Palembang, SN
Kebakaran lahan di Sumsel yang menyebabkan tebalnya kabut asap beberapa minggu terakhir membuat Kementrian Lingkungan Hidup (LH) turun langsung untuk menyelidiki penyebabnya. Sementara dari data yang ada di Kementrian LH, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menjadi kabupaten terbanyak kasus kebakaran hutannya.
Hal ini terungkap saat pembukaan workshop inventori data dan program perubahan iklim di Sumsel, Senin (10/10) bertempat di aula Kalpataru Badan Lingkungan Hidup Sumsel. Sesuai data yang ada, sepanjang tahun 2011 di Muba terjadi 4 kali kasus kebakaran hutan, kemudian disusul kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan 3 kasus kebakaran hutan.
Kepala Badan Lingkung Hidup (BLH) Sumsel, Drs H Ahmad Najib mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup melalui Deputi Pentaatan Hukum sedang melakukan penyelidikan dan mengumpulkan serta mencari info untuk menyelidiki penyebab kebakaran hutan tersebut.
“Ada beberapa kegiatan yang di evaluasi mereka. Kita mencari penyebab kebakaran, bukan untuk mencari kesalahan, siapapun yang bersalah baik itu masyarakat atau dari dunia usaha, akan kita hukum ,” tegas Najib.
Menurut Najib, setiap tahunnya masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup cenderung mengalami peningkatan, untuk itu perlu diambil tindakan tegas agar masalah itu tidak terjadi berulang-ulang.
Selain itu menurutnya, masalah lingkungan yang mendunia adalah perubahan iklim, sekarang ini dunia sudah maju sampai ke negara Indonesia.
"Karena itu Indonesia perlu sosialisasi perubahan iklim itu. Hari ini kita mengajak untuk seluruh masyarakat Sumsel melalui SKPD dan institusi pemerintahan untuk menurunkan isu permasalahan ke kabupaten kota agar tahu dan memahami dan melaksanakan aksi,” katanya.
Selain itu pihaknya bersyukur karena hujan telah turun di Sumsel. Sekadar mengingatkan, sebelumnya untuk mengurangi kabut asap yang semakin tebal di Sumsel, Pemprov Sumsel sudah melakukan berbagai cara, salah satunya membuat hujan buatan, dengan cara menyemai berton-ton garam di langit dan melakukan penyiraman melalui udara atau water boombing. (awj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar