Senin, 30 April 2012
Angie Ditahan dan KPK yang Harus Terus Diawasi
Oleh Agus Harizal Alwie Tjikmat
SETELAH terus ditekan dan dipertanyakan banyak pihak, akhirnya KPK menahan tersangka kasus korupsi Wisma Atlet Palembang, Angelina Sondakh. Padahal setelah sidang Angelina yang mengaku tak memiliki HP Blackberry, kasus ini seperti tenggelam dan KPK sangat terlihat memgambangkannya.
Tetapi sejak belakangan banyak pihak terus menggugat KPK untuk menuntaskan kasus ini dan mengusut Anggie, lembaga ini melakukan langkah prontal dengan menahan wakil rakyat dari Partai Demokrat tersebut.
Untuk kondisi sekarang KPK harus mengusut pihak-pihak yang ada di belakang Anggie. Jangan ada intervensi, rakyat dan banyak elemen harus mengawal kasus ini.
KPK mesti didesak untuk tidak ragu memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam kasus Anggelina. Siapapun dia harus dipanggil, jangan ada pemutarbalikkan fakta.Hal ini disebabkan karena selama ini masih ada keraguan besar terhadap KPK. Nama yang disebut harus dipanggil dan KPK tetap dapat menindak pihak-pihak terkait selama memegang alat bukti.
Partai Demokrat yang kini berkuasa, dengan suara terbanyak di parlemen dan 'menguasai' Istana kini harus menanggung beban berat. Bagai puncak klimak dari perbuatan yang telah dilakukan sejak lama, partai dengan lambang bintang mercy tersebut kini memetik hasil yang sangat menyakitkan.
Kini partai yang selalu menjaga citra diri dengan semua hal yang baik-baik, harus terbuka 'aib'-nya karena ulah kadernya sendiri. Seperti fenomena gunung es, bundaran bola besar telah menggilas gaya kepemimpinan low profile. Kondisi ini didukung sikap tak tegas, plin plan, dan terkahir saling menyalahkan antar mereka sendiri. Kondisi ini membuat 'bangkai' yang selama ini disimpan rapi, baunya kini menyeruak ke seantero negeri.
Setelah Nazaruddin, kini giliran Angelina yang harus menela pil pahit buah dari kerakusannya maling uang rakyat. (***)
SETELAH terus ditekan dan dipertanyakan banyak pihak, akhirnya KPK menahan tersangka kasus korupsi Wisma Atlet Palembang, Angelina Sondakh. Padahal setelah sidang Angelina yang mengaku tak memiliki HP Blackberry, kasus ini seperti tenggelam dan KPK sangat terlihat memgambangkannya.
Tetapi sejak belakangan banyak pihak terus menggugat KPK untuk menuntaskan kasus ini dan mengusut Anggie, lembaga ini melakukan langkah prontal dengan menahan wakil rakyat dari Partai Demokrat tersebut.
Untuk kondisi sekarang KPK harus mengusut pihak-pihak yang ada di belakang Anggie. Jangan ada intervensi, rakyat dan banyak elemen harus mengawal kasus ini.
KPK mesti didesak untuk tidak ragu memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam kasus Anggelina. Siapapun dia harus dipanggil, jangan ada pemutarbalikkan fakta.Hal ini disebabkan karena selama ini masih ada keraguan besar terhadap KPK. Nama yang disebut harus dipanggil dan KPK tetap dapat menindak pihak-pihak terkait selama memegang alat bukti.
Partai Demokrat yang kini berkuasa, dengan suara terbanyak di parlemen dan 'menguasai' Istana kini harus menanggung beban berat. Bagai puncak klimak dari perbuatan yang telah dilakukan sejak lama, partai dengan lambang bintang mercy tersebut kini memetik hasil yang sangat menyakitkan.
Kini partai yang selalu menjaga citra diri dengan semua hal yang baik-baik, harus terbuka 'aib'-nya karena ulah kadernya sendiri. Seperti fenomena gunung es, bundaran bola besar telah menggilas gaya kepemimpinan low profile. Kondisi ini didukung sikap tak tegas, plin plan, dan terkahir saling menyalahkan antar mereka sendiri. Kondisi ini membuat 'bangkai' yang selama ini disimpan rapi, baunya kini menyeruak ke seantero negeri.
Setelah Nazaruddin, kini giliran Angelina yang harus menela pil pahit buah dari kerakusannya maling uang rakyat. (***)
Warga Tolak Ganti Rugi Lahan
Banyuasin, SN
Warga tiga Desa eks Transmigrasi Pulau Muning, Limbang Mulya dan Soko Makmur Kecamatan Sembawa Banyuasin menolak ganti rugi kebun inti plasma yang akan dijadikan perkebunan sawit PT Kasi Agro Mandiri (KAM). Kendati warga sebelumnya telah setuju dengan harga Rp 3,5 juta per surat dan izin lokasi telah diterbitkan Bupati.
Penolakan warga 3 desa kawasan Air Rengit milik seluas 3.000 hektar itu diungkapkan Kades Pulau Muning Bonari, Kades Soko Makmur Ali Usman, dan Kades Limbang Mulaya Nahdlo Rizqon ditemani BPD masing-masing saat rapat mediasi di ruangan Sekda Kamis (25/4).
Rapat mediasi yang dipimpin oleh Asisten I Husnan Bhakti, dihadiri oleh Kasubag tapem Pujiono, Kabid Program Syaiful Bahri, BPN, Bappeda, serta Kasi Penyiapan lahan (PL) Dinas Transmigrasi Banyuasin Sudirjo tersebut juga dihadiri oleh perwakilan PT KAM bidang Eksternal Relation Weldi.
Seperti dikatakan oleh Kades Nahdlo Rizqon, “Kami tidak bisa memaksa warga untuk ikut kebun plasma yang dijanjikan oleh PT KAM, karena setelah kami banding-bandingkan dengan desa lain, sistim plasma sekarang tidak diminati warga, kami hanya minta trans PIR,” kata Nahdlo.
Warga Desa X Transmigran hanya menginginkan sistem Kebun Plasma Inti Rakyat (PIR) seperti yang pernah dijanjikan oleh PT SHS saat transmigrasi pertama tahun 1999 silam namun perusahaan tersebut kolep.
Senada dikatakan oleh Kades Soko Makmur Ali Usman, bahwa warga desa tidak setuju adanya perkebunan inti plasma model sekarang, warga pertama kalinya mengira kalau perkebunan yang akan dibangun oleh PT KAM adalah kebun PIR.
“Jadi masyarakat eks trans kami setelah mendapat sosialsisi tentang sistim plasma akhirnya sepakat izin lokasi yang dikeluarkan oleh pemkab Banyuasin di lokasi lahan jatah trasn seluas 2,5 Ha per KK meminta untuk dicabut,” kata Ali Usman.
Ali Usman mengatakan, kendati warga pernah dijanjikan akan diberi ganti rugi seharga Rp 3,5 juta masih tidak untung karena selain lahan jatah yang dibeli tinggal 1 ha belum lagi nantinya dari lahan plasma yang dibuat perusahaan juga harus membayar ke kredit.
Mananggapai permasalahan PT KAM dengan Warga 3 Desa Asisten 1 Husnan Bahakti mengharapkan warga untuk berpikir kembali karena sejak dibuka trans sampai dengan sekarang banyak lahan yang belum diusahakan.
“Kalau boleh saya sarankan, pemerintah memang telah berupaya mendatangkan investor agar, masyarakat bisa berkembang maju, dan khusus di tiga desa ini selama terisolir, dan banyak penduduk bermata pencaharian diluar desa,” kata Husnan Bhakti.
Akan tetapi kalau masyarakat sudah bulat berkeinginan untuk keluar dari perusahaan pemerintah juga tidak bisa mencegah, sebab desa kalau masyarakat tidak mau bermitra dengan PT KAM lokasi itu akan di inklap.
“Izin lokasi PT KAM akan direvisi kembali, khusus di 3 desa tersebut, agar PT KAM mengerjakan lahan diluar 3 desa itu,” jelas Husnan Bhakti.
Sementara Kabid Program Hutbun Syaiful Bahri mengatakan, izin lokasi PT KAM seluas 11 ribu Ha dan dikurangi 3000 ha milik 3 desa sehingga izin lokasi PT KAM tinggal 8000 ha.
“Revisi izin lokasi ini akan segera kita lakukan agar jangan sampai tumpang tindaih lokasi yang digarap PT KAM,” jelasnya.
Camat Sembawa Joni Gunawan saat dikonfirmasi mengatakan, izin lokasi PT KAM ada 11 ribu ha dan dikurangi 3 desa tinggal 8000 ha, warga yang tidak mau sistim inti plasma akan digarap sendiri dan dimanfaatkan menjadi lahan pertanian. (sir)
Warga tiga Desa eks Transmigrasi Pulau Muning, Limbang Mulya dan Soko Makmur Kecamatan Sembawa Banyuasin menolak ganti rugi kebun inti plasma yang akan dijadikan perkebunan sawit PT Kasi Agro Mandiri (KAM). Kendati warga sebelumnya telah setuju dengan harga Rp 3,5 juta per surat dan izin lokasi telah diterbitkan Bupati.
Penolakan warga 3 desa kawasan Air Rengit milik seluas 3.000 hektar itu diungkapkan Kades Pulau Muning Bonari, Kades Soko Makmur Ali Usman, dan Kades Limbang Mulaya Nahdlo Rizqon ditemani BPD masing-masing saat rapat mediasi di ruangan Sekda Kamis (25/4).
Rapat mediasi yang dipimpin oleh Asisten I Husnan Bhakti, dihadiri oleh Kasubag tapem Pujiono, Kabid Program Syaiful Bahri, BPN, Bappeda, serta Kasi Penyiapan lahan (PL) Dinas Transmigrasi Banyuasin Sudirjo tersebut juga dihadiri oleh perwakilan PT KAM bidang Eksternal Relation Weldi.
Seperti dikatakan oleh Kades Nahdlo Rizqon, “Kami tidak bisa memaksa warga untuk ikut kebun plasma yang dijanjikan oleh PT KAM, karena setelah kami banding-bandingkan dengan desa lain, sistim plasma sekarang tidak diminati warga, kami hanya minta trans PIR,” kata Nahdlo.
Warga Desa X Transmigran hanya menginginkan sistem Kebun Plasma Inti Rakyat (PIR) seperti yang pernah dijanjikan oleh PT SHS saat transmigrasi pertama tahun 1999 silam namun perusahaan tersebut kolep.
Senada dikatakan oleh Kades Soko Makmur Ali Usman, bahwa warga desa tidak setuju adanya perkebunan inti plasma model sekarang, warga pertama kalinya mengira kalau perkebunan yang akan dibangun oleh PT KAM adalah kebun PIR.
“Jadi masyarakat eks trans kami setelah mendapat sosialsisi tentang sistim plasma akhirnya sepakat izin lokasi yang dikeluarkan oleh pemkab Banyuasin di lokasi lahan jatah trasn seluas 2,5 Ha per KK meminta untuk dicabut,” kata Ali Usman.
Ali Usman mengatakan, kendati warga pernah dijanjikan akan diberi ganti rugi seharga Rp 3,5 juta masih tidak untung karena selain lahan jatah yang dibeli tinggal 1 ha belum lagi nantinya dari lahan plasma yang dibuat perusahaan juga harus membayar ke kredit.
Mananggapai permasalahan PT KAM dengan Warga 3 Desa Asisten 1 Husnan Bahakti mengharapkan warga untuk berpikir kembali karena sejak dibuka trans sampai dengan sekarang banyak lahan yang belum diusahakan.
“Kalau boleh saya sarankan, pemerintah memang telah berupaya mendatangkan investor agar, masyarakat bisa berkembang maju, dan khusus di tiga desa ini selama terisolir, dan banyak penduduk bermata pencaharian diluar desa,” kata Husnan Bhakti.
Akan tetapi kalau masyarakat sudah bulat berkeinginan untuk keluar dari perusahaan pemerintah juga tidak bisa mencegah, sebab desa kalau masyarakat tidak mau bermitra dengan PT KAM lokasi itu akan di inklap.
“Izin lokasi PT KAM akan direvisi kembali, khusus di 3 desa tersebut, agar PT KAM mengerjakan lahan diluar 3 desa itu,” jelas Husnan Bhakti.
Sementara Kabid Program Hutbun Syaiful Bahri mengatakan, izin lokasi PT KAM seluas 11 ribu Ha dan dikurangi 3000 ha milik 3 desa sehingga izin lokasi PT KAM tinggal 8000 ha.
“Revisi izin lokasi ini akan segera kita lakukan agar jangan sampai tumpang tindaih lokasi yang digarap PT KAM,” jelasnya.
Camat Sembawa Joni Gunawan saat dikonfirmasi mengatakan, izin lokasi PT KAM ada 11 ribu ha dan dikurangi 3 desa tinggal 8000 ha, warga yang tidak mau sistim inti plasma akan digarap sendiri dan dimanfaatkan menjadi lahan pertanian. (sir)
Stok BBM Tetap, Waktu Distribusi Berubah
Banyuasin, SN
Jelang pembatasan penggunaan BBM Premium bersubsidi yang akan diberlakukan pada kendaraan diatas 1500 cc, kelangkaan BBM kembali terjadi di sepanjang Jalintim di Kabupaten Banyuasin. Meski sejumlah SPBU mengaku stok BBM yang diberikan Pertamina setiap hari normal, namun waktu pendistribusian yang tidak jelas membuat BBM seolah-olah langka.
Seperti yang terlihat di SPBU Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa, pasokan BBM yang dikirim Pertamina setiap hari normal, yaitu 16 ton solar dan 10 ton premium per hari.
“Tapi waktu pendistribusiannya yang berbeda, kami baru saja mendapatkan stock BBM pada siang hari, jadi mau tidak mau pada pagi hari kami sudah tidak bisa lagi menjual bensin maupun solar, karena sudah habis,“ kata salah seorang operator pompa.
Padahal menurutnya, jumlah kendaraan yang melintas di Jalintim ini setiap hari terus mengalami penambahan. “Kalau siang kami bongkar nanti malam juga sudah habis, terpaksa kami harus menolak kendaraan yang datang. Ada yang memang mengerti kondisi ini, tetapi ada juga yang marah-marah," tuturnya.
Soal pembatasan BBM bersubdisi yang akan diberlakukan bulan Mei mendatang, pengawas SPBU Rejodadi Akuan menambahkan. Menurutnya, sampai saat ini pengelola SPBU belum menerima informasi apapun terkait rencana pembatasan BBM bersubsidi tersebut.
Memang, diakui Akuan, dirinya sempat mendengar desas-desus soal rencana pembatasan BBM bersubdisi tersebut. “Tapi sampai saat ini saya belum mendapatkan surat edaran atau pemberitahuan dari Pemerintah terkait pembatasan kendaraan mobil 1500 cc, Jadi kami masih melakukan kegiatan seperti biasanya,dan untuk pengisian di pom bensin kami pun masih normal," ungkapnya.
Sama hal nya yang diungkapkan Anton pengawas SPBU yang berada di Desa Rejodadi Kecamatan Sembawa. Anton mengatakan kalau belum menerima informasi dari pemerintah terkait pembatasan BBM untuk kendaraan 1500 cc ke atas termasuk untuk mobil ber plat merah.
"Sampai saat ini kami masih melayani mobil-mobil di atas 1500 cc seperti biasa dan untuk mobil ber plat merah milik pemerintah pun pun kami masih memberikan bensin,karena sampai saat ini kami belum menerima informasi untuk pembatasan kendaraan di atas 1500 cc.sedangkan untuk pengisian ke SPBU sampai saat ini masih normal-normal saja,“ jelasnya.
Kepala Dinas Perhubungan Supriadi SE MSTr kepada koran ini mengatakan, pembahasan lebih lanjut soal pembatasan penggunaan BBM ditingkat daerah belum dilakukan, termasuk di Banyuasin.
“Bagaimana nanti pola yang akan diterapkan dan termasuk pengawasannya, yang jelas kalau memang diberlakukan pasti ada pembahasan lanjutan didaerah. Intinya, kami siap untuk mengawal kebijakan Pemerintah Pusat untuk diberlakukan didaerah," ujar Supriadi. (sir)
Jelang pembatasan penggunaan BBM Premium bersubsidi yang akan diberlakukan pada kendaraan diatas 1500 cc, kelangkaan BBM kembali terjadi di sepanjang Jalintim di Kabupaten Banyuasin. Meski sejumlah SPBU mengaku stok BBM yang diberikan Pertamina setiap hari normal, namun waktu pendistribusian yang tidak jelas membuat BBM seolah-olah langka.
Seperti yang terlihat di SPBU Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa, pasokan BBM yang dikirim Pertamina setiap hari normal, yaitu 16 ton solar dan 10 ton premium per hari.
“Tapi waktu pendistribusiannya yang berbeda, kami baru saja mendapatkan stock BBM pada siang hari, jadi mau tidak mau pada pagi hari kami sudah tidak bisa lagi menjual bensin maupun solar, karena sudah habis,“ kata salah seorang operator pompa.
Padahal menurutnya, jumlah kendaraan yang melintas di Jalintim ini setiap hari terus mengalami penambahan. “Kalau siang kami bongkar nanti malam juga sudah habis, terpaksa kami harus menolak kendaraan yang datang. Ada yang memang mengerti kondisi ini, tetapi ada juga yang marah-marah," tuturnya.
Soal pembatasan BBM bersubdisi yang akan diberlakukan bulan Mei mendatang, pengawas SPBU Rejodadi Akuan menambahkan. Menurutnya, sampai saat ini pengelola SPBU belum menerima informasi apapun terkait rencana pembatasan BBM bersubsidi tersebut.
Memang, diakui Akuan, dirinya sempat mendengar desas-desus soal rencana pembatasan BBM bersubdisi tersebut. “Tapi sampai saat ini saya belum mendapatkan surat edaran atau pemberitahuan dari Pemerintah terkait pembatasan kendaraan mobil 1500 cc, Jadi kami masih melakukan kegiatan seperti biasanya,dan untuk pengisian di pom bensin kami pun masih normal," ungkapnya.
Sama hal nya yang diungkapkan Anton pengawas SPBU yang berada di Desa Rejodadi Kecamatan Sembawa. Anton mengatakan kalau belum menerima informasi dari pemerintah terkait pembatasan BBM untuk kendaraan 1500 cc ke atas termasuk untuk mobil ber plat merah.
"Sampai saat ini kami masih melayani mobil-mobil di atas 1500 cc seperti biasa dan untuk mobil ber plat merah milik pemerintah pun pun kami masih memberikan bensin,karena sampai saat ini kami belum menerima informasi untuk pembatasan kendaraan di atas 1500 cc.sedangkan untuk pengisian ke SPBU sampai saat ini masih normal-normal saja,“ jelasnya.
Kepala Dinas Perhubungan Supriadi SE MSTr kepada koran ini mengatakan, pembahasan lebih lanjut soal pembatasan penggunaan BBM ditingkat daerah belum dilakukan, termasuk di Banyuasin.
“Bagaimana nanti pola yang akan diterapkan dan termasuk pengawasannya, yang jelas kalau memang diberlakukan pasti ada pembahasan lanjutan didaerah. Intinya, kami siap untuk mengawal kebijakan Pemerintah Pusat untuk diberlakukan didaerah," ujar Supriadi. (sir)
Warung Pelacuran di OKI Terus Bertambah
Kayuagung, SN
Daerah Kabupaten OKI yang dibelah Jalan Lintas Timur (Jalintim) dan menjadi translit antar provinsi bahkan pulau seolah menjadi lahan subur bagi pengelola warung prostitusi (pelacuran). Ini terbuktinya dengan terus bertambahnya jumlah lokalisasi di sepanjang jalan negara tersebut.
Upaya pemerintah dan instansi terkait untuk menghilangkan praktek pelacuran di warung yang kerap juga disebut warung remang remang ini sepertinya hanya sebatas omongan dan slogan saja. Apalagi, diduga kuat oknum aparat justru menerima setoran uang dari pengelola warung esek-esek dan para Pekerja Seks Komersial (PSK) tersebut.
Warung esek-esek berkedok warung makan, tempat hiburan malam atau kafe yang menyediakan wanita PSK itu dapat dijumpai di sepanjang Jalintim mulai dari Desa Mulya Guna Kecamatan Teluk Gelam, Desa Bunut Teluk Gelam, kawasan Hutan Tutupan Lempuing Jaya. Dari beberapa titik ini, jumlahnya terbilang mencapai lebih dari 100 warung.
Bukan hanya sebagai ajang prostitusi saja, namun sejumlah warung remang-remang dan kafe-kafe tersebut juga dijadikan sebagai tempat peredaran Narkoba. Ironisnya, tempat-tempat yang memicu tingginya angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten OKI ini minim tersentuh razia-razia. Diduga, para pemilik rumah makan dan kafe tersebut memberikan upeti pada oknum aparat.
Pengelola kafe di kawasan Teluk Gelam yang namanya meminta disamarkan, sebut saja MD saat dibincang malam kemarin secara terang-terangan mengatakan, oknum aparat yang menerima setoran uang haram itu yakni dari kepolisian dan Sat Pol PP.
Nominal setoran yang mereka berikan bervariasi, untuk di kafenya Rp 750 ribu per bulan kepada oknum polisi dan Rp 100 ribu setiap PSK untuk oknum Sat Pol PP. Namun MD tidak bersedia menyebutkan identitas oknum kedua instansi tersebut.
“Karena kami nyetor itulah, jadi kami jarang dirazia mereka. Meskipun akan dirazia, kami sudah diberikan bocoran dulu jika akan ada razia besar-besaran,” ungkap MD sembari mengatakan bila mereka tahu akan razia maka kafenya tersebut akan tutup untuk malam tersebut.
Sedangkan seorang PSK yang mengaku bernama Ida (24) berasal dari Belitang OKU Timur mengatakan, ia merupakan janda beranak satu. Nekad menjadi PSK karena kebutuhan ekonomi untuk membiayai hidupnya bersama anaknya yang masih kecil.
Berapa tarifnya kencan? Ida mengaku tergantung nego. Awalnya ia menawarkan harga Rp 200 ribu (short time) dan bisa ditawar Rp 150 ribu atau bahkan hanya Rp 100 ribu bila malam itu sepi pengunjung. Ida mengaku belum lama ini mengikuti acara sosialisasi yang dilakukan sebuah LSM di OKI tentang bahaya penyakit HIV dan AIDS, namun sepulang mengikuti acara itu ia kembali bekerja jadi PSK seperti semula.
Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (Forpes) OKI Yuris Palimbani SH sebelumnya mengatakan, pihaknya bakal melakukan penyuluhan kepada setiap pimpinan Ponpes untuk bersama-sama mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS dan Narkoba.
Namun ia juga mengharapkan bantuan dan dukungan pihak terkait seperti Polres OKI, Polsek dan Satpol PP untuk cepat bertindak, sehingga permasalahan ini tidak semakin menjadi permasalahan yang rumit, apalagi diketahui penderita HIV/AIDS di OKI ini cukup banyak. (iso)
500 Ibu Hamil Pecahkan Rekor MURI
Palembang, SN
Sebanyak 500 ibu hamil memecahkan rekor Muri dalam acara pemeriksaan ibu hamil yang digelar di Gedung Diklat PT Pertamina Refinery Unit III Plaju, Minggu (29/4). Kegiatan tersebut sebagai program pemeriksaan kehamilan dengan peserta terbanyak.
GM PT Pertamina RU III, Teuku Khaidir menjelaskan program yang mengusung tema "Perbaikan Kualitas Ibu Hamil Guna Mengurangi Resiko Kematian ibu dan Anak" merupakan bentuk kepedulian PT Pertamina RU III terhadap masyarakat sekeliling. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya ibu hamil sehingga dapat mengurangi resiko kematian.
Dikatakannya, PT Pertamina RU III juga memberikan bantuan medis senilai Rp 87.500.000 untuk 3 puskesmas, 14 puskeskel dan 4 posyandu yang berada di sekitar wilayah ring 1 unit operasi. "Melalui bantuan ini diharapkan dapat menunjang aktivitas memasyarakatkan lembaga kesehatan masyarakat ini,"harapnya.
Sementara itu CEO GE Indonesia, Handry Satriago mengungkapkan, Indonesia adalah satu negara dengan angka kematian ibu dan anak yang sangat besar. Hal tersebut merupakan salah satu tantangan kesehatan yang harus dihadapi bangsa Indonesia. GE berperan untuk menangani masalah tersebut dengan teknologi yang dimilikinya, memeriksa kandungan ibu dan membantu dokter menjaga kesehatan.
"Pemeriksaan ini dijalankan dengan peralatan pemindai kesehatan GE diantaranya V-scan yaitu alat ultrasound gengam dan beberapa alat ultrasound tipe lain seperti logiq book xp dan logiq C5 premium yang merupakan hasil produksi FE,"jelasnya.
Sementara itu Walikota Palembang, Ir H Eddy Santana Putra saat membuka kegiatan tersebut menyambut baik program yang dibuat Pertamina RU III apalagi berhubungan dengan pemeriksaan kesehatan ibu hamil. "Kegiatan seperti ini jelas sangat bermanfaat bagi ibu-ibu yang sedang hamil. Karena dapat memeriksakan kesehatannya secara gratis dengan teknologi cangih. Dengan adanya pemeriksaan ibu hamil saya berharap angka kematian ibu melahirkan di Palembang dapat dikurangi,"pungkasnya. (ima)
Jalinteng Betung-Sekayu Rawan Kecelakaan
Sekayu, SN
Kondisi jalan berlobang dan rusak di sejumlah jalan lintas tengah (Jalinteng) Betung-Sekayu kian mengkhawatirkan warga. Misalkan saja, lobang diatas gorong-gorong dekat pospol simpang gardu kecamatan Lais Muba. Sebuah lobang sedalam 1,5 meter dengan diameter 60 cm dibiarkan begitu saja. Bagi pengendara yang lewat terutama motor sangat membahayakan.
Warga yang kerap melewati jalan tersebut sering kali nyaris masuk lobang yang menganga. Wargapun berinisiatif untuk menaruh kayu dan bekas celana jeans biru sebagai tanda jika ada lobang besar. Ironisnya perbaikan permanent belum dilakukan, padahal jalan tersebut vital sebagai penghubung antara kecamatan dan antar kabupaten.
Warga Betung Banyuasin, Rahman(40), yang kerap melintas di kabupaten Muba mengaku kerusakan jalan dan gorong-gorong sudah terjadi beberapa bulan lalu. Namun kerusakan sebagai meluas dan lobang semakin dalam. “Kami heran, untuk fasilitas publik yang vital saja, pemerintah lamban melakukan perbaikan. Apa nunggu korban berjatuhan baru dilakukan perbaikan,” ujar Ratijo.
Menurutnya, akibat lobang tersebut sudah pernah sepeda motor yang mengalami kecelakaan.
Menurut warga Lais, Rudi(30) perbaikan lobang di gorong-gorong yang nyaris amblas sudah harus segera dilakukan. Sebab, sebagai jalan lintas atau jalan provinsi kerap dilewati truk dan tronton seperti dari perusahaan tambang dan sawit. Jika tidkak cepat dilakukan maka bisa berakibat fatal.
“Kami juga minta agar jalan di sepanjang sungai musi dibuat beton pembatas karena rawan longsor. Kalau musim hujan air hampir masuk kejalan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Lais, Junaidi berharap perbaikan jalan rusak segera dilakukan. Sebab, banyak lobang yang membahayakan pengendara yang lewat. “Harusnya pemerintah segera mengaspal dan dibuat cor beton biar kuat. Karena lobang sudah banyak. Ini hanya ditimbun koral dan besoknya rusak lagi. Kami ingin yang permanent dan tahan lama,” katanya.
Kerusakan jalan yang berlobang juga terjadi didusun II simpang kerang, di dekat MTs lais dan dekat jembatan dusun II. Menurut Kades, pada hari yang tidak hujan banyak debu yang terjadi dan warga menjadi resah juga. “Kami sering mendapatkan kabar sering warga mengalami kecelakaan akibat jalan berlobang,” jelasnya seraya menambahkan kerusakan jalan semakin diperparah banyaknya kendaraan besar seperti truk dan tronton yang melintas.
Menyikapi itu, Kasatker Pembangunan Wilayah 1 Sumsel, Junaidi pernah mengatakan perbaikan menyeluruh Betung-Sekayu-Musi Rawas akan segera dilakukan jika proses tender rampung. “Direncanakan untuk perbaikan ruas jalan hingga puluhan km yang rusak dianggarkan melalui tahun jamak selama tiga tahun. Biaya bisa mencapai 143 Miliar dan pendanaan dari pemerintah pusat,” ungkapnya. Diperkirakan perbaikan baru bisa dilakukan pertengahan tahun 2012
Menurut Junaidi, untuk sementara penanggulangan jalan rusak dengan ditimbun batu koral. Dan pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Muba.(her)
Kondisi jalan berlobang dan rusak di sejumlah jalan lintas tengah (Jalinteng) Betung-Sekayu kian mengkhawatirkan warga. Misalkan saja, lobang diatas gorong-gorong dekat pospol simpang gardu kecamatan Lais Muba. Sebuah lobang sedalam 1,5 meter dengan diameter 60 cm dibiarkan begitu saja. Bagi pengendara yang lewat terutama motor sangat membahayakan.
Warga yang kerap melewati jalan tersebut sering kali nyaris masuk lobang yang menganga. Wargapun berinisiatif untuk menaruh kayu dan bekas celana jeans biru sebagai tanda jika ada lobang besar. Ironisnya perbaikan permanent belum dilakukan, padahal jalan tersebut vital sebagai penghubung antara kecamatan dan antar kabupaten.
Warga Betung Banyuasin, Rahman(40), yang kerap melintas di kabupaten Muba mengaku kerusakan jalan dan gorong-gorong sudah terjadi beberapa bulan lalu. Namun kerusakan sebagai meluas dan lobang semakin dalam. “Kami heran, untuk fasilitas publik yang vital saja, pemerintah lamban melakukan perbaikan. Apa nunggu korban berjatuhan baru dilakukan perbaikan,” ujar Ratijo.
Menurutnya, akibat lobang tersebut sudah pernah sepeda motor yang mengalami kecelakaan.
Menurut warga Lais, Rudi(30) perbaikan lobang di gorong-gorong yang nyaris amblas sudah harus segera dilakukan. Sebab, sebagai jalan lintas atau jalan provinsi kerap dilewati truk dan tronton seperti dari perusahaan tambang dan sawit. Jika tidkak cepat dilakukan maka bisa berakibat fatal.
“Kami juga minta agar jalan di sepanjang sungai musi dibuat beton pembatas karena rawan longsor. Kalau musim hujan air hampir masuk kejalan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Lais, Junaidi berharap perbaikan jalan rusak segera dilakukan. Sebab, banyak lobang yang membahayakan pengendara yang lewat. “Harusnya pemerintah segera mengaspal dan dibuat cor beton biar kuat. Karena lobang sudah banyak. Ini hanya ditimbun koral dan besoknya rusak lagi. Kami ingin yang permanent dan tahan lama,” katanya.
Kerusakan jalan yang berlobang juga terjadi didusun II simpang kerang, di dekat MTs lais dan dekat jembatan dusun II. Menurut Kades, pada hari yang tidak hujan banyak debu yang terjadi dan warga menjadi resah juga. “Kami sering mendapatkan kabar sering warga mengalami kecelakaan akibat jalan berlobang,” jelasnya seraya menambahkan kerusakan jalan semakin diperparah banyaknya kendaraan besar seperti truk dan tronton yang melintas.
Menyikapi itu, Kasatker Pembangunan Wilayah 1 Sumsel, Junaidi pernah mengatakan perbaikan menyeluruh Betung-Sekayu-Musi Rawas akan segera dilakukan jika proses tender rampung. “Direncanakan untuk perbaikan ruas jalan hingga puluhan km yang rusak dianggarkan melalui tahun jamak selama tiga tahun. Biaya bisa mencapai 143 Miliar dan pendanaan dari pemerintah pusat,” ungkapnya. Diperkirakan perbaikan baru bisa dilakukan pertengahan tahun 2012
Menurut Junaidi, untuk sementara penanggulangan jalan rusak dengan ditimbun batu koral. Dan pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Muba.(her)
Muba Siap Sukseskan Musi Triboatton 2012 South Sumatera
Sekayu, SN
Kabupaten Musi Banyuasin siap mendukung suksesnya penyelenggaraan event skala internasioanl “Musi Triboatton 2012 South Sumatera” yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 hingga 12 November 2012 mendatang.
Kesempatan ini harus dimanfaatkan optimal untuk mempromosikan segala potensi yang dimiliki kabupaten Musi Banyuasin baik potensi Sumber daya alam, nilai historis Musi Banyuasin juga dari sektor pariwisata. Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi pada acara kunjungan kerja kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif Republik Indonesia ke Kabupaten Musi Banyuasin dalam rangka paparan mengenai Musi Triboatton 2012 di ruang rapat Bupati Musi Banyuasin, Jumat (27/4).
Musi Triboatton 2012 merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan potensi pariwisata Sumatera Selatan melalui event sport & tourism serta mempromosikan daya tarik wisata di sepanjang jalur sungai musi serta mendukung program pelestarian lingkungan di kawasan sungai Musi yang dilakukan kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata.
"Ada lima kabupaten/kota yang terlibat yakni Kabupaten Musi Banyuasin, Banyuasin, Musi Rawas, Empat Lawang, dan Kota Palembang. Khusus kabupaten Musi Banyuasin mendapat jatah dua etappe dari enam etappe lombayakni pada etappe III (90 km) rute Muara Lakitan-Sekayu tanggal 9 November 2012 dan etappe IV (90 km) rute Sekayu-Pengumbuh. Ini harus dimanfaatkan dengan maksimal dalam rangka mempromosikan potensi Kabupaten Musi Banyuasin, apalagi pada rute tersebut terdapat 5 kecamatan yang dilewati diantaranya Kecamatan Sanga Desa, Babat Toman dan Lais," tambah Wakil Bupati Beni Hernedi.
Kegiatan Musi Triboatton 2012 dimulai tanggal 7 November 2012 start dari Etappe I Tanjung Raya –Tebing Tinggi dan finish pada Etappe VI Final Dragon Boat 2000M sekaligus upacara penutupan di Kota Palembang pada tanggal 12 November 2012.
Menurut Kepala Subdit Promosi wilayah I Kementerian Pariwisata & ekonomi Kreatif RI Raseno Arya SE MM, kegiatan ini dilatarbelakangi keinginan untuk menjadikan Sumatera Selatan sebagai gerbang internasional, meningkatkan nilai ekonomis Sungai Musi sebagai icon pariwisata, meningkatkan akselerasi kunjungan wisatawan ke Sumatera Selatan, serta menciptakan dampak ekonomi multiganda yang mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat.
Konsep event adalah promosi pariwisata melalui olahraga (sport & Tourism), event lomba dayung dan penyusuran Sungai Musi sejauh 500 KM dari hulu ke hilir meliputi lintasan berarus deras dan lintasan berarus tenang, perpaduan wisata penjelajahan dengan lomba dayung kreatif menggunakan 3 jenis perahu ataau boat yakni River Boat, kayak, traditional Boat Racing (TBR) dan penyusuran bersama menggunakan perahu induk sepanjang sungai Musi. Dengan kategori lomba Slalom, head to head, down river race dan speedrace, dengan peserta lomba diperkirakan 15 tim atau lebih yang terdiri dari 10 team dari luar negeri diantaranya ASEAN, Austarlia, New Zealand dan Hongkong, serta 5 team dari dalam negeri. Dengan total hadiah uang tunai 500 juta rupiah, piagam penghargaan, medali dan piala.
Pada event ini juga diharapkan setiap kabupaten Kota yang terlibat untuk berpartisipasi aktif selain memeriahkan acara dengan mengadakan kegiatan yang sarat akan promosi potensi daerah masing-masing, juga berpartisipasi dalam hal pembiayaan kegiatan yang tentunya terkoordinasi dengan kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif agar tidak tumpang tindih. (her)
Kabupaten Musi Banyuasin siap mendukung suksesnya penyelenggaraan event skala internasioanl “Musi Triboatton 2012 South Sumatera” yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 hingga 12 November 2012 mendatang.
Kesempatan ini harus dimanfaatkan optimal untuk mempromosikan segala potensi yang dimiliki kabupaten Musi Banyuasin baik potensi Sumber daya alam, nilai historis Musi Banyuasin juga dari sektor pariwisata. Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi pada acara kunjungan kerja kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif Republik Indonesia ke Kabupaten Musi Banyuasin dalam rangka paparan mengenai Musi Triboatton 2012 di ruang rapat Bupati Musi Banyuasin, Jumat (27/4).
Musi Triboatton 2012 merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan potensi pariwisata Sumatera Selatan melalui event sport & tourism serta mempromosikan daya tarik wisata di sepanjang jalur sungai musi serta mendukung program pelestarian lingkungan di kawasan sungai Musi yang dilakukan kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata.
"Ada lima kabupaten/kota yang terlibat yakni Kabupaten Musi Banyuasin, Banyuasin, Musi Rawas, Empat Lawang, dan Kota Palembang. Khusus kabupaten Musi Banyuasin mendapat jatah dua etappe dari enam etappe lombayakni pada etappe III (90 km) rute Muara Lakitan-Sekayu tanggal 9 November 2012 dan etappe IV (90 km) rute Sekayu-Pengumbuh. Ini harus dimanfaatkan dengan maksimal dalam rangka mempromosikan potensi Kabupaten Musi Banyuasin, apalagi pada rute tersebut terdapat 5 kecamatan yang dilewati diantaranya Kecamatan Sanga Desa, Babat Toman dan Lais," tambah Wakil Bupati Beni Hernedi.
Kegiatan Musi Triboatton 2012 dimulai tanggal 7 November 2012 start dari Etappe I Tanjung Raya –Tebing Tinggi dan finish pada Etappe VI Final Dragon Boat 2000M sekaligus upacara penutupan di Kota Palembang pada tanggal 12 November 2012.
Menurut Kepala Subdit Promosi wilayah I Kementerian Pariwisata & ekonomi Kreatif RI Raseno Arya SE MM, kegiatan ini dilatarbelakangi keinginan untuk menjadikan Sumatera Selatan sebagai gerbang internasional, meningkatkan nilai ekonomis Sungai Musi sebagai icon pariwisata, meningkatkan akselerasi kunjungan wisatawan ke Sumatera Selatan, serta menciptakan dampak ekonomi multiganda yang mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat.
Konsep event adalah promosi pariwisata melalui olahraga (sport & Tourism), event lomba dayung dan penyusuran Sungai Musi sejauh 500 KM dari hulu ke hilir meliputi lintasan berarus deras dan lintasan berarus tenang, perpaduan wisata penjelajahan dengan lomba dayung kreatif menggunakan 3 jenis perahu ataau boat yakni River Boat, kayak, traditional Boat Racing (TBR) dan penyusuran bersama menggunakan perahu induk sepanjang sungai Musi. Dengan kategori lomba Slalom, head to head, down river race dan speedrace, dengan peserta lomba diperkirakan 15 tim atau lebih yang terdiri dari 10 team dari luar negeri diantaranya ASEAN, Austarlia, New Zealand dan Hongkong, serta 5 team dari dalam negeri. Dengan total hadiah uang tunai 500 juta rupiah, piagam penghargaan, medali dan piala.
Pada event ini juga diharapkan setiap kabupaten Kota yang terlibat untuk berpartisipasi aktif selain memeriahkan acara dengan mengadakan kegiatan yang sarat akan promosi potensi daerah masing-masing, juga berpartisipasi dalam hal pembiayaan kegiatan yang tentunya terkoordinasi dengan kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif agar tidak tumpang tindih. (her)
Dana BSM SLTP Segera Cair
Indralaya, SN
Setelah mencairkan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk murid sekolah dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Ilir (OI) juga akan mengucurkan dana BSM untuk pelajar SLTP.
Kepala Dinas Pendidikan OI H Baharuddin Noer MM melalui Kasi Kurikulum sekolah
menengah Marsudi MM menyatakan, di Kabupaten OI terdapat 1.681 pelajar SLTP yang mendapat dana BSM. Setiap pelajar mendapat dana sebesar Rp 550 ribu pertahun. Sehingga total dana yang dikucurkan sebesar Rp 924.550.000.
Ditambahkan Marsudi, pencairan dana BSM mulai tahun 2012 dicairkan langsung oleh siswa yang bersangkutan didampingi orangtua dengan membawa raport dan SK penunjukan dari kepala sekolah masing-masing yang pencairannya dilakukan di kantor pos yang telah ditunjuk
dan terdekat dari lokasi sekolah dan apabila murid yang bersangkutan berhalangan untuk mencairkan langsung bisa juga siswa tersebut memberi surat kuasa kepada pihak sekolah dalam hal pencairan tersebut.
Lebih jauh dikatakan Marsudi dengan perubahan sistem pencairan dan penerimaan dana BSM ini sudah merupakan ketentuan dari pusat dan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, misalnya kalau terjadi adanya kemungkinan pemotongan-pemotongan yang selama ini
sering menjadi keluhan para siswa dan wali siswa.
Sementara itu pencairan untuk tahun ini tidak ada peningkatan dari tahun sebelumnya, masing-masing siswa menerima Rp 550 ribu pertahun dengan dua kali pencairan yaitu untuk pencairan pertama sebesar Rp 275 ribu yang pencairannya segera terealisasi. Sementara sisanya dibayarkan pada termin kedua yaitu pada bulan Juli 2012 mendatang.
Tak hanya itu ditambahkan Marsudi, kalau nantinya pada batas yang ditentukan untuk masa pencairan, yang diperkirakan pada akhir pecairan termin kedua masih ada siswa yang belum mencairkan maka pihak pemerintah memberi tenggang waktu selama 10 hari kerja namun apabila hingga masa tenggang waktu dana juga masih tersisa maka dana tersebut akan dikembalikan ke kas negara. (man)
Setelah mencairkan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk murid sekolah dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Ilir (OI) juga akan mengucurkan dana BSM untuk pelajar SLTP.
Kepala Dinas Pendidikan OI H Baharuddin Noer MM melalui Kasi Kurikulum sekolah
menengah Marsudi MM menyatakan, di Kabupaten OI terdapat 1.681 pelajar SLTP yang mendapat dana BSM. Setiap pelajar mendapat dana sebesar Rp 550 ribu pertahun. Sehingga total dana yang dikucurkan sebesar Rp 924.550.000.
Ditambahkan Marsudi, pencairan dana BSM mulai tahun 2012 dicairkan langsung oleh siswa yang bersangkutan didampingi orangtua dengan membawa raport dan SK penunjukan dari kepala sekolah masing-masing yang pencairannya dilakukan di kantor pos yang telah ditunjuk
dan terdekat dari lokasi sekolah dan apabila murid yang bersangkutan berhalangan untuk mencairkan langsung bisa juga siswa tersebut memberi surat kuasa kepada pihak sekolah dalam hal pencairan tersebut.
Lebih jauh dikatakan Marsudi dengan perubahan sistem pencairan dan penerimaan dana BSM ini sudah merupakan ketentuan dari pusat dan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, misalnya kalau terjadi adanya kemungkinan pemotongan-pemotongan yang selama ini
sering menjadi keluhan para siswa dan wali siswa.
Sementara itu pencairan untuk tahun ini tidak ada peningkatan dari tahun sebelumnya, masing-masing siswa menerima Rp 550 ribu pertahun dengan dua kali pencairan yaitu untuk pencairan pertama sebesar Rp 275 ribu yang pencairannya segera terealisasi. Sementara sisanya dibayarkan pada termin kedua yaitu pada bulan Juli 2012 mendatang.
Tak hanya itu ditambahkan Marsudi, kalau nantinya pada batas yang ditentukan untuk masa pencairan, yang diperkirakan pada akhir pecairan termin kedua masih ada siswa yang belum mencairkan maka pihak pemerintah memberi tenggang waktu selama 10 hari kerja namun apabila hingga masa tenggang waktu dana juga masih tersisa maka dana tersebut akan dikembalikan ke kas negara. (man)
Langganan:
Postingan (Atom)
Press
My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.