Pagaralam, SN -
Salah seorang tenaga ahli dari Amerika Serikat, melakukan penelitian terhadap kandungan emas di Bukit Kayu Manis, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam, yang memiliki luas lahan 10.000 hektare. Sudah cukup banyak penemuan yang dapat dijadikan sebagai bukti dan bahan kajian jika di wilayah Kecamatan Dempo Utara, cukup banyak memiliki kandungan emas, khususnya jenis bantuan-batuan banyak mengandung pirit dan tembaga. Bahkan kalau dilihat dari hasil penelitian luas arela yang memiliki kandungan emas bisa mencapai 10.000 hektare. Demikian diungkapkan peneliti dari Amerika Serikat (AS) David, Minggu (15/1).
Menurut dia, kalau melihat dari jenis bebatuan yang sering ditemui di dalam sungai Selagis yang berada disekitar perbukitan itu, cukup banyak kandungan pirit dan butiran pasir tembaga. Harus menggunakan alat seperti senter yang dapat menembus bongkahan batu mengandung emas.
"Untuk mendukung penelitian ini diperlukan pembebasan lahan sekitar satu hektare, namun demikian untuk mengelola kandungan emas membutuhkan tenaga ahli dan biaya yang tidak sedikit, karena kondisi bebantuan di kawasan Bukit Kayu Manis, keadaannya cukup keras bisa beberapa kali lipat dari yang bisa," ungkapnya.
Peleburan batu itu, kata David, harus menggunakan teknologi canggih agar emas yang bisa dihasilkan benar-benar sempurna.
"Saya meyakini kandungan emas di daerah Pagaralam, cukup besar hanya saja hasil dilakukan pengelolaan agar tidak merusak alam," kata dia pula.
Senada diungkapkan peneliti asal Pagaralam Tedy, kalau untuk saat ini baru melakukan pencarian urat dan titik lokasi yang memiliki kandungan emas. Namun kalau melihat dari kondisi alam cukup banyak tanda-tanda jika daerah Pagaralam, memiliki bahan tambang berupa logam mulia.
"Memang sudah cukup banyak tenaga ahli melakukan penelitian tentang kandunga emas di Pagaralam, seperti dari Negara Jepang dan termasuk Amerika Serikat," ungkapnya.
Menurut dia, kalau dari hasil penelitian beberapa ahli mancana negara tersebut kandungan emas yang ada di Pagaralam, mencapai puluhan ribu haktere.
"Luas lahan itu termasuk perkampungan Dusun Tegurwangi, Pagardin, Jambar Akar, Ujan Mas dan cawang Baru, Kecamatan Dempo Utara," ungkap dia.
Sementara itu Kepala Bagian sumber daya alam (SDA), Pemerintah Kota Pagaralam, Najamudin mengatakan, kalau untuk saat ini sudah dilakukan pengujian di laboraturium giologi di Bandung, belum ada perkembangan memuaskan tentang kandungan emas di Pagaralam.
"Hasil pengujian atau penelitian tenaga ahli dari Badung, kadar emas masih cukup kecil sehingga belum laik untuk di eksplorasi," kata dia.
Namun demikian, kata dia, pengambilan sampel baru dibeberapa lokasi saja, sehingga tidak tertutup kemungkinan akan ada penemuan baru di tempat lain yang merupakan uratnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Kota Pagaralam, H Hariyanto SE MM MBA mengatakan adanya temuan emas di Bukit Kayumanis, Kelurahan Muarasiban, masih dalam proses penelitian dan melakukan pendataan lahan.
"Kami juga sudah melakukan pendataan terhadap sejumlah aset termasuk lokasi penemuan yang baru ini. Sebetulnya kami masih harus melakukan pengkajian lebih lanjut, guna mengetahui kadar emas berapa jumlah kandungannya," ungkap dia.
Menurut dia, bila dilihat dari kondisi alam, cukup banyak sumberdaya alam yang terdapat di Kota Pagaralam, termasuk yang bernilai sejarah seperti, megalit, arca, dan sumber panas bumi terbesar kedua di dunia (ASN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar