Pemilik SPBU Patih Galung Prabumulih Lepas Tanggung Jawab
Prabumulih, SN 
    H Alwie Tjikmat, warga Bandar Jaya Blok E No Lahat,  yang merupakan orang tua kandung Pimpinan Redaksi Surat Khabar Harian Suara Nusantara, Minggu (18/3) sekitar pukul 11.30 WIB sekujur tubuh dan mukanya terkena muncratan minyak bensin ketika mengisi bahan bakar di SPBU 24311125 Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Timur, bahkan kedua bola korban terasa perih akibat terkena minyak bensin tersebut.
 
  Mata Alwir Tjikmat harus dikenakan ke air di kamar mandi akibat kejadian itu. Sampai semalam ia masih merasa perih dan berobat ke dokter. "Saya sangat khawatir dengan mata saya. Untung tak ada percikan api, saat kejadian," terangnya.
   Kronologos kejadian berawal saat petugas SPBU Bahtiar(23) yang  statusnya masih  training  warga Patih  Galung  RT 02 RW 03 No 15 hendak mengisikan minyak bensin ke mobil  korban. Namun tiba-tiba selang minyak yang Bahtiar gunakan macet yang kemudian ditekan-tekannya.
   
Lalu tiba-tiba minyak bensin langsung muncrat mengenai sekujur tubuh dan muka  korban. Akibatnya  perjalanan  korban  yang  akan  menuju  Kota Lahat sempat terhenti sekitar beberapa jam.
 
  Sementara itu Pemilik SPBU Patih Galung, Boman yang tinggal pas di samping SPBU saat dikofirmasi mengatakan, pihaknya tidak bertanggung jawab akan kejadian tersebut dan menyarankan korban untuk meminta tanggung jawab dari Bahtiar. "Maaf Pak   kalau mau menyelesaikan masalah ini  jangan dengan saya, langsung saja dengan petugas saya dan saya tidak akan bertanggung jawab dalam masalah ini, sembari menyarankan menemui orang tua dari Bahtiar guna menyelesaikan masalah ini," ujarnya.
 
  Dalam hal ini pemilik SPBU nampaknya lepas tangan akan kejadian ini, melihat kesalahan yang terjadi bukan human error melainkan kesalahan terjadi akibat alat yang dioprasikan tidak bekerja secara baik hingga mengakibatkan karyawan SPBU tersebut kesulitan mengoperasikannya
 
  H Alwie Tjikmat sat diwawancara mengatakan, dirinya tidak menuntut banyak nahun hanya berharap pihak manajemen dari SPBU tidak terkesan lepas tangan akan masalah ini. "Saya tidak minta banyak, saya hanya ingin pihak SPBU terutama pemilik mempunyai itikad baik, karena ini menyangkut pelayanan. Seharusnya karyawan yang dalam traning didampingi oleh yang senior. Ini menyangkut nyawa  orang," tegasnya.
 
  Selain itu  Alwie Tijkmat berharap, kejadian ini tidak terulang kembali, mengingat hal tersebut sangat berbahaya. "Saya berharap ini tidak terulang lagi karena hal ini membahayakan nyawa apabila terjadi lagi dikemudian hari," harapnya.
 
  Bahtiar sendiri saat dikomfirmasi  kemarin mengatakan dirinya mengakui kesalahan yang dia lakukan dan siap bertanggung jawab apa bila terjadi suatu hal nantinya terhadap korban. "Aku ngakui  salah Pak, tapi  aku lah  minta maaf sebelumnyo dengan korban, jujur  Pak   bukan  unsur  kesengajaan  dalam masalah  ini, sebab pas aku nak ngisi minyak bensin ke mobil korban, selang macet jadi aku tekan tekan kunci  noselnyo, tibo-tibo minyak bensin langsung keluar  dan  muncrat  langsung  k ebadan dan  muko korban pak," terangnya.
    
  Usai kejadian lanjut Bahtiar, dirinya langsung mengajak korban ke Mushola sebab di situ  ada air wudhu untuk mencuci  dan  membersihkan baju, celana dan muka korban yang  kena minyak bensin. "Dan dalam masalah ini  saya akan  bertanggung jawab sepenuhnya  dengan korban kalau kedua mata korban mengalami kerusakan apalagi kalau  harus  masuk rumah sakit untuk  check mata,  pokoknya  saya siap  bertanggung jawab  pak nantinya," ungkapnya. (and)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar