Oleh Agus Harizal Alwie Tjikmat
Mantan Gubernur Sumsel H Mahyuddin dan Menpora Andi Mallarangeng mulai diperiksa dalam kasus korupsi Wisma Atlet. Diharapkan kedua petinggi Partai Demokrat tersebut tidak cuci tangan dengan kasus korupsi proyek tersebut, walaupun saat ini mereka diperiksa baru sebatas saksi.
Dalam pemeriksaan pertama keduanya yang masih menjabat pejabat negara ini harusnya jujur dan terbuka. Ini penting karena pelan-pelan saat ini rakyat sudah melihat ada dugaan kebohongan besar, setting, dan intrik di balik kasus ini.
Dalam kasus ini harusnya Menpora yang banyak mengetahui kejadiannya. Sangat lucu bila Menpora mengelak, patut dipertanyakan bagaimana kontrol Andi Malarangeng selama ini terhadap proyek SEA Games. Dalam keterangan kemarin, Andi menyatakan suatu saat ia akan beberkan kasus ini secara terbuka. Harusnya saat ini ia menjelaskan semua itu, karena akibat kasus ini banyak yang sudah dikorbankan. Salahsatunya adalah penyelesaian banyak venue di lokasi SEA Games Palembang.
KPK harus mengusut dan menelusuri para pelaku utama dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Kompleks Jakabaring ini. KPK jangan hanya berhenti berkutat dan sibuk mengusut Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga saja. Harus juga ditelusuri pelaku utama penyuapan dan pelaku utama pejabat yang hendak di suap itu.
Seperti diketahui setelah menangkap tangan Wahid Muharram, KPK langsung menetapkan Wafid sebagai tersangka kasus dugaan suap dalam pembangunan wisma atlet untuk Sea Games itu. Ada yang menarik, Wafid Muharram menyatakan tidak tahu menahu mengenai tender yang akhirnya memilih PT Duta Graha Indah (GII) sebagai pelaksana proyek. Ini sangat masuk akal, karena nilai proyek diatas Rp 50 miliar, jadi ia tak punya kuasa sama sekali. Wisma Atlet di Palembang berada di kawasan Jakabaring Sport City. Gubernur Alex Noerdin menargetkan Juli 2011 ini, pembangunan gedung yang akan menampung sekitar 4.000 atlet ini dapat selesai.
Warga Sumsel tentu sangat menyayangkan, karena pesta akbar negara-negara Asia Tenggara yang tahun ini akan digelar Sumsel tak lama lagi digelar 'dibumbui' aroma korupsi. Padahal saat ini semua mata Sumsel difokuskan untuk suksesnya acara itu, termasuk di dalamnya mengejar target penyelesaian venues yang kini masih banyak belum selesai. Terhenyak tentu saja, saat tahu salah satu proyek yang dikebut ternyata ada kasus korupsi. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar