Lubuklinggau, SN
Rencana Pemerintah Pusat yang akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar pada April mendatang, membuat kepanikan di kalangan masyarakat. Belum lagi harga baru tersebut di tetapkan pemerintah, harga BBM di tingkat pengecer di kota Lubuklinggau saat ini sudah merangkak naik.
Menurut Abdoel (32) salah seorang pedagang bensin eceren di jalan Yos Sudarso, Taba Pingin, Lubuklinggau, mengatakan bahwa dirinya selama ini menjual bensin dengan harga Rp6000/liter. Namun, adanya isu kenaikan harga BBM tersebut membuat ia kesulitan untuk mendapatkan bensin di SPBU. Dengan alasan ini, maka ia terpaksa menaikkan harga jual menjadi Rp7000/liter.
“Karena isu kenaikan harga BBM ini maka antrian mulai panjang, jadi kita yang pedagang eceran ini ikut sulit untuk mendapatkan bensin, untuk itu kita terpaksa menaikan harga,” katanya ditemui, Minggu (11/3).
Ditambahkannya, kenaikan harga ini bersifat sementara karena sulit mendapatkan BBM, tapi apabila pemerintah pusat sudah menetapkan harga baru, nantinya dirinya akan ikut menyesuaikan harga jual juga.
“Apabila sudah ada harga baru, kita akan sesuaikan juga, tidak mungkin kita jual dengan harga lama,” tambahnya singkat.
Bukan hanya pedagang eceran bensin yang mulai menaikan harga, para sopir angkutan kota (Angkot) dalam kota Lubuklinggau juga berencana akan menaikan ongkos angkutan penumpang. Alasannya tidak jauh berbeda, para sopir menyesuaikan dengan kenaikan harga BBM.
“Tentu kita juga akan menaikan ongkos bagi penumpang, sebab kita menyesuaikan dengan harga BBM, tapi untuk sekarang masih berlaku tarif lama, nantinya apabila pemerintah sudah menetapkan harga yang baru maka kita juga terpaksa menyesuaikan ongkos penumpang,” kata Lubis (30), salah seorang sopir angkot dalam kota Lubuklinggau. (fik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar