinas, dia menilai, kepemimpinan Bupati Muara Enim Ir H Muzakir Sai Sohar mampu memberikan pembangunan bagi masyarakat serta menuju perubahan yang lebih baik sebagaimana visi dan misinya, SMAS (Sehat, Mandiri, Agamais, Sejahtera).

"Sebagai masyarakat Desa Pulau Panggung, saya mendukung, Muzakir kembali memimpin Kabupaten Muara Enim 5 tahun kedepan,” ucapnya disambut tepuk tangan warga Desa Pulau Panggung dalam acara Maulid Nabi, Selasa (28/2).

Sama halnya dikatakan, Tokoh Pemuda Desa Pulau Panggung, Adriansyah, dia yakin kalau Bupati Muara Enim Ir H Muzakir Sai Sohar terus merakyat dengan turun ke desa-desa, maka warga pun yakin akan tetap memberikan dukungannya.

“Mudah-mudahan, Pak Muzakir akan terus dicintai, dan tetap mempin Muara Enim kembali,” terangnya.

Dukungan juga disampaikan warga Desa Keban Agung Kecamatan Lawang Kidul, H Herman Setiadi dalam acara Maulid Nabi di Masjid Khoirul Huda, dia berharap kepemimpinan Bupati Muzakir Sai Sohar terus berlanjut hingga 5 tahun akan datang.

Sementara itu, Bupati Muara Enim Ir Muzakir Sai Sohar menyampaikan apresiasinya atas dukungan masyarakat dari dua Desa Pulau Panggung dan Desa Keban Agung.

Dia menilai, jabatan yang diembannya sebagai bupati Muara Enim hanya amanah dan kepercayaan masyarakat Muara Enim, sesuai visi dan misi Kabupaten Muara Enim yang SMAS.

Menanggapi, dukungan yang diberikan kepadanya, Muzakir, menyampaikan rasa syukur dan terimah kasihnya, kalau masyarakat tetap yakin dan memberikan kepercayaannya untuk memimpin kembali Kabupaten Muara Enim 5 tahun mendatang.

Dalam acara Maulid Nabi di Masjid At Taqwa Desa Pulau Panggung, Bupati Muara Enim memberikan bantuan sebanyak 25 juta, berikut peralatan rabanan dan maramis, selain itu, memberikan bantuan instalasi listrik bagi SD 2 Desa Pulau Panggung.

Sedangkan, di Masjid Khoirul Huda, Muzakir memberikan bantuan alat rabana dan merealisasikan pemasangan conblok pelataran Masjid Khoirul Huda, dan menganggarka pengaspalan jalan masuk ke masjid tersebut. (yud)

2 Ribu Buruh PT Willmar International Plantation Mogok Kerja

Kayuagung, SN
Ancaman akan melakukan mogok kerja yang dilakukan sekitar 2 ribu buruh PT Willmar International Plantation akhirnya terbukti. Terhitung sejak Selasa (28/2) kemarin, buruh perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan di Kabupaten OKI ini tidak melakukan aktifitas untuk perusahaan.

Mogok kerja ini dilakukan serentak di beberapa unit yang ada di sejumlah kecamatan di OKI. Mereka melakukan aksi tersebut karena tuntutan mereka berupa bonus 4 bulan gaji tidak dikabulkan oleh manajemen perusahaan.

Ini juga menjadi puncak kekecewaan sekitar 2 ribu buruh PT tersebut karena tuntutan bonus itu sudah direspon dan dibahas manajemen perusahaan. Namun hanya sebatas dibahas saja karena hingga kini tuntutan butuh tidak juga dikabulkan. Padahal menurut buruh, laba perusahaan mencapai 50 persen dari modal.

Kadisnakertrans OKI Sumijarno SSos diwakili Drs M Dahlan sebagai sekretaris dinas mengatakan, perusahaan dan buruh sudah kerap melakukan pertemuan yang difasilitasi pemerintah. Bahkan buruh menurunkan tuntutan bonus hanya 3 bulan gaji, tapi perusahaan tidak langsung menyetujui karena mereka akan mengusulkan ke pimpinan pusat.

Suyono Y sebagai Ketua Federasi Karyawan Sekar Willmar dan Aliasi Serikat Buruh Indonesia pada perusahaan itu mengatakan, tidak adanya keputusan dari PT maka pihaknya terpaksa melakukan mogok kerja hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

”Kami sedang melakukan orasi di masing-masing unit secara serentak. Kami sudah habis kesabaran, manajemen kami nilai diskriminasi terhadap buruh. Kami sudah menurunkan tuntutan tapi tetap saja tidak dikabulkan,” ujar dia via ponselnya.

Dijelaskannya, kemarin Selasa 2 ribu buruh mogok kerja, hari ini Rabu berencana berkumpul di kantor utama di Desa Muara Burnai Lempuing Jaya, besok Kamis mereka akan berdemo ke DPRD OKI dan Pemkab OKI.(iso)

Anggota Gerindra di Dewan Bakal PAW


Sekayu, SN
Ketegasan terhadap kader partai yang bermasalah menjadi hal yang patut ditindak dalam suatu partai manapun. Penindakan dengan melakukan Pengganti Antar Waktu (PAW) terhadap kader pun menjadi hal yang lumrah. Salah satu partai yang akan melakukan PAW terhadap kadernya adalah anggota DRPD Muba dari partai Gerindra berinisial ES.

PAW terhadap ES masih menunggu hasil dari Keputusan atas kasus yang menjeratnya. Selain itu, juga masih menunggu keputusan dari partai untuk mengeluarkan SK, termasuk mempersiapkan calon pengganti untuk kadernya yang baru di dewan.

Hal ini diungkap Ketua DPD Gerindra Provinsi Sumsel, H Nur Iswanto SH MM, usai pelantikan DPC Gerindra Muba, Selasa (28/2). Dikatakan Nur Iswanto, tindakan tegas untuk melakukan PAW terhadap kadernya didasarkan pada aturan hukum yang berlaku. Atas hukum tersebut, tegasnya, akan sangat dipatuhi.

“PAW sedang dalam masa proses dan ini juga sudah mulai berjalan. Kader kita yang ada di dewan tetap akan diganti,” ungkapnya.

Dalam masa proses yang sedang berjalan inilah dirinya mengharapkan untuk segera memproses dengan segera. Hal ini didasarkan saat mulai berjalan sudah ada kader partai yang ada di dewan.

“Berdasarkan UU aturan untuk melakukan PAW sangat bisa terjadi. Sifatnya pun, bisa merubah posisi kadernya,” jelasnya. (her)

Jalan Keluang Rusak lagi

Sekayu, SN
Curah hujan yang terjadi sebulan lalu, mengakibatkan ruas jalan penghubung antar desa di Kecamatan Keluang rusak lagi. Seperti yang terjadi didusun I Keluang, kerusakan jalan cukup parah terjadi bahkan mulai menganggu aktivitas warga teruta petani sawit setempat.

Agar kondisi jalan tidak mengalami kerusakan yang lebih parah, warga mengharapkan pemerintah dapat segera melakukan upaya perbaikan dibeberapa titik jalan berlobang tersebut dengan harapan hasil petani tidak terganggu.

”Jalan emang sudah rusak sejak satu bulan lalu tapi belum ada perbaikan, harapannya sih pemerintah dapat mengatasi kerusakan jalan dengan melakukan penimbunan, sehingga roda perekonomian bisa kembali lancar,” ungkap Edi penguna jalan yang ditemui dilokasi.

Senada diungkapkan muji (45) warga setempat mengatakan, ruas jalan yang saat ini rusak cendrung diakibatkan sering dilalui kendaraan berat seperti pengakut sawit, namun sayangnya tidak ada teguran dari pihak. Tak lepas dari itu juga dirinya cukup menyayangkan keberadaan perusahaan yang ada di Kecamatan Keluang terkesan hanya tutup mata.

”Jalan rusak cenderung diakibatkan kendaraan berat yang melintas, tapi kenapa tidak ada tindakan dari pihak terkait. Seharusnya dalam perbaikan jalan tidak hanya bergantung dengan pemerintah semata tapi justru harus ada andil juga dari perusahaan yang ada di Kecamatan Keluang ini,” cetus Muji kesal.

Terkait hal ini Camat Keluang, Demoon Herdian SSTP MSi mengatakan kerusakan jalan yang terjadi akan segera ditangani dengan pemerintah desa, upaya tersebit dilakukan agar aktivitas masyarakat bisa kembali lancar.

”Kita akan berkordinasi dengan pemerintah desa untuk melakukan gotong royong penimbunan jalan tersebut. Sebab saya tidak ingin aktivitas warga terhambat terutama para petani yang kesehariannya melintasi jalan tersebut.” ungkap Demoon. (her)

'Siang Bolong' Begal Motor Rampok Bujangan

Muara Enim,SN
Begal motor kembali beraksi, kali ini korbannya, Dede Pebriansyah (20) warga Rejosari, kelurahan Talangubi Utara, Kecamatan Talangubi, Muara Enim. Akibatnya korban menderita luka robek lengan kanan, patah tangan kiri, luka robek jari kanan, dan memar diperut serta kehilangan sepeda motor Honda Blade Repsol BG 2471 ON, Senin (27/2) sekitar pukul 13.45
di antara Sungai Ibul – Desa Setutung, Kecamatan Talangubi, Muara Enim.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dilapangan, Selasa (28/2), sebelum kejadian, korban siang itu dari kota Pendopo, Talangubi, berniat mengantarkan buah-buahan ke rumah pacarnya yang terletak di Desa Setutung, yang berjarak sekitar lima kilometer dari tempat tinggalnya dengan menggunakan motor.

Kebetulan jalan yang dilaluinya masih berbentuk tanah merah sehingga harus esktra hati-hati melaluinya sebab mash banyak yang becek. Pada saat pergi, korban nyaris tidak ada hambatan dan berhasil tiba dengan selamat di rumah pacarnya.
Namun ketika pulang ketika berada dilokasi kejadian, yang kebetulan sepi dan ditengah hutan, tiba-tiba dari dalam semak-semak dipinggir jalan, keluar tiga pelaku dengan menggunakan penutup mulut sambil membawa kayu dan parang sembari menghadang ditengah jalan.

Karena jaraknya sudah cukup dekat dan jika berputar tidak memungkinkan, akhirnya korban nekat mencoba menerobos hadangan dengan memacu motornya. Melihat kenekatan korban, ternyata membuat para pelaku marah.

Karena khawatir mangsanya lolos, salah seorang pelaku melemparkan parangnya kearah korban dan tepat mengenai tubuhnya dari belakang. Akibat kerasnya lemparan tersebut korban terjatuh bersama motornya.

Namun beruntung parang tersebut pada saat dilempar kemungkinan yang terkena adalah pada bagian belakang parang sehingga tidak melukai korban.

Setelah melihat korban terjatuh, ketiga pelaku langsung mengejarnya dan memukul korban berkali-kali sehingga korban babak belur. Bahkan salah seorang pelaku yang membawa parang sempat menebaskan parangnya kembali ke arah korban namun korba menangkis sehingga melukai lengan dan jarinya hingga robek.

Dan penderitaan tersebut belum selesai, ternyata berjarak sekitar 100 meter dari lokasi, ada juga dua pelaku yang sudah menunggu korban jika seandainya berhasil lolos dari sergapan pertama. Dan korban kembali mendapat pukulan dari pelaku ini.

Setelah melihat korban tidak berdaya, para pelaku langsung melarikan diri dan membawa motornya. Dan korban bisa selamat, setelah ada warga yang melintas dan memberikan pertolongan dengan membawanya ke Polsek Talangubi.

Menurut Korban didampingi keluarganya, bahwa ia sudah melapor ke Polsek Talang Ubi dengan bukti lapor No :
TBL/74/II/2012/Sumsel/Res-Muara Enim/Sek/Talangubi. Sebab surat laporan tersebut, sebagai bukti bahwa dirinya memang benar dirampok dan bukti untuk perusahaan tempat ia mengambil kredit motor tersebut.

“Motor saya masih kredit, jadi ini klaim, bahwa ia benar-benar dirampok bukan pura-pura hilang dan sebagainya,” tambah Agus yang masih keluarganya.

Kapolsek Talangubi Kompol Ganjar Iman yang dikonfimasi via ponselnya, Selasa (28/2) sekitar pukul 17.42 WIB, mengatakan akan mengecek laporan korban terkait perampokan tersebut. “Kita akan tindak lanjuti, dengan melakukan penyelidikan lebih lanjut,”ungkap Kapolsek Talang Ubi.(yud)

Tiga Kali Malanggar Perda, Warga Diinapkan di Lapas


Palembang, SN
Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) kota Palembang kembali mengelar razia rutin Kartu Tanda Penduduk(KTP), membuang sampah sembarangan, Pedagang Kaki Lima (PKL) hingga Kawasan Tanpa Rokok (KTR) disejumlah kawasan keramaian di kota ini.

Selasa (28/2) razia rutin untuk meningkatakan kesadaran masyarakat kota ini, termasuk warga pendatang untuk wajib memiliki KTP,tidak membuang sampah sembarangan hingga PKL yang menempati badan jalan di fokuskan di pusat pasar tradisional icon kota Palembang yakni pasar 16 ilir.

Kepala Satuan (kasat) Pol PP Kota Palembang Aris Saputra mengatakan akan memberikan sanksi lebih tegas kepada warga kota Palembang atau warga pendatang yang melanggar Peraturan Daerah (perda) Kota No 30/2012 tentang Administrasi Kependudukan dan Retribusi Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, dan Catatan Sipil Nomor dan no 44 Tahun 2002 tentang Ketentraman dan Ketertiban, dengan sanksi akan diinapkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Merah Mata selama satu minggu lamanya.

“Meraka yang tertangkap razia rutin ini kita data sesuai dengan domisli tempat tinggalnya, nah kalau memang kembali terbukti tertangkap tangan oleh petugas kita selama tiga kali berturtut-turut sangsinya akan kita inapkan selama satu minggu di lapas,’jelas Aris.
Dicontohkan Aris sangsi tegas berupa penahan selama satu minggu tersebut sudah diberlakukannya bagi Penjajah Seks Komersial (PSK) yang sering kedapatan ketangkap tangan oleh petugas Pol PP saat melakukan aksi transaksi penyakit masyarakat (pekat) tersebut.

“Contohnya sudah kita terapkan satu PSK yang berulang kali tertangkap oleh petugas kita saat meneglar razia, nah PSK ini sudah kita inapkan selama satu minggu di lapas perempuan,’kata Aris.

Nah, kata mantan kepala Kapala Bagian (kabag) Pemerintahan Pemkot Palembang ini, razia yang berlangsung dibawah guyuran hujan tersebut, berhasil menjaring 30 pelanggar perda yang diantaranya empat PKL, empat membuang sampah sembarang dan 22 orang tidak memiliki KTP.

“Bagi warga yang tertangkap tangan membuang sampah sembarangan, juga bagi yang tak punya KTP, serta pedagang kaki lima mereka bakal dikenakan sanksi. Yakni paling tinggi Rp 100-200 ribu untuk KTP dan membuang sampah sembarangan, serta Rp 100-250.000 untuk PKL,”jelas Aris.

Untuk razia yang hanya berlangsung selama pukul setengah 11.00-pukul 11.30 WIB tersebut, masih kata Aris diterjunkan sebanyak 100 personil yang disebar disetiap sudut jalan-jalan keramaian dipasar 16 Ilir.”Memang tidak lama karena terkendala hujan,”ungkapnya.

Seraya menambahkan pada tanggal 3 Maret mendatang Pol PP akan mengelar pemusnahan barang bukit sebanyak 6 ribu, botol miras yang kadar alkoholnya diatas 5 persen.(win)

Heritage Hotel Tetap Fungsikan Museum Tekstil


Palembang, SN
Rencana pihak pengembang PT Dika Karya Lintas Nusa untuk membangun eks museum tekstil dijalan Diponegoro menjadi Heritage Hotel tahun ini bakal berjalan lancar,pasalnya selain mendapat sinyal lampu hijau dari pemerintah kota (pemkot) Palembang pihak pengembang juga berjanji tetap akan melestarikan salah satu gedung cagar budaya tersebut.

Direktur PT Dika Karya Lintas Nusa Yaniarsyah mengatakan, pembangunan sendiri akan dimulai sekitar pertengahan tahun ini dan ditergetkan pengerjaanselama delapan bulan kedepan.

“Kita sedang menunggu izin pembangunan dari pemerintah kota dan kemudian akan memulai membangun pada pertengahan tahun ini, kita tergetkan enam sampai delapan bulan kedepan akan rampung selesai,”jelasnya usai paparan terkait rencana pembangunan hotel Heritage didepan walikota Palembang Selasa (28/2) di ruang rapat parameswara kota Palembang.

Gedung tua atau gedung cagar budaya tersebut, kata Yaniarsyah pembangunan tetap berpegang pada Prisnsip gedung yang dibangun pada tahun 1937 silam.

“ini adalah pembanguna konserfasi, jadi bangunan eks museum akan kita konserfasi seperti bentuk sebelumnya , pembangunan ini juga tidak lepas dari ahlinya yang kita datangkan secara khusus,”katanya.meski bebera bangunan tua yang terletak dipusat kota ini, sudah mendapat beberapa polesan seperti adanya bangunan baru yang tidak jauh dari gedung mesum tekstil itu, pihak pengembang akan tetap akan menggembalikan ke bangunan terdahulu.

“Selaian itu disana ada bangunan yg pertama museum teksitil tahun (1937) kalau sekarang sudah banyak bangunan yg baru, sudah riset dan akan dikembalikan ke bentuk yang lama. Sedangkan gedung kedua yang bersebelahan gedung tersebut yang pembangunanya berselisih beberapa tahunyakni 1945-1950itu akan menjadi geleri songket sebanyak dua lantai,”jelasnya.

Dan untuk tengah gedung bangunan baru yang dibangun tahun 1945-1950 tersebut akan difungsikan untuk aula pertemuan, meingat kota Palembang menjadi kota tujuan tempat diselengaraknya berbagai event internasional.

“Ditengahnya akan menjadi fungsion(aula) hall,kerana Palembang kita lihat menjadi tujuan acara-acara dunia, makanya perlu aula,”jelasnya. Saat disingung besaran dana untuk pembangunan heritage hotel, Yaniarsyah, belum merinci secara pasti.”Estimasinya bisa mencapai 100 M,’ungkapnya.

Sementara itu Walikota Palembang H Eddy Santana Putra mengatakan pembanguanan Heritage hotel agar lebih bisa memaksimalkan fungsi gedung cagar budaya tersebut.

“Diharapakan tidak merubah esensi bangunan serta fungsinya bisa lebih dimaksimalkan lagi,”jelas Eddy.

Menurut orang nomor satu di kota Palembang ini, museum tekstil merupakan cagar budaya dan harus dipertahankan.

“Pihak pengembang melakukan restorasi dibeberapa bagian bangunan untuk mengembalikan ke kondisi banguna seperti semula, dan menambah bangunan baru di belakang bangunan lama tapi kami berharap kondisi museum tetap terjaga karena itu merupakan cagar budaya,” tukasnya.(win)

Mapolres Empat Lawang Segera Dibentuk

Empat Lawang, SN
Harapan warga Empat Lawang memiliki Mapolres segera terwujud. Dari 27 usulan Polres di Mapolri, hanya 7 yang disetujui, termasuk diantaranya usulan Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati. "Alhamdulillah, usulan kita masuk dalam 7 yang disetujui," ujar Bupati H Budi Antoni Aljufri SE MM, kemarin.

Kata HBA, sebelumnya Kapolda Sumsel didampingi Kapolres Lahat paparan di Mabes Polri mengenai kesiapan, kebutuhan dan berbagai hal tehnis yang berkaitan dengan pendirian Mapolres. Nah, setelah menimbang hasil pemaparan tersebut Kapolri menyatakan usulan Empat Lawang disetujui. "Kita patut bersukur," imbuhnya.

Pemerintah menyambut baik dan siap memberikan dukungan penuh, saat ini pemerintah sudah menghibahkan lahan di jalan poros, persisnya di samping kantor KPU Kabupaten Empat Lawang. Kalaupun lahan yang disiapkan masih kurang pemerintah siap menambah sesuai kebutuhannya. Pun mengenai fisik Mapolres, pemerintah Empat Lawang siap menganggarkan dalam anggaran daerah dengan dukungan APBD Provinsi.

Sementara itu, Hendri warga Empat Lawang menyambut baik disetujuinya usulan Mapolres ini, menurutnya stabilitas keamanan di Empat Lawang hanya bisa dilayani oleh Polres, jika mengandalkan Polsek tidak akan maksimal sebab keterbatasan wewenang dan personil. "Insya Allah Empat Lawang bisa aman," ujarnya.

Sekedar mengingatkan, warga berkali mendesak Pembentukan Mapolres. Pasalnya hampir setiap hari terjadi kasus kejahatan, utamanya kasus penodongan sepeda motor. Keberdaan Polres saat ini tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan kebutuhan Empat Lawang yang sudah menjadi kabupaten definitif. (eko)

Kenaikan Tarif PDAM Dinilai Wajar


Muaradua, SN
PDAM Tirta Saka Selabung OKU Selatan berupaya meningkatkan pelayanan sehingga dalam rangka percepatan penyediaan air minum di OKU Selatan pihak manajemen dinilai wajar menaikkan tarif dasar PDAM.

Hal itu dijelaskan Jhon Kartajasa Direksi PDAM Tirta Saka Selabung OKU Selatan. "Guna mengatasi permasalahan yang terjadi pada PDAM secara gradual kenaikan tari air minum mendesak agar dalam melakukan pembenahan perbaikan teknis dilapangan lebih efektif. Sehingga diharapkan tidak ada lagi pandangan miring dari masyarakat terhadap kinerja PDAM," katanya.

Lebih lanjut dikatakan manajemen PDAM sebagai penyedia layanan terhadap konsumen, tentu memiliki keterbatasan, sehingga dalam hal kinerja bersifat terbuka dan menerima kritikan tentang PDAM sebagai bahan evaluasi.

""Kami akan merubah image PDAM yang kerap kali lamban dalam merespon keluhan pelanggan, seperti halnya air keruh dan berwarna kuning serta tersendatnya distribusi air. Maka sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut, kami menaikkan tariff dasar yang bervariatif. Hal itu diharapkan akan membawa perubahan yang lebih baik perusahaan daerah air minum kedepan, disamping terpenuhinya kebutuhan air bersih masyarakat, struktur organisasi tidak menyalahi peraturan perundangan yang berlaku,” jelasnya.

Terpisah Sarofi warga Tangsi menanggapi kenaikan tarif air tentu setuju dengan perbaikan pelayanan yang dijadikan alasan dan prioritas. Tetapi bila semua pihak serius terhadap perbaikan pelayanan sehingga penyesuaian tarif pasti didukung semua pihak.

"Bagaimana mungkin pengadaan water meter saja belum diperbaharui, kok tiba-tiba tarif naik,” jelasnya.

Menurutnya, penyesuaian tarif yang didahului penggantian water meter akan efektif membuat pemerataan pemakaian air dan penggunaan air menjadi efisien, oleh karena masih banyaknya daerah pelayanan PDAM yang belum maksimal terlayani air dengan alasan keterbatasan ketersediaan air baku.

"Maka dengan kenaikan struktur tarif yang baru PDAM harus pula ikut menentukan pola konsumsi dan penggunaan air baku untuk tiap pelanggan secara efektif dan efisien,” pungkasnya. (dan)

Gelap Gulita, Warga Muaradua Berharap Lampu PJU Dipasang

Muaradua, SN
Warga Kota Muaradua mengharapkan Pemerintah Daerah setempat memasang lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di sejumlah ruas jalan di pusat kota. Pasalnya, selama ini sejumlah ruas jalan di Muaradua gelap gulita. Meskipun sejumlah titiklokasi sudah terpasang lampu jalan, jumlahnya hanya sedikit dan tidak memadai. Itupun
sudah banyak yang padam tak terawat.

Samsidar (40) warga Tangga Batu Muaradua mengatakan, sebagaimasyarakat tentu akan merasa bangga dengan daerahnya sendiri jika sajapemerintah daerah merasa berkepentingan dan konsekuen memajukan daerah dengan memberikanpelayanan publik yang baik.

"Keberadaan PJU selain jumlahnya sedikit, kualitas Lampu Jalanyang ada juga jelek karena tidak terang. lampunya juga tidak bagus dan ketinggalan zaman,” katanya.

Menurutnya, selama ini suasana kota Muaradua memang hidup pada malam hari. “Namun hal itu karena banyaknya pedagang dan sejumlah pertokoan yang memang buka hingga malam hari. Kota Muaradua boleh dikatakan berdenyut hingga tengah malam hari,tetapi semua itu bukan hasil kerja pemerintah daerah, tetapi usaha masyarakat sendiri," ungkapnya.

Dia berharap pemerintah daerah setempat segera membuat terobosan untuk membuat wajah kota Muaradua menjadi lebih semarak jangan hanya pandai berjanji. "Salah satunya dengan mengupayakan pemasangan lampu jalan yang terang disepanjang jalan utama, baik kearah Mapolres dan sepanjang jalan utama keluar dan kedalam
kota Muara Dua,” pungkasnya. (dan)

PMI Prabumulih Sosialisasi di 6 Kecamatan

Prabumulih, SN
Ketua PMI kota Prabumulih beserta rombongan, Selasa (28/2) melakukan kunjungan kerja ke kecamatan Prabumulih Timur. Kunjungan ini dalam rangka sosialisasi rencana kerja dan program PMI kedepan.

Rencananya, kunjungan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Kota Prabumulih, Dra Hj Herawati Mkes akan dilakukan di enam kecamatan di Kota Prabumulih yakni, Kecamatan Prabumulih Timur, Prabumulih Barat, Prabumulih Utara, Selatan Rambang, Kapak Tengah, dan Kecamatan Cambai.

Kunjungan kali ini, di sambut langsung oleh Camat Timur, Eliyansyah dan Ketua PMI kota Prabumulih Timur, Yugas Wilis BSC, di ruang aula kantor Camat Timur.

Dalam sambutannya, Ketua PMI Prabumulih, Dra Herawati mengatakan maksud dan tujuan kunjungan kerja PMI Cabang kota Prabumulih di setiap Kecamatan untuk mensosialisasikan program kerja Palang Merah Indonesia (PMI) dan rancangan anggaran kerja PMI kedepanya untuk jangka pendek dan jangka panjang serta untuk membantu masyarakat kota Prabumulih pada umumnya dalam hal pendonoran darah.

"Rencananya kita juga akan melakukan bakti sosial, di antaranya bantuan bencana alam yang memang menjadi prioritas PMI selain pendonoran darah," kata Herawati.

Sementara itu, Camat Prabumulih Timur, Eliyansyah mengatakan saat ini pihaknya sudah memberikan tempat untuk kegiatan PMI di Kecamatan Timur. "Dan semoga program PMI di kota Prabumulih ini, bisa menyentuh masyarakat, khususnya dalam hal pendonoran darah," tandasnya. (and)

Terminal Belum Diserahterimakan, Dishub Belum Berani Tarik Retribusi

Indralaya, SN
Dengan alasan masih ada proyek yang belum dilaksanakan, terminal tipe B yang beralamat di Kelurahan Timbangan, belum diserahterimakan dari Pemprov Sumsel kepada Pemkab Ogan Ilir (OI).

Padahal, pembangunan proyek yang menelan dana puluhan miliar itu sudah memasuki tahap keenam. Akibatnya, aktivitas penarikan retribusi terhadap sejumlah jenis kendaraan angkutan umum belum dilakukan.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Telekomunikasi (Dishubkominfo) OI, Drs Mustarsyah melalui Kabid Sarana dan Prasarana Telekomunikasi dan Perkeretaapian, Nazori mengatakan, alasan belum diserahterimakan terminal tipe B ini karena masih ada proyek yang
belum dilaksanakan.

"Saat ini pihak Dishub masih menunggu, karena salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) Pemkab OI diharapkan dari penarikan retribusi," katanya, ditemui, Selasa (28/2).

“Memang masih ada proyek tambahan yang belum dilaksanakan, diantaranya pembangunan los pasar dan pagar yang diperkirakan menelan dana Rp 6 Miliar. Kita belum tahu kedua proyek itu dibangun, karena semuanya menunggu kucuran dana APBN,” tambah Nazori, seraya menambahkan bila pembangunan terminal telah menelan dana APBN sebesar Rp 43 Miliar.

Nazori juga menjelaskan, dengan belum diserahterimakannya terminal tipe B ke Pemkab OI, maka pihaknya belum bisa maksimal dalam penarikan retribusi bagi sejumlah jenis angkutan umum, seperti bus AKDP, mobil angkut dan sejenisnya.

“Selama ini hanya kendaraan jenis truk yang dipungut retribusinya, sementara mobil angkutan umum lainnya belum kita tarik akibat terminal itu belum diresmikan,” katanya.

Keinginan pihak Dishubkominfo, sambungnya, agar terminal itu segera diserahterimakan, karena juga berpengaruh terhadap pengecekan kelayakan jalan bagi angkutan umum tersebut.
“Sebab, bila terminal type B itu sudah diserahterimakan, maka semua kendaraan angkutan umum diharuskan masuk terminal dan disanalah petugas Dishub akan menarik
retribusinya. Kalau sekarang kita belum berani melaksanakannya,” pungkas Nazori. (man)

Perbaikan Hanya Tambal Sulam, Jalan Pagaralam-Lahat Kembali Rusak Berat

Pagaralam, SN
Jalan penghubung, Kota Pagaralam Kabupaten Lahat, hingga tembus ke Kabupaten Manna, Provinsi Bengkulu yang merupakan jalan provinsi yang kerusakannya diperbaiki dengan cara tambal sulam, saat ini kembali mengalami kerusakan.

Kepala Dinas PU Kota Pagaralam, Ir H Yunali, mengatakan setidaknya terdapat puluhan titik jalan lintas Pagaralam-Lahat yang mengalami kerusakan meskipun sudah dilakukan perbaikan dengan sistem tambal sulam, yaitu di Dusun Bandar, Lubuk Buntak, Kecamatan Dempo Selatan, dan Dusun Pelangkenidai, Karang Dalo Kecamatan Dempo Tengah, serta Dusun Pagaragung, Desa Ujanmas, Kerinjing, Gunung Agung Kecamatan Dempo Utara.

"Memang secara geografis daerah ini berada di perbukitan dan banyak jurang, sehingga sangat rawan longsor termasuk kerusakan akibat jalan kembali berlobang. Kalau musim hujan sebagian jalan yang berada di daerah rendah mudah tergenang air dan rusak aspal jalan terkelupas," kata dia, Selasa (28/2).

Dia menyatakan, selain itu 70 persen jalan provinsi yang berada di Kota Pagaralam tidak memiliki drainase, sehingga sering digenangi air dan mengakibatkan jalan menjadi cepat rusak. Apalagi, dalan kurun waktu Desember hingga Februari 2012 ini curah hujan cukup tinggi.

"Sekarang baru dilakukan perbaikan ringan, berupa tambal sulam untuk lubang-lubang kecil. Namun mengingat kondisi saat ini cukup banyak infrastruktur rusak sehingga tidak semua dapat dilakukan perbaikan oleh pihak Provinsi Sumsel," terangnya.

Namun demikian, kata Yunali pula, guna mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana alam, Pemkot Pagaralam sudah melakukan kerja sama dengan Polres dan Dishub setempat dan sudah membentuk tim, untuk melakukan penanggulangan jika suatu saat bencana alam benar-benar terjadi.

"Daerah paling parah rusak jalannya berada di tiga tempat di wilayah Kota Pagaralam, selain rawan terjadi bencana longsor dan jalan yang sempit, yaitu di kawasan Liku Endikat dan Kawasan Liku Lematang Indah," kata dia.

Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kota Pagaralam, Drs H Agustiar Effendi mengatakan beberapa daerah di wilayah Pagaralam, seperti kawasan Liku Endikat, kawasan Liku Lematang Indah, dan Kawasan Gunung Dempo pada musim hujan ini rawan terjadi longsor, sehingga akan menimbulkan gangguan terhadap kelancaran lalu lintas.

"Sebagai langkah antisipasi terutama pada daerah-daerah yang merupakan jalur transportasi utama, kami telah bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Dinas Pekerjaan Umum, Pemkab Lahat, dan Polres Kota Pagaralam untuk lebih waspada dan siaga," katanya.

Kemudian, jika terjadi longsor dijalur utama Pagaralam Lahat pihaknya bekerjasama dengan Dinas PU Kota Pagaralam dan Satlantas Polres Kota Pagaralam telah menyiagakan anggota dan beberapa alat berat. Hal ini agar lalulintas yang ada dapat aman tanpa ada hambatan. Kemudian, untuk mengalihkan jalur pihaknya juga telah memantau beberapa jalur alternatif yakni Simpang Mbacang Kota Pagaralam-Selawi Kabupaten Lahat.

"Mengenai rawannya Kota Pagaralam akan bencana longsor dari jauh-jauh hari kita telah menyiagakan alat berat berupa ekskavator dan bloder. Kemudian, jika alat-alat yang ada tersebut nantinya tidak dapat digunakan pihaknya akan meminta bantuan kepada pihak UPTD PU Lahat," katanya. (asn)

Daftar Tunggu Haji Capai 1.000 Orang

Pagaralam, SN

Daftar tunggu calon haji, Kota Pagaralam, yang sudah masuk ke Kantor Kementrian Agama, setempat, mencapai 1.000 orang hingga Februari 2012.

"Memang warga yang sudah mendaftar untuk berangkat menunaikan ibadah haji cukup banyak sementara kuota cukup terbatas, terhitung Desember 2011 sudah mencapai 771 orang, kini bertambah mencapai 1.000 orang, sementara jatah untuk Pagaralam cukup terbatas," kata Kepala Kementrian Agama, Kota Pagaralam, H Muhammad Asri, Selasa (28/2).
Ia mengatakan, membludaknya pendaftar haji tentunya akan berpengaruh dengan peningkatan daftar tunggu, bahkan untuk 1.000 orang warga yang sudah mendaftar baru bisa diberangkatkan semua hingga 2021 mendatang.

"Kalau berpedoman dengan data tersebut baru bisa diberangkatkan semua 2021 mendatang, karena setiap tahun kuota haji untuk Pagaralam selalu dikurangi, dan tidak sebanding dengan jumlah yang ingin menunaikan ibadah haji," ungkap dia.

Kemudian, kata dia, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya agar kuota haji bisa ditambah sekitar 30 persen agar daftar tunggu tidak terjadi penumpukan.

"Namun hingga kini belum ada tanggapan baik dari Kantor Wilayah (Kanwil), Kementrian Agama, Sumsel, dan Kementrian Agama pusat," ungkap dia.

Untuk memperlancar proses pendaftaran calon haji, Kementrian Agama, Kota Pagaralam, mulai 2017 membuat kebijakan dengan memberlakukan pendaftaran melalui Kantor Urusan Agama (KUA).

“Ketentuan ini dilakukan untuk mempermudah pendataan dan kelancaran perlengkapan administrasi, namun data online tetap diberlakukan di Kementrian Agama. Perbedaan tahun 2017 dalam penerimaan CJH melibatkan KUA di lima kecamatan di Kota Pagaralam,” ujar dia.
Ditambahkan Asri, memang untuk kuota jamaah haji diseluruh dunia dibatasi sehingga ini berpengaruh dengan ketersediaan kuota untuk Indonesia khususnya daerah termasuk Pagaralam.

"Kalau mereka mau cepat gunakan haji plus, hanya saja biayanya tinggi dan fasilitas yang diberikan juga lebih mewah," ungkapnya.

Wakil Walikota Pagaralam, Hj Ida Fitriati, meminta kepada Kementerian Agama setempat, mencari solusi terbaik dalam pelaksanaan pendaftaran calon haji sehingga tidak menimbulkan persoalan baru.

“Kita menginginkan kedepan sistem pendaftaran haji bagi masyarakat Kota Pagaralam, jauh lebih baik dari sebelumnya, bukan berarti sebelumnya tidak baik, namun harus terus dievaluasi dengan melahirkan kemudahan dan tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat dalam menunaikan ibadah haji," ungkapnya. (asn)

Andrie Wongso: Sukses Bukan Kebetulan dan Keberuntungan

Muara Enim, SN
Sukses bukan sebuah kebetulan ataupun keberuntungan. Melainkan, untuk mencapainya harus melalui usaha, komitmen dan pengorbanan. Pernyataan tersebut di sampaikan oleh motivator ternama Indonesia Andrie Wongso dalam acara Temu Mitra Coorporate Social Responsibility (CSR) PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Selasa (28/2), di Gedung Serba Guna (GSG) Lantai 4 Kantor PTBA Tanjung Enim.

Menurut Andrie, hidup maju, sukses dan sejahtera adalah hak semua orang yang mau berjuang. Seseorang yang memiliki mental yang 'miskin' akan sangat membahayakan bagi kehidupan dirinya, orang di sekitar dan juga lingkungannya. Negara yang memiliki masyarakat bermental 'miskin' maka akan sulit untuk maju.

“Untuk dapat sukses, maka dibutuhkan usaha. Keberhasilan tidak dapat di raih secara instan, namun harus melalui sebuah rangkaian proses. Bila kita malas maka, kemiskinan tidak akan bisa dirubah," ujar Andrie.

Lanjutnya, untuk dapat sukses maka dibutuhkan keberanian, komitmen, pengorbanan dan kegigihan. Dalam hal ini, pola pikir seseorang akan sangat menentukan hasil akhir. Pola pikir yang buruk akan mendatangkan hasil yang negatif. Sebaliknya, berpikir baik maka akan melahirkan sikap yang benar dan positif.

Dia menceritakan pengalamannya, sebagai anak yang lahir dari keluarga miskin, ia hanya mampu bersekolah sampai kelas IV SD dan tidak tamat. Namun, dengan mimpi-mimpi yang tinggi, kesungguhan, disiplin serta tekad yang besar, dirinya mampu meraih kesukseskan hingga saat ini.

"Saya tidak tamat SD. Tapi saya bisa sukses. Sebab,dengan disiplin dan kerja keras semua akan bisa diwujudkan," tegas dia.

Namun demikian, kata dia, dirinya tidak pernah beranggapan kalau sekolah itu tidak penting. Sebab, untuk membangun daerah dengan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing dengan bangsa luar maka dibutuhkan orang-orang yang berpendidikan.

"Sekolah itu sangat penting, karena negara ini membutuhkan orang-orang yang cerdas dan berpendidikan," imbuhnya.

Sementara itu, Senior Manager (SM) Penambangan PTBA Syafrullah Prabu menuturkan, kegiatan ini diikuti oleh sedikitnya 400 peserta dari mitra CSR PTBA. Dalam hal ini, pihaknya sengaja mengundang motivator ternama Indonesia Andrie Wongso untuk dapat menularkan semangat dan rahasia kesuksesan bagi para mitra CSR ini.

Hal ini juga sesuai dengan tema yang diambil yakni 'Dengan Silahturahmi Kita Tingkatkan Keberhasilan menuju UKM Sejahtera Mandiri dan Berwawasan Lingkungan.

"Dengan motivasi yang disampaikan oleh bapak Andrie Wongso ini, kami ingin para mitra CSR PTBA ini dapat lebih termotivasi untuk bisa lebih maju dan sukses," ungkapnya. (yud)

HUT ke-5, Hanura OKI Santuni Veteran

Kayuagung, SN
10 orang veteran dan 18 anak yatim piatu menerima santuan berupa uang tunai dari DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) OKI, Selasa (28/2). Santunan diberikan dalam rangka memperingati HUT ke-5 Hanura dan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, dalam moment yang sama di Sekretariat DPC Partai Hanura OKI juga dilakukan bhakti sosial berupa donor darah, kesenian tradisional Dul Muluk dan tausiyah. Tampak hadir pengurus DPC dan PAC Hanura se-OKI serta ratusan warga setempat.

Juni Alpansuri SSi selaku Ketua DPC Hanura OKI mengatakan, HUT ke-5 Hanura yang diperingati bersamaan maulid nabi dilakukan partainya ini untuk memacu semangat para kadernya, meningkatkan kebersamaan, konsolidasi untuk pemenangan Pemilu 2014 mendatang.

”Hanura juga memberikan perhatian kepada sesama berupa uang santunan kepada veteran, anak yatim, dan yatim piatu,”katanya sembari mengajak semua kader untuk meningkatkan solidaritas kepada sesama manusia dan meningkatkan disiplin semua kader.

Diceritakannya, meskipun saat ini Hanura seperti bayi karena baru berusia 5 tahun namun dapat diterima dengan baik di masyarakat. Buktinya pada Pemilu 2009 lalu yang saat itu usia Hanura baru 2 tahun, namun untuk di OKI bisa meraih 4 kursi di DPRD OKI.

Drs Nazaruddin Badar selaku Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Hanura OKI menambahkan, Pemilu 2014 memang masih cukup lama dinanti namun pihaknya punya impian besar. Tak tanggung-tanggung, 10 kursi di DPRD OKI merupakan target partai ini pada Pemilu nanti.

Upaya yang akan dilakukan kata dia, menggelar kegiatan kemasyarakatan seperti bhakti sosial, sosialisasi partai meskipun hingga sekarang pihaknya belum membuat jadwal atau agenda itu. Setiap kecamatan di OKI yakni 18 kecamatan akan dibentuk Bappilu, memberikan pembekalan kepada kader di kecamatan untuk menjadi juru kampanye. (iso)

Foto: Ketua DPC Hanura OKI memotong nasi tumpeng

Pemerintah Diminta Turun Tangan


* Terkait Anjloknya Harga Sayur Mayur dan Buah-buahan

Palembang, SN
Harga sayur mayur dan buah-buahan di beberapa kabupaten dan kota di Sumsel saat ini turun drastis, akibatnya petani harus menanggung kerugian yang tidak sedikit. Anjloknya harga sayur mayur ini, disinyalir akibat waktu panen di beberapa daerah yang dilakukan bersamaan dan banyaknya sayur mayur yang datang dari luar.

Seperti yang terjadi di Kota Pagaralam, harga beberapa sayur-mayur dipasar tradisional, mengalami penurunan hingga lebih dari 100%. Seperti terong panjang, semula Rp3000/kg langsung merosot menjadi Rp500/kg. kemudian, sawi yang awalnya Rp2000/kg, turun menjadi Rp1000/kg.

Menanggapi ini, Anggota Komisi II DPRD Sumsel, Ir Holda menilai, pemerintah daerah (Pemda) dalam hal ini Pemprov Sumsel dan pemerintah daerah setempat harus segera turun tangan. Tujuannya, agar kerugian petani tidak terlalu besar dan harga tidak turun drastis.

“Jadi, dengan adanya turun tangan pemerintah, mudah-mudahan para petani bisa menghadapi keadaan seperti ini. Apalagi sekarang, cuaca sedang musim hujan, jadi sayur-sayuran itu cepat rusak. Kemudian, petani itu pada posisi panen raya serentak,” ungkapnya, ditemui Selasa (28/2).

Menurut Holda, anjloknya harga sayur mayur itu, salahsatunya akibat adanya panen raya yang terjadi dalam satu siklus, otomatis, dengan melimpahnya hasil panen raya tersebut, harganya pun ikut 'panen' juga.

Holda berharap, kedepan petani harus mengatur musim tanamnya. jadi kalau daerah satu panen terong, maka daerah yang lain panen cabe, jadi ada sistem pertanian yang bergilir.

Selain itu, saat ini pihaknya juga sudah berfikir bagaimana menciptakan industri hilirnya, bukan hanya industri hulunya saja. “Misalkan, produksi cabe sudah banyak, bagaimana dibangun juga industri kecil untuk produski cabe yang sudah ditumbuk atau yang lainnya. Tapi yang paling penting itu tanaman untuk pasca panennya, jadi tanaman dari hasil produksi itu sedikit dapat bertahan lama, dibanding dengan hasil panen yang langsung dijual dengan harga yang murah,” bebernya.

Senada, Wakil Ketua DPRD Sumsel, MA Gantada, mengatakan jika memang pemerintah ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani, maka pemerintah harus ikut campur tangan dalam pengendalian harga dan sistem distribusi.

“Kemudian dibuatkan dalam bentuk-bentuk yang lain, hingga hasil panen sayur tersebut bisa awet. Itu (harga anjlok) juga terjadi pada buah-buahan yang panennya musiman seperti duku, rambutan dan sebagainya,” jelasnya.

Menurutnya, kalau semua pihak mau meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat petani, yang perlu diperhatikan itu adalah produksi atau kemampuan produksi petani dan kemampuan menjualnya.

“Dari sisi produksi, masyarakat petani di Pagaralam kita lihat sudah cukup. Tapi sekarang bagaimana dengan kemampuan menjual, ada dua faktor, yakni pengaruh harga pasar dan dari barang produksi itu karena ada hukum pasar, semakin banyak barang maka akan semakin turun harga, kalau permintaan banyak dan barangnya banyak,” pungkasnya. (awj)

Panja Batal, LSM Desak 'Uda' Dicopot

Baturaja, SN
Angan konsorsium LSM Kabupaten OKU membawa persoalan debu Semen Baturaja ke Panitia kerja (panja) Komisi II DPRD OKU berakhir kandas, Senin (27/2). Selasa (28/2) mereka balik mendesak Bupati OKU Drs H Yulius Nawawi untuk segera mencopot 'Uda' salah satu pejabat penting di OKU yang dinilai berperan menjadi 'biang' kegagalan itu karena dianggap tidak berpihak dengan rakyat sebagai korban debu .

Konsorsium LSM (persatuan puluhan LSM) Kabupaten OKU pimpinan Dewantara Jaya SP bersama sejumlah rekannya Selasa (28/2) sengaja datang ke pemkab OKU untuk menghadap Bupati Drs H Yulius Nawawi mendesak 'uda' dicopot dari jabatanya sebagai salah satu kepala bagian di setda OKU yang dinilai punya peran penting dalam kegagalan dibentuknya Panitia kerja (panja) komisi II DPRD OKU pimpinan Malkomar du’i SH, sayangnya Bupati sedang dinas luar, sedangkan Wakil Bupati Drs H Kuryana aziz memimpin rapat hingga siang, begitu juga Sekda Drs H Umirtom sedang ada urusan penting.

"Persoalan debu semen Baturaja yang menjadi keluhan warga di ring I ini sengaja kami bawa ke komisi II DPRD OKU untuk dibentuk panitia kerja supaya masyarakat paham apa penyebab debu yang dimuntahkan dari PTSB ini, realisasinya Senin (27/2) kemarin rapat antara PTSB dan komisi II berikut konsorsium LSM digelar, tapi hasilnya pertemuan itu tak lebih sebagai ajang 'cari muka' oknum dewan yang belakangan diketahui sudah diatur sampai berakhir di rumah makan salah satu anggota dewan kawasan sukajadi, kami cukup bukti jika “uda” sejak sore hingga pagi sebelum rapat yang di gelar komisi II sudah melakukan loby terlebih dahulu dengan ketua komisi Malkomar du’i dirumahnya, bahkan pada saat peretemuan di DPRD “uda” ikut hadir di situ, yang kami pertanyakan posisi pejabat ini tidak ada korelasinya dengan persoalan yang akan dibahas, bahkan kedatangan 'uda' tidak di undang oleh komisi II," papar Dewantara jaya.

Sementara 'uda' yang dikonfirmasi menyangkut persoalan ini mengaku punya niat baik ingin ikut menyelesaikan persolan karena tempat tinggalnya juga ikut menjadi korban debu.

"Masya allah, kalaupun saya ikut kerumah Malkomar hanya disebabkan kekerabatan saya dengan Husin, tidak sedikitpun niat saya untuk menggagalkan rencana mereka, kedatangan saya juga di DPRD tak lebih sekedar ingin tau persoalan yang sebenarnya kenapa tidak kunjung usai sebab tempat tinggal saya juga masuk dalam lingkaran Ring I yang mereka persoalkan itu, kalaupun ada desakan saya harus di copot dari jabatan kepala bagian terserah pimpinan yang punya wewenang, bagi saya hidup ini hanya nilai kebaikan saja, jangankan jabatan nyawapun kita harus pasrahkan pada yang kuasa,” terang uda. (had)

Kasus Wisma Atlet Makin Meluas, SBY Harus Tegas


Oleh Agus Harizal Alwie Tjikmat

PARTAI Demokrat yang saat ini tengah berkuasa dan sepanjang sejarahnya selalu baik-baik alias sangat santun, akhirnya harus menelan pil pahit. Petinggi PD akhirnya harus hilir mudik pengadilan karena tersandung kasus korupsi wisma atlet SEA Games. Seperti hari ini, lanjutan sidang akan meminta keterangan Angelina Sondakh Rosa Manulang.
Tak hanya itu Andi Malarangeng juga harus duduk di kursi sidang, walaupun hanya sebatas saksi. Sebelumnya sudah ada mantan Bendahara Umum PD M Nazaruddin.
Hanya untuk dingat, padahal selama ini Presiden sebagai Pembina PD selalu menyatakan di garda terdepan untuk pemberantasan korupsi.
Kini kasus wisma atlet terus berkembang, meluas dan banyak korbannya. Bahkan KPK akan mengusut tiga menteri yang minta fee ke Rosa. Tentu pertanyaan mengarah ke penguasa, ada apa ini? Mengapa lingkaran kekuasaan banyak yang terlibat maling uang negara.
Untuk mengingatkan dan menyegarkan ingatan, dua kader Demokrat yaitu Angelina Sondakh dan Muhammad Nazaruddin diduga terlibat korupsi Wisma Atlet Sea Games di Palembang. Angelina Sondakh diduga pernah meminta komisi atas golnya proyek itu sekitar Rp 200 miliar.
Sementara Bendahara Partai Demokrat Nazaruddin diduga menerima suap Rp 25 milyar terkait proyek tersebut.
Sejak kasus korupsi Wisma Atlet menyeruak dan diduga keras melibatkan kader Partai Demokrat, partai penguasa tersebut sudah menyiapkan sanksi bagi kadernya yang terlibat korupsi. Tetapi kenyataannya, sanksi untuk kader partai tersebut diberikan sangat hati-hati dan pelan-pelan. Harusnya partai yang saat ini berkuasa harus tegas untuk pemberantasan korupsi ini. (***)

Press

My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.