PALEMBANG–
Warga Kota Palembang diimbau untuk segera menyimpan air di bak penampungan. Pasalnya, pada Selasa (4/10) dan Rabu (5/10) pihak PDAM Tirta Musi akan menghentikan pasokannya ke sejumlah wilayah.
Daerah yang akan dihentikan pada Selasa (4/10) antara lain Kecamatan Seberang Ulu I, Seberang Ulu II,Plaju,dan Kertapati. Sedangkan wilayah yang akan mengalami gangguan distribusi air pada Rabu (5/10) antara lain daerah simpang Polda – Pakjo, KM 5, Sukabangun I dan II,Alang-Alang Lebar,Kemuning,Seduduk Putih dan sekitarnya, serta Polygon.
Diperkirakan sekitar 80.000 pelanggan akan merasakan dampak dari penghentian pasokan ini. “Kita berharap warga yang terkena dampak dari penghentian ini agar menyiapkan langkah antisipasi dengan menampung air di bak-bak penampungan masing-masing, untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama pengaliran terganggu,” ujar Direktur Teknik PDAM Tirta Musi Stephanus, kemarin.
Stephanus menjelaskan, gangguan distribusi yang dipastikan akan dialami warga tersebut dikarenakan pihaknya akan melakukan perubahan jalan pipa utama untuk air bersih menuju pelanggan di unit pelayanan Karang Anyar dan Booster km 4. Pipa dan booster tersebut selanjutnya akan digunakan untuk distribusi air kepada pelanggan di unit pelayanan Sako Kenten.
Selama pengerjaan ini,PDAM terpaksa menghentikan sementara produksi air mulai pukul 08.30 (4/10) – 08.30 WIB (5/10). “Secara teknis, kita akan melakukan pemasangan pipa transmisi baru berdiameter 700 mm steel di IPA Karang Anyar (Gandus) sebagai jalan pipa utama tersebut. Sehubungan dengan itu, mengakibatkan produksi dan supply air menuju booster km 4 akan terganggu sementara,”ungkap Stephanus di ruang kerjanya, kemarin.
Alasan adanya pemasangan pipa baru tersebut, lanjut Stephanus, karena pipa yang lama dinilai sudah tidak bagus dan kondisi tanahnya sudah rawan. Sehingga,dipastikan pengaliran air bisa tidak maksimal pada masa ke depannya.“Kita sudah buat tim khusus untuk membantu memasok air di booster km 4, sehingga 45.000 pelanggan di wilayah tersebut bisa dibantu,” ujarnya.
Adapun untuk 35.000 warga empat kecamatan di Seberang Ulu dipastikan akan mengalami gangguan distribusi air pada Selasa (4/10) dari pukul 20.00 – 08.00 WIB (5/10). Hal tersebut karena adanya pekerjaan pembangunan instalasi air bersih yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (PUCK) Pemprov Sumsel bekerja sama dengan PT Cargill.
Pekerjaan tersebut untuk dalam upaya provinsi dalam menyediakan jaringan air ke venue di Jakabaring. Adapun PDAM Tirta Musi hanya sekadar mem-back up pekerjaan tersebut. Stephanus menjelaskan,pihak PUCK Pemprov sudah membangun instalasi air bersihnya. Adapun pengerjaan yang akan dilakukan pada Selasa nanti, hanya untuk mengkoneksikan pipa sumber ke pipa isap.
Pipa sumber sendiri berdiameter 900 mm sedangkan pipa isap berdiameter 300 mm dan 400 mm.“Karena itu, penyaluran air untuk 35.000 pelanggan di empat kecamatan tersebut akan terganggu selama 12 jam,”urainya.
Sebelumnya,Direktur Utama PDAM Tirta Musi Syaiful DEA mengatakan, untuk penyaluran air 24 jam,saat ini sudah ada beberapa wilayah yang dialiri PDAM selama 24 jam.Antara lain di Jalan Merdeka, POM IX, Kalidoni, dan Sungai Lais. Penambahan penyaluran air 24 jam tentu dibutuhkan peningkatan sistem, terutama untuk kemampuan pompa dan jaringan.
Karena,sistem penyediaan air tersebut harus memakai tekanan yang lebih. “Namun,untuk 15 tahun ke depan, kita memastikan akan meningkatkan tekanan volume menjadi 600–1.200 liter/detik,” ujarnya.
Sosialisasi Langsung
Dihubungi terpisah,Ketua Komisi IV Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Palembang Agus Tridasa mengatakan, seharusnya pihak PDAM Tirta Musi melakukan sosialisasi yang lebih kepada masyarakat terkait gangguan distribusi di dua hari tersebut. “Selain di media,pihak PDAM juga perlu menggerakkan petugasnya di lapangan untuk menyosialisasikan hal tersebut,” tukasnya.
Menurut dia, jika memungkinkan, PDAM menyiapkan alternatif lain terkait penyaluran air kepada masyarakat tersebut. Hal tersebut mengingat air sebagai kebutuhan pokok dalam kehidupan seharihari.
“Penghentian sementara distribusi air tersebut berarti mengganggu hajat hidup orang banyak, mereka yang butuh air untuk mandi, wudhu, dan segala kegiatan harian lainnya tentu terganggu meski hanya beberapa hari. Sangat diharapkan ada alternatif lain yang bisa diupayakan,” imbuhnya.
Meski demikian, Agus mengimbau kepada masyarakat yang akan terkena imbas pengerjaan pipa PDAM agar dapat berupaya sendiri untuk bersiaga air. Untuk itu masyarakat diminta untuk dapat memanfaatkan bak penampungan air lebih maksimal.(yul/sav/sin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar