Sekayu, SN
Sedikitnya 500 warga Desa Macang Sakti Lubuk Bintialo Kecamatan Batang Hari Leko, Kabupaten Muba melakukan aksi unjuk rasa menuntut perbaikan Jalan Provinsi Mangun Jaya-Macang Sakti sepanjang 43 km yang mengalami rusak parah. Akibatnya warga kesulitan menuju akses ke ibukota kabupaten dan mengganggu perekonomian terutama dalam memasarkan hasil perkebunan.
Aksi warga dengan mendatangi suban gas project PT Conoco Philips yang dilalui akses jalan yang rusak, Selasa (13/3), dengan menggunakan sepeda motor dan membawa spanduk meminta agar pemerintah secepatnya melakukan perbaikan jalan.
Koordinator aksi, Ahmad Abdul Khodir Jailani menegaskan kerusakan jalan dari Mangun Jaya-Macang Sakti sudah terjadi sejak tahun 8 tahun lalu namun belum juga ada perbaikan jalan yang permanen. “Kami minta agar pemerintah bertanggung jawab dan jalan yang rusak di cor beton. Jika tidak, kami sebagai warga akan terus melakukan aksi ini dan mengerahkan warga massa banyak lagi,” ucap Khodir.
Kedatangan warga ke PT Conoco Philips, jelas Khodir sekaligus mempertanyakan kontribusi perusahaan terhadap ekonomi masyarakat. “Kemana dana bagi hasil migas yang besar itu. Buktinya kami masyarakat masih tetap sengsara. Jalan bertahun-tahun rusak,” imbuh Khodir yang merupaka ketua karang taruna Macang Sakti.
Menurut Khodir, kerusakan jalan sudah sangat parah. Bukan saja seperti kubangan kerbau namun kendaraan roda dua saja harus didorong. Apalagi untuk kendaraan roda empat praktis tidak bisa lewat bila tidak menggunakan mesin double garden. “Kami bisa protes seperti karena kondisi jalannya sangat-sangat rusak. Padahal kami sudah sampaikan keluhan ini dengan provinsi namun tidak mendapatkan tanggapan dan bukti tidak kunjung diperbaiki dengan alasan dana,” paparnya.
Adapun aksi unjuk rasa warga dilakukan secara damai dengan melakukan aksi unjuk rasa di depan pagar suban gas project PT Conoco Philips. Pihak pengamanan diturunkan sekitar 30 personel gabungan dari Polres Muba, Polsek Sanga Desa dan Polsek Batang Hari Leko. Perwakilan wargapun akhirnya diterima pihak Conoco Philips bersama perwakilan Pemprov Sumsel untuk melakukan perundingan terkait tuntutan warga.
Sementara itu, Corporate Communication Manager PT Conoco Philips, Yacob Kastanja membenarkan adanya aksi unjuk rasa warga desa Macang Sakti. Namun aksi dilakukan dengan damai tanpa anarkis. “Operasional PT Conoco tetap berlangsung dan tidak terganggu. Meskipun mobilitas crew harus reschedule ulang akibat aksi massa itu. Sebab jalan tertutup dan kendaraan yang keluar masuk menjadi sulit,” ungkapnya.
Mengenai tuntutan warga, jelas Yacob, hal itu menjadi kewenangan pemerintah provinsi (pemprov) Sumsel dan pihak perusahaan tidak bisa berkomentar banyak. “Kita berharap ada tanggapan secepatnya. Karena tengah dilakukan rapat antara pemprov dan warga,” jelasnya. (her)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar