PALEMBANG,SN– Berita mengejutkan menghampiri markas Laskar "Wong Kito" Sriwijaya FC menjelang bergulirnya Liga Indonesia 2011/2012. Tim kebanggaan masyarakat Sumsel ini ditinggal pergi oleh salah satu striker utamanya, Budi Sudarsono.
Pemain yang merupakan topskor SFC musim lalu ini dengan 11 gol,tiba-tiba menyatakan mundur kepada jajaran manajemen klub serta seluruh pemain yang menginap di Mess Pertiwi dan langsung meninggalkan Palembang.Mantan punggawa timnas Indonesia ini dikabarkan akan bergabung dengan Deltras Sidoarjo.
Keputusan ini jelas membuat SFC kecewa, apalagi sebelumnya pemain bernomor punggung 13 ini sama sekali tidak pernah mengutarakan niatnya untuk berganti kostum The Lobster. Dari informasi yang dihimpun HATTRICK,Budi memilih pindah kembali ke klub yang pernah membesarkan namanya tersebut karena desakan dari istrinya.Selain itu,di Deltras dia mendapatkan gaji yang lebih besar dari yang diterimanya di SFC.
Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Hendri Zainuddin menerangkan,pihaknya sangat terkejut dengan keputusan tersebut..Apalagi,Budi baru saja meminta tambahan uang muka kepadanya untuk keperluan keluarganya.Namun karena tidak ada uang tunai, Budi hanya diberikan uang Rp50 juta.
Sebelumnya,Budi telah menerima uang tanda jadi Rp25 juta sehingga total uang yang telah diterima senilai Rp75 juta. “Terus terang,kita sama sekali tidak mengerti apa yang menjadi pertimbangan Budi secara mendadak menyatakan untuk meninggalkan SFC.Padahal dia sama sekali terlihat tidak ada masalah apa pun dengan kita (manajemen),dan saya baru saja berbincang-bincang dengan dia siang harinya,”papar Hendri kesal.
Hendri mengakui bahwa Budi merupakan satu-satunya pemain yang belum mengembalikan surat kontrak yang sebelumnya dipinjamkan oleh manajemen kepada pemain untuk dipelajari. Anggota DPRD Banyuasin ini membeberkan,usai mengumpulkan pemain di Mess Pertiwi pada Jumat (17/9),pihaknya memang telah memberikan waktu kepada seluruh pemain untuk kembali mempelajari isi klausal kontrak.
Beberapa jam kemudian,seluruh pemain berkumpul. Saat itu,sejumlah pemain memang sedikit mempermasalah kan mengenai empat poin yang tercantum di dalam kontrak. Setelah dilakukan pembicaraan, akhirnya tiga di antaranya di coret. “Usai mencoret tiga poin tersebut,hampir seluruh pemain langsung menandatangani kontrak yang telah direvisi dan mengembalikannya kepada staf manajemen, kecuali Ponaryo Astaman dan Budi Sudarsono yang masih menginginkan agar diberikan penjelasan kembali,”paparnya.
Setelah dijelaskan secara panjang lebar,kedua pemain itu pun mengatakan bersedia menerima penjelasan dan mengungkapkan akan segera menyerahkan kontrak. Ternyata, dari kedua pemain itu,hanya Ponaryo Astaman yang sudah mengembalikan sementara Budi belum. “Kesalahan kami,salah satu staf SFC tidak segera melaporkan hal itu kepada saya sehingga saya merasa semua tidak ada masalah lagi.
Kemudian, seluruh tim berangkat ke Bangka Belitung (Babel) untuk melakukan TC dan uji coba.Selama di sana pun,Budi tidak pernah menunjukkan tingkah yang aneh-aneh,”ungkapnya. Anehnya,saat sedang berada di Babel,manajer Deltras tiba-tiba menelepon dirinya dan mengatakan ingin memboyong Budi ke Sidoarjo. Karena merasa Budi telah menandatangani kontrak,ucapan itu tidak terlalu dianggap.
Sementara itu,Pelatih SFC Kas Hartadi mengatakan bahwa kepindahan Budi murni karena urusan keluarga.Meski demikian, dia sama sekali tidak menyangka Budi akan pergi secara mendadak seperti itu. Budi Sudarsono tidak bisa dimintai konfirmasinya terkait hal ini. Sejak memutuskan untuk meninggalkan Palembang,nomor ponselnya tidak aktif lagi. (yop/sind)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar