Air belum mengalir, Lift belum ada
Hari ini atlet PON dijadwalkan mulai menempati wisma atlet yang
tersebar di Pekanbaru, Riau. Sayang, meski sudah jadi, fasilitas wisma
atlet masih kurang. Alhasil, sarung pun dijadikan tirai darurat.
Atlet gulat Jambi, Rizki Arianto, terlihat santai di kamar di lantai tiga wisma atlet di kompleks Universitas Islam Riau, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Jumat (7/9/2012). Ia dan 8 rekannya datang ke Pekanbaru 30 Agustus lalu dan menginap di sebuah hotel. Hari ini, dia pindah dan mulai menempati wisma atlet.
Di kamar berukuran kurang lebih 3x4 meter itu, Rizki menempatkan koper besarnya. Cahaya matahari menerobos dari separuh jendela kamarnya, separuh lainnya ditutup kain sarung.
"Ini air juga belum mengalir. Belum ada kepastian kapan mulai dialirkan," keluh Rizki.
Secara fisik, bangunan berlantai 5 ini siap digunakan, tinggal finishing seperti pengecatan dan pembersihan. Satu-satunya problem utama hanya lift yang belum bisa diselesaikan. Lift masih berupa tonggak besi.
Setiap kamar diisi dua orang dan setiap 3-4 kamar disediakan 1 kamar mandi. Kamar mandi itu berpintu 4, sehingga penghuni kamar diharapkan tidak terlalu mengantre.
"Kalau lift-nya belum jadi, yang di lantai 5 repot. Belum bertanding sudah capek, setelah bertanding tambah capek hanya karena tidak ada lift," kata Rizki.
Saat wartawan bertandang ke wisma tersebut, kontingen dari Kaltim datang. Namun mereka balik kanan setelah tahu air belum mengalir di lokasi tersebut. "Sementara tinggal di hotel dulu," kata salah satu dari mereka.
Pembukaan PON akan dihelat 11 September mendatang, namun sejumlah cabang olah raga sudah dipertandingkan sebelum momen itu. Pembukaan dijadwalkan akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
(try/nrl)