* Sejak Tiga Tahun Silam Masih Belum Berfungsi
PANGKALAN BALAI,SN
Masyarakat Kabupaten Banyuasin sampai saat ini belum juga bisa menikmati air bersih dengan maksimal. Penyebabnya, empat booster pengolahan air yang telah dibangun sejak tiga tahun silam hingga kini masih belum berfungsi.
Arisa Lahari Sekretaris Komisi III DPRD Banyuasin menilai masih belum beroperasinya keempat booster menggambarkan tidak maksimalnya koordinasi dan visi pembangunan penyediaan air bersih bagi masyarakat Banyuasin. “Koordinasi antara (Dinas) PUCK dan PDAM tidak berjalan. Karena itu, bupati harus berani ambil kebijakan bagi PDAM guna membuat terobosan.
Sebelumnya, bupati telah mengganti Kepala Dinas (Kadis) PUCK, sebaiknya PDAM juga harus dirombak,”ujar Arisa seusai menggelar rapat koordinasi bersama Dinas PUCK dan PDAM kemarin. Informasi yang dihimpun, belum dioperasikannya keempat booster karena beragam kendala. Booster di Sungai Rebo, belum beroperasi karena proses pembangunannya baru sekitar 80%.Padahal, booster ini dibangun sejak 2007. Sedangkan, booster di Kenten yang dibangun pada 2008 mengalami kerusakan pada alatnya.Tahun lalu biaya pembangunan booster ini juga ditambah.
Sementara,booster di Sungsang yang mengalami kerusakan dan hingga kini belum diperbaiki. Pasalnya, booster ini dibangun Pemerintah provinsi (Pemprov),karena itu perbaikannya harus dikoordinasikan dengan pihak pemprov. Sedangkan, booster di Tanjung Lago belum mampu beroperasi karena menunggak listrik mencapai Rp120 juta. “Sedangkan booster yang di Makarti itu dibangun pada 2009, tapi belum dapat berfungsi hanya karena dua titik kebocoran. Lalu, sampai saat 2011 ini,belum ada masyarakat sasaran yang mendapatkan air bersih. Selain itu, dana operasional booster tidak dianggarkan pihak PDAM Tirta Betuah,” ungkap Arisa.
Politikus PDI Perjuangan ini juga menyayangkan penetapan tarif air bersih yang diterapkan PDAM Tirta Betuah bagi masyarakat Banyuasin masih sangat rendah. Sebagai perusahaan daerah, PDAM Tirta Betuah harus berani dengan manajemen lembaga komersial sebagai penyedia air bersih bagi masyarakat. “Jika tidak komersial memang sulit.Terlepas didapati visi dan misi pembangunan yang tidak saling bersinergis dan berkesinambungan antar dua lembaga itu,”kata dia. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (PUCK) Banyuasin Abi Hasan menyatakan, pada 2012 pihaknya akan mengoptimalkan pembangunan keempat booster tersebut.
Saat ini pihaknya tengah menyusun anggaran untuk program optimalisasi tersebut. “Kendati pembangunan itu dilakukan kadis-kadis sebelumnya, kami tetap upayakan optimalisasi empat booster itu. Saat ini kami sedang menghitung kebutuhan anggaran optimalisasi 2012,terutama saluran langsung ke rumahrumah,” ungkap dia.(taz/sind/ist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar