Pagaralam, SN
Jalur penghubung Kota Pagaralam, Sumatera Selatan dan Kota Manna, Bengkulu, Sabtu (5/11) sekitar pukul 14.00 WIB lupuh total tertimbun longsor sepanjang 60 meter, akibatnya kendaraan tidak bisa melintas.
Jalur transportasi Manna-Lahat hingga Minggu malam lumpuh total. Sekitar 60 meter panjang badan jalan di kawasan Desa Air Tenam Kecamatan Ulu Manna, sekitar 200 meter dari perbatasan Bengkulu Selatan-Kecamatan Tanjung Sakti Lahat, tertimbun tanah bercampur batu dan batang kayu yang ketebalannya mencapai puluhan meter.
Satu unit alat berat jenis eskavator dikerahkan menyingkirkan longsoran. Longsor terjadi saat hujan lebat sekitar pukul 14.02 Sabtu petang (5/11). Tetapi pembersihan belum dilakukan, karena kondisinya berbahaya. Hujan masih lebat, sementara material dari atas tebing ketinggian mencapai 30 meter terus berjatuhan.
Pembuangan material longsoran juga mengalami kesulitan, karena banyaknya pohon kayu dan batu besar yang ikut tertimbun. Sisi sebelah kiri jalan dari arah Bengkulu Selatan merupakan jurang Air Manna yang kedalamannya mencapai 60 meter, sehingga alat berat tidak bisa bergerak leluasa.
Puluhan mobil dan sepeda motor harus berhenti. Kendaraan yang datang dari arah Bengkulu Selatan berjejer di pinggir jalan hingga mencapai jarak 500 meter. Sebagian lagi, berbalik arah. Sedangkan kendaraan dari arah Lahat menunggu di Desa Pulau Timun. Penumpang yang ingin cepat, terpaksa berjalan kaki melintasi tumpukan longsoran, kemudian menunggu kendaraan lain yang ingin melaju ke arah tujuan.
Jika tidak terjadi lagi longsor susulan, diperkirakan evakuasi material akan selesai pagi ini, itupun kalau alat berat bekerja lembur malam hari.
Ranto warga Tajung sakti Lahat, mengatakan, cukup banyak warga Benglulu ingin ke Pagaralam untuk menjual hasil bumi seperti pisang dan kelapa. namun mereka terjebak mereka sampai di kawasan Air Tenam sekitar pukul 21.02 Sabtu malam.
Karena tidak bisa melintas akhirnya dia dan kawan-kawan terpaksa tidur dalam mobil yang diparkirkan di pinggir jalan Desa Air Tenam.
Mereka berharap agar pembukaan akses jalan cepat diselesaikan, sehingga mereka bisa lewat membawa barang mereka. “Sudah satu malam kami di sini, belum juga ada tanda-tanda kapan bisa lewat,” kata Ranto.
Sementara itu Kades Air Tenam Padli menjelaskan, longsoran pertama terjadi sekitar pukul 16.02. Saat itu baru sekitar 20 meter badan jalan yang tertimbun. Tetapi akses lalu lintas sudah terputus. Kemudian sekitar pukul 18.01 kembali terjadi longsoran di lokasi yang sama, sehingga total jalan yang tertimbun longsoran sekitar 60 meter.
Awalnya warga bersama petugas mitigasi bencana Kecamatan Ulu Manna sudah berupaya membuka akses jalan yang tertimbun itu, tetapi karena material cukup banyak dan jalur yang tertimbun cukup panjang, akhirnya warga menyerah dan meminta bantuan alat berat yang sedang melakukan pembangunan jalan di kawasan itu. Tetapi operator belum berani bekerja karena hari sudah mulai gelap dan hujan kembali turun.
`“Kalau alat berat terus bekerja, diperkirakan besok (hari ini) pembersihan longsor bisa tuntas,” kata Padli
Sementara itu Bupati Lahat Saifudin Aswari Rifai, didampingi Camat Tanjungsakti Pumu, Subhan, mengatakan baru mendapat informasi jika terjadi longsor di ruas jalan negara penghubung Pagaralam, Tanjungsakti dan Manna Bengkulu.
"Kita akan membantu alat berat dan menurunkan petugas untuk membantu pemulihan jalur transportasi yang putus tertimbun longsor," ungkapnya.
Namun lokasi longsor juga berada di daerah Bengkulu Desa Air Tenam.
"Kemungkinan kita akan melakukan koordinasi dengan kabupaten tetangga untuk evakuasi agar kondisi segera normal, termasuk memberikan bantuan bila dibutuhkan," ungkap dia. (asn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar