Palembang, SN
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Palembang mencatat, jumlah pengguna narkoba jarum suntik (penasun) menunjukan penurunan yang signifikan dalam hitungan tiga tahun.
Tercatat dari sensus penasun di 16 Kecamatan di Kota Palembang untuk tahun 2009 sebanyak 1.152 penasun. Jumlah ini turun berdasarkan data terbaru yang dilakukan KPA hingga sekarang yakni 338 penasun.
Dari pendataan penasun di 16 kecamatan tersebut, Kecamatan Ilir Timur (IT) II paling banyak pengguna narkoba jarum suntik yaitu sebanyak 59 orang. Diikuti Kecamatan Seberang Ulu (SU) II sebanyak 57 orang, kemudian Sukarame sebanyak 41 orang dan Kecamatan Ilir Barat (IB) I sebanyak 30 orang. Jumlah ini berdasarkan data lapangan yang dikumpulkan KPA Kota Palembang di tahun 2010 yang total keseluruhan 338 penasun.
“Penguna Narkoba Jarum Suntik (penasun) di kota Palembang menunjukan penurunan yang signifikan hanya dalam hitungan tiga tahun. Kalau tahun 2009 hasil pendataan kita di 16 kecamatan angkanya sama, artinya tidak ada jumlah yang menonjol dari satu Kecamatan dari Kecataman yang lain untuk penasun untuk sekarang ini,” jelas Sekretaris KPA Kota Palembang, Zailani UD disela-sela sosialisasi Penasun di hotel Best Skip, kemarin (20/3).
Menurut dia, dari jumlah penasun yang mencapai puncaknya di tahun 2009 kemarin hingga saat ini berhaasil ditekan mencapai 97 persen dari penasun yang ada. “Pendataan 2009 jumlah penasun terbilang sangat banyak yakni mencapai 1.152 orang, namun hingga saat ini hasil pendataan terbaru yang dilakukan KPA berkerja sama dengan lembaga terkait terjadi angka penurunan yang sangat dratis yakni 338 orang,” ungkapnya.
Penurunan jumlah tersebut, kata Zailani, selain factor kesadaran penasun-nya sendiri, juga banyaknya peralihan penggunaan obat pengganti sebagai langkah untuk mengurangi kecanduan narkoba. “Ya, kemungkinan meraka banyak beralih mengunakan metadhon, tetapi tidak menutup kemungkinan jumlah yang besar berkurangnya penasun kerana kesadaran si penguna akan bahaya narkoba yang digunakan,”jelasnya
Untuk itulah, KPA terus gencar memberikan penyuluhan atau sosialisasi kepada penasun, khususnya mereka yang beresiko tinggi penularan HIV/AIDS. Nah, penasun juga berpotensi akan penyebaran virus HIV/AIDS.”Penasun ini lah yang sangat berpetensi untuk penyebaran HIV/Aids karena dari pengunaan jarum suntik tidak streil atau dipakai secara bersama sangat mudah berjangkitnya penyakit mematikan tersebut,”ungkapnya.
KPA tidak menargetkan berapa banyak jumlah penasun yang dapat ditangani melalui program KPA dengan penyluhan secara rutin. Namun KPA mengharapkan dengan upaya yang dilakukan, jumlah penasun dapat berkurang dengan kesadaran dari diri mereka sendiri. Termasuk dari rekan-rekannya yang dapat memberikan informasi secara benar tentang bahaya penularan virus HIV/AIDS lewat penggunaan jarum suntik.
”Sosialisasi dan komunikasi terus kita lakukan kepada penasun yang ad dibinaa KPA dengan harapan mereka dapat memberikan informasi tentang sosialisasi yang kita berikan kepada rekan atau teman mereka,” tukasnya.(win)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar