Palembang, SN
Mendekati perayaan Cap Gome yang jatuh pada 4 Februari mendatang, penyedia jasa angkutan sungai seperti speed boat meulai kebanjiran orderan. Peningkatan omzet bahkan hingga 100 persen.
Pengemudi speed boat Rossi (35) mengakui, peningkatan layanan jasa angkutan sungai ini mulai terlihat sejak awal januari kemarin, bila rata – rata ia hanya mengangkut penumpang 3 – 4 kali/ hari. Memasuki Cap Gome angkutan penumpang mencapai 2 kali lipat dihari biasa.
“Bisa 6 – 7 kali mengakut penumpang menuju pulau Kemarau,” akunya, saat ditemu di Benteng Kuto Besak (BKB) kemarin (31/1).
Meningkatnya jumlah angkutan ini pun jelas berpengaruh besar pada peningkatan omzet para pengemudi speed boat yang rata – rata naik 100 persen bila dibandingkan hari – hari biasa. Dimana dalam 1 muatan spead boat memuat 10 orang penumpang, dengan harga Rp 30 ribu/ penumpang.
“Dalam 1 kali mengangkut muatan kita mendapatkan untung 100 ribu, jadi kalau 6 kali ya Rp 600 ribu,” kata warga kertapati ini.
Hal yang sama diutarakan oleh Saidina seorang pengemudi spead boat dikawasan BKB. Menurutnya, pengunjung yang mulai datang ke pulau kemarau tak hanya berasal dari wisatawan local saja, bahkan wisatawan dari mancanegara mulai berdatangan kesana. Hal ini aku dia, tak lepas dari pasca PUIC yang digelar dikota Palembang beberapa waktu lalu.
Bahkan lanjutnya, hampir seluruh boat yang ada di kawasan BKB terisi penuh oleh peserta PUIC. “Disini, ada sekitar 50 boat, semuanya terisi penuh oleh peserta PUIC kemarin (30/1),” jelasnya.
Sementara itu pengelola kapal motor (KM) Putri Kembang Dadar , Adam menambahkan, hingga saat ini peningkatan jumlah penumpang jelang Cap Gome masih belum mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan terjadi, justru dari para peserta PUIC yang melakukan Musi tour terhitung tanggal 29 – 31 januari. “kalau booking untuk Cap Gome belum ada, nah tapi kapal kita kemarin memang sempat penuh oleh peserta PUIC,” tukasnya.(win)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar