Pagaralam, SN
Pemkot Pagaralam, siaga bencana di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Dempo Utara, Pagaralam Utara dan Dempo Selatan. Ketiga kecamatan ini merupakan daerah paling rawan banjir bandang dan longsor. Puluhan titik sepanjang jalan negara Kota Pagaralam-Lahat dan kawasan perbukitan di tiga kecamatan tersebut memasuki musim penghujan tahun ini terjadi longsor dan banjir bandang.
"Kalau longsor mulai dari Kelurahan Rebahtinggi, hingga Kelurahan Burung Dinang, Kecamatan Dempo Utara, dan banjir berada di Kelurahan Bandar, Ujanmas, Burungdinang," kata Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas, Firmanudin, Rabu (8/2).
Menurut dia, kondisi hutan perbukitan Kecamatan Dempo Utara, dan Dempo Selatan bukan hanya sudah gundul, tapi juga mengalami alih fungsi.
"Memang sejak hujan yang tidak kunjung redah dalam satu minggu ini, sudah ada beberapa titik jalan dan kawasan pemukiman longsor serta banjir," ungkap dia.
Contohnya, kata dia, hutan dan perkebunan kopi di daerah Bukit Kayu Manis Kelurahan Jangkaremas, Kecamatan Dempo Utara, sudah ada sekitar lima titik longsor.
"Kemudian kalau banjir di Dusun Bandar, Kecamatan Dempo Selatan dan Jambarakar, Dempo Utara," ungkap dia sembari mengatakan, ada juga bukit mengalami keretakan sepanjang sekitar 4 kilometer meter.
Menurut dia, longsor ini juga mengancam puluhan ribu tanaman kopi dan ladang sayur milik warga dua daerah itu.
"Kalau sudah masuk musim penghujan, kondisi semakin parah, karena kondisi tanah mulai labil, apalagi pepohonan sudah banyak hilang," ungkap dia.
Camat Dempo Utara, Rusdi, mengatakan daerah paling parah, longsor dan banjir bandang di sepanjang Sungai Selangis Kelurahan Jangkarmas, Muarasiban, Bumiagung dan Burungdinang.
"Posisinya tepat membentang mulai dari Dusun Tegurwangi hingga Dusun Talang Ayiksalak Kelurahan Ujanmas, Kecamatan Dempo Utara," kata dia pula.
Rusdi mengatakan, longsor tersebut bukan tidak mungkin akan dapat menimbun ratusan ribu batang kopi dan sungai Selangis karena posisinya tepat berada di bawah perbukitan itu.
Sementara itu Plt Kepala Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD), Herawadi S.Sos, mengatakan pemerintah masih akan melakukan pendataan daerah longsor dan rawan banjir.
"Kami sudah usulkan kepada Pemkot Pagaralam, dana siap pakai Rp 2 miliar, untuk mengantisipasi bila terjadi bencana alam," ungkap dia.
Selain pendataan, kata dia, upaya pencegahan sudah dilakukan dengan membentuk tim penanggulangan bencana mulai dari kelurahan dan menempatkan alat berat di daerah paling rawan longsor.
"Kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan dampak lebih besar bila terjadi bencana alam,' ungkapnya. (asn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar