Senin, 26 Maret 2012
Bupati dan Wabup Mulai Renggang
Banyuasin, SN
Hubungan Bupati Banyuasin Ir H Amiruddin Inoed dan Wakilnya Drs H A Rachman Hasan diisukan tidak lagi harmonis atau mulai renggang. Bahkan kedua pimpinan Kabupaten Banyuasin diduga sering bersebrangan. Salah satunya dalam menentukan kebijakan pelantikan dan mutasi para pejabat dan pegawai dilingkungan Pemkab Banyuasin yang baru – baru ini dilakukan.
Bahkan kedua pucuk pimpinan yang bakal menyelesaikan masa pimpinannya tahun 2013 mendatang terlihat tidak semesra biasanya. “Pak Wabup dua kali tidak hadir pada acara yang digelar Pemkab, pertama pada saat pelantikan dan mutasi para pejabat terahir ini kemudian pada saat dilaksanakannya Musrenbang," kata salah seorang PNS yang meminta namanya tidak disebutkan.
Kabar ketidakharmonisan Bupati dan Wakil Bupati ini sebenarnya sudah bukan lagi menjadi rahasia umum. “Ya sebenarnya sudah lama dan kami juga sudah tahu. Tapi harapan kami, keduanya bisa sejalan dan melaksanakan tugas dan fungsinya hingga akhir masa jabatan mendatang. “ tambahnya.
Wakil Bupati Banyuasin Drs H A Rachman Hasan, dikonfirmasi terpisah mengaku dirinya lebih fokus menyelesaikan semua tugas yang berhubungan dengan masyarakat. “Saya ingin diakhir masa jabatan saya nanti, semuanya sudah selesai hingga saya tidak dikejar-kejar dosa kepada masyarakat,“ katanya.
Soal ketidakhadiran dirinya diacara pelantikan dan mutasi pejabat serta Musrenbang beberapa waktu lalu, dikatakan Rachman seyogyanya memang ia akan menghadiri acara tersebut, namun tugas sebagai pelayan masyarakat mengharuskannya tidak hadir dalam acara tersebut.
Bupati Banyuasin Ir H Amiruddin Inoed, menjelaskan hubungannya dengan Rachman Hasan selaku Wakil Bupati sejauh ini tetap selaras dan akur, bahkan keduanya tetap akan menyelesaikan tugas yang diemban hingga 2013 mendatang. “Tidak ada masalah dan semuanya berjalan apa adanya," ujar Amiruddin.
Soal pelantikan pejabat elselon II, III dan IV beberapa waktu lalu, menurutnya sebagai Kepala Daerah ia memiliki hak dan untuk menjalankan visi dan misi 2008-2013, para pejabat harus memiliki inovasi dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya.
“Pelantikan para pejabat tidak ada unsur politiknya, semuanya didasarkan pada kebutuhan yang ada. Apalagi target pelaksanaan APBD dengan predikat Wajar tanpa pengecualian (WTP). Semuanya harus bekerja sungguh-sungguh," jelasnya.
Sementara, Wakil Ketua I DPRD Banyuasin Ir M Zakaria mengakui hubungan keduanya (Bupati dan Wakil Bupati) tidak lagi sejalan. “Banyak hal yang dilakukan oleh Bupati tanpa mengikutsertakan atau meminta pendapat Wakil Bupati, padahal dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat, keduanya harus melakukan musyawarah terlebih dahulu, atau minimal berbicara satu sama lain," terang Zakaria.
Zakaria juga menyesalkan kondisi ini, menurutnya banyak tugas dan fungsi Wakil Bupati yang diambil alih langsung oleh Bupati. “Contohnya pelantikan kemarin, banyak pejabat yang dinilai tidak bersalah dan memang sudah melaksanakan tugas sebagaimana mestinya namun harus dicopot dan dibangku panjangkan, sementara ini merupakan keputusan bupati tanpa berunding dulu dengan wakilnya. Mungkin ini juga yang menyebabkan Wakil Bupati tidak hadir dalam acara tersebut. Padahal tugas dan fungsi Bupati dan Wakil Bupati sudah sangat jelas," ungkapnya. (sir)
Hubungan Bupati Banyuasin Ir H Amiruddin Inoed dan Wakilnya Drs H A Rachman Hasan diisukan tidak lagi harmonis atau mulai renggang. Bahkan kedua pimpinan Kabupaten Banyuasin diduga sering bersebrangan. Salah satunya dalam menentukan kebijakan pelantikan dan mutasi para pejabat dan pegawai dilingkungan Pemkab Banyuasin yang baru – baru ini dilakukan.
Bahkan kedua pucuk pimpinan yang bakal menyelesaikan masa pimpinannya tahun 2013 mendatang terlihat tidak semesra biasanya. “Pak Wabup dua kali tidak hadir pada acara yang digelar Pemkab, pertama pada saat pelantikan dan mutasi para pejabat terahir ini kemudian pada saat dilaksanakannya Musrenbang," kata salah seorang PNS yang meminta namanya tidak disebutkan.
Kabar ketidakharmonisan Bupati dan Wakil Bupati ini sebenarnya sudah bukan lagi menjadi rahasia umum. “Ya sebenarnya sudah lama dan kami juga sudah tahu. Tapi harapan kami, keduanya bisa sejalan dan melaksanakan tugas dan fungsinya hingga akhir masa jabatan mendatang. “ tambahnya.
Wakil Bupati Banyuasin Drs H A Rachman Hasan, dikonfirmasi terpisah mengaku dirinya lebih fokus menyelesaikan semua tugas yang berhubungan dengan masyarakat. “Saya ingin diakhir masa jabatan saya nanti, semuanya sudah selesai hingga saya tidak dikejar-kejar dosa kepada masyarakat,“ katanya.
Soal ketidakhadiran dirinya diacara pelantikan dan mutasi pejabat serta Musrenbang beberapa waktu lalu, dikatakan Rachman seyogyanya memang ia akan menghadiri acara tersebut, namun tugas sebagai pelayan masyarakat mengharuskannya tidak hadir dalam acara tersebut.
Bupati Banyuasin Ir H Amiruddin Inoed, menjelaskan hubungannya dengan Rachman Hasan selaku Wakil Bupati sejauh ini tetap selaras dan akur, bahkan keduanya tetap akan menyelesaikan tugas yang diemban hingga 2013 mendatang. “Tidak ada masalah dan semuanya berjalan apa adanya," ujar Amiruddin.
Soal pelantikan pejabat elselon II, III dan IV beberapa waktu lalu, menurutnya sebagai Kepala Daerah ia memiliki hak dan untuk menjalankan visi dan misi 2008-2013, para pejabat harus memiliki inovasi dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya.
“Pelantikan para pejabat tidak ada unsur politiknya, semuanya didasarkan pada kebutuhan yang ada. Apalagi target pelaksanaan APBD dengan predikat Wajar tanpa pengecualian (WTP). Semuanya harus bekerja sungguh-sungguh," jelasnya.
Sementara, Wakil Ketua I DPRD Banyuasin Ir M Zakaria mengakui hubungan keduanya (Bupati dan Wakil Bupati) tidak lagi sejalan. “Banyak hal yang dilakukan oleh Bupati tanpa mengikutsertakan atau meminta pendapat Wakil Bupati, padahal dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat, keduanya harus melakukan musyawarah terlebih dahulu, atau minimal berbicara satu sama lain," terang Zakaria.
Zakaria juga menyesalkan kondisi ini, menurutnya banyak tugas dan fungsi Wakil Bupati yang diambil alih langsung oleh Bupati. “Contohnya pelantikan kemarin, banyak pejabat yang dinilai tidak bersalah dan memang sudah melaksanakan tugas sebagaimana mestinya namun harus dicopot dan dibangku panjangkan, sementara ini merupakan keputusan bupati tanpa berunding dulu dengan wakilnya. Mungkin ini juga yang menyebabkan Wakil Bupati tidak hadir dalam acara tersebut. Padahal tugas dan fungsi Bupati dan Wakil Bupati sudah sangat jelas," ungkapnya. (sir)
EMPAT RUKO DAN SATU WARGA TERBAKAR
Pagaralam, SN
Kebakaran yang terjadi di RT 11 RW 04 Kelurahan Pagaralam, Kecamatan Pagaralam Utara, Minggu (25/3) sekitar pukul 06.00 WIB tidak saja menghanguskan empat pintu rumah rokoh, satu rumah dan termasuk seorang penghuni rumah menjadi korban yaitu Azizah (50).
Adapun rumah yang terbakar yaitu milik Hardinsyah, Salpan dan Riben, berada di daerah padat penduduk dan sebagian besar terbuat dari kayu. Tiga pintu tempat berjualan pakaian bekas, bensin dan manisan.
Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Kota Pagaralam Yusman yang memantau proses pemadaman api dan melihat langsung warga yang menjadi korban kebakaran tersebut mengatakan, kobaran api diduga berasal dari rumah almarhun Kursasi yang sekarang di huni Hardiansyah belum diketahui pasti penyebabnya.
"Namun karena sebagian besar rumah semi permanen terbuat dari kayu beratap seng membuat kobaran api cukup cepat menghanguskan rumah-rumah kayu tersebut. Bahkan dalam kejadian ini ada seorang warga menjadi korban mengalami luka bakar di wajah, tangan dan kaki," ungkapnya.
Setelah api menjalar keseluruh bangunan rumah kayu kemudian menjalar ke bagunan warga lainnya. Hanya dalam hitungan waktu sekitar 1 jam empat rumah panggung dan semi permanen hangus terbakar. Baru setela tiga unit BPK dikerahkan api brhasil dijinakkan api.
Sebagian warga yang rumahnya terbakar sempat menyelamatkan harta benda dan beberapa lagi hanya baju yang melekat dibadan, sebab peristiwa kebakaran terjadi saat penghuni rumah baru bangun tidur.
"Warga yang datang sudah berupaya memadamkan api tapi karena jalaran api sangat cepat membesar dan menjalar ke rumah sekitar titik api sehingga pemadaman sulit dilakukan, belum warga yang menonton memadati lokasi kebakaran sehingga menyulitkan petugas melakukan pemadaman api," ungkapnya.
Selain itu kesulitan menjangkau lokasi karena dipadati warga datang menonton ditambah dengan korban yang sibuk mengangkut barang dan sebagian lokasi rumah berada di jalan lorong sempit sehingga BPK tidak dapat masuki masuk dengan leluasa.
Setelah berjibaku sekitar pukul 07.30 WIB akhirnya api dapat dipadamkan petugas PBP dengan mengerahkan tiga unit mobil.
Kapolres Kota Pagaralam AKBP Abi Darrin didampingi Kapolsek Pagaralam Utara AKP Kaifani mengatakan, untuk saat ini belum dapa diketahui dengan pasti asal dan penyebab kebakaran dan terasuk kerugian. Namun dari api pertama sekali timbul belum dapat diektahui tapi langsung membesar seketika sehingga dapat dengan mudah melalap rumah kayu panggung tersebut.
“Untuk sementar hanya satu korban alami luka bakar atas nama Azizah (50) selian tiga rumah dengan sekitar enam kepala keluarga (KK) yang sudah hangus terbakar. Kita masih melakukan pendataan berapa kongkritnya rumah dan korban yang mengalami musibah kebakaran ini, disamping itu kita masih belum jelas asal dan sumber api," ungkapnya.
Lanjutnya, pihaknya masih melakukan penyidikan baik penyebab kebakaran dan kerugian yang dialami warga.
"Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta dari keempat rumah ruko dan satu rumah yang terbakar tersebut, sedangkan korban sudah mendapat perawatan RSD Besemah," ungkapnya. (ASN)
Saat Subur, Wanita Lebih Banyak Berfantasi Seks
Saat masa subur, perempuan lebih bergairah dan keinginan bercintanya meningkat. Untuk mengakomodasi kebutuhan ini, perempuan membutuhkan fantasi seks. Penelitian menemukan bahwa perempuan yang sedang berada dalam masa subur lebih banyak berfantasi seksual dibanding hari-hari biasa.
Berbeda dengan melamun, fantasi seks lebih menggambarkan minat seksual. Fantasi ini juga merupakan gambaran seberapa banyak seks yang dimiliki seorang perempuan secara nyata.
Peneliti meminta 27 orang perempuan heteroseksual mengisi buku harian online mengenai fantasi seksualnya selama 1 bulan. Kebanyakan peserta adalah mahasiswa dan tidak ada seorang pun yang sedang meminum pil KB atau pil pengendali hormon lainnya. Dengan menghitung periode menstruasi terakhir, para peneliti mengetahui ada waktu 10 hari di mana setiap peserta akan mengalami ovulasi.
Selama 10 hari ini, setiap peserta diminta sampel urinnya untuk mendeteksi ovulasi. Tes yang digunakan mirip dengan tes kesuburan yang tersedia di toko obat. Para peserta tidak diberitahu bahwa mereka sedang dites periode ovulasinya.
"Perempuan dalam penelitian mengaku mengalami fantasi seksual rata-rata 0,77 kali perhari, jauh lebih tinggi dari penelitian sebelumnya. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa laki-laki berfantasi sekitar 1 kali sehari dan perempuan hanya berfantasi seminggu sekali," kata Samantha Dawson, peneliti dari University of Lethbridge di Alberta, Kanada seperti dilansir LiveScience.
Dalam penelitian sebelumnya, para perempuan diminta mengingat kembali fantasi seksualnya. Namun dalam penelitian baru yang dimuat jurnal Archives of Sexual Behavior ini, peserta diminta memberitahukan fantasi seksualnya setiap hari secara online sehingga hasilnya lebih akurat.
Setelah tiga hari periode ovulasi, fantasi yang dialami semakin sering sampai sekitar rata-rata 1,3 fantasi per hari. Para perempuan juga mengaku lebih banyak memiliki fantasi yang membangkitkan gairah ketika berada pada masa subur dibanding periode lainnya.
Fantasi perempuan umumnya lebih berubah-ubah dibandingkan laki-laki. Laki-laki umumnya mengaku memilik fantasi yang lebih jelas dibandingkan perempuan yang cenderung berfokus pada emosi.
"Perempuan masih berfokus pada emosi dan perasaan yang dimiliki terhadap pasangan dalam fantasinya. Terkadang fantasinya ini bertentangan dengan penampilan pasangan, seberapa maskulin pasangan dan perilaku seksual yang benar-benar dilakukan pasangan dalam kehidupan nyata," kata Dawson.
Para peneliti menduga perempuan subur akan lebih menyukai laki-laki dalam fantasi masa suburnya sehingga meningkatkan minat akan seks. Namun kenyataannya, perempuan juga membayangkan sesama perempuan.
Sebuah penelitian tahun 2006 yang dipresentasikan dalam International Academy of Sex R
esearch di Belanda menemukan bahwa 25% perempuan heteroseksual mengaku membayangkan perempuan lain dalam fantasinya. Sementara itu, hanya 10% laki-laki heteroseksual yang membayangkan laki-laki lain dalam fantasi seksualnya.
Dalam penelitian ini, 52% peserta mengaku memilik fantasi yang melibatkan perempuan. Untungnya, kebanyakan perempuan membayangkan sosok laki-laki dalam fantasinya, yaitu sekitar 95% dari seluruh siklus menstruasi. Selama masa ovulasi presentase sosok laki-laki semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa hormon kesuburan mempengaruhi kebutuhan seksual perempuan. (pah/ir/sn)
Moral Anggota DPR Makin Memprihatinkan
Oleh Agus Harizal Alwie Tjkmat
SELAMA ini sudah banyak sikap dan tingkah pola anggota dewan yang sangat memprihatinkan. Mulai dari penyetujuan gedung mewah DPR, hingga serentetan nama dari anggota DPR dari Partai Demokrat (PD) yang harus tersandung masalah korupsi. Mulai dari Nazaruddin, Angelina Sondakh dan nama-nama lainnya.
Sebelumnya kita ingat kelakuan Arifinto dari PKS yang sedang nonton video porno saat sidang. Bila kita sebut satu persatu, sangat banyak kelakuan orang yang harusnya sangt kita banggakan justru menjadi sangat memalukan dan memprihatinkan.
Lalu di saat keberpihakan ke rakyat yang makin mengecil dan moral yang dipertanyakan, dimanakah cita-cita luhur sebagai penyambung hati nurani rakyat selama ini. Karena mereka makin lama makin jauh.
Dapat dikatakan DPR dan wakil rakyat di dalamnya saat ini mengalami krisis moralitas. Rakyat saat ini tidak ada lagi tauladan. Sangat wajar khalayak bertanya bagaimana mereka akan bekerja dan berpolitik dengan integritas bekerja bertika.
Sangat menyedihkan saat rakyat susah, Negeri terus ditimpa bencana, rezim yang tak tegas, kini DPR terus menampilkan prestasi buram setiap tahunnya. Wajah wakil rakyat di Senayan makin buruk di mata masyarakat.
Kekuatan utama untuk mengawasi agar kondisi Bangsa tetap terjaga, adalah dengan mengajak rakyat untuk jangan berhenti mengkritik dan terus meneriakkan seruan moral. Meski suara nurani mulai mahal di dendangkan di DPR, tapi publik tetap harus mengawal DPR agar tidak semakin parah.
Adalah tugas dan tanggungjawab kita semua untuk terus kritik. Jangan sampai nanti pada tahun 2014 kita akan mempunyai pandangan politik yang sama dengan pemilihan sebelumnya. Ini akan menjadi pengulangan musibah untuk Bangsa ini. Kalau begitu, bagaimana Bangsa ini mau maju. (***)
BBM di SPBU Cepat Habis
Lahat, SN
Antrian bahan bakar minyak (BBM) menjelang kenaikannya 1 April mendatang semakin menjadi dan membuat masyarakat semakin resah saja. Seperti di lapangan di SPBU Simpang Bengkurat sejak siang sekitar setelah pukul 13.00 BBM habis sementara warga masih banyak yang mengantri ironisnya kebanyakan warga hanya bisa gigit jari dan membeli di eceran yang bertebaran di sekitar SPBU tersebut.
Menurut Arman (50) warga Lahat Tengah Kota Lahat, sudah tidak aneh melihat pemandangan antrian panjang setiap harinya di SPBU Simpang Bengkurat ini. Ia yang sebagai tukang ojek saja pernah mengantri di sana akhirnya juga tidak dapat premium.
“Selalu habis setiap siang menjelang pukul satu itu. Aku selalu beli di eceran. Sebenernyo tipis pendapatannya mengojek dari beli bensin di eceran yang dijual beragam itu hargonyo,” jelas Arman ketika ditemui di dekat SPBU tersebut.
Tapi menurutnya mau bagaimana lagi, semua harus dijalaninya walaupun beli premium di eceran. Terlihat pemandangan antrian puluhan motor dan mobil di SPBU Bandar Agung di JL RE Martadinata, kota Lahat ini hingga malam hari tergantung kondisi stok BBM habis atau masih ada.
“Kalu biasonyo pemandangan antrian yang panjang ni mulai jam 5.00 subuh hingga malam hari sekitar pukul 21.00 atau 22.00 tergantung la abis apo belom BBM itu,” kata Ujang (30) pemilik warung di dekat SPBU ini.
Kemacetan jalan yang ada saat jam sekolah dan jam kantor sekitar pukul 7.00 hingga pukul 14.00. Terlebih menurut Kandi, apabila antrian solar belum habis. Dan kemacetan ini biasanya diatur oleh polisi lalu lintas yang mengatur dibantu dari pihak SPBU supaya jalanan tidak macet total.
Akibat harga BBM eceran yang beragam antara Rp 6ribu hingga Rp7ribu bahkan untuk di desa-desa bisa lebih mahal lagi ini menyebabkan bertambahnya keluhan dari masyarakat.
“Belum lagi ongkos angkutan pedesaan sudah naik padahal BBM belum naik. Aku biaso bayar Rp25ribu ke dusun sekarang sudah naik Rp30ribu, tiap kedusun,” jelas Rosdiana warga kota Lahat yang biasa ke Mulak Ulu ini bercerita.
Menurutnya bertambah hari walaupun sudah berusaha bekerja namun kehidupan bukan semakin baik tapi semakin sulit saja. (zal)
Antrian bahan bakar minyak (BBM) menjelang kenaikannya 1 April mendatang semakin menjadi dan membuat masyarakat semakin resah saja. Seperti di lapangan di SPBU Simpang Bengkurat sejak siang sekitar setelah pukul 13.00 BBM habis sementara warga masih banyak yang mengantri ironisnya kebanyakan warga hanya bisa gigit jari dan membeli di eceran yang bertebaran di sekitar SPBU tersebut.
Menurut Arman (50) warga Lahat Tengah Kota Lahat, sudah tidak aneh melihat pemandangan antrian panjang setiap harinya di SPBU Simpang Bengkurat ini. Ia yang sebagai tukang ojek saja pernah mengantri di sana akhirnya juga tidak dapat premium.
“Selalu habis setiap siang menjelang pukul satu itu. Aku selalu beli di eceran. Sebenernyo tipis pendapatannya mengojek dari beli bensin di eceran yang dijual beragam itu hargonyo,” jelas Arman ketika ditemui di dekat SPBU tersebut.
Tapi menurutnya mau bagaimana lagi, semua harus dijalaninya walaupun beli premium di eceran. Terlihat pemandangan antrian puluhan motor dan mobil di SPBU Bandar Agung di JL RE Martadinata, kota Lahat ini hingga malam hari tergantung kondisi stok BBM habis atau masih ada.
“Kalu biasonyo pemandangan antrian yang panjang ni mulai jam 5.00 subuh hingga malam hari sekitar pukul 21.00 atau 22.00 tergantung la abis apo belom BBM itu,” kata Ujang (30) pemilik warung di dekat SPBU ini.
Kemacetan jalan yang ada saat jam sekolah dan jam kantor sekitar pukul 7.00 hingga pukul 14.00. Terlebih menurut Kandi, apabila antrian solar belum habis. Dan kemacetan ini biasanya diatur oleh polisi lalu lintas yang mengatur dibantu dari pihak SPBU supaya jalanan tidak macet total.
Akibat harga BBM eceran yang beragam antara Rp 6ribu hingga Rp7ribu bahkan untuk di desa-desa bisa lebih mahal lagi ini menyebabkan bertambahnya keluhan dari masyarakat.
“Belum lagi ongkos angkutan pedesaan sudah naik padahal BBM belum naik. Aku biaso bayar Rp25ribu ke dusun sekarang sudah naik Rp30ribu, tiap kedusun,” jelas Rosdiana warga kota Lahat yang biasa ke Mulak Ulu ini bercerita.
Menurutnya bertambah hari walaupun sudah berusaha bekerja namun kehidupan bukan semakin baik tapi semakin sulit saja. (zal)
UBD Lantik 607 Sarjana Baru
Palembang, SN
Sebanyak 607 mahasiwa dari tujuh fakultas dan dua program magister Universitas Bina Darma (UBD) Palembang dilantik menjadi sarjana baru, di OPI Convention Center (OCC) Jakabaring, Sabtu (24/3).
Dari 607 lulusan tersebut diantaranya yakni 41 orang lulusan dari Program Magister Manajemen, 51 lulusan Program Magister Teknik Informatika (MTI) dan 271 lulusan Fakultas Ilmu Komputer. Kemudian 119 lulusan Fakultas Ilmu Ekonomi, 29 lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi, 42 lulusan Fakultas Teknik, 37 lulusan Fakultas Psikologi, 9 lulusan Fakultas Bahasa dan Sastra, serta delapan lulusan dari Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Rektor Universitas Bina Darma (UBD) Bochari Rahman mengatakan, perkuliahan merupakan sebuah perjuangan untuk dapat memenangkan persaingan. Untuk memenangkan persaingan dan mencapai sukses dalam kehidupan dan prosesi pelantikan merupakan momentum untuk melakukan refleksi diri usai menempuh pendidikan.
“Sebagai universitas yang berada di ibukoka dengan posisi geografis sangat strategis sangat memungkinkan perguruan tinggi ini dapat berkembang pesat. Untuk itu kami akan terus meningkatkan sarana dan prasarana guna menghasilkan SDM berkualitas guna mendukung kemajuan provinsi ini. Serta dengan dilaksanakannya wisuda kali ini, sehingga jumlah alumni UBD saat ini sudah sebanyak 14.050 orang,” katanya.
Dijelaskannya, berdasarkan indeks predikat kelulusan, mahasiswa yang mendapat predikat terbaik di program studi masing-masing sebanyak 22 lulusan dan mahasiswa yang lulus dengan pujian terdapat sebanyak 14 orang.
Sementara itu, Ketua Komisi X DPR RI Prof Dr Mahyudin NS SP OG (k) yang hadir dalam kesempatan tersebut menuturkan pendidikan di Sumsel mulai diperhitungkan secara nasional. Bahkan banyak mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia yang sudah melirik kampus yang ada di Sumsel.
“Untuk itu masyarakat di Sumsel patut berbangga hati, karena tidak perlu lagi untuk mencari kampus berkualitas. Sebab mutu pendidikan di sini sudah cukup baik,” tuturnya. (ima)
Sebanyak 607 mahasiwa dari tujuh fakultas dan dua program magister Universitas Bina Darma (UBD) Palembang dilantik menjadi sarjana baru, di OPI Convention Center (OCC) Jakabaring, Sabtu (24/3).
Dari 607 lulusan tersebut diantaranya yakni 41 orang lulusan dari Program Magister Manajemen, 51 lulusan Program Magister Teknik Informatika (MTI) dan 271 lulusan Fakultas Ilmu Komputer. Kemudian 119 lulusan Fakultas Ilmu Ekonomi, 29 lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi, 42 lulusan Fakultas Teknik, 37 lulusan Fakultas Psikologi, 9 lulusan Fakultas Bahasa dan Sastra, serta delapan lulusan dari Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Rektor Universitas Bina Darma (UBD) Bochari Rahman mengatakan, perkuliahan merupakan sebuah perjuangan untuk dapat memenangkan persaingan. Untuk memenangkan persaingan dan mencapai sukses dalam kehidupan dan prosesi pelantikan merupakan momentum untuk melakukan refleksi diri usai menempuh pendidikan.
“Sebagai universitas yang berada di ibukoka dengan posisi geografis sangat strategis sangat memungkinkan perguruan tinggi ini dapat berkembang pesat. Untuk itu kami akan terus meningkatkan sarana dan prasarana guna menghasilkan SDM berkualitas guna mendukung kemajuan provinsi ini. Serta dengan dilaksanakannya wisuda kali ini, sehingga jumlah alumni UBD saat ini sudah sebanyak 14.050 orang,” katanya.
Dijelaskannya, berdasarkan indeks predikat kelulusan, mahasiswa yang mendapat predikat terbaik di program studi masing-masing sebanyak 22 lulusan dan mahasiswa yang lulus dengan pujian terdapat sebanyak 14 orang.
Sementara itu, Ketua Komisi X DPR RI Prof Dr Mahyudin NS SP OG (k) yang hadir dalam kesempatan tersebut menuturkan pendidikan di Sumsel mulai diperhitungkan secara nasional. Bahkan banyak mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia yang sudah melirik kampus yang ada di Sumsel.
“Untuk itu masyarakat di Sumsel patut berbangga hati, karena tidak perlu lagi untuk mencari kampus berkualitas. Sebab mutu pendidikan di sini sudah cukup baik,” tuturnya. (ima)
105 Peserta Ikuti Bintang Sekolah XL
Palembang, SN
Sebanyak 105 peserta dari 4 kategori yaitu SD diikuti 26 peserta, SMP 20 peserta, SMA 35 peserta dan mahasiswa 24 peserta mengikuti pemilihan Bintang Sekolah XL yang digelar di PIM, Minggu (25/3).
General Manager Sales XL, Dodyk Supriyono menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan yang kedua kalinya digelar dan akan menjadi agenda tahunan. "Sebelumnya tahun kemarin kita juga pernah menggelar hal yang sama dan tahun ini kita mengulang kesuksesan pada tahun sebelumnya,"ujarnya.
Dengan jumlah peserta yang mencapai ratusan dikatakannya, membuktikan antusias remaja di Palembang cukup baik. Namun, tidak semua peserta dapat lolos dalam tahapan selanjutnya karena para dewan juri yang terdiri dari akademisi dan agency tidak sembarang dalam memilih. Setelah para peserte mendaftar diadakan tes bakat pada 11 Maret kemarin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
"Bakat yang dimiliki tiap peserta berbeda-beda mulai dari menyanyi, modeling, akting sampai presenter ditunjukkan untuk memikat hati dewan juri,"tuturnya didampingi panitia Pemilihan Bintang XL, Vaurina.
Ditambahkannya, ajang tersebut merupakan kegiatan positif untuk unjuk bakat dengan keterampilan berbeda-beda. Dimana setiap anak dapat menunjukkan bakt serta potensi yang dimiliki dengan cara positif. "Serta diharapkan dapat memotivasi anak muda lain yan ada di Kota Palembang untuk menjadi pribadi yang berani,"pungkasnya sembari mengatakan masing-masing kategori diambil juara I sampai harapan III setiap pemenang selain mendapatkan tropy dan piagam juga mendapatkan uang tunai. (ima)
Sebanyak 105 peserta dari 4 kategori yaitu SD diikuti 26 peserta, SMP 20 peserta, SMA 35 peserta dan mahasiswa 24 peserta mengikuti pemilihan Bintang Sekolah XL yang digelar di PIM, Minggu (25/3).
General Manager Sales XL, Dodyk Supriyono menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan yang kedua kalinya digelar dan akan menjadi agenda tahunan. "Sebelumnya tahun kemarin kita juga pernah menggelar hal yang sama dan tahun ini kita mengulang kesuksesan pada tahun sebelumnya,"ujarnya.
Dengan jumlah peserta yang mencapai ratusan dikatakannya, membuktikan antusias remaja di Palembang cukup baik. Namun, tidak semua peserta dapat lolos dalam tahapan selanjutnya karena para dewan juri yang terdiri dari akademisi dan agency tidak sembarang dalam memilih. Setelah para peserte mendaftar diadakan tes bakat pada 11 Maret kemarin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
"Bakat yang dimiliki tiap peserta berbeda-beda mulai dari menyanyi, modeling, akting sampai presenter ditunjukkan untuk memikat hati dewan juri,"tuturnya didampingi panitia Pemilihan Bintang XL, Vaurina.
Ditambahkannya, ajang tersebut merupakan kegiatan positif untuk unjuk bakat dengan keterampilan berbeda-beda. Dimana setiap anak dapat menunjukkan bakt serta potensi yang dimiliki dengan cara positif. "Serta diharapkan dapat memotivasi anak muda lain yan ada di Kota Palembang untuk menjadi pribadi yang berani,"pungkasnya sembari mengatakan masing-masing kategori diambil juara I sampai harapan III setiap pemenang selain mendapatkan tropy dan piagam juga mendapatkan uang tunai. (ima)
Irigasi 11.500 Hektar Siap Dibangun di Lempuing
Kayuagung, SN
Irigasi teknis seluas sekitar 11 500 hektar tahun ini siap dibangun di Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya. Pembangunan bertujuan untuk mengantisipasi pengalihan fungsi lahan pertanian ke non pertanian yang dilakukan warga.
Apalagi sejak beberapa tahun terakhir, sudah ada warga yang mengalih fungsikan lahan mereka dari sebelumnya persawahan yang ditanami padi kini menjadi perkebunan sawit dan karet. Alasan warga, hasil perkebunan lebih menjanjikan dibanding pertanian.
Bupati OKI Ir H Ishak Mekki MM beberapa hari lalu saat Kunker ke Desa Sungai Belida Lempuing mengatakan, tantangan peningkatan produksi tanaman pangan di masa mendatang akan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang semakin berat dan kompleks, seperti pertambahan jumlah penduduk, sempitnya kepemilikan lahan dan alih fungsi lahan tanaman pangan.
Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi perubahan lingkungan dan kondisi tersebut maka strategi dan fokus pembangunan tanaman pangan kedepan antara lain peningkatan intensifikasi tanaman dan penambahan areal luas tanam.
Berbagai upaya juga telah dilakukan melalui program pembangunan pertanian baik yang bersumber dari APBD I dan II maupun dukungan dana APBN yang muaranya kepada langkah peningkatan produksi tanaman pangan khususnya tanaman padi.
Langkah-langkah tersebut diantaranya, perbaikan infrastruktur pertanian meliputi pembangunan dan rehab jaringan irigasi, tata air mikro, pembangunan dan rehab jaringan irigasi tingkat usaha tani, pembangunan jalan usaha tani, penambahan luas areal tanam baru (cetak sawah), pemberian bantuan benih padi unggul.
”Serta di Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya akan dibangun irigasi teknis seluas kurang lebih 11 500 hektar. Pembangunan irigasi tersebut pada tahun 2012 ini akan di mulai antara fase I seluas 5 000 hektar dan fase II kurang lebih 6 500 hektar,” kata Ishak Mekki di hadapan warga.
Katanya lagi, anggaran irigasi teknis ini bersumber dari dana hibah Jepang. Hal ini juga merupakan upaya pemerintah Kabupaten OKI untuk mengantisipasi terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian yang saat ini masih terjadi.
Ishak Mekki juga menghimbau, para petani agar kiranya tidak mengalihfungsikan lahan pertanian produktif ke peruntukan lain, karena di masa mendatang kebutuhan padi/beras akan semakin meningkat dan semakin strategis.(iso)
Irigasi teknis seluas sekitar 11 500 hektar tahun ini siap dibangun di Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya. Pembangunan bertujuan untuk mengantisipasi pengalihan fungsi lahan pertanian ke non pertanian yang dilakukan warga.
Apalagi sejak beberapa tahun terakhir, sudah ada warga yang mengalih fungsikan lahan mereka dari sebelumnya persawahan yang ditanami padi kini menjadi perkebunan sawit dan karet. Alasan warga, hasil perkebunan lebih menjanjikan dibanding pertanian.
Bupati OKI Ir H Ishak Mekki MM beberapa hari lalu saat Kunker ke Desa Sungai Belida Lempuing mengatakan, tantangan peningkatan produksi tanaman pangan di masa mendatang akan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang semakin berat dan kompleks, seperti pertambahan jumlah penduduk, sempitnya kepemilikan lahan dan alih fungsi lahan tanaman pangan.
Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi perubahan lingkungan dan kondisi tersebut maka strategi dan fokus pembangunan tanaman pangan kedepan antara lain peningkatan intensifikasi tanaman dan penambahan areal luas tanam.
Berbagai upaya juga telah dilakukan melalui program pembangunan pertanian baik yang bersumber dari APBD I dan II maupun dukungan dana APBN yang muaranya kepada langkah peningkatan produksi tanaman pangan khususnya tanaman padi.
Langkah-langkah tersebut diantaranya, perbaikan infrastruktur pertanian meliputi pembangunan dan rehab jaringan irigasi, tata air mikro, pembangunan dan rehab jaringan irigasi tingkat usaha tani, pembangunan jalan usaha tani, penambahan luas areal tanam baru (cetak sawah), pemberian bantuan benih padi unggul.
”Serta di Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya akan dibangun irigasi teknis seluas kurang lebih 11 500 hektar. Pembangunan irigasi tersebut pada tahun 2012 ini akan di mulai antara fase I seluas 5 000 hektar dan fase II kurang lebih 6 500 hektar,” kata Ishak Mekki di hadapan warga.
Katanya lagi, anggaran irigasi teknis ini bersumber dari dana hibah Jepang. Hal ini juga merupakan upaya pemerintah Kabupaten OKI untuk mengantisipasi terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian yang saat ini masih terjadi.
Ishak Mekki juga menghimbau, para petani agar kiranya tidak mengalihfungsikan lahan pertanian produktif ke peruntukan lain, karena di masa mendatang kebutuhan padi/beras akan semakin meningkat dan semakin strategis.(iso)
Tiga Wilayah Perbatasan Masih Bermasalah
Palembang, SN
Wakil Walikota Prabumulih, Ir Ridho Yahya MM mengungkapkan, saat ini ada tiga wilayah perbatasan di Kota Prabumulih yang masih bermasalah. Untuk itu meminta bantuan Pemprov dan DPRD Sumsel untuk membantu proses penyelesaiannya.
Diungkapkan Ridho beberapa waktu lalu, ada tiga kendala yang menjadi permasalahan tapal batas di Kota Nanas ini. Pertama, masalah perebutan pengelolaan perahu ketek di Desa Payu Putat, Kecamatan Prabumulih Barat. Kedua perebutan lahan batubara yang kini dikelola PT GHMMI di Desa Gunung Kemala, yang juga berada di Kecamatan Prabumulih Barat. Kedua lokasi itu berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim.
Kemudian batas wilayah Prabumulih dengan Desa Tanjung Miring yang berbatasan dengan Kabupaten Ogan Ilir.
"Sehingga kita minta kepada anggota dewan dalam reses ini, untuk membantu percepatan realisasi pembangunan jembatan Payuputat. Guna mengatasi salah satu tapal batas tersebut," kata Ridho saat menggelar pertemuan dengan anggota Komisi I DPRD Sumsel.
Ridho juga menjelaskan masalah kerusakan jalan baik jalan lingkar dan juga jalan kota ini dikarenakan dilalui angkutan batubara. "Kita minta kepada provinsi untuk menganggarkan dana untuk perbaikan kedua jalan ini," katanya.
Ia mengungkapkan, pencapaian pembangunan Kota Nanas ini sejak 9 tahun berdiri sudah sangat pesat. Terlebih sebagai kota perlintasan, pihaknya terus melakukan pembangunan infrastruktur pemerintah yang mencapai hampir 85 persen. "Selam 9 tahun berdiri, sudah banyak pembangunan kota ini yang kita lakukan baik fisik dan non fisik," ungkapnya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Sumsel Drs H M Iqbal Romzi yang juga Ketua Komisi I DPRD Sumsel yang membidangi Pemerintahan dan Hukum mengatakan, dalam reses kali ini memang mengangendakan tentang tapal batas yang kini menjadi sorotan tiap daerah. Karena jika tidak diantisipasi sedini mungkin, bisa menjadi permasalahan yang pelik ke depannya.
"Agenda kita memang membahas masalah tapal batas dan menerima masukan tentang tata pengelolaan pemerintahan," katanya. (and)
Wakil Walikota Prabumulih, Ir Ridho Yahya MM mengungkapkan, saat ini ada tiga wilayah perbatasan di Kota Prabumulih yang masih bermasalah. Untuk itu meminta bantuan Pemprov dan DPRD Sumsel untuk membantu proses penyelesaiannya.
Diungkapkan Ridho beberapa waktu lalu, ada tiga kendala yang menjadi permasalahan tapal batas di Kota Nanas ini. Pertama, masalah perebutan pengelolaan perahu ketek di Desa Payu Putat, Kecamatan Prabumulih Barat. Kedua perebutan lahan batubara yang kini dikelola PT GHMMI di Desa Gunung Kemala, yang juga berada di Kecamatan Prabumulih Barat. Kedua lokasi itu berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim.
Kemudian batas wilayah Prabumulih dengan Desa Tanjung Miring yang berbatasan dengan Kabupaten Ogan Ilir.
"Sehingga kita minta kepada anggota dewan dalam reses ini, untuk membantu percepatan realisasi pembangunan jembatan Payuputat. Guna mengatasi salah satu tapal batas tersebut," kata Ridho saat menggelar pertemuan dengan anggota Komisi I DPRD Sumsel.
Ridho juga menjelaskan masalah kerusakan jalan baik jalan lingkar dan juga jalan kota ini dikarenakan dilalui angkutan batubara. "Kita minta kepada provinsi untuk menganggarkan dana untuk perbaikan kedua jalan ini," katanya.
Ia mengungkapkan, pencapaian pembangunan Kota Nanas ini sejak 9 tahun berdiri sudah sangat pesat. Terlebih sebagai kota perlintasan, pihaknya terus melakukan pembangunan infrastruktur pemerintah yang mencapai hampir 85 persen. "Selam 9 tahun berdiri, sudah banyak pembangunan kota ini yang kita lakukan baik fisik dan non fisik," ungkapnya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Sumsel Drs H M Iqbal Romzi yang juga Ketua Komisi I DPRD Sumsel yang membidangi Pemerintahan dan Hukum mengatakan, dalam reses kali ini memang mengangendakan tentang tapal batas yang kini menjadi sorotan tiap daerah. Karena jika tidak diantisipasi sedini mungkin, bisa menjadi permasalahan yang pelik ke depannya.
"Agenda kita memang membahas masalah tapal batas dan menerima masukan tentang tata pengelolaan pemerintahan," katanya. (and)
Pemerintah Tawarkan Empat Kompensasi
Palembang, SN
Menangapi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 1 April mendatang, Pemerintah Kota (pemkot) Palembang tidak tinggal diam untuk mengatasi ini.
Pemerintah menawarkan empat kompensasi yaitu, penambahan frekuensi jatah beras bagi masyarakat miskin menjadi 14 kali setahun, penambahan bea siswa untuk masyrakat miskin selama enam bulan, pemberian bantuan langsung sementara masyrakat senilai Rp 150 ribu perbulan dan kompensasi untuk sektor transportasi yang kesemuanya tersebut merupakan kompensasi secara nasional, hal ini dikatakan Walikota Palembang Eddy Santana Putra kemarin. Sedangkan untuk mekanisme pembayaran kompensasi masih akan dibahas lagi.
Eddy menilai, dibandingkan negara lain, kenaikan harga bahan bakar minyak sebesar 30 persen di Indonesia masih relatif rendah. “Kalau di Thailand kenaikan (BBM) di atas kita, begitu juga negara-negara lain. Hanya saja dampak kenaikan BBM ini tetap akan kita antisipasi terhadap kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako),” ujar Eddy.
Eddy juga meminta Pertamina memberikan pelayanan prima. “Jangan sampai ada kelangkaan BBM, apalagi antrean panjang di SPBU.”
Walikota juga meminta kepolisian mengawasi jalur darat dan sungai, agar tidak ada kuota BBM untuk Palembang dimanfaatkan oknum tertentu untuk dibawa keluar Palembang.
“Perlu juga pengawasan di SPBU untuk pembatasan pembelian BBM dari kendaraan,” ujarnya.
Sementara itu, Chaidir, General Manager Pertamina UPS II, mengatakan, pihaknya akan menindak tegas pom bensin yang bertindak curang ataupun memanfaatkan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak untuk keuntungan pribadi.
“Mereka kita kenakan sanksi, bisa ditutup SPBU-nya,” ujar Chaidir.(win)
Menangapi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 1 April mendatang, Pemerintah Kota (pemkot) Palembang tidak tinggal diam untuk mengatasi ini.
Pemerintah menawarkan empat kompensasi yaitu, penambahan frekuensi jatah beras bagi masyarakat miskin menjadi 14 kali setahun, penambahan bea siswa untuk masyrakat miskin selama enam bulan, pemberian bantuan langsung sementara masyrakat senilai Rp 150 ribu perbulan dan kompensasi untuk sektor transportasi yang kesemuanya tersebut merupakan kompensasi secara nasional, hal ini dikatakan Walikota Palembang Eddy Santana Putra kemarin. Sedangkan untuk mekanisme pembayaran kompensasi masih akan dibahas lagi.
Eddy menilai, dibandingkan negara lain, kenaikan harga bahan bakar minyak sebesar 30 persen di Indonesia masih relatif rendah. “Kalau di Thailand kenaikan (BBM) di atas kita, begitu juga negara-negara lain. Hanya saja dampak kenaikan BBM ini tetap akan kita antisipasi terhadap kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako),” ujar Eddy.
Eddy juga meminta Pertamina memberikan pelayanan prima. “Jangan sampai ada kelangkaan BBM, apalagi antrean panjang di SPBU.”
Walikota juga meminta kepolisian mengawasi jalur darat dan sungai, agar tidak ada kuota BBM untuk Palembang dimanfaatkan oknum tertentu untuk dibawa keluar Palembang.
“Perlu juga pengawasan di SPBU untuk pembatasan pembelian BBM dari kendaraan,” ujarnya.
Sementara itu, Chaidir, General Manager Pertamina UPS II, mengatakan, pihaknya akan menindak tegas pom bensin yang bertindak curang ataupun memanfaatkan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak untuk keuntungan pribadi.
“Mereka kita kenakan sanksi, bisa ditutup SPBU-nya,” ujar Chaidir.(win)
TPU Butuh Penataan Kembali
* Konsep TPU Seperti Taman Kota
Palembang, SN
Berkurangnya jumlah lahan Taman Pemakaman Umum (TPU) dan kurang tertata hingga terkesan semerawut membuat Pemerintah Kota (pemkot) Palembang melalui Dinas Peneranga Jalan, Pertamanan dan Pemakaman (DPJPP) akan menata ulang dan berkonsep seperti taman.
Hal ini dikatkan Walikota Palembang Eddy Santana Putra saat diwawancarai di sela-sela peninjauan langsung ke beberapa TPU di Kota Palembang Minggu (25/3).
"Seperti terlihat di beberapa TPU yang ada, sudah banyak areal yang penuh dan kemungkinan tidak bisa menampung dan butuh penataan kembali di beberapa titik" terang Eddy.
Selain itu Eddy mengataan, hendaknya pengelolaan dan pemanfaatan lahan TPU difungsikan seefisien mungkin, mulai dari penggunaan lahan, penyedian parkir dan sebagainya. “Kita melihat TPU Kebun Bunga (kuotanya) sudah penuh, kecuali di atas lain polanya. Akan kita tata lagi sebagus dan sebaik mungkin. Begitu juga dengan TPU Sematang Borang,”ulasnya
Eddy mengungkapkan, Pemkot Palembang sudah membebaskan lahan di beberapa lokasi, khususnya di kawasan Kebun Bunga, untuk difungsikan sebagai perluasan lahan TPU. Menurutnya, lahan-lahan ini tetap harus dibenahi mengingat kawasan Sukarame tersebut termasuk daerah rawa. Perlu digali untuk kolam retensi supaya daerahnya tidak tergenang dan sungainya bisa dikelola lagi dengan baik.
“Tetap harus ada pengendalian banjir di sana. Wilayah ini bisa kita diperuntukkan untuk TPU sekitar 2 hektare mungkin 70% dari luas lahannya,”sebut Eddy.
Adapun untuk TPU Sematang Borang, dia menilai sudah cukup baik dengan penataan lahan parkir, sirkulasi air, dan penghijauannya. Masjid yang ada di lokasi tersebut akan dibantu pengembangannya.“Dua bulan ini kita minta untuk dirapikan kembali. Memang kawasan Sako ini bukan daerah rawan banjir meskipun termasuk daerah rawa. Ada kolam dan galangan air di sana. Di situ ada 7 hektare lahannya mungkin 35% dari luasnya,”ujar Eddy seraya menambahkan, perlu mencari lahan lain untuk TPU, seperti di Gandus dan Talang Kelapa.
Dalam kesempatan tersebut, peninjauan dilanjutkan ke lokasi bank sampah. Dia mengharapkan, ada 1000 bank sampah di Palembang maka dapat menjadikan kota ini lebih bersih. “Saat ini ada lima contoh bank sampah di Palembang. Kita harap bisa bertambah sehingga program 3R bisa terlaksana dengan baik di masyarakat,”katanya.
Sementara itu, Kepala DPJPP Kota Palembang Andi Wijaya Busro mengatakan, pihaknya akan mengusung konsep ramah lingkungan untuk tata TPU. Dengan begitu kesan angker pada TPU bisa hilang karena TPU akan ditata lebih rapi. “Konsepnya nanti berubah, kita pakai panorama hamparan hijau dengan batu nisan kecil di bagian atasnya hingga terkesan seperti taman kota,”jelasnya. (win)
Langganan:
Postingan (Atom)
Press
My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.