Palembang, SN
Program siaran televisi swasta yang mengudara di Indonesia, kembali menuai kritik dari pemirsanya (masayarakat), beberapa siaran program TV yang menjadi andalan stasiun TV swasta dinilai kurang relavan dikehidupan masyarakat banyak pada umumnya.
Kepala Bidang (kabid) Pengawasan isi Siaran Komisi Penyiaran Indonesia daerah (KPID), Muhammad Yamin Hasan mengatakan banyak siaran program TV tidak sesauai dengan etika siaran untuk pendidikan anak, seperti hal jam tayang pada pagi hari, siaran berbau porno aksi serta siaran program TV tentang perjalanan sia anak yang kurang mendidik (sinetron).
" Tahun 2011 pengaduan masih cenderung tentang etika yang dijadikan permasalahn masyarakata yang mengadukan ke KPAID Sumsel,"jelasnya Kamis (2/2) saat ditemui diruang kerjanya.
Rinciannya,kata Muhammad Yamin, selama kurun dua tahun ini menjukan trend meningkat pengaduan masyakat ke KPAID Sumsel.
" Selama perjalanan tugas KPID Sumsel, untuk penghujung tiga bulan tahun 2010 ada 76 kasus yang diadukan masyarakat, sedangkan 2011 hingga MEI jumlah aduan meningkat mencapai 214 kasus,"jelasnya.
Hasil analisisa yang dilakukan KPID pengaduan masyarakat kebanyakan bersifat umum sebanyak 256 kasus, untuk kekerasan kata-kata kasar 8 kasus, pornografi 5 kasus, pelecehan 4 kasus, soal jam tayang 3 kasus, soal kebanci-bancian 2 kasus, masalah mistik klinik 2 kasus dan masalah sinetron dengan thema kemewahan 1 kasus.
" Semuanya telah kita tindak lanjuti untuk meneger stasiun TVnya, dengan penanganan kasus yang dilakukan ditahun 2010 teguran secar tertulis telah kita layangkan sebanyak 13 kali, himbauan 2 kali, klarifikasi 1 kali,"jelasnya. nah ditahun 2011, penanganan yang telah dilakukan, tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni 5 kali teguran tertulis, 6 kali himbauan, perinatan sebanyak 4 kali dan klarifikasi 4 kali.
" Dari dua kali penanganan kasus yang kita lakukan tidak ada denda administratif yang kita berikan,"jelasnya.
Hasil monitoring yang dilakukan KPID Sumsel kata Muhammad Yamin, ditahun 2011 pada 13 Oktober lalu, diantaranya acara reality show Kakek-kakek Narsis (KKN),yang dijadikan permasalahnya pemakaian tato dikalangan remaja dengan penampilan baju minim serta pembicaraan menyerempet ke pornogarfi.
" Diwaktu yang sama juga acara masih ada dunia lain, milik stasiun swasta juga, juga menjadi perhatian kita seperti seorang ustad mendapatkan batu cincin secar gaib dari mahluk si penunggu jurang dan berpesan agar para supir yang lewat supaya berdoa kepada allah supaya tehindar dari bahaya(klenik),"jelasnya
Sedangkanan di tahun dan bulan yang sama, 26 Oktober acara pemberitaan salah satu televisi swasta yang menuaui kritikan yakni salah satu berita menampilkan masyarakat main hakim sendiri memeukuli pelajar yang melakukan tawuran di kota Cirebon(melanggar kekerasan).
Nah dengan aduan, dan aspirasi masyarakat terhadap penyiaran menunjukkan kecenderungan meningkat belakangan ini sehingga memerlukan perhatian yang mendalam.
"Beragam kegitan sudah kita lakukan seperti pembinaan sosialisasi tahun 2010 sebnayak 3 kali,kegiatan monitoring kegiatan tahun 2010 dibeberapa luar kota palembang seperti di Kota Lubuk Linggau, Musirawas distasiun radio dan TV lokal kegiatan dikantor KPID sendiri diskusi laporan pengaduan, diskusi monotring siaran,"jelasnya. sedangkan ditahun 2011 kegiatan monitoring dilakukan keluar daerah "kegiatan terakhi rkita lakukan di baturaja dan OKU induk di empat stasiun radio lokal dan satu radio publik lokal,"tukasnya.(win)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar