Sekayu, SN
Aksi kekerasan didunia pendidikan kembali terjadi. Seorang oknum guru SMPN 1 Sekayu berinisial Q diduga melakukan aksi kekerasan dengan memukul dan menendang seorang siswa kelas IX.2 bernama Billy Irawan Noranza bin M Ruswan, Warga Komplek Griya Randik Blok A1 No 11 Kayuara Sekayu, Muba. Akibatnya siswa tersebut mengalami benjolan dikepala dan memar di bagian kaki. Pihak keluargapun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Muba kemudian korban langsung divisum.
Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini, peristiwa tersebut terjadi Jumat (23/12) disaat korban akan mengerjakan soal ujian susulan di lab bahasa di sekolah. Namun tanpa alasan yang jelas, Oknum guru berinisial Q yang merupakan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan datang menghampiri korban yang sedang duduk lalu memukul kepala korban satu kali dan menendang kaki korban sebanyak satu kali. Korban yang dipukul dan ditendang itu tidak bisa berbuat apa-apa lagi, hanya menunduk dan memegangi kepalanya dengan kedua tangannya.
Menurut korban Billy kejadian tersebut begitu cepat, dan dia tidak tahu mengapa oknum guru Q langsung memukulnya. “Aku saat itu nak ikut ujian susulan di lab bahasa. Belum dapat soal, begitu aku duduk dia (oknum guru Q) langsung mukul aku dikepala. Aku diem bae nahan sakit,” beber Billy.
Oknum guru tersebut langsung membawa tas keluar ruangan. Sedangkan billy mengaku tidak kosentrasi mengerjakan soal tersebut, namun begitu soal sudah dikerjakan diapun keluarga dan langsung mengadu kepada orang tuanya. Mengaku anaknya dianiaya oknum guru, Billy bersama Ibunya Irama Sapran langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Muba. Adapun bukti laporan polisi LP/B-922/XOO/2011/Sumsel Res Muba tanggal 23 Desember 2011 yang diterima KA SPK III Brigpol Abdul Kholil.
Orang tua Korban, Ruswan mengatakan bekas tindak kekerasan yang dilakukan oknum guru itu membuat anaknya trauma dan semakin takut ke sekolah. “Dari hasil visum jelas ada benjolan dikepala karena dipukul gurunya. Kami minta agar dinas terkait menindak tegas. Karena tidak dibenarkan ada aksi kekerasan di sekolah,” tutur Ruswan.
Menyikapi aksi kekerasan itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Sekayu Arsan Zumardi mengatakan telah memanggil oknum guru Q yang dimaksud. Diapun telah mengingatkan oknum guru tersebut untuk tidak melakukan aksi kekerasan. Namun menurut keterangan Arsan setelah memanggil oknum guru Q, aksi pemukulan dan penendangan siswa tersebut lantaran dia kesal dengan siswa tersebut. Lantaran siswa kerap tidak masuk sekolah sehingga tidak bisa mengerjakan soal. “Orang tuanya juga dengan kami (para guru) tidak kooperatif. Kami panggil kesekolah tidak mau. Jadi kami juga bingung,” tandas Arsan. (her)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar