Palembang, SN
Sejumlah pembangunan dan pengembangan wilayah pinggiran kota menjadi penyebab banyaknya ratusan hectare areal pertanian di Kota Palembang hilang.lebih ironisnya lagi berkurangnya lahan pertanian ini terus terjadi setiap tahunnya.
Kepala Dinas Perikanan, Perternakan dan Kehutanan (DP2K) Kota Palembang Sudirman Tegoeh melalui Kepala Bidang (kabid) Tanaman Pangan dan Holtikultura DP2K Kota Palembang Hj Heralina mengatakan pihaknya tengan berupaya mensosialisasikan Undang-undang larangan penimbunan lahan pertanian. Khususnya untuk dilahan pertanian yang ada.
“ Kita lupa UU no berapa hanya saja kita akan terus melakukan sosialisasi. Salah satu pencegahannya tentang larangan penimbunan lahan pertanian, khususnya kawasan Kecamatan Kalidoni dan Gandus Palembang, karena dua kawasan ini akan terus dikembangkan untuk menjadi lahan pertanian,”jelasnya Selasa (27/12) saat ditemui di ruang kerjanya.
Lahan yang banyak dilakukan penimbunan ini kata Heralina, kebanyakan terjadi dilahan pertanian dikawasan Kertapati, Plaju dan Sematang Borang.
“ Kalau kita akumulasikan hingga tahun ini telah mencapai 300 ha lahan pertanian telah disulap menjadi rumah dan ruko-ruko,hingga saat inipun terus berkurang dari lahan pertanian yang ada 8.133 ha”katanya.
Mayoritas lahan tanam padi yang ada di Kota ini, masih katanya, terdiri dari tanam padi dilahan lebak yang menempati luas 40-60 kilo, lebak dangkal dan lebak dalam yang sisitem penyemaiannya atau cocok tanam dilakukan pada pertengah tahun mengingat pada tahun ini tidak terjadi arus pasang sungai.
“Sekarang untuk bidang pertanian kosong. Petani belum mulai bergerak untuk mengolah tanah, karena sekarang sedang mulai air pasang. Jadi belum menyemai. Untuk sekali tanamnya, dalam setahun biasnay dilkukan pada bulan Maret,”jelasnya.
Heralina juga menjelaskan meski banyaknya lahan tanam hilang akibat penimbunan, produksi padi di Kota Palembang tidak mengalami penurunan bahkan setiap tahun mengalami peningkatan sebesar 5 persen.
Kalau 2010 hasil panen raya kita hanya mencapai 3,8 ton pertahunnya nah tahun ini mencapai 4,2 ton pertahunya,”jelasnya.
Ditahun 2012 ini, pihaknya akan melakukan penyebaran benih padi untuk 400 kelompok tani yang ada.yang tersebar di kawasan Gandus, Kertapati, Kalidoni dan Sematang Borang.
“ 25 ribu benih padi untuk dibagikan kepada 400 kelompok tani untuk disebar dilahan seluas 6.650 hektar dari luas keseluruhan 8.133 dari wilayah Gandus, Kalidoni, Kertapati dan Sematang Borang,”jelasnya.
Benih yang akan disebar katanya termasuk benih yang memiliki kualitas terbaik untuk tanaman padi, sehingga hasil produksi padi akan terus mengalami peningkatan.
“ Jenis IR42, Ciherang, IR64 dan lokal. Benih jenis ini dirasakan kualitasnya cukup bagus yang mana untuk pencapaian hasil panen setiap tahun terus mengalami peningkatan 5 persen,”katanya.
Ditempat yang sana Kasi Tanaman Pangan dan Holtikultura DP2K Palembang, H Suyatno menambahkan pihaknya berusaha maksimal untuk memanfaatkan ruang lahan pertanian yang ada agar menghasilkan panen tidak hanya satu kali dalam setahun melainkan dua kali. Salah satunya memanfaatkan sisa lahan pertanian 25 kilo perhektar dari 8.133 hektar didaerah Kalidoni.
“ Setiap tahan bertambah luas lahan pertanian dengan cara dalam setahun misalnya kita tanam dua kali. Jadi dalam setahun tidak satu kali panennya, tapi dua kali panen. Seperti didaerah tertentu yakni di Kalidoni,” jelasnya.
Kalidoni sendiri, menjadi kawasan kedua untuk andalan penghasil produksi padi yang ada. “Gandus potensinya 3000 hektar, dan sudah ditanami 1800 hektar. Termasuk kalidoni. " Tapi saya lupa berapa luas lahan pertaniannya yang sudah ditanami ". Untuk Kalidoni nomor dua luas potensi pertaniannya setelah Gandus,” pungkasnya.(win)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar