Sekayu, SN
Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kian serius mencari investor disektor energi selain migas juga batubara. Kondisi ini diperkirakan karena kandungan batubara mengalami peningkatan. Dari hasil eksplorasi ditemukan ada sekitar 3,5 miliar ton lebih. Namun jumlah tersebut bisa lebih hingga 5-7 miliar ton.
Plt Kepala Dinas Pertambangan dan Pengembangan Energi (Distamben) Kabupaten Muba, Zulfakar mengatakan pihaknya kian serius mencari investor yang benar-benar ingin berinvestasi di Muba. Sudah ada 75 perjanjian karya pengusahaan penambangan batubara (PK2B), namun izin usaha pertambangan (IUP) baru dikeluarkan 55 perusahaan. Dari keseluruhan perusahaan tersebut 15 perusahaan masih tahap produksi yang terlebih dahulu harus dibuatkan Amdal, rencana reklamasi.
”Yang sudah produksi seperti Putra Muba Coal (PMC) dan Baturona Adimulya serta Realitan Jaya Mandiri (RJM) sedangkan yang lainnya segera menyusul,” beber Zulfakar kemarin.
Dijelaskannya, PT RJM dan Putra Muba Coal mendapatkan izin Kuasa Penambangan (KP) yang dikeluarkan langsung oleh bupati, sementara satu perusahaan lain yaitu Baturona Adimulya mendapat izin dari pusat. Batubara yang dihasilkan kabupaten Muba kalorinya relatif rendah. Berkisar antara 45-51. Sehingga cocok digunakan didalam negeri untuk PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) dan lainnya. ”Nah, untuk PLTU ini kita sudah pernah jajaki akan kerjasama akan semakin meningkat,” imbuhnya.
Lanjutnya, namun demikian tidak semua batubara tersebut bisa diexploitasi, karena jumlah kandungan tersebut merupakan jumlah kandungan yang tertambang bukan terukur. Karena bias saja lokasi batubara tersebut berada dikawasan pemukiman penduduk yang tidak bias dieksplotasi. Minimnya produksi ini bukan karena tidak mampunya perusahaan dalam melakukan exploitasi, tetapi lebih dikarenakan minimnya sarana transportasi.
“Saat ini transportasi hanya menggunakan tongkang dengan kapasitas 5.000 ton, kalau lebih dari itu tidak bias karena sungai yang dilalui cukup dangkal, untuk Putra Muba Cool dalam seminggu paling satu kali pengiriman," ujarnya.
Mengenai kualitas ia mengakui kalau kualitas batu bara Muba kurang begitu baik, karena masih mengandung banyak air. "Kandungan airnya mencapai 40%, beda dengan batu bara di tempat lain seperti muara enim yang bisa mencapai 7000,” ungkapnya seraya menambahkan kalau hal itu terjadi karena kondisi alam yang banyak sungai dan rawa.
Dia menambahkan untuk meningkatkan mutu sebenarnya bias dilakukan dengan menggunakan UBC (upgrade Brown Cool), namun untuk menerapkannya sangat sulit karena biayanya masih sangat tinggi. “Bisa, tetapi karena sangat mahal jadi tidak begitu efektif, “ ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Muba, Iwan Aldes menuturkan sumber daya alam yang berlimpah seharusnya dapat dikelola dengan maksimal. Namun meskipun pengelolaan telah maksimal, tanpa transportasi yang menunjang akan sia-sia juga. ”Semua sektor harus saling mendukung, sehingga program lumbung energi yang selama ini dicangkan pemerintah pusat dapat tercapai,” jelasnya. (her)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar