gua batu |
Pagaralam, SN -
Pemerintah Kota Pagaralam, berencana membuka akses menuju salah satu objek wisata gua batu di Dusun Talang Kubangan, Kelurahan Lubuk Buntak, Kecamatan Dempo Selatan. Objek wisata sejarah yang baru ditemukan masih banyak belum memiliki akses jalan, termasuk gua batu "Rie Tabing" di Dusun Talangkubangan, Kecamatan Dempo Selatan. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Senibudaya, Sukaimi, Kamis (6/10).
Menurutnya, masih puluhan lokasi penemuan megalit perlu dilakukan penataan termasuk membangun jalan agar mudah dijangkau.
Contohnya, kata dia, megalit batu mengendong anak, batu kerbau, dolmen, di Dusun Jambat Akar, Kecamatan Dempo Utara. Demikian juga dengan gua batu dan lokasi ranjang batu di Kecamatan Dempo Selatan.
"Semua itu aset wisata dan sejarah tentunya akan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan jika dikelola dengan baik," ungkapnya.
Menurut dia, gua yang berada di daerah tebing terjal dan hutan rimba ini, kondisinya sudah banyak mengalami kerusakan, seperti ruangan banyak menyempit dan tetimbun reruntuhan batu akibat faktor alam.
"Demikian juga dengan sejumlah tulisan dan ukiran menyerupai tapak manusia sudah tertutup timbunan batu sehingga sulit untuk terlihat dengan jelas. Tentunya kedaan ini harus segera diatasi dengan membangun fasilitas pendukung," ungkapnya.
Ia mengatakan, kalau sudah dibangun jalan tentunya akan mudah melakukan perawatan dan mengangkat juru pelihara.
"Pagaralam hanya memiliki aset hutan dan peninggalan sejarah, namun pengelolaan belum maksimal karena keterbatasan anggaran," ungkapnya.
Sebetulnya, kata dia, gua ini dahulunya cukup rapi dan semua ruangan masih dapat dimasuki termasuk guratan berupa tapak kaki manusia yang berada di lantai bangunan tersebut,.
Tapi akibat faktor alam semuanya sudah rusak," kata dia pula.
Dia mengatakan, disekitar gua ini cukup banyak bebantuan cadas dan jurang dengan kedalaman mencapai ratusan meter, termasuk batu hamparan dan ada juga bertulisan seperti garis-garis.
Sementara itu arkeolog Balai Arkeologi Palembang, Kristantina Indriastuti, mengatakan Pagaralam kaya akan peninggalan sejarah dan beberapa penemuan cukup luas biasa, bahkan sempat menghebohakan.
"Namun kendala keterbatasan anggaran pemerintah daerah, sehingga tidak mampu melakukan perawatan termasuk membangun fasilitas pendukung," ungkapnya.
Ia menambahkan, peninggalan sejarah Pagaralam cukup menyebar, bukan hanya di daerah mudah dijangkau saja dan bahkan termasuk jurang serta daerah perbukitan. (ASN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar