Kayuagung, SN
Musim hujan yang terjadi sejak 4 bulan lalu ternyata berimbas buruk bagi seluruh petani karet di sejumlah daerah termasuk di Kabupaten OKI. Betapa tidak, saat ini harga getah karet di pasaran anjlok dratis hingga 100 persen.
Perbandingannya, saat masih musim kemarau tahun lalu harga getah karet bertahan di angka Rp 16-20 ribu/kg. Namun memasuki musim kemarau sejak Oktober lalu hingga saat ini harganya terus menurun beberapa kali.
Tahapan turunnya harga karet dari Rp 20 ribu/kg menjadi Rp 18 ribu/kg, lalu turun lagi ke harga Rp 16 ribu dan harga terkini Rp 10 ribu/kg bahkan ada yang hanya Rp 8 ribu/kg. Kondisi ini sangat dikeluhkan petani sehingga harapan pemerintah untuk menstabilkan harga di pasaran sangat dibutuhkan.
Hasan (45) penyadap karet di perkebunan di Kecamatan Pedamaran Timur mengatakan, saat ini mayoritas petani karet stop menyadap karet karena curah hujan yang tinggi. Alasannya, bila dipaksakan untuk menyadap karet, hasilnya sia-sia karena getah hasil sadapan di dalam mangkok akan bercampur air hujan.
Biasanya saat harga karet masih stabil, dalam seminggu mereka bisa melakukan penyadapan karet setiap hari. Namun kini maksimal hanya 2-3 kali seminggu bahkan ada petani yang enggan menyadap karet mereka. Bagi petani, musim penghujan merupakan masa paceklik petani karet.
Sama diungkapkan Hadi (33) petani karet di Desa Rambai Kecamatan Pangkalan Lampam, anjloknya harga karet berdampak pada perekonomian mereka. Contohnya, petani karet terancam akan mengembalikan semua barang barang rumah tangga yang sudah dibeli kredit karena tidak mampu membayar akibat rendahnya harga karet.
Namun para petani tidak mengetahui secara pasti penyebab anjloknya harga karet di pasaran. Informasi yang mereka terima dari sejumlah pengumpul karet yang biasanya menampung karet dari petani, harga karet sudah turun dari pabriknya.
Menanggapi hal ini, M Teguh yang menjabat Kasi Pedagangan pada Disperindag OKI dikonfirmasi kemarin mengatakan, anjloknya harga karet terjadi di seluruh daerah bukan hanya di OKI saja. Namun petani harus bersabar hingga beberapa bulan ke depan menunggu musim kemarau karena harga karet akan kembali staabil. (iso)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar