Pahri dan Istri tunjukan surat suara |
Tiga lembaga survey yakni Pusat Kajian Kebijakan Strategis (Puskaptis), Lembaga Survey Indonesia (LSI) dan Lingkaran Survey Kebijakan Publik (LSKP) merilis hasil perhitungan cepat (quick count) yang dilakukannya. Hasilnya, ketiga lembaga survey tersebut menyatakan pasangan cabup dan cawabup Musi Banyuasin (Muba) nomor urut 3, Pahri Azhari - Beni Hernedi berhasil mengungguli dua kandidat lainnya.
Perhitungan cepat versi LSI, Pahri-Beni meraih 50,64 persen. Sementara pasangan Dodi Reza Alex-Islan Hanura meraih 46,10 persen sedangkan pasangan incumbent Sulgani Pakuali-Imam Sujari hanya memperoleh 3,25 persen.
Hasil yang tidak jauh berbeda juga dirilis oleh Puskaptis. Menurut Direktur Puskaptis, Husein Yazid, dari total 1.367 TPS yang ada di Muba, ada 200 TPS yang diambil sebagai sample, dengan sample error 1-2 persen dan tingkat keyakinan 99 persen.
“Hasil quick count yang kita lakukan, pasangan Dodi Reza-Islan Hanura meraih 44,53 persen. Sementara pasangan nomor 2, Sulgani Pakuali-3,99 persen dan Pahri Azhari-Beni Hernadi 51,46 persen,” jelasnya.
Sementara suara tidak sah ungkapnya, mencapai 11, 73 persen. “Hasil ini, tidak akan jauh berbeda dengan hasil perhitungan KPUD nantinya,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Direktur Lingkaran Survey Kebijakan Publik (LSKP), Sunarto Ciptoharjono. Diterangkan dia, hasil quick count yang dilakukan LSKP, pasangan Dodi Reza-Islan Hanura meraih 45, 54 persen. Sedangkan pasangan Sulgani Pakuali-Iman Suljari 2,93 persen sementara Pahri Azhari-Beni Hernadi meraih 51,53 persen.
Pasangan Dodi-Islan bebernya, unggul di 4 kecamatan yakni Sekayu, Keluang, Lais dan Lalan. Sedangkan 11 kecamatan lainnya di kuasai pasangan Pahri-Beni seperti di Babat Supat, Babat Toman, Batanghari Leko, Lawang Wetan, Plakat Tinggi, Sanga Desa, Sungai Lilin dan Sungai Keruh.
“Sementara di Kecamatan Sungai Keruh, perolehan suara relatif seimbang dua pasangan tersebut,” terangnya.
Dikatakannya, perhitungan cepat itu dilakukan dengan mengambil 252 TPS yang dijadikan sebagai sample. Quick count yang dilakukan LSKP, menggunakan metode random sampling dengan tingkat error sample 1 persen dan keyakinan 99 persen.
“Hasil quick count ini memang sebagai data pembanding, dari real count yang dilakukan KPUD. Namun hasilnya, tidak akan jauh beda apalagi hasil quick count yang kita lakukan perbedaan suara antar pasangan melebihi 1 persen, dengan demikian diyakini hasil ini tidak akan berbeda dengan real count KPUD,” ujar dia.
Kalaupun ada perbedaan hasil dengan perhitungan KPUD melebihi 10 persen, maka kata dia ada data yang error entah itu di KPUD atau di LSKP. “Tetapi dari pengalaman kita selama ini, hasil quick count tidak jauh beda dengan real count KPUD,” tandasnya. (awj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar