Prabumulih, SN
Bekas tanah galian proyek pembukaan jalan baru Desa Pangkul Kecamatan Cambai Kota Prabumulih, Selasa (3/1) sore sekitar pukul 17.31 WIB, menelan korban jiwa. Seorang anak bernama Aditya (6) warga setempat, ditemukan tewas tenggelam di lokasi bekas galian proyek yang didanai dari APBN 2011 tersebut.
Peristiwa tenggelamnya bocah SD kelas 1, putra pasangan Juridin (35) dan Cik Ita (27) itu spontan membuat warga sekitar Desa Pangkul heboh. Pasalnya, sehari sebelum kejadian lokasi bekas galian proyek jalan yang memiliki ukuran kedalaman sekitar 6 meter dan lebar sekitar 5 meter tersebut juga nyaris merenggut nyawa anak Plt Kepala Desa (Kades) Pangkul, Poli.
“Tapi untung saja, cepat diketahui oleh pembantunya. Bahkan pak, bukan kedua kali ini saja, kejadian tenggelamnya anak yang berenang di lokasi bekas galian proyek ini, beberapa hari sebelumnya anak Pak Mali juga hampir tewas tenggelam tapi masih cepat ditolong warga yang juga berenang di lokasi ini,” ujar Jono (37) warga Desa Pangkul, sambil menunjukkan lokasi tenggelamnya korban, Rabu (4/1).
Menurut Jono, warga sebelumnya sudah sering memeringatkan anak–anak saat bermain dan berenang di lokasi bekas galian jalan yang bakal menjadi jalan penghubung Desa Pangkul dengan Desa Kemang, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim. Selain dikarenakan air yang menggenangi bekas galian proyek itu cukup dalam, juga jauh dari lokasi desa.
Sementara menurut warga Desa Pangkul lainnya, Yadi (32), mengaku tidak begitu mengetahui pasti sejak kapan lokasi galian itu dipakai sebagai tempat berenang. Namun yang jelas dikatakannya, usai pelaksana kontraktornya meninggalkan lokasi pekerjaan tersebut, banyak warga desa dan anak–anak bermain dan berenang di tempat itu. “Kalau kata warga lain, air di lokasi bekas galian proyek ini tidak menyebabkan gatal kulit seperti di tempat lain. Makanya selalu ramai,” kata Yadi.
Terpisah, War (39) paman korban saat ditemui dirumah duka (orang tua korban), Dusun III, Desa Pangkul mengaku pasrah dan ikhlas atas musibah yang menimpa keponakannya tersebut. Dia juga mengaku terkejut dan tidak percaya, pasalnya sebelum kejadian korban terlihat masih bermain disekitar rumah bersama teman – temannya.
“Jam 5 sore dia bermain disekitar rumah, tahu–tahunya sudah dapat kabar dia meninggal tenggelam di lokasi bekas galian proyek itu,” kenang paman korban.
Korban sendiri disebutkannya, memang tidak bisa berenang. Namun diduga karena melihat teman–temannya asyik bermain dan berenang di lokasi tersebut, korban pun ikut terjun ke dalam lokasi bekas galian proyek yang dialiri air sungai batang hari kelekar yang meluap dikarenakan diguyuri hujan dalam beberapa minggu ini.
“Saat itu yang melihat aditya melompat ke air bekas galian, Nodon teman korban. Melihat korban tidak segera muncul ke permukaan air, ia pun memberitahukannya ke ayahnya yang saat itu juga ikut mandi dan berenang di lokasi itu. Diduga adit (korban, red) sudah tenggelam sekitar sepuluh menitan, dan berhasil ditemukan Usman ayah Nodon tapi sudah tidak bernyawa lagi,” ujar War, saat ditemui didampingi keluarga dan tetangga korban.
Korban yang merupakan putra tunggal pasangan Juridin dan Cik Ita, pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB, langsung dimakamkan di TPU Desa Pangkul yang berada tidak jauh dari rumahnya.
Sementara itu, Kapolres Prabumulih AKBP Yerry Oskag SIK, melalui Kabag Ops Kompol Heri Yuniawan, ketika dikomfirmasi koran ini, Rabu (4/1) sore, mengaku belum mendapat informasi terkait tewasnya bocah SD tersebut di lokasi bekas galian proyek Jalan Desa Pangkul–Desa Kemang.
“Kita belum dapat informasi itu, kapan kejadiannya? Pihak keluarga korban sampai saat ini belum ada yang melapor ke kita, tapi nanti akan kita cek,” tukas Heri. (and)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar