Jumat, 02 Desember 2011
Palembang Kurang Guru SD & SMK
Palembang, SN
Penyebaran guru di Kota Palembang belum merata. Karena ada sekolah yang kelebihan guru sementara di sisi lain malah sekolah tersebut kekurangan guru. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Palembang Riza Fahlevi, kemarin.
Dijelaskannya, fakta tersebut merupakan hasil pendataan dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Palembang bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat. Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih kekurangan tenaga pengajar.
“Kelebihan tenaga guru banyak di SMP dan SMA,”jelasnya.
Dijelaskannya, kebutuhan guru termasuk kepala sekolah di 55 SMP negeri di Palembang sebanyak 1.967 orang. Hasil pendataan, guru SMP negeri sekarang sebanyak 2.466 orang atau kelebihan 499 orang.
Sementara jumlah guru di 22 SMA negeri sebanyak 895 orang. Kini terdata ada 1.221 guru sehingga kelebihan 326 orang.
Di sisi lain, ujar Riza, dari kebutuhan 4.292 guru di 268 SD negeri, sekarang terdata 4.187 orang guru, ada kekurangan 105 guru lagi. Untuk tenaga guru dan kepala sekolah untuk SMK Negeri, dibutuhkan sebanyak 690 orang, baru tersedia 544 kurang 146 orang.
“Biasanya sekolah yang kelebihan guru adalah sekolah favorit atau sekolah yang lokasinya strategis di tengah kota,” ungkapnya.
Sebaliknya, mayoritas sekolah yang berada di pelosok dan bukan tergolong sekolah favorit, kekurangan guru. “Tapi dengan pendataan ini kita bisa mengetahui berapa kebutuhan dan kekurangan guru di Palembang,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang Agus Kelana mengatakan, pihaknya akan memberi pelatihan kepada guru yang jumlahnya berlebih.
”Jadi mereka bisa membantu mengajar di sekolah yang masih kekurangan tenaga pengajar sesuai dengan mata pelajaran mereka,” ujarnya.
Tapi hal tersebut dikatakannya, akan dikoordinasikan lebih dulu dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. “Kita akan usulkan ke Menpan. Mudah-mudahan rencana ini bisa diterima, jadi kita bisa menyosialisasikan,” pungkasnya.(***)
Festival Danau Ranau ke-XVIII Meriah
Muaradua, SN
Festival Danau Ranau (FDR) ke-XVIII 2011 berlangsung meriah, sehingga menarik minat masyarakat. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari dari 1 Desember hingga 4 Desember menghadirkan berbagai kesenian berbagai tari-tarian, serta kesenian lainnya. Bahkan juga digelar bazar yang menawarkan produk unggulan kerajinan tangan yang ada di OKU Selatan, souvenir dan sebagainya.
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dalam amanatnya yang dibacakan Bupati OKU Selatan H Muhtadin Sera’i mengatakan, selain mempromosikan kepada masyarakat luas, kegiatan FDR ini juga untuk lebih mempromosikan lokasi-lokasi yang menjadi objek wisata Sumatera Selatan, khususnya Kabupaten OKU Selatan.
Sementara Kementrian Pariwisata pusat dalam amanatnya , mengatakan perhelatan FDR XVIII OKU Selatan, tidak hanya mempromosikan keindahan danau ranau di dalam negeri tetapi juga mancanegara.
”Dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat baik terhadap pengembangan maupun memberdayakan potensi pariwisata yang ada di OKU Selatan ini,” katanya.
Ia pun berharap daerah paling ujung Sumatera Selatan ini kaya akan sumber alam, terutama potensi Danau Ranau sehingga perlu digali dan dipercantik lagi untuk mampu menjadi daerah pariwisata yang potensial. (dan)
Gebyar Tahun Baru Islam Kurang Semarak
* Tahun Baru Hijriyah Kita rayakan dengan Pesta dan Hura Hura
Banyuasin, SN
Bupati Banyuasin Ir H Amiruddin Inoed mengingatkan umat Muslim saat ini agaknya lebih menyemarakkan gebyar tahun baru Masehi ketimbang perayaan tahun baru hijriyah, hal ini dapat dilihat ketika penyambutan tahun baru masehi masyarakat lebih suka menghabiskan waktu menunggu pergantian tahun baru masehi pukul 00.00 wib dengan menabuh petasan.
Hal ini dikatakan bupati saat membuka acara perayaan tahun baru Hijriyah 1433 H di masjid Al Amir Jalan Sekojo komplek pemkab Banyuasin Kamis (1/12).
Amiruddin mengatakan, tahun baru 1432 Hijriyah telah bersama dilalui, dan kini telah diperingati lagi tahun baru 1433 Hijriyahdengan hiruk pikuknya, lika-liku kehidupan yang telah dijalani tahun lalu semoga tahun baru ini lebih baik
Diungkapkannya, peristiwa hijrah (Pindah,red) yang pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW bersama sahabat Abubakar RA pindah dari Mekah ke Madinah karena keadaan yang tidak menguntungkan untuk mempertahankan Agama Allah SWT yakni Islam.
Nabi bersama beberapa orang sahabatnya Hirah pindah, dari Mekah ke Madinah zaman nabi dengan mendirikan masjid pertama saat Islam baru dimulai masjid yang diberi nama masjid Quba dari situlah pertama kali nabi mengajak shalat jum’at dan khubah pertamanya.
Sementara KH Solihin Hasibuan dalam tausiahnya mengatakan, hijrah nabi SAW untuk mempertahankan iman. Saat itu masjid petama yang dibangun adalah masjid Quba yang bertujuan uantuk menyatukan antara kaum Muhajirin dan kaum anshar.
Dari da’wahnya di kota Madinah nabi kemudian membangun masjid kedua yakni masjid Nabawai barang siapa yang sholat masjid Nabawi tersebut akan dilipat gandakan pahalannya.
Nabi menyatukan antara iman kaum muhajirin dengan kaum anshar di masjid yang didahului oleh keimanan para sahabat muhajirin tercintanya.Keimanan para sahabat muhajirin dan kecintaannya pada Nabi SAW seperti ditunjukan oleh sahabat Abu Bakar Assidiq dan Ali SA.
Abu Bakar menyanggupi menyiapkan kendaraan untuk Nabi SAW untuk hijrahnya Nabi SAW sudah saya siapkan dua kendaraan untuk rosul hijrah, bagaimana imannya Ali Bin Abi thalaib, kepada nabi SAW siap menggantikan tidur saat rumah nabi SAW dikepung kafir qurais.
Ketua DPR Banyuasin H Agus Salam mengatakan, dengan pergantian tahun berarti usia berkurang, dengan berkurangnya usia dan berganti tahun mari tingkatkan amal ibadah, berbuat dan berpikir untuk amaa kebaikan.
“Tanpa kita sadari pula bahwa usia kita sudah berkurang, maka bersama-sama menju kebaikan dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT,” kata Agus Salam. (sir)
Lubang 'Mengangah' Ancam warga
Keluang, SN
Lubang berdiameter sekitar 70 sentimeter dengan kedalaman satu meter lebih mengangah di tengah jalan simpang tiga A6 Desa Sidorejo, Kecamatan Keluang. Seolah menanti mangsa, lubang yang sudah ada sejak tiga minggu lalu ini dibiarkan begitu saja.
Berdasarkan pantauan koran ini, lubang berada persis di atas gorong-gorong yangmembelah jalan lintas Keluang. Lubang ini dianggap membahayakan, karena posisinya berada tepat di persimpangan atau sekitar 500 meter dari Mapolsek Keluang. Dilihat dari fisiknya, keberadaan gorong-gorong ini sudah tidak kuat lagi menahan gerusan air yang datang saat turun hujan. Akibatnya, bagian bawah gorong-gorong tersebut ambles hingga menimbulkan lubang di aspal.
Ketua RT15 Keluang, Daryono mengatakan, sudah seharusnya gorong-gorong tempat saluran air ini diperlebar. Dengan begitu, paling tidak tekanan air yang datang tidak terlalu besar.
"Got ini terlalu kecil Pak. Jadi waktu hujan air tidak leluasa mengalir. Akibatnya rumah kami yang di sekitar ini kerap kebanjiran," kata Daryono.
Kerusakan jalan nampak terlihat di jalan lintas Sekayu-Keluang, tepatnya di wilayah Desa Teladan. Di sini ada dua titik jalan yang terbilang parah, hingga membuat kendaraan sulit melintas.
Rohmat, salah seorang warga setempat mengatakan, jalan tersebut belum genap setahun dibangun. Pada musim kemarau jalan ini nampak kelihatan kuat. Namun belum lama diterpa hujan sudah rusak lagi. "Jalan ini diperbaiki sebelum Pilkada dua bulan lalu. Tapi lihat sendiri keadaannya sekarng hancur begini," ujarnya. (her)
Lubang berdiameter sekitar 70 sentimeter dengan kedalaman satu meter lebih mengangah di tengah jalan simpang tiga A6 Desa Sidorejo, Kecamatan Keluang. Seolah menanti mangsa, lubang yang sudah ada sejak tiga minggu lalu ini dibiarkan begitu saja.
Berdasarkan pantauan koran ini, lubang berada persis di atas gorong-gorong yangmembelah jalan lintas Keluang. Lubang ini dianggap membahayakan, karena posisinya berada tepat di persimpangan atau sekitar 500 meter dari Mapolsek Keluang. Dilihat dari fisiknya, keberadaan gorong-gorong ini sudah tidak kuat lagi menahan gerusan air yang datang saat turun hujan. Akibatnya, bagian bawah gorong-gorong tersebut ambles hingga menimbulkan lubang di aspal.
Ketua RT15 Keluang, Daryono mengatakan, sudah seharusnya gorong-gorong tempat saluran air ini diperlebar. Dengan begitu, paling tidak tekanan air yang datang tidak terlalu besar.
"Got ini terlalu kecil Pak. Jadi waktu hujan air tidak leluasa mengalir. Akibatnya rumah kami yang di sekitar ini kerap kebanjiran," kata Daryono.
Kerusakan jalan nampak terlihat di jalan lintas Sekayu-Keluang, tepatnya di wilayah Desa Teladan. Di sini ada dua titik jalan yang terbilang parah, hingga membuat kendaraan sulit melintas.
Rohmat, salah seorang warga setempat mengatakan, jalan tersebut belum genap setahun dibangun. Pada musim kemarau jalan ini nampak kelihatan kuat. Namun belum lama diterpa hujan sudah rusak lagi. "Jalan ini diperbaiki sebelum Pilkada dua bulan lalu. Tapi lihat sendiri keadaannya sekarng hancur begini," ujarnya. (her)
2012, Pelebaran Jalan Soeta Selesai
Palembang, SN
Untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di sepanjang jalan Soekarno Hatta (Soeta) saat ini sedang dikerjakan pelebaran jalan. Diperkirakan pelebaran itu akan selesai pada akhir tahun 2012, dan pada Desember 2012 ditargetkan sudah dapat digunakan.
Hal ini diungkapkan Kepala Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) Preservasi dan Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolis Kementerian PU, Ir Aidil Fikri MT, di sela-sela acara penanaman pohon dan jalan santai bertempat di Jalan Soekarno Hatta, Kamis (1/12).
Diterangkannya, Proyek pelebaran jalan Soekarno Hatta ini didanai APBN yang sumber biayanya dari Bank Dunia (World Bank) berupa dana pinjaman (loan) sebesar Rp 84 miliar.
Pelebaran jalan ini kata Aidil, dari 7 meter menjadi 14 meter dengan panjang kurang lebih 8,5 kilometer. Nantinya, dengan pelebaran ini, jalan Soekarno Hatta menjadi 7 meter sisi kiri dan 7 meter sisi kanan (14 meter), selanjutnya median jalan (2-3 meter) dan trotoar 2 meter.
Dikatakannya, saat ini pengerjaan Jalan Soekarno Hatta masih berupa penimbunan secara bertahap. “Kendala hampir tidak ada, kalau tanahnya sudah dibebaskan semua, tinggal melanjutkan saja, jadi sesuai target akhir 2012 selesai,” katanya optimis.
Menurutnya, kontrak proyek ini selesai sampai bulan November 2012 termasuk pengaspalan Jalan Soekarno Hatta dimana nantinya akan jadi dua jalur. "Nanti ada pelebaran lagi nanti dibuat jalan perputaran kendaraan, agar memutar agak luas,” terangnya.
Sementara itu mengenai Jembatan Musi II kata Aidil, akan terus dipelihara dan pihaknya tidak mau lalai dan lengah karena perubahan kondisi jalan begitu cepat, apalagi Jembatan Musi II kini menerima beban overload.
"Namun, yang penting itu perawatan, kalau kita teliti dan jaga terus insya Allah tidak akan terjadi seperti yang di Tenggarong,” katanya.
Saat melakukan pengecekan di Jembatan Musi II beberapa hari yang lalu katanya, ada 15 baut yang kendor, dua baut yang hilang, dan patah. Namun, kesemuanya sudah diganti.
Terkait rencana Dishub Palembang yang akan memberlakukan satu jalur kendaraan yang melintas di Jembatan musi II dengan memberikan semacam traffic light. Ia mengaku sangat mendukung hal itu. Menurutnya, pemberlakuan itu termasuk dalam perawatan jembatan agar dapat bertahan lama.
"Rencana itu sangat baik, jadi nanti diatas Jembatan Musi II diberlakukan satu jalur, dan kendaraan yang melintas bergantian," ungkapnya. (awj)
Untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di sepanjang jalan Soekarno Hatta (Soeta) saat ini sedang dikerjakan pelebaran jalan. Diperkirakan pelebaran itu akan selesai pada akhir tahun 2012, dan pada Desember 2012 ditargetkan sudah dapat digunakan.
Hal ini diungkapkan Kepala Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) Preservasi dan Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolis Kementerian PU, Ir Aidil Fikri MT, di sela-sela acara penanaman pohon dan jalan santai bertempat di Jalan Soekarno Hatta, Kamis (1/12).
Diterangkannya, Proyek pelebaran jalan Soekarno Hatta ini didanai APBN yang sumber biayanya dari Bank Dunia (World Bank) berupa dana pinjaman (loan) sebesar Rp 84 miliar.
Pelebaran jalan ini kata Aidil, dari 7 meter menjadi 14 meter dengan panjang kurang lebih 8,5 kilometer. Nantinya, dengan pelebaran ini, jalan Soekarno Hatta menjadi 7 meter sisi kiri dan 7 meter sisi kanan (14 meter), selanjutnya median jalan (2-3 meter) dan trotoar 2 meter.
Dikatakannya, saat ini pengerjaan Jalan Soekarno Hatta masih berupa penimbunan secara bertahap. “Kendala hampir tidak ada, kalau tanahnya sudah dibebaskan semua, tinggal melanjutkan saja, jadi sesuai target akhir 2012 selesai,” katanya optimis.
Menurutnya, kontrak proyek ini selesai sampai bulan November 2012 termasuk pengaspalan Jalan Soekarno Hatta dimana nantinya akan jadi dua jalur. "Nanti ada pelebaran lagi nanti dibuat jalan perputaran kendaraan, agar memutar agak luas,” terangnya.
Sementara itu mengenai Jembatan Musi II kata Aidil, akan terus dipelihara dan pihaknya tidak mau lalai dan lengah karena perubahan kondisi jalan begitu cepat, apalagi Jembatan Musi II kini menerima beban overload.
"Namun, yang penting itu perawatan, kalau kita teliti dan jaga terus insya Allah tidak akan terjadi seperti yang di Tenggarong,” katanya.
Saat melakukan pengecekan di Jembatan Musi II beberapa hari yang lalu katanya, ada 15 baut yang kendor, dua baut yang hilang, dan patah. Namun, kesemuanya sudah diganti.
Terkait rencana Dishub Palembang yang akan memberlakukan satu jalur kendaraan yang melintas di Jembatan musi II dengan memberikan semacam traffic light. Ia mengaku sangat mendukung hal itu. Menurutnya, pemberlakuan itu termasuk dalam perawatan jembatan agar dapat bertahan lama.
"Rencana itu sangat baik, jadi nanti diatas Jembatan Musi II diberlakukan satu jalur, dan kendaraan yang melintas bergantian," ungkapnya. (awj)
Nazaruddin Terus Jadi Bumerang Bagi Banyak Institusi
Oleh Agus Harizal Alwie Tjikmat
SANG Nazaruddin yang fenomenal karena sempat melarikan diri ke luar negeri, terus 'bernyanyi' di kursi pesakitan. Tak hanya Partai Demokrat yang disebut pria asal Jambi ini, beberapa institusi dan nama-nama petinggi juga masuk dalam 'nyanyian' nya.
Hanya untuk diketahui saat sidang kasus M Nazaruddin berlangsung, buru-buru Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah mengkonfrontir semua ucapan Nazaruddin. Ketua DPR Marzuki Alie harus pusing karena Nazaruddin dan menyatakan masih banyak urusan negara yang harus diselesaikan.
Tetapi sebenarnya tak usah terlalu repot dengan ulah Nazaruddin bila memang kenyataannya tak ada. Biarlah di pengadailan semua itu dibuktikan.
Nazaruddin rupannya masih 'bangga' memanfaatkan
semua yang ia tahu di PD untuk membela diri. Apakah ia memegang banyak 'kartu as' di PD dan Kemenpora. Hingga saat ia merasa tak dilindungi, terus dan terus membuka semuanya. Termasuk ada proyek yang nilainya mencapai triliunan di Kemenpora.
Kalau ditilik dari pola tingkah Nazaruddin, rupanya selama di PD, Nazaruddin banyak mengetahui gerak dan ulah oknum kader dan petinggi di PD, yang selama ini suka bermain curang.
Benar atau tidak apa yang dikatakan Nazaruddin, tergantung pemeriksaan dan pengadilan yang saat ini tengah berjalan. Untuk itu KPK agar lebih cepat bekerja, tegas, dan jangan berpihak, supaya cepat jelas hitam-putih hukumnya. (***)
Warga Pagaralam Minta Dibangunkan Jalan Pedesaan
Pagaralam, SN
Pemerintah Kota Pagaralam diminta segera membangun jalan pedesaan, sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah terpencil.
"Kami minta pemerintah kota membangunkan jalan desa di tiga kecamatan, agar terlihat rapi dan dapat memperlancar akses antar derah terpencil," ungkap Ketua RT 02 Kelurahan Lubuk Buntak, Kecamatan Dempo Selatan, Salpis, Kamis (1/12).
Ia mengatakan, saat ini sudah ada jalan dibangun secara gotong-royong pada tahun 1985 lalu, tapi belum di aspal dan hanya berupa jalan setapak.
"Kalau musim hujan sering berlumpur dan becek, padahal jalan tersebut merupakan akses satu-satunya di daerah tersebut. Sejak mulai dibangun belum pernah mendapat bantuan pengerasan dari Pemerintah Kota Pagaralam," kata dia.
Apabila musim hujan, lanjutnya, warga sangat sulit melewati jalan tersebut baik yang berjalan kaki, apalagi menggunakan sepeda motor.
"Jalan lingkar yang berada di dalam pemukiman warga ini merupakan akses menjual hasil bumi ke pusat kota. Kalau musim hujan, kondisi jalan berlumpur dan sulit untuk dilewati karena licin tentunya akan mempengaruhi biaya transportasi," ungkapnya.
Menurut dia, sudah saatnya jika semua akses perkampungan di dalam kota ini dibangun jalan aspal dan dipermanenkan.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pagaralam, Yunali, mengatakan apabila sudah ada anggaran nanti pembangunan akan secepatnya direalisasikan sesuai dengan keinginan warga Pagaralam.
“Kalau anggaran ada dan disetujui Dewan, maka kami akan segera merealisasikan keinginan warga tersebut untuk membangun jalan lingkar desa,” ungkapnya.
Dia menambahkan, memang masih banyak jalan yang belum dilakukan perbaikan secara menyeluruh termasuk di dalam perkampungan, selain terbatasnya anggaran, juga jumlah jalan yang perlu diperbaiki cukup banyak. (asn)
Pemerintah Kota Pagaralam diminta segera membangun jalan pedesaan, sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah terpencil.
"Kami minta pemerintah kota membangunkan jalan desa di tiga kecamatan, agar terlihat rapi dan dapat memperlancar akses antar derah terpencil," ungkap Ketua RT 02 Kelurahan Lubuk Buntak, Kecamatan Dempo Selatan, Salpis, Kamis (1/12).
Ia mengatakan, saat ini sudah ada jalan dibangun secara gotong-royong pada tahun 1985 lalu, tapi belum di aspal dan hanya berupa jalan setapak.
"Kalau musim hujan sering berlumpur dan becek, padahal jalan tersebut merupakan akses satu-satunya di daerah tersebut. Sejak mulai dibangun belum pernah mendapat bantuan pengerasan dari Pemerintah Kota Pagaralam," kata dia.
Apabila musim hujan, lanjutnya, warga sangat sulit melewati jalan tersebut baik yang berjalan kaki, apalagi menggunakan sepeda motor.
"Jalan lingkar yang berada di dalam pemukiman warga ini merupakan akses menjual hasil bumi ke pusat kota. Kalau musim hujan, kondisi jalan berlumpur dan sulit untuk dilewati karena licin tentunya akan mempengaruhi biaya transportasi," ungkapnya.
Menurut dia, sudah saatnya jika semua akses perkampungan di dalam kota ini dibangun jalan aspal dan dipermanenkan.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pagaralam, Yunali, mengatakan apabila sudah ada anggaran nanti pembangunan akan secepatnya direalisasikan sesuai dengan keinginan warga Pagaralam.
“Kalau anggaran ada dan disetujui Dewan, maka kami akan segera merealisasikan keinginan warga tersebut untuk membangun jalan lingkar desa,” ungkapnya.
Dia menambahkan, memang masih banyak jalan yang belum dilakukan perbaikan secara menyeluruh termasuk di dalam perkampungan, selain terbatasnya anggaran, juga jumlah jalan yang perlu diperbaiki cukup banyak. (asn)
Mutu Air Sungai Lematang Menurun
Muara Enim, SN
Tingginya debit air sungai Lematang Muara Enim membuat warna air berubah menjadi coklat pekat, bahkan tumpukan sampah hanyut dibantaran sungai. Hal ini mengindikasikan jika baku mutu air sungai menurun serta berpotensi bibit penyakit jika dikonsumsi masyarakat.
Warga yang tinggal di pinggiran sungai, terpaksa mengurangi
aktivitasnya, seperti mandi, mencuci pakaian, bahkan mengkonsumsi air tersebut untuk memasak atau sebagai air minum.
Sebab, tingginya curah hujan sejak berapa hari terakhir,
mengakibatkan air sungai menjadi pasang.Kemudian, air sungai menjadi keruh. Belum lagi, banyaknya sampah yang hanyut dibantaran sungai.
Sebagaimana dikemukakan, warga di sekitar bantaran sungai Lematang, Awaludin (43), sejak diguyur hujan malam sebelumnya, debit air sungai Lematang menjadi pasang. Akibanya, arus sungai ikut membawa tumpukan sampah dan limbah dari hulu ke hilir.
“Jadi, kami was-was, untuk mandi dan mencuci,terlebih lagi, digunakan untuk memasak atau sebagai air minum,” jelas Awaludin, Kamis (1/12).
Sama halnya, warga lainnya, Astuti (50), kendati sudah terbiasa engan kondisi air pasang semacam ini, namun dirinya tetap merasa kesulitan.
Terlebih bila air ikut keruh. Sebab, pakaian yang ia cuci di sungai biasanya akan terlihat lebih kusam. Selain itu, setiap selesai mandi badan juga terasa lebih lengket. Belum lagi, sampah yang ikut arus sangat banyak sehingga sungai terlihat sangat kotor.
“Ya, memang, untuk minum, kami sekeluarga tidak pakai air sungai, tapi pakai air sumur atau isi ulang. Tapi kalau mencuci dan mandi biasanya di sungai. Tapi kalau sekarang kondisi air sedang tidak bagus, sampah menumpuk dan airnya juga lengket,” papar Astuti.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Kerusakan dan Pemeliharaan Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup (LBH) Kabupaten Muara Enim Eddy Irson kepada wartawan, Kamis (1/12) menjelaskan, penguapan air sungai terjadi akibat hujan yang turun di bagian hulu dan hilir sungai.
Mengakibatkan, debit arus sungai menjadi meningkat dan arus air menjadi lambat dan menguap. Begitupula dengan tumpukan sampah yang mengalir selama musim pasang ini. Sementara, sedimen dan butir-butir tanah yang ada di sekitar sungai ikut terkisis oleh curah hujan dan air, sehingga membuat warna air menjadi keruh.
Faktor itu lah kata Eddy, yang menyebabkan air sungai menjadi keruh.
Terlebih kebiasaan masyarakat sekitar yang masih membuang sampah di sungai tentunya sangat berpengaruh dengan tingkat penguapan dan pencemaran air sungai. Baik berupa limbah rumah tangga ataupun industri.
Masih dikatakan Eddy, secara berkala tim labolatorium BLH Muara Enim terus melakukan pengujian terhadap baku mutu air sungai Lematang.
Dimana, hingga akhir November ini, hasil analisa menunjukan Total Suspended Solid (TSS) atau tingkat kekeruhaan air sungai ini menurun tajam dari batas normal. Yakni antara 104 mg/liter -200 mg/liter dari yang seharusnya 50 mg/liter. Analisa ini di lakukan pada tiga titik yakni Intake PDAM Jembatan Enim II, Hulu PLTU dan Hilir PLTU.
Besaran angka baku mutu ini tergantung titik-titiknya. Umumnya, uji baku mutu akan menunjukan hasil yang lebih baik di bagian hulu sungai. Sebaliknya untuk hilir kualitas air cenderung lebih buruk.
“Sedangkan kadar minyak dan lemak, berada pada kisaran 0,008 hingga I,900 mg/liter dari batas normal 1. Untuk besi berada pada angka 0,380 dari ambang batas 0,3. Sedangkan, untuk ammonia, mangan dan lain-lain masih tergolong aman,”terangnya.
Lalu, untuk kadar minyak dan lemak justru akan mengalami penurunan saat debit air meningkat. Sebaliknya, pada musim kemarau kandungan ini akan jauh lebih tinggi. Menurutnya, sungai Lematang mengalir dalam batas lintas Kabupaten. Sehingga, pengelolaanya berada pada pihak provinsi.
Sebelumnya, berdasarkan SK Gubernur Sumatera Selatan Nomor 16/2005 sungai Lematang berada pada kelas I. Namun, dilapangan kondisi ini dapat saja mengalami perubahan sewaktu-waktu.
“Kalau saat ini, mungkin kondisi air sungai Lematang sedang turun tajam. Dan, di perkirakan berada diantara kelas II dan III,” ucap dia.
Dihimbaunya kepada masyarakat untuk dapat membatasi konsumsi air sungai. Misalnya, hanya sebatas mandi dan mencuci saja, tidak untuk digunakan untuk memasak atau diminum.
“Sebab, dikhawatirkan kondisi air yang buruk akan mengandung bibit penyakit dan zat-zat berbahaya lainnya yang ikut hanyut terbawa arus,” pungkasnya. (yud)
Langganan:
Postingan (Atom)
Press
My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.