Selasa, 18 Oktober 2011

Harga Cabai Naik Tajam Rp 40.000/Kg

Pagaralam, SN
    Harga  cabai merah di pasar tradisional, Kota Pagaralam, mulai mengalami kenaikan cukup tajam dari Rp20.000 menjadi Rp40.000 per kilogram.  Seperti di pasar Nendagung dan Seghepat Seghendi, harga cabai seperti cabai merah mengalami kenaikan antara Rp15.000- Rp20.000 per kilogram (kg) dan peredarannya juga terbatas. Demikian pantauan, Senin (17/10).
    "Harga cabai merah dan hijau memang mengalami kenaikan drastis, hal ini akibat terbatasnya stok dan petani cabai banyak mengalami gagal panen akibat serangan hama yang dialami petani lokal," kata Robet, agen cabai di Pagaralam.
    Menurutnya, untuk saat ini stok mulai berkurang karena petani sebagai pemasok utama pasar lokal hanya sebagian kecil saja panennya yang berhasil karena kondisi cuaca kemarau dan banyak serangan hama.
    Dia mengatakan, dua hari sebelumnya harga cabai naik dari Rp20.000 menjadi Rp25.000 per kg hingga akhirnya mencapai Rp40.000 per kg.
    "Meskipun Pagaralam daerah penghasil sayuran terbesar di Sumsel, tapi belum mampu memenuhi kebutuhan daerah ini," ungkap dia.
    Biasanya cabai, kata dia, banyak masuk dari luar seperti Palembang, Curup Bengkulu dan dari Lampung. Namun saat ini mulai berkurang sejak terjadi kemarau panjang.
    "Foktor inilah yang membuat harga cabai di Pagaralam naik," ungkap dia.
    Kepala Dinas Pertanian dan Hultikultura, Jumaldi Jani,  mengatakan saat ini petani Pagaralam banyak menanam sayuran jenis lain sehingga cabai mulai berkurang dan petani ada yang beralih menanam padi.
    "Memang saat ini setiap hari Pagaralam hanya mampu menghasilkan 400 kg-600 kg cabai, sementara kalau dalam kondisi normal mencapai 1 ton hingga 1,5 ton," ungkapnya.  
    Dikatakanya, modal menanam cabai cukup besar termasuk resikonya juga, 1/4 hektare biaya pengolahan bisa mencapai Rp20 juta. "Belum tentu berhasil, faktor alam ancaman paling berat bagi tanaman cabai, seperti cuaca dan hama," ungkap dia.
    "Ada juga sebagian petani trauma dengan kegagalan akibat cuaca kurang mendukung," tambahnya. (asn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Press

My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.