Rabu, 25 April 2012
Karyawan RS Erba Tuntut Plt Direktur Turun Jabatan
Palembang, SN
Sekitar 150 karyawan Rumah Sakit (RS) Ernaldi Bahar (Erba) menggelar aksi damai di halaman kantor rumah sakit. Mereka bergerak dari halaman ruang ICU menuju ke gedung kantor RS Erba yang lokasinya tidak jauh dari lokasi awal. Aksi kemarin (24/4), dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Para karyawan mengajukan mosi tidak percaya terhadap Plt Direktur RS Erba, Dr Latifah SpKJ MKes.
Tak khayal, akibat aksi tersebut membuat pelayanan kesehatan terhadap pasien RS Erba sedikit terganggu. Puluhan pasien yang sudah datang untuk berobat di layanan kesehatan Poliklinik Umum RS Erba tampak terlantar. Mereka menunggu dipintu masuk pelayanan.
Mereka mengusung tuntutan yang ditulis di kertas karton. Seperti tulisan yang menuntut agar Dr Latifah tidak dilanjutkan kepemimpinannya sebagai Plt Direktur RS Erba dan karyawan membutuhkan seorang pemimpin yang adil. Selain itu, karyawan menginginkan kenyamanan dalam bekerja, bukan kezoliman yang diberikan oleh seorang pemimpin.
Berdasarkan pantauan dilapangan saat aksi damai berlangsung, tampak puluhan pasien sudah datang. Mereka menunggu di pintu masuk pelayanan kesehatan Poliklinik Umum sembari menyaksikan aksi yang dilakukan para Dokter dan perawat RS Erba. Pelayanan sempat terganggu dilayanan kesehatan Poliklinik Umum.
Sedangkan dikantor pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD), tampak 3 orang perawat mengenakan seragam putih tengah duduk dipintu masuk. “Sebagian saja yang datang ke sana (Pemrov), kita tetap melayani pasien disini. Kalau pelayanan UGD harus stand by, termasuk juga pelayanan kesehatan di Polliklinik Umum, tetap berjalan normal. Kan tidak semuanya pergi,” kata petugas perawat UGD yang enggan menyebutkan namanya.
Setelah menyampaikan orasi dihalaman gedung kantor RS Erba, sekitar pukul 08.00 WIB ratusan karyawan melanjutkan aksinya ke kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin. Sebanyak dua unit bis mengangkut ratusan karyawan yang ikut aksi damai tersebut.
Menurut Koordinator Aksi, Hendri, selama menjabat Plt Direktur RS Erba, Dr Latifah tidak bisa mengambil kebijakan-kebijakan yang sifatnya mendasar. Selama ini karyawan merasa diintimadasi dan tidak ada kenyamanan selama Dr Latifah memimpin. Tuntutan ini akan terus digulirkan oleh karyawan hingga Dr Latifah turun dari jabatannya.
“Kebijakan yang dimabli kadang-kadang tidak sesuai dan sejalan yang kita (karyawan) harapkan. Sebelumnya, kita sudah menggunakan cara diplomasi dengan menemui DPR, namun menemui jalan buntu. Jadi demo inilah pilihan jalan terakhirnya. Kalau ini tidak terealisasi, aksi ini tetap dilakukan sampai kepemimpinan Plt Dr Latifah turun dari jabatan,” pungkasnya.(win)
Sekitar 150 karyawan Rumah Sakit (RS) Ernaldi Bahar (Erba) menggelar aksi damai di halaman kantor rumah sakit. Mereka bergerak dari halaman ruang ICU menuju ke gedung kantor RS Erba yang lokasinya tidak jauh dari lokasi awal. Aksi kemarin (24/4), dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Para karyawan mengajukan mosi tidak percaya terhadap Plt Direktur RS Erba, Dr Latifah SpKJ MKes.
Tak khayal, akibat aksi tersebut membuat pelayanan kesehatan terhadap pasien RS Erba sedikit terganggu. Puluhan pasien yang sudah datang untuk berobat di layanan kesehatan Poliklinik Umum RS Erba tampak terlantar. Mereka menunggu dipintu masuk pelayanan.
Mereka mengusung tuntutan yang ditulis di kertas karton. Seperti tulisan yang menuntut agar Dr Latifah tidak dilanjutkan kepemimpinannya sebagai Plt Direktur RS Erba dan karyawan membutuhkan seorang pemimpin yang adil. Selain itu, karyawan menginginkan kenyamanan dalam bekerja, bukan kezoliman yang diberikan oleh seorang pemimpin.
Berdasarkan pantauan dilapangan saat aksi damai berlangsung, tampak puluhan pasien sudah datang. Mereka menunggu di pintu masuk pelayanan kesehatan Poliklinik Umum sembari menyaksikan aksi yang dilakukan para Dokter dan perawat RS Erba. Pelayanan sempat terganggu dilayanan kesehatan Poliklinik Umum.
Sedangkan dikantor pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD), tampak 3 orang perawat mengenakan seragam putih tengah duduk dipintu masuk. “Sebagian saja yang datang ke sana (Pemrov), kita tetap melayani pasien disini. Kalau pelayanan UGD harus stand by, termasuk juga pelayanan kesehatan di Polliklinik Umum, tetap berjalan normal. Kan tidak semuanya pergi,” kata petugas perawat UGD yang enggan menyebutkan namanya.
Setelah menyampaikan orasi dihalaman gedung kantor RS Erba, sekitar pukul 08.00 WIB ratusan karyawan melanjutkan aksinya ke kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin. Sebanyak dua unit bis mengangkut ratusan karyawan yang ikut aksi damai tersebut.
Menurut Koordinator Aksi, Hendri, selama menjabat Plt Direktur RS Erba, Dr Latifah tidak bisa mengambil kebijakan-kebijakan yang sifatnya mendasar. Selama ini karyawan merasa diintimadasi dan tidak ada kenyamanan selama Dr Latifah memimpin. Tuntutan ini akan terus digulirkan oleh karyawan hingga Dr Latifah turun dari jabatannya.
“Kebijakan yang dimabli kadang-kadang tidak sesuai dan sejalan yang kita (karyawan) harapkan. Sebelumnya, kita sudah menggunakan cara diplomasi dengan menemui DPR, namun menemui jalan buntu. Jadi demo inilah pilihan jalan terakhirnya. Kalau ini tidak terealisasi, aksi ini tetap dilakukan sampai kepemimpinan Plt Dr Latifah turun dari jabatan,” pungkasnya.(win)
Langganan:
Postingan (Atom)
Press
My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.