Palembang, SN
Jika selama ini Malaysia jadi tujuan favorit tenaga kerja asal Sumatera Selatan, kini mereka mulai melirik Hong Kong sebagai tempat mencari nafkah sebagai penata laksana rumah tangga.
Berdasarkan catatan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Palembang, jumlah TKI yang berangkat ke Hong Kong terus meningkat. Tahun 2010 hanya 15 TKI, kini jumlahnya melonjak jadi 82 orang.
Faktor gaji diyakini jadi alasan utama para TKI Sumsel memilih Hong Kong. “Gajinya jauh lebih besar, bisa tiga kali lipat lebih dari Malaysia. Makanya banyak yang beralih ke Hong Kong walaupun lokasinya lebih jauh,” kata Kepala Seksi Penyiapan dan Penempatan BP3TKI Palembang, Ahmad Salaby, Senin (16/1).
Dalam sebulan, ujar Salaby, TKI yang bekerja sebagai penata laksana rumah tangga di Hong Kong bisa mengantongi Rp gaji 4,5 juta. “Di Malaysia hanya Rp 1,7-1,8 juta per bulan.”
Moratorium atau penghentian sementara pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Malaysia dan Arab Saudi oleh pemerintah sejak tahun kemarin, disebutkan Salaby juga jadi pemicu TKI asal Sumsel melirik Hong Kong.
“Ada pula yang ke Singapura dan Taiwan,” ujarnya, seraya menambahkan provinsi tetangga Sumsel, misalnya Lampung, juga mulai memberangkatkan TKInya sejak 2011 lalu.
Secara keseluruhan, hingga akhir tahun 2011, total TKI asal Sumsel yang diberangkatkan melalui BP3TKI menurun tajam. Tercatat hanya 1.090 TKI saja yang diberangkatkan, yakni 716 ke Malaysia, 149 ke Singapore, 82 ke hongkong, 44 ke Taiwan dan sisanya ke Qatar. Pada 2010, pengiriman TKI sebanyak 1.831 orang.
Kendati ada perbedaan kultur dan bahasa antara Indonesia dan Hong Kong, Salaby mengatakan itu tidak jadi persoalan. Sebab, sebelum diberangkatkan, TKI ini terlebih dulu diberikan pembekalan. Sehingga mereka benar-benar siap bekerja, berkomunikasi, dan menggunakan berbagai peralatan elektronik pendukung.
Sebelumnya, Kepala BP3TKI Palembang, Sri Haryanti mengatakan minat masyarakat Sumsel menjadi TKI masih sangat tinggi. Terutama mereka yang berasal dari Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Banyuasin.
“Banyak juga TKI yang sukses, Ini mememotivasi warga lainnya di Sumsel untuk jadi TKI di luar negeri,” ujar Sri.(win)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar