Selasa, 13 Maret 2012
Kondisi Bangsa Tak Menentu Membuat Rakyat Marah dan Anarkis
Oleh Agus Harizal Alwie Tjikmat
SANGAT menyedihkan, miris, dan mengherankan kondisi Bangsa ini. Multi komplek problem menghinggapi Negeri ini, makin parahnya lagi persoalan-persoalan yang ada tak ada yang diselesaikan serius. Ujung-ujungnya kekecewaan yang ada di rakyat. Kondisi inilah yang membuat rakyat Negeri ini tak percaya lagi dengan pemerintah. Hingga apa saja yang dilakukan pemerintah, semuanya tak dianggap serius.
Misalnya saat ada rencana pemberian BLT, orang bukannya senang. Justru kebijakan ini dicibir, karena dianggap hanya untuk meraih popularitas, bukan memperbaiki Bangsa yang terus terpuruk.
Tak hanya itu saat ini khalayak apatis dan seperti putus asa dengan penguasa dan tindakan aparat, hal ini membuahkan aksi main hakim sendiri. Untuk diketahui aksi main hakim sendiri berada di titik yang mengkhawatirkan, harusnya aparat cepat sigap.
Banyak sekali kasus yang diselesaikan oleh massa, karena polisi atau aparat yang datang terlambat.
Saat ini saja dengan rencana kenaikan harga BBM semua bergerak dan protes. Demo dimana-mana, ini disebabkan rakyat marah dengan sikap pemerintah yang tak berpihak ke rakyat.
Kondisi Bangsa yang tak mementu juga menimbulkan aksi main hakim sendiri di tengah masyarakat. Hal ini sudah sangat sering terjadi. Aksi main sendiri sangat dipengaruhi perasaan frustasi masyarakat terhadap kondisi bangsa yang morat marit.
Terutama sektor perekonomian yang tak kunjung membaik dan kian menghimpit kehidupan ekonomi masyarakat. Tak luput juga kekecewaan terhadap supremasi hukum.
Aksi ini banyak dilakukan warga dengan ekonomi kurang mampu. Hanya untuk mengingatkan kita bersama,
saat ini rakyat kecewa dengan kondisi saat ini, sudah miskin, pemerintah seakan tak pernah mendengar dengan keluhan mereka. Ketika ada masalah atau konflik, emosi rakyat sangat cepat tersulut
Apapun alasannnya, aksi main hakim sendiri tetap tak diperbolehkan. Karena cara itu telah mengabaikan norma-norma dan aturan hukum yang sudah ditata di Republik ini. Polisi harus optimal menjalankan kewajibannya. Tidak ada pilih kasih atau perasaan takut dari aparatnya untuk bertindak tegas.
Harus dicari benang merah untuk setiap aksi main hakim sendiri. Misalnya yang paling bertanggungjawab dan yang menjadi pemicu awal. Untuk tindakan main hakim sendiri, Polisi harus repot untuk mengusut kasus ini secara hukum, khususnya jika polisi tiba saat aksi belum terjadi.
Tidak sebandingnya jumlah anggota polisi dan masyarakat, memang menjadi dasar pembelaan bagi polisi. Tetapi ini mutlak dilakukan, yang salah harus dihukum dan tegas dilakukan. Ini juga sebagai efek jera untuk semua pihak. (***)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Press
My Slideshow: Ferdinand’s trip to Palembang, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Palembang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar