Muaradua, SN
    Sejumlah masyarakat nelayan danau Ranau mendesak pemerintah setempat melaksanakan  Restocking (Penebaran Benih Ikan). Lantaran nelayan resah akibat hasil tangkapan ikan minim sebagai  imbas pencemaran belerang dampaknya puluhan ton mati mendadak beberapa bulan lalu. 
 
  Minimnya hasil tangkapan menurut Risdianto ketua pemuda desa Way Wangi mengalami  penurunan tangkapan nelayan setempat semenjak beberapa tahun terakhir terlebih lagi setelah Danau Ranau tercemar belerang Gunung Seminung puluhan ton ikan mati mendadak, sangat disayangkan pemerintah dalam hal ini Dinas Perikanan Dan Peternakan setempat tidak berinisiatif  melakukan normalisasi danau dengan melakukan restocking.
  
 ”Sudah lama tidakpernah lagi diadakan penebaran benih ikan di Danau Ranau, kalau
dulu tujuh tahun lalu pernah dilakukan beberapa kali tapi kenapa sekarang tidaklagi,” kata Risdianto dengan nada kecewa.
    Terpisah  Bahyun Bahren Ketua DPC LSM Ratu Adil Indonesia OKU Selatan  saat dibincangi  mengatakan, kebutuhan akan konsumsi ikan khususnya untuk memenuhi kebutuhan lokal yang selama ini dikonsumsi masyarakat Ranau dan sekitarnya  adalah  hasil yang dilakukan nelayan melalui kegiatan penangkapan ikan di perairan umum Danau Ranau menggunakan jenis alattangkap yang bersifat tradisional sangat terbatas kwantitasnya.
  
 “Hal ini perlu diupayakan pemerintah  dalam hal ini Dinas Perikanan dan Peternakan jangan tutup mata perlu dilakukan tindakan bijak dengan adanya pengelolaan dalam Bentuk Restocking sebagai salah satu  upaya kegiatan perikanan dalam memanfaatkan
sumber daya secara berkesinambungan,” tuturnya.
  
 Menurutnya, menurunnya sumber daya perairan umum Danau Ranau sebagai akibat terjadinya penurunan tingkat produktifitas perairan, dan produksi ikan serta hilangnya beberapa spesies endemik sehingga sebagai dampak negatif lanjutannya adalah menurunnya daya dukung perairan.
 
  “Oleh karena itu perlu mendapat perhatian yang serius oleh Pemerintah daerah untuk segera melakukan suatu tindakan, dengan melakukan restocking. Hal ini dilakukan sebagai
bentuk pengendalian utamanya menambah produktivitas tani nelayan setempat,” pungkasnya. (dan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar