* Kegiatan Belajar – Mengajar Diliburkan
Banyuasin,SN
Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang digelar di halaman SMAN 2 Banyuasin III Rabu (3/10) yang sebelumnya berlangsung hikmat, berubah menjadi gaduh dan panik. Beberapa siswa tiba – tiba pingsan, bahkan ada diantara mereka yang menjerit histeris dan menangis. Takut berkepanjangan, Kesurupan yang terjadi sekitar pukul 08.00 Wib memaksa Kepala Sekolah dan guru lainnya merumahkan seluruh siswa, secara otomatis kegiatan belajar – mengajar diliburkan.
Sementara, untuk menenangkan siswa yang kesurupan, para guru dibantu siswa yang lain berusaha menenangkan. Belum sempat menenangkan salah satu siswinya, tiba-tiba dikejutkan dengan beberapa siswi lainnya yang juga ikut kesurupan, suasana pun berubah menjadi gaduh.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Nila Suyanti didampingi Pembina Osis Komariah menjelaskan, kesurupan terjadi setelah siswa melakukan upacara, awalnya hanya Dian Hidayat siswa kelas X.4.
Namun secara tiba – tiba rekan Dian yang lain turut berontak dan menjerit histeris. Bahkan Dian sempat mendengar orang yang menjerit dari kebun belakang sekolah. Siswa yang mengalami kesurupan diantaranya, Anggun, Dian Hidayat, Okta Sari Rizqy, Silvia, Novi dan Diniar.
“ Sebenarnya mereka itu hanya tidak siap secara fisik saat upacara tadi, karenanya ada yang jatuh pingsan, kemudian dibantu oleh teman – teman mereka. hanya itu saja” tuturnya.
Dikatakan Nila, pihaknya meliburkan kegiatan belajar mengajar disekolah. “ Siswa ada yang kita suruh belajar dirumah, sedangkan yang tinggal di mess kita suruh belajar di mess mereka," tuturnya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Sudirman Samosir menambahkan, penyebab terjadinya kesurupan ini, lantaran pikiran siswa dalam keadaan kosong. “ Sebenarnnya kesurupan tidak akan terjadi kalau pikiran kita disibukkan dengan kegiatan belajar, mungkin mereka yang mengalami kesurupan ini, karena pikiran mereka kosong," ulasnya.
Ditambahkan sejak didirikan hingga sekarang tidak pernah ada siswa yang kesurupan baru pada tahun 2011 ini terjadi kesurupan. Pantauan koran ini, aktivitas di sekolah yang menyandang predikat Plus, sangat baik. Selain kegiatan kurikuler yang menghantarkan nama baik SMAN 2, aktivitas siswa dibidang rohis pun cukup mengakar.
Salah seorang siswa kelas X yang meminta namanya tidak dikorankan menuturkan, kesurupan terjadi pada pagi hari, usai upacara bendera. “ Kalau tidak salah kak, jumlah kawan kami yang mengalami kesurupan mencapai belasan orang dan mereka diobati oleh orang pintar, setelah itu dibawa pulang ke rumah mereka masing – masing," tuturnya.
Edi, warga Kelurahan Kedondong Raye menambahkan, kesurupan yang terjadi di SMAN 2 Banyuasin III, karena pengaruh makhluk halus. “ SMAN 2 dan MAN Pangkalan Balai itu dulunya merupakan hutan larangan, disana dikenal sebagai tempat keramat dan sering terlihat makhluk halus. Namun sejak dibangun, mistis itu sudah mulai berkurang, saya pikir makhluk halus yang menganggu manusia karena terusik tempatnya atau karena memang pikiran siswa itu yang sedang kosong," tukas Edi. (Sir)
Sangat tidak etis menyebut nama-nama korban kesurupan, bahkan dengan data yang tidak valid. Inikah potret jurnalistik Indonesia saat ini? Memalukan!
BalasHapus