Banyuasin, SN
Ulah iseng Seger bin Sule (24) warga Dusun II Desa Ringin Harjo Kecamatan Pulau Rimau harus dibayar mahal. Lantaran terus mengancam akan membunuh Margono bin Munadi (39) tetangga satu desa, malah orangtuanya sendiri Sule (60) yang tewas di tangan Margono.
Korban tewas dengan empat luka bacok, masing–masing di kepala bagian atas, luka bacok di punggung, lalu dihidung sampai tembus ke mulut dan terakhir luka bacok di kaki kanan hingga ke mata kaki, korban pun tewas dilokasi kejadian.
Peristiwa yang menghebohkan warga ini terjadi Minggu (25/12) sekitar pukul 21.00 Wib, di rumah korban yaitu di Desa Ringin Harjo Kecamatan Pulau Rimau. Pelaku berhasil diamankan petugas Polsek Pulau Rimau pimpinan Kanit Reskrim Aipda Masrukim beberapa saat setelah mendapatkan laporan dari warga.
Informasi yang dihimpun, selisih paham antara Seger (anak korban) dengan tersangka sudah terjadi setahun lalu. Ceritanya, Ita (21) adik ipar tersangka hendak diperkosa Seger.
Namun aksi ini dipergoki warga, oleh warga Seger dibawa ke rumah tersangka, diduga disitulah Seger dihakimi massa, hingga babak belur.
Merasa tidak terima dengan perbuatan yang dilakukan tersangka dan warga, Seger setiap hari terus mengancam akan membunuh tersangka dan keluarganya. Ancaman yang terus dilontarkan Seger akhirnya sampai juga di telinga tersangka Margono.
Pada Minggu (25/12) malam, tersangka mendatangi rumah Seger, hanya sekedar ingin mendapatkan kejelasan tentang ancaman Seger. Sayangnya, ia sedang tidak ada di rumah, sebaliknya tersangka disambut Suleh (orang tua Seger) dengan sebilah parang sepanjang 70 Cm.
Entah apa penyebabnya, kedua orang ini akhirnya bergulat di rumah korban, awalnya tersangka sempat mengalami luka bacok di telapak tangan, namun kemudian parang itu 0berhasil dirampas tersangka. Korban pun akhirnya jadi bulan-bulanan tersangka.
Diduga kehabisan darah akibat empat luka bacok yang bersarang ditubuhnya, korban akhirnya roboh bersimbah darah. Melihat korban roboh, tersangka langsung melarikan diri, beruntung kejadian tersebut diketahui warga lain, akhirnya tersangka pun ditangkap petugas saat mencoba melarikan diri.
Di depan petugas pemeriksa, tersangka mengakui semua perbuatannya. Menurut tersangka, tujuannya datang ke rumah korban hanya ingin mendapatkan penjelasan.
“Saya merasa tidak enak pak, setiap hari saya mendengar diancam akan dibunuh anak korban (Seger), padahal dia itu yang memperkosa adik ipar saya, tapi herannya malah dia yang mengancam akan membunuh kami. Memang kejadian itu sudah berlalu sekitar setahun lalu dan sudah didamaikan, namun saya menduga dia (Seger) masih dendam karena saat dipergoki dia dipukuli warga,” jelasnya.
Tersangka juga mengaku antara ia dengan korban tidak pernah ada kesalahpahaman. “Saya tidak ada masalah sebenarnya dengan korban pak, hanya karena dia membacok duluan, akhirnya saya kalap dan balik membacok sampai tewas,” tuturnya.
Kapolres Banyuasin AKBP Ahmad Zaenudin melalui Kapolsek Pulau Rimau AKP Deslie membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kasus ini masih dalam pengembangan, soal motif pembunuhan diduga karena kesalahpahaman antara tersangka dengan anak korban.
“Barang bukti lain berupa sebilah parang juga sudah kita amankan, saat ini tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif. Tersangka kita kenakan pasal 383 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara,” tukasnya. (sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar